Quote:
Original Posted By BungToher►
Salam kenal juga
Sekarang ini saya berdomisili di Banjarmasin. Insya Allah mungkin dengan sedikit informasi yang pernah saya kumpulkan selama setahun ini melalui pencarian ol dan info dari kawan2. Mungkin porsi besar untuk wilayah kalimantan, sulawesi, dll berhubung info di wilayah ini begitu minim di dunia on line sekalipun. Sedikit sumbangan share informasi agar perguruan dan aliran di seluruh Indonesia tidak terlupakan.
Salam kenal gan kebetulan saya warga asli banjarmasin (tepat nya banjarbaru).
Terimakasih banyak atas informasi yg di berikan sangat membantu perkembangan dan pengetahuan akan pencak silat asli Banua 6
Kalo boleh PM yah No.HP nya kyanya enak di ajak sharing
Quote:
Original Posted By BungToher►hehe sebenarnya saya sendiri bukanlah praktisi silat tradisional di Kalimantan karena perguruan tempat saya bernaung sekarang berasal dari Jawa Tengah dan bersifat Nasional sehubung saya sering berpindah2 domisili n sering terputus belajar bela diri gara2 kalo pindah perguruannya gak ada di tempat yang baru maka saya pilih yang cukup tersebar karena mudah ditemui. Akan tetapi saya sendiri memiliki hobi mencari info untuk perguruan2 silat tradisional. Jadi saya sedikit meneliti nama2 aliran perguruan di waktu luang selama tidak ada kesibukan kerjaan.
Untuk perguruan lokal modern di kaliman selatan, maksudnya perguruan yang mengarah pada ajang prestasi dan cukup banyak diajarkan di ekskul sekolah-sekolah n notabene terdaftar di IPSI, seperti Kucing Hitam, Macan Kumbang, SiPecut (Sipecut yang ini entah apa memiliki hubungan dengan Sipecut dari daerah Jawa Barat yang itu, karena ketika saya menanyai apa aliran yang diajarkan, kawan saya menjawab aliran ini dari Pulau Pinang), Panca Warna, Gunung Jati, Batu Habang, Bunga Mekar, dll (maaf kalo gak kebagian disebutkan).
Untuk perguruan tradisional sepertinya memang agak sulit karena agak kurang populer di kalangan anak muda kecuali mungkin oleh anak2 penerusnya n manajemennya juga masih tradisional. Silat tradisional yang paling sering disebutkan biasanya memang kuntau, bangkoe, dan sendeng. kata kuntau n bangkoe serta sending sendiri mungkin imagenya seperti Cimande di Jabar dan Harimau di Sumatra karena paling sering disebutkan.
Bela diri tradisional ini banyak berkembang di daerah Hulu Sungai, martapura, kandangan, amuntai, barabai atau di daerah2 pedesaan tertentu. Biasanya mereka sering muncul ketika acara2 kimpoian yang diadakan di tenda2 daripada di gedung. Bebrapa nama perguruannya seperti Kuntau Banjar perguruan Singa Jaya / Jasa Datu, di Kandangan yang merupakan asal ayah saya, Kuntau Putra Antaludin Jasa Bahari, Kuntau Hasan Naqsyabandi yang masih eksis dan berkembang, Kuntau Jagau dll. Orang tua atau praktisi disini biasa menyebut bersilat dengan Main Kuntau
Tempat latihan kuntau biasa disebut Gelanggang sebagaimana masyarakat melayu menyebutnya, ada beberapa teknik mematikan yang disebut Batikaman/Patikaman dimana jurus ini langsung menyerang titik2 lemah lawan serta teknik Palapasan (Pelepasan) yang merupakan teknik melepas dari serangan lawan. Apabila Batamat (Tamat Belajar) konon menurut cerita teman orang tua saya mereka harus dapat menghindari serangan dadakan dari gurunya tanpa pemberitahuan, dan ada pula cerita mereka harus menghindari serangan mandau (golok) di sebuah wadah kecil seperti sangkar, baru dianggap tamat.
Sepintas, jika kita pernah ikut kungfu atau wushu, ada gerakan khas kuntau yang mirip dengan kungfu seperti menepukkan punggung kepalan tangan ke telapak tangan satunya sambil menghentakkan kaki, atau beberapa gerakan ayunan kaki ke selangkangan n beberapa diantaranya memang mirip kungfu selatan hanya karakternya sudah berbeda. Hal ini tak heran karena kuntau mendapat pengaruh dari pendatang cina (dari yunan atau kuangtung kalo tak salah). Kuntau Banjar juga cukup berkembang di salah satu wilayah Malaysia karena dibawa oleh penduduk Banjarmasin yang hijrah dan berdomisili di Malaysia sekitar awal 1900-an.
Beberapa teman serta salah seorang pelatih di seperguruan saya ada beberapa yang dulunya praktisi silat ini, sayang katanya perguruannya bubar karena pendirinya pindah ke Jawa, kawan saya sendiri dulu salah seorang pelatih. Teman saya pernah mempraktekkan jurus bangkoe. Bangkoe yang merupakan nama sejenis monyet ini gerakannnya benar2 mirip monyet dengan melatih kelincahan monyet dan cakaran sebagai tekniknya. saat dia bergerak melompat lincah ke kiri dan ke kanan ala monyet, berguling, dan ketika bertumpu dengan tangan sebagai pijakan ala monyet tidak menggunakan telapak tangan namun memakai cakaran sebagai tumpuannya. Saat itu serangan langsung cakaran dengan kedua tangan dilancarkan ke dada saya dengan ditancapkan (tentu saja gak benar2 serius hanya sekedar jari2 kukunya disentuhkan), kemudian kedua tangan merobek ke arah dalam seperti menutup gorden dilanjutkan merobek ke arah luar seperti membuka jendela. nampaknya jurus ini untuk merobek dada atau perut. Alhasil walau pun ringan ada sedikit bekas cakaran di dada saya, untungnya baju hanya sedikit sobek. Insya Allah nanti saya usahan rekam video untuk teknik ini.
Di kota saya sendiri bela diri luar lebih mudah ditemui karena lebih terbuka dan manajemennya bisa dilihat dari Papan nama dojo atau tempat latihannya yang cukup besar an di pinggir jalan pula. Silat sendiri kebanyakan jarang ditemui papan namanya kecuali untuk perguruan2 besar dan bertaraf nasional
sayang untuk saat ini saya tidak memiliki data list alamat perguruan2 ini
ini dulu sedikit dari saya. Jika ada praktisinya semoga dapat ikutan nimbrung dan sharing disini
Wow cukup jauh sudah pembahasannya
Sayang Perguruan saya baru berkembang dan sangat jauh dari kata terkenal dan juga sangat sedikit peminat nya sekarang
Quote:
Original Posted By BungToher►
Keren emang, saya nonton berulang2. Dua2nya masuk koleksi saya di database computer hasil uploadan selama 2 tahun lebih hehehe.
mau bagi koleksi juga tentang Kuntau Bangkuy ..
Ini saya sendiri lo yg main
Belajar dari iilham silat hadiran :P