- Beranda
- Stories from the Heart
[Your] Smile Like An Angel's Smile
...
TS
drxrecca
[Your] Smile Like An Angel's Smile
Diubah oleh drxrecca 26-10-2013 02:27
anasabila memberi reputasi
1
40.9K
448
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•51.9KAnggota
Tampilkan semua post
TS
drxrecca
#294
Finally ... !!!
“KRIIING… KRIIING… KRIIING…”
“oke… pelajaran untuk hari ini sampai disini, ada pertanyaan ?” tanya seorang Guru dan hanya dijawab dengan kebisuan oleh seluruh siswa yang ada di dalam kelas “kalo ngga ada, kalian dipersilahkan untuk pulang” lanjutnya sambil pergi meninggalkan ruang kelas gw
Dengan semangat yang membara, teman-teman sekelas gw segera meninggalkan kelas, tapi hal itu tidak terjadi pada gw. Entah kenapa, gw merasa tidak bersemangat, walaupun Mia sudah memberikan dukungan, motivasi serta solusi tadi pagi, tetapi itu semua malah membuat gw semakin pesimis.
“Snoopy... kok masih disini ? bukannya cepetan lo berangkat ?" tanya Mia heran mendapati gw yang masih belum beranjak dari tempa duduk gw
"gw ragu Mi..."
"itu sih bukannya ragu, tapi lo takut"
"serius Mi... gw ragu banget !"
"udah ah... jangan banyak alasan !" kata Mia sambil menarik tangan gw untuk memaksa gw segera berangkat ke tempat gw dan Mika bertemu "kalo lo emang lelaki, cepetan pergi !"
"hmmm... ok deh !" kata gw dan Mia hanya menanggapinya dengan senyuman
Gw melangkahkan kaki gw secara cepat menuju taman kota dekat sekolah gw, tempat itu adalah tempat dimana gw dan Mika pertama kali janjian untuk bertemu. Gw benar-benar menyiapkan mental gw untuk kemungkinan terburuk. Gw sudah berjanji terhadap diri gw sendiri, apapun jawaban yang diberikan Mika tidak akan merubah gw menjadi seperti dulu lagi. Mika sudah memeberikan banyak hal atas perubahan yang terjadi dalam hidup gw, dan gw merasa beruntung karena telah dipertemukan olehnya.
Harap-harap cemas, itulah perasaan yang gw rasakan saat menanti kehadiran Mika. Pikiran dan perasaan gw kembali mengenang saat-saat gw pertama kali bertemu dengannya, perkataannya, sikapnya yang misterius dan tak terduga yang membuat gw berubah kearah yang lebih baik. Mika telah banyak merubah kehidupan gw. Dia seperti malaikat penjaga yang Tuhan berikan untuk gw.
Benar apa yang dikatakan banyak orang, cinta akan datang kapan saja, dimana saja dan kepada siapa saja secara tak terduga. Memberikan semangat hidup bagi siapa saja yang merasakannya.
Perasaan gw kali ini benar-benar lebih cemas dari pada kemarin, pandangan mata gw menelusuri setiap sudut dari taman kota ini mencari keberadaan sosok perempuan yang akan bertemu dengan gw sesaat lagi. Ingatan gw menuntun gw kembali saat pertama kali gw menunggu Mika di tempat ini. Aneh memang, saat itu gw hanya menganggapnya sebagai teman, tapi kali ini, semua harapan gw ada padanya.
"Dit... udah lama nunggunya ?" sapa hangat Mika membuyarkan lamunan gw. Dia datang dengan senyuman dan gayanya yang khas.
"aku baru dateng" kata gw "mau langsung pulang atau mau disini dulu ?"
Mika hanya menjawab pertanyaan gw dengan senyuman, duduk disamping gw, lalu menatap kosong kearah depan. Desah nafasnya terdengar berat, seperti sedang menanggung beban yang teramat berat dalam pikirannya. Gw sadar akan posisi kami, karena itu, membuat gw enggan untuk membahas kejadian kemarin. Cukup bagi gw, untuk Mika mengetahui tentang perasaan gw terhadapnya, tanpa perlu mengetahui perasaannya terhadap gw.
"Dit.. yang kemaren..."
"udah Mik... ngga usah dibahas" kata gw memotong perkataan Mika "aku sadar dimana posisi kita, aku tau semuanya, tentang..."
"aku sayang kamu Dit..." kata Mika yang kali ini memotong perkataan gw dan membuat gw sangat terkejut dengan pernyataannya "tapi..." Mika tampak tak sanggup untuk melanjutkan apa yang ingin dia katakan kepada gw
"udahlah Mik... aku sadar dimana posisi kita saat ini, aku ngga mau maksaain..."
"apa kamu bener-bener sayang sama aku ?" kata Mika kembali memotong perkataan gw "apa kamu takut ?"
