- Beranda
- Stories from the Heart
[Your] Smile Like An Angel's Smile
...
TS
drxrecca
[Your] Smile Like An Angel's Smile
![[Your] Smile Like An Angel's Smile](https://s.kaskus.id/images/2013/09/13/2214161_20130913022028.jpg)
Quote:
Semua berawal dari senyuman
Semua berakhir dengan senyuman
Senyum itu datang dari rasa kebahagian
Senyum itu datang dari rasa kesedihan
Hmmm…
I promise
I will keep your smile
that never goes away from your face
cause your smile is like angels smile
you're my spring angel PROLOGUE
Quote:
JUNI 2003
Tidak seperti biasanya gw sampai di sekolah pukul sembilan pagi, dan tidak seperti biasanya pula gw dan murid-murid yang lainnya disambut dengan senyuman ramah dari satpam sekolah ketika datang lewat dari pukul tujuh pagi. Toleransi keterlambatan di SMA ini hanya lima belas menit dan jika datang lebih dari batas toleransi jangan harap lepas dari hukuman.
Hari ini adalah hari dimana sekolah gw mengadakan acara perpisahan kelas tiga. Acara yang bagi sebagian murid kelas tiga adalah acara yang sangat dinanti-nanti setelah bertarung dan berjuang keras selama hampir tiga tahun dengan alat tulis dan pelajaran-pelajaran yang menjemukkan. Tapi tidak banyak juga siswa yang merasa waktu berjalan sangat cepat dan enggan untuk segera meninggalkan sekolah ini. Banyak kenangan-kenangan manis dan pahit menemani perjalanan hidup gw selama tiga tahun ini, semua kenangan itu tercipta disekolah ini, mungkin lebih tepatnya dikota ini.
Setelah membalas senyuman ramah dari satpam sekolah, gw segera memacu motor gw menuju parkiran motor khusus siswa. Dari parkiran motor, gw sudah mendengar lantunan suara alat musik yang nanti akan digunakan untuk mengisi acara sedang cek sound.
Acara perpisahan kali ini memang agak berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, jika pada acara sebelumnya anak kelas 3 memilih untuk jalan-jalan keluar kota tanpa melibatkan adik kelasnya tapi perpisahan tahun ini anak-anak kelas 3 memilih untuk mengadakan acara pentas seni (pensi) dengan melibatkan semua organisasi siswa yang ada disekolah, alasannya sih untuk mengembangkan bakat seluruh siswa tapi ngga tau juga deh, yang penting bagi gw sih acaranya meriah.
Setelah memarkirkan motor, gw segera menuju lapangan sekolah karena memang acaranya berlangsung di lapangan. Lapangan disekolah ini memang tepat berada ditengah-tengah sekolah, jadi kalo berdiri ditengah lapangan gw bisa melihat seluruh ruang kelas. Dari pinggir lapangan sekolah gw melihat kelas pertama gw disekolah ini, ruangan yang menjadi saksi bisu awal dari kisah gw.
Dengan langkah pasti gw menghampiri ruang kelas pertama gw disekolah ini. Sudah cukup lama juga gw ngga melihat kedalam ruang kelas pertama gw sejak gw naik kelas dua.
Jujur sebenarnya gw belum mau lulus dari sekolah ini selain karena guru-gurunya yang ramah dan bersahabat juga anak-anaknya yang asik, tapi selain dua alasan tadi ada satu hal yang membuat gw berat untuk meninggalkan sekolah ini.
“hmm…… ngga ada yang berubah”kata gw dalam hati lalu tersenyum dan mencoba untuk mengingat semua momen-momen berharga disekolah ini sambil gw melihat seluruh ruang kelas. Karena disinilah tempat awal dimulainya drama dalam hidup gw.
Tidak seperti biasanya gw sampai di sekolah pukul sembilan pagi, dan tidak seperti biasanya pula gw dan murid-murid yang lainnya disambut dengan senyuman ramah dari satpam sekolah ketika datang lewat dari pukul tujuh pagi. Toleransi keterlambatan di SMA ini hanya lima belas menit dan jika datang lebih dari batas toleransi jangan harap lepas dari hukuman.
Hari ini adalah hari dimana sekolah gw mengadakan acara perpisahan kelas tiga. Acara yang bagi sebagian murid kelas tiga adalah acara yang sangat dinanti-nanti setelah bertarung dan berjuang keras selama hampir tiga tahun dengan alat tulis dan pelajaran-pelajaran yang menjemukkan. Tapi tidak banyak juga siswa yang merasa waktu berjalan sangat cepat dan enggan untuk segera meninggalkan sekolah ini. Banyak kenangan-kenangan manis dan pahit menemani perjalanan hidup gw selama tiga tahun ini, semua kenangan itu tercipta disekolah ini, mungkin lebih tepatnya dikota ini.
