- Beranda
- Stories from the Heart
I will marry you, but not you [based on true story]
...
TS
benedicta33
I will marry you, but not you [based on true story]
Halo Agan-agan, dan Sista-sita.
Saya mau berbagi pengalaman cerita saya selama 3 (tiga) tahun terakhir.
Karena saya newbie, jadi tolong dibantu kalau ada penulisan yang salah.
Saya tidak memberikan banyak peraturan, peraturan yang saya beri adalah
1. JANGAN SARA,
2. JANGAN KOMENTARIN PAKE KATA" KASAR.
3. TOLONG HARGAI PRIVACY SAYA SEBAGAI TS
4. KALAU BELUM DI UPDATE SABAR AJA, SAYA JUGA FOKUS SAMA RL SAYA
Saya membuat cerita per part, dan nama tokoh yang asli disamarkan, kecuali nama saya. Cerita ini mengandung 100% real (maap sedikit lebay hehehe
)
Maaf kalo ada kata" yang salah atau kurang berkenan. Saya sedang belajar menulis, saya sangat membutuhkan dan menghargai komentar kalian.
Terima kasih
Saya mau berbagi pengalaman cerita saya selama 3 (tiga) tahun terakhir.
Karena saya newbie, jadi tolong dibantu kalau ada penulisan yang salah.
Saya tidak memberikan banyak peraturan, peraturan yang saya beri adalah
1. JANGAN SARA,
2. JANGAN KOMENTARIN PAKE KATA" KASAR.
3. TOLONG HARGAI PRIVACY SAYA SEBAGAI TS
4. KALAU BELUM DI UPDATE SABAR AJA, SAYA JUGA FOKUS SAMA RL SAYA
Saya membuat cerita per part, dan nama tokoh yang asli disamarkan, kecuali nama saya. Cerita ini mengandung 100% real (maap sedikit lebay hehehe
)Maaf kalo ada kata" yang salah atau kurang berkenan. Saya sedang belajar menulis, saya sangat membutuhkan dan menghargai komentar kalian.
Terima kasih

Spoiler for Indeks:
Spoiler for New Life:
Spoiler for Why?:
Spoiler for Next Life:
Spoiler for Pergulatan Batin:
Spoiler for Panggilanku dan panggilanmu:
Spoiler for Masa Kelam:
Spoiler for Just you and me:
Diubah oleh benedicta33 12-06-2014 21:14
JabLai cOY dan anasabila memberi reputasi
2
158.6K
998
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•52KAnggota
Tampilkan semua post
TS
benedicta33
#36
Part 5
Mama tidak bertanya mengapa aku menangis. Aku tau, dia merasakan apa yang kurasakan.. Walaupun belum semuanya.
Untuk beberapa saat aku tidak ingin berbicara dengan Andi. Aku mematikan handphoneku, dan aku mengikuti study tour.
Rasanya kalau dibiarkan terus menerus, harga diriku semakin berkurang. Aku sayang sama Andi, aku ingin hidup dengannya. Benar-benar bodoh sekali aku ini.
Sesampainya di Yogyakarta, kami (siswa/i SMA X) tidak menginap di hotel untuk 4 hari kedepan. Kami menginap di asrama X di Yogyakarta. Sesi demi semi aku lewati dengan sangat membosankan, tetapi disisi lain aku membutuhkan penyegaran rohani, apalagi hatiku sedang sedih.
Di suatu malam, aku mengaktifkan handphoneku yang sudah 2 hari mati. Aku ragu untuk mengaktifkan handphoneku. Tapi aku sangat merindukan sosok Andi. (ya itulah cinta, sesakit apapun hati ini, tetap mau menerima pasangan apa adanya
) Aku meninggalkan handphoneku sesaat, dan saat kembali ke kamar, SMS ada 10 biji. 2 SMS dari mama, 2 SMS dari orang yang gak dikenal, dan 6 SMS dari Andi. Hmmmmm
Aku mengutamakan SMS dari mama, isinya yaa seperti biasa, menanyakan apakah sudah sampai apa belum disana. Bagiku gak perlu dijawab, karena aku sampai dengan selamat
Selanjutnya aku membuka SMS dari orang yang tidak dikenal.