Pertanyaan Mika benar-benar membuat gw tepojok. Dia seakan-akan ingin bersama gw menghancurkan sebuah dinding pemisah diantara kami. Kebimbangan yang kami rasakan membuat kami berdua diam seribu bahasa, menciptakan sebuah keheningan diantara kami.
"aku ngga takut dengan resikonya, yang aku khawatirin cuma kamu" kata gw memulai kembali percakapan yang sempat terhenti "aku ngga mau sesuatu yang buruk menimpa kamu"
"aku ngga takut Dit..." kata Mika mencoba menyakinkan gw "kita bisa backstreet"
Sebegitu besarnyakah perasaan Mika kepada gw, sehingga dia dapat melontarkan pernyataan seperti itu ? Sejujurnya gw sangat malu terhadap diri gw sendiri, gw masih belum seberaini ini seperti Mika.
"apa kamu yakin ?" tanya gw dan Mika hanya menganggukkan kepalanya "kalo kamu yakin" kata gw sambil menggenggam tangannya "kita hadapin ini bersama-sama"
Senyum bahagia terpancar dari raut wajah Mika, dia tampak begitu senang mendengar pernyataan gw. Tangan Mika terus gw genggam, tatapan mata gw begitu tajam mencoba menunjukkan ekspresi keyakinan dan keberanian gw untuk menghadapi dan menanggung semua resiko yang akan terjadi.
"kamu mau langsung pulang atau disini dulu ?" tanya gw memecehkan kebersamaan kami
"hmmm... temenin aku latihan band yuk ?" pinta Mika
"oh iya... nanti jam tiga aku ada les Bahasa Inggris"
"iya aku tau, makanya aku minta kamu janjian disini" kata Mika sambil tersenyum
"ya udah deh kita langsung berangkat ke studio aja" ajak gw, dan Mika hanya menjawab dengan anggukan kepala saja
Selama perjalanan Mika hanya memeluk tangan gw dan tersenyum, tanpa mengeluarkan sepatah katapun. Terlihat jelas dari senyumannya, memancarkan sebuah rasa kebahagiaan yang sangat dalam. Entah bagaimana gw menggambarkannya, yang pasti, kami berdua sangat menikmati kebersamaan kami.
"hmmm... senyum kamu indah, aku akan selalu membuat kamu tersenyum" bisik gw
"apa ? tadi kamu ngomong apa ?" tanya Mika menyelidik
"ngga ngomong apa-apa kok"
"bohong..." kata Mika sambil mengernyitkan alis
“oke… pelajaran untuk hari ini sampai disini, ada pertanyaan ?” tanya seorang Guru dan hanya dijawab dengan kebisuan oleh seluruh siswa yang ada di dalam kelas “kalo ngga ada, kalian dipersilahkan untuk pulang” lanjutnya sambil pergi meninggalkan ruang kelas gw
Dengan semangat yang membara, teman-teman sekelas gw segera meninggalkan kelas, tapi hal itu tidak terjadi pada gw. Entah kenapa, gw merasa tidak bersemangat, walaupun Mia sudah memberikan dukungan, motivasi serta solusi tadi pagi, tetapi itu semua malah membuat gw semakin pesimis.
“Snoopy... kok masih disini ? bukannya cepetan lo berangkat ?" tanya Mia heran mendapati gw yang masih belum beranjak dari tempa duduk gw
"gw ragu Mi..."
"itu sih bukannya ragu, tapi lo takut"
"serius Mi... gw ragu banget !"
"udah ah... jangan banyak alasan !" kata Mia sambil menarik tangan gw untuk memaksa gw segera berangkat ke tempat gw dan Mika bertemu "kalo lo emang lelaki, cepetan pergi !"
"hmmm... ok deh !" kata gw dan Mia hanya menanggapinya dengan senyuman
Gw melangkahkan kaki gw secara cepat menuju taman kota dekat sekolah gw, tempat itu adalah tempat dimana gw dan Mika pertama kali janjian untuk bertemu. Gw benar-benar menyiapkan mental gw untuk kemungkinan terburuk. Gw sudah berjanji terhadap diri gw sendiri, apapun jawaban yang diberikan Mika tidak akan merubah gw menjadi seperti dulu lagi. Mika sudah memeberikan banyak hal atas perubahan yang terjadi dalam hidup gw, dan gw merasa beruntung karena telah dipertemukan olehnya.
Harap-harap cemas, itulah perasaan yang gw rasakan saat menanti kehadiran Mika. Pikiran dan perasaan gw kembali mengenang saat-saat gw pertama kali bertemu dengannya, perkataannya, sikapnya yang misterius dan tak terduga yang membuat gw berubah kearah yang lebih baik. Mika telah banyak merubah kehidupan gw. Dia seperti malaikat penjaga yang Tuhan berikan untuk gw.
