- Beranda
- Stories from the Heart
-Catatan Untuk Riyani-
...
TS
azelfaith
-Catatan Untuk Riyani-
CATATAN UNTUK RIYANI

Sebuah Skripsi

Quote:

(dengerin lagunya dulu ya biar meleleh)

Prologue
Sebut saja namaku Boy, 23 tahun. Penulis? Jelas bukan. Aku hanyalah seorang anak laki-laki yang tumbuh tegak ke atas bersama waktu, soalnya kalau melebar kesamping berarti tidak sesuai kayak iklan Boneto. Dilecut dalam romantika kehidupan labil (bahkan sampai sekarang.
-Editor).Tulisan ini kupersembahkan untuk seorang gadis, sebut saja Bunga. Eh, jangan. Nama Bunga sudah terlalu mainstream dan negatif, Sebut saja Riyani, itu lebih indah dibaca dan tanpa konotasi negatif berita kriminal. (iya gimana sih..
- Editor)Ya, Riyani itu kamu. Bukan Riyani yang lain. (Emang Riyani ada berapa gan?
- Editor) Aku menulis ini karena aku tak punya harta materi (Hiks..kasihan
- Editor). Karena aku tak punya apapun. Karena aku bahkan tak ingat apa yang jadi favoritmu. Aku hanya tahu kau suka membaca, maka aku hanya bisa mempersembahkan tulisan ini sebagai ungkapan terima kasihku untukmu Riyani, seseorang yang akan kunikahi nanti. (Ciyyeeee.. suit-suit dah mau kimpoi nih..
- Editor)Dan kau Riyani, perhatikanlah bagaimana kuceritakan masa-masa dimana aku tumbuh dewasa hingga kutitipkan kepingan hati terakhirku padamu. Masa-masa dimana aku belajar, ditempa, jatuh remuk, dan kembali bangkit karenamu.. (Ceiileee romantisnyaaa...
- Editor).
DAFTAR ISI
Quote:
INTERLUDE
Quote:

RULES
Quote:

Q & A
Quote:

Jangan lupa komen, rates, dan subscribe.
Ijo-ijo belakangan mah gak masalah.

Diubah oleh azelfaith 04-07-2016 15:20
septyanto memberi reputasi
2
110.5K
623
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•51.9KAnggota
Tampilkan semua post
TS
azelfaith
#236
3.11. A Good Day to Love Hard 5
Aku memandang Rahma dengan mata sayu, menyesal dan bersalah. Entah berapa kali sudah aku mengecewakan Hanum. Entah, mungkin sejak pertama kali kami bertemu. Perasaan bersalah yang semakin menggumpal dan mengelupas perih dari hatiku.
Tiba-tiba sebuah suara bergema bersamaan dengan terbukanya pintu kelas. Aku dan Rahma berbarengan melihat kearah sumber suara. Seseorang berdiri di depan pintu kelas, cahaya berkilauan menyeruak masuk menyilaukan pandangan kami.
Aku memicingkan mata, hanya sesosok bayangan yang terlihat karena saking berkilaunya cahaya yang menjadi background. Oh, dia bagai malaikat penyelamat yang tiba-tiba muncul. Oke ini lebay dan cuma pencitraan. Tapi siapakah gerangan orang yang berbicara tersebut?
Ternyata tak lain dan tak bukan adalaaaah….. tet teret tereeeet... jeng jeng..
Teeeet.. bel berbunyi. Pelajaran dimulai lagi. Gundahku pending dulu deh...
****************
Bel pulang telah berbunyi lama, Hanum seperti biasa hanya tersenyum dingin dan kemudian meninggalkanku pulang. Aku beranjak dari tempat dudukku, memandang ke jendela sekolah yang lebar. Awan putih berarak-arak di langit biru, tampak damai sekali. Anak-anak telah berhamburan keluar, kelas sepi. Aku menghela nafas panjang, mulai melangkahkan kaki meninggalkan kelas.
Tiba-tiba dari belakang sebuah tangan memegang lenganku ringan, menahan kepergianku. Aku berlahan mengalihkan pandangan ke arah belakang.
“Boy..” dia memanggilku. Sebuah suara yang familiar, suara yang masih sama seperti dulu…
Quote:
Tiba-tiba sebuah suara bergema bersamaan dengan terbukanya pintu kelas. Aku dan Rahma berbarengan melihat kearah sumber suara. Seseorang berdiri di depan pintu kelas, cahaya berkilauan menyeruak masuk menyilaukan pandangan kami.
Ternyata tak lain dan tak bukan adalaaaah….. tet teret tereeeet... jeng jeng..
Quote:
Teeeet.. bel berbunyi. Pelajaran dimulai lagi. Gundahku pending dulu deh...
****************
Bel pulang telah berbunyi lama, Hanum seperti biasa hanya tersenyum dingin dan kemudian meninggalkanku pulang. Aku beranjak dari tempat dudukku, memandang ke jendela sekolah yang lebar. Awan putih berarak-arak di langit biru, tampak damai sekali. Anak-anak telah berhamburan keluar, kelas sepi. Aku menghela nafas panjang, mulai melangkahkan kaki meninggalkan kelas.
Tiba-tiba dari belakang sebuah tangan memegang lenganku ringan, menahan kepergianku. Aku berlahan mengalihkan pandangan ke arah belakang.
“Boy..” dia memanggilku. Sebuah suara yang familiar, suara yang masih sama seperti dulu…
Diubah oleh azelfaith 21-06-2013 20:36
0


(Gue dapat uang saku mingguan, FYI)