Wait.. Tom? Chatting?? Sejak kapan aku chatting? Hmmm.. ini perbuatan Andi. Damn.. Aku biarkan aja SMS itu. Aku malas membalas.
Selanjutnya aku buka SMS dari Andi yang jumlahnya berjubel itu.
Selanjutnya aku tidak membaca lagi SMS dari dia. aku langsung mematikan handphoneku dan aku pergi keluar kamar. Kepalaku rasanya pening. Emosiku meledak-ledak. Aku duduk di taman depan asramaku dan aku menangis sepuas-puasnya.
Kenapa Andi tega banget sama aku? Emang, salah aku apa sih? Selama ini aku nurut sama dia. Tapi kalo soal menjual diri, aku gak mau. Aku ingin tubuhku hanya untuk Andi, bukan dijamah oleh lelaki lain.
Sudah larut malam, aku masih di luar kamarku. Taman itu begitu nyaman, apalagi dihiasi replika Gua Maria, aku merasa ditemani oleh Ibuku. Aku tidak peduli mau ada hantu, mau ada apapun yang menakutkan, pikiranku tetap tertuju pada Andi.
Tiba-tiba...
*Bersambung*
Mama tidak bertanya mengapa aku menangis. Aku tau, dia merasakan apa yang kurasakan.. Walaupun belum semuanya.
Untuk beberapa saat aku tidak ingin berbicara dengan Andi. Aku mematikan handphoneku, dan aku mengikuti study tour.
Rasanya kalau dibiarkan terus menerus, harga diriku semakin berkurang. Aku sayang sama Andi, aku ingin hidup dengannya. Benar-benar bodoh sekali aku ini.
Sesampainya di Yogyakarta, kami (siswa/i SMA X) tidak menginap di hotel untuk 4 hari kedepan. Kami menginap di asrama X di Yogyakarta. Sesi demi semi aku lewati dengan sangat membosankan, tetapi disisi lain aku membutuhkan penyegaran rohani, apalagi hatiku sedang sedih.
Di suatu malam, aku mengaktifkan handphoneku yang sudah 2 hari mati. Aku ragu untuk mengaktifkan handphoneku. Tapi aku sangat merindukan sosok Andi. (ya itulah cinta, sesakit apapun hati ini, tetap mau menerima pasangan apa adanya
) Aku meninggalkan handphoneku sesaat, dan saat kembali ke kamar, SMS ada 10 biji. 2 SMS dari mama, 2 SMS dari orang yang gak dikenal, dan 6 SMS dari Andi. HmmmmmAku mengutamakan SMS dari mama, isinya yaa seperti biasa, menanyakan apakah sudah sampai apa belum disana. Bagiku gak perlu dijawab, karena aku sampai dengan selamat

Selanjutnya aku membuka SMS dari orang yang tidak dikenal.
Quote:
Wait.. Tom? Chatting?? Sejak kapan aku chatting? Hmmm.. ini perbuatan Andi. Damn.. Aku biarkan aja SMS itu. Aku malas membalas.
Selanjutnya aku buka SMS dari Andi yang jumlahnya berjubel itu.
Quote:
Selanjutnya aku tidak membaca lagi SMS dari dia. aku langsung mematikan handphoneku dan aku pergi keluar kamar. Kepalaku rasanya pening. Emosiku meledak-ledak. Aku duduk di taman depan asramaku dan aku menangis sepuas-puasnya.
Kenapa Andi tega banget sama aku? Emang, salah aku apa sih? Selama ini aku nurut sama dia. Tapi kalo soal menjual diri, aku gak mau. Aku ingin tubuhku hanya untuk Andi, bukan dijamah oleh lelaki lain.
Sudah larut malam, aku masih di luar kamarku. Taman itu begitu nyaman, apalagi dihiasi replika Gua Maria, aku merasa ditemani oleh Ibuku. Aku tidak peduli mau ada hantu, mau ada apapun yang menakutkan, pikiranku tetap tertuju pada Andi.
Tiba-tiba...
*Bersambung*
0
: 082xxxxxxx