Setelah membalas senyuman ramah dari satpam sekolah, gw segera memacu motor gw menuju parkiran motor khusus siswa. Dari parkiran motor, gw sudah mendengar lantunan suara alat musik yang nanti akan digunakan untuk mengisi acara sedang cek sound.
Acara perpisahan kali ini memang agak berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, jika pada acara sebelumnya anak kelas 3 memilih untuk jalan-jalan keluar kota tanpa melibatkan adik kelasnya tapi perpisahan tahun ini anak-anak kelas 3 memilih untuk mengadakan acara pentas seni (pensi) dengan melibatkan semua organisasi siswa yang ada disekolah, alasannya sih untuk mengembangkan bakat seluruh siswa tapi ngga tau juga deh, yang penting bagi gw sih acaranya meriah.
Setelah memarkirkan motor, gw segera menuju lapangan sekolah karena memang acaranya berlangsung di lapangan. Lapangan disekolah ini memang tepat berada ditengah-tengah sekolah, jadi kalo berdiri ditengah lapangan gw bisa melihat seluruh ruang kelas. Dari pinggir lapangan sekolah gw melihat kelas pertama gw disekolah ini, ruangan yang menjadi saksi bisu awal dari kisah gw.
Dengan langkah pasti gw menghampiri ruang kelas pertama gw disekolah ini. Sudah cukup lama juga gw ngga melihat kedalam ruang kelas pertama gw sejak gw naik kelas dua.
Jujur sebenarnya gw belum mau lulus dari sekolah ini selain karena guru-gurunya yang ramah dan bersahabat juga anak-anaknya yang asik, tapi selain dua alasan tadi ada satu hal yang membuat gw berat untuk meninggalkan sekolah ini.
“hmm…… ngga ada yang berubah”kata gw dalam hati lalu tersenyum dan mencoba untuk mengingat semua momen-momen berharga disekolah ini sambil gw melihat seluruh ruang kelas. Karena disinilah tempat awal dimulainya drama dalam hidup gw.
Quote:
Quote:
Quote:
Quote:
UPDATE SETIAP HARI
SELASA& JUM'AT
kalo ane ngga sibuk
ama dikasih kesehatan sama ALLAH s.w.t
SELASA& JUM'AT
kalo ane ngga sibuk
ama dikasih kesehatan sama ALLAH s.w.t
晴海へ
Diubah oleh drxrecca 26-10-2013 02:27
anasabila memberi reputasi
1
40.9K
448
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•51.9KAnggota
Tampilkan semua post
TS
drxrecca
#275
Secercah Harapan
"aku ngga bisa jawab sekarang, aku butuh waktu untuk menjawab permintaan kamu" Mika melanjutkan perkataannya, dan membuat gw sedikit memiliki harapan lagi "mungkin bagi cewe lain ini adalah pertanyaan yang mudah, hanya tinggal menjawab iya atau tidak, tapi bagi aku ini adalah pertanyaan yang sulit, banyak hal yang harus aku pertimbangkan" lanjutnya sambil mengangkat kepalanya yang sedari tadi tertuduk, dan berusaha untuk meyakinkan gw "besok di taman kota, sepulang sekolah aku pasti akan memberikan jawaban dan alasannya, kamu mau kan bersabar ?"
Penjelasan Mika sedikit memberikan gw secercah harapan yang telah musnah karena jawaban awal. Walau merasa gelisah dan cemas, tapi gw harus tetap tenang dan bersabar sampai besok untuk menantikan jawaban serta penjelasannya.
"iya... aku akan bersabar menunggu jawaban dan penjelasan kamu, tapi aku mohon satu hal sama kamu, apapun jawaban kamu, akau mohon kamu tidak menjauhi aku, jujur… aku masih membutuhkan kamu untuk aku bisa berubah menjadi orang yang lebih baik, kamu udah aku angkap sebagai malaikat penjaga aku"
Tidak ada satu orangpun didunia ini yang tidak merasa cemas dan gelisah jika diminta untuk menunggu, begitupun dengan gw. Kecemasan dan kegelisahan menjadi menu gw malam ini, duduk diteras, menatap langit, ditemani sebungkus rokok dan tanpa ditemani alkohol. Yap... sejak peremuan gw dengan Mika membuat gw bertekad untuk berhenti mengkonsumsi minuman beralkohol. Perlahan tapi pasti, akhirnya gw bisa lepas dari kebiasaan buruk gw.
"Monyet... bengong aja lo" sapa Andre yang baru datang bersama Alex
"jiah... malah diem aja" sindir alex yang melihat gw diam tanpa ekspresi "ada apa nih?" lanjutnya
"hmmm..." desah nafas gw mencoba untuk mengusir kegelisahan serta kecemasan gw "tadi gw nembak Mika"
"anjing.... nekat banget lo" kata Andre tampak terkejut
"terus lo diterima ?" tanya Alex penasaran
"dia suruh gw nunggu ampe besok” kata gw dengan nada berat
“hmmm… mudah-mudahan lo ditolak Nyet !” sindir Alex sambil mengusap-usap punggung gw
“amin…” sahut Andre yang mendukung kata-kata Alex
“kampret lo berdua... ! kok doain gw yang jelek sih !” maki gw mendengar perkataan mereka “emangnya salah ya nembak orang yang gw sayang ?”