Benar apa yang dikatakan banyak orang, cinta akan datang kapan saja, dimana saja dan kepada siapa saja secara tak terduga. Memberikan semangat hidup bagi siapa saja yang merasakannya.
Perasaan gw kali ini benar-benar lebih cemas dari pada kemarin, pandangan mata gw menelusuri setiap sudut dari taman kota ini mencari keberadaan sosok perempuan yang akan bertemu dengan gw sesaat lagi. Ingatan gw menuntun gw kembali saat pertama kali gw menunggu Mika di tempat ini. Aneh memang, saat itu gw hanya menganggapnya sebagai teman, tapi kali ini, semua harapan gw ada padanya.
"Dit... udah lama nunggunya ?" sapa hangat Mika membuyarkan lamunan gw. Dia datang dengan senyuman dan gayanya yang khas.
"aku baru dateng" kata gw "mau langsung pulang atau mau disini dulu ?"
Mika hanya menjawab pertanyaan gw dengan senyuman, duduk disamping gw, lalu menatap kosong kearah depan. Desah nafasnya terdengar berat, seperti sedang menanggung beban yang teramat berat dalam pikirannya. Gw sadar akan posisi kami, karena itu, membuat gw enggan untuk membahas kejadian kemarin. Cukup bagi gw, untuk Mika mengetahui tentang perasaan gw terhadapnya, tanpa perlu mengetahui perasaannya terhadap gw.
"Dit.. yang kemaren..."
"udah Mik... ngga usah dibahas" kata gw memotong perkataan Mika "aku sadar dimana posisi kita, aku tau semuanya, tentang..."
"aku sayang kamu Dit..." kata Mika yang kali ini memotong perkataan gw dan membuat gw sangat terkejut dengan pernyataannya "tapi..." Mika tampak tak sanggup untuk melanjutkan apa yang ingin dia katakan kepada gw
"udahlah Mik... aku sadar dimana posisi kita saat ini, aku ngga mau maksaain..."
"apa kamu bener-bener sayang sama aku ?" kata Mika kembali memotong perkataan gw "apa kamu takut ?"
Pertanyaan Mika benar-benar membuat gw tepojok. Dia seakan-akan ingin bersama gw menghancurkan sebuah dinding pemisah diantara kami. Kebimbangan yang kami rasakan membuat kami berdua diam seribu bahasa, menciptakan sebuah keheningan diantara kami.
"aku ngga takut dengan resikonya, yang aku khawatirin cuma kamu" kata gw memulai kembali percakapan yang sempat terhenti "aku ngga mau sesuatu yang buruk menimpa kamu"
"aku ngga takut Dit..." kata Mika mencoba menyakinkan gw "kita bisa backstreet"
Sebegitu besarnyakah perasaan Mika kepada gw, sehingga dia dapat melontarkan pernyataan seperti itu ? Sejujurnya gw sangat malu terhadap diri gw sendiri, gw masih belum seberaini ini seperti Mika.
"apa kamu yakin ?" tanya gw dan Mika hanya menganggukkan kepalanya "kalo kamu yakin" kata gw sambil menggenggam tangannya "kita hadapin ini bersama-sama"
Senyum bahagia terpancar dari raut wajah Mika, dia tampak begitu senang mendengar pernyataan gw. Tangan Mika terus gw genggam, tatapan mata gw begitu tajam mencoba menunjukkan ekspresi keyakinan dan keberanian gw untuk menghadapi dan menanggung semua resiko yang akan terjadi.
"kamu mau langsung pulang atau disini dulu ?" tanya gw memecehkan kebersamaan kami
"hmmm... temenin aku latihan band yuk ?" pinta Mika
"oh iya... nanti jam tiga aku ada les Bahasa Inggris"
"iya aku tau, makanya aku minta kamu janjian disini" kata Mika sambil tersenyum
"ya udah deh kita langsung berangkat ke studio aja" ajak gw, dan Mika hanya menjawab dengan anggukan kepala saja
Selama perjalanan Mika hanya memeluk tangan gw dan tersenyum, tanpa mengeluarkan sepatah katapun. Terlihat jelas dari senyumannya, memancarkan sebuah rasa kebahagiaan yang sangat dalam. Entah bagaimana gw menggambarkannya, yang pasti, kami berdua sangat menikmati kebersamaan kami.
"hmmm... senyum kamu indah, aku akan selalu membuat kamu tersenyum" bisik gw
"apa ? tadi kamu ngomong apa ?" tanya Mika menyelidik
"ngga ngomong apa-apa kok"
"bohong..." kata Mika sambil mengernyitkan alis
晴海へ

0
![[Your] Smile Like An Angel's Smile](https://s.kaskus.id/images/2013/09/13/2214161_20130913022028.jpg)
you're my spring angel