“ngga salah sih Nyet… ngga salah… ! tapi kenapa musti Mika coba” Andre balik memaki gw “mangnya lo ngga tau apa kalo Mika dilarang pacaran ama orang tuanya ?" tanya Andre dan gw hanya menjawab dengan menggelengkan kepala
"bener tuh Nyet... kalo Mika ngga dilarang pacaran sih gw udah deketin dia dari dulu kali" kata alex
"kaya Mika mau aja sama lo" sindir Andre
"ya... kan ngga salah usaha dulu" kilah Alex
"percuma Lex ! lo tuh ngga termasuk tipe dia, kalo gw baru bisa"
"ngimpi terus aja Ndre, ngga akan terkabul tuh mimpi"
"woi... lo berdua... ! perasaan gw yang nembak Mika deh, tapi kenapa juga lo berdua yang ngerebutin dia !" hardik gw "lagian kan lo berdua udah pada punya cewe, ngapain ngerebutin Mika lagi ?"
"he... he... he... sorry...." kata Alex "tapi kalo seandainya Mika mau, gw rela kok mutusin cewe gw"
"ngga cuma lo Lex, anak-anak yang lain juga bersedia" Andre menambahkan
"lo berdua ya... mau bantuin apa mau ngajakin gw ribut ?" gerutu gw
"sabar Nyet... sabar ! walaupun sejujurnya gw suka ama Mika, tapi gw ngga senekat lo" kata Alex
"sekarang sih terserah lo Nyet... ! tapi kalo gw boleh kasih saran, mending lo urungin niat lo Nyet !" Andre mencoba memberikan pengertian "gw khawatir aja sama lo"
Penjelasan dari Alex dan Andre cukup membuat gw mengerti alasan Mika untuk menunda memberikan jawaban. kini gw sadar, dimana posisi gw dan Mika sekarang. Dan gw sudah bisa menerima jika nantinya Mika akan menolak gw.
"kalo sampe Acow tau kejadian ini, sorry... sorry aja, gw ngga bisa bantuin lo" kata Alex menambahkan
"asalkan lo berdua ngga ngomong, gw yakin, Acow ngga bakal tau"
"iya kita berdua ngga bakal ngomong, tapi lo yakin ngga Mika ngga bakal cerita tentang semua ini ke Acow ?"
"gw sih berhaap Mika ngga cerita, tapi kalo misalnya Mika cerita gimana ?"
"ya... ? ya... ? lo pikirin aja sendiri kelanjutannya"
"udah Nyet ngga usah terlalu dipikirin, apapun jawaban dia lo harus bisa terima, sukur-sukur kalo lo ditolak, tapi kalo diterima... gw ngga tau deh musti gimana" kata Andre mencoba menenangkan gw
"kalo diterima ya... lo langsung ralat aja, ya... bisa dibilang nembak yang kemaren ngga jadi"
"ide bagus tuh Lex, kalo gitu kan gw masih punya kesempatan" kata Andre mulai berulah lagi
"terus ngimpi aja lo ! ngga akan bisa selama ada gw" kata Alex melayani ulah Andre
"lo yang ngimpi... gw yang pasti dapet"
"woi... lo berdua emang kurang ajar ya... ! bukan bantuin gw, malah ngeributin rebutan lagi, sebenernya lo mau bantu gw apa mau ngejeblosin gw sih" hardik gw "udah... ! dari pada lo ngeributin pepesan kosong mending kita kebengkel aza"
Ajakan untuk kebengkel dirasa adalah keputusan yang tepat, karena keadaan yang mulai sudah tidak kondusif lagi. Karena mereka berdua dirasa sudah mulai tidak membantu gw, malah lebih terlihat seperti menari diatas kebimbangan gw.
Kesekon harinya gw harus mencari pihak netral untuk membantu memecahkan masalah, gw hanya dapat berharap, pihak netral itu dapat memberikan jalan keluar terbaik dari pada dua orang yang tidak jelas otaknya ada dimana.
Penjelasan Mika sedikit memberikan gw secercah harapan yang telah musnah karena jawaban awal. Walau merasa gelisah dan cemas, tapi gw harus tetap tenang dan bersabar sampai besok untuk menantikan jawaban serta penjelasannya.
"iya... aku akan bersabar menunggu jawaban dan penjelasan kamu, tapi aku mohon satu hal sama kamu, apapun jawaban kamu, akau mohon kamu tidak menjauhi aku, jujur… aku masih membutuhkan kamu untuk aku bisa berubah menjadi orang yang lebih baik, kamu udah aku angkap sebagai malaikat penjaga aku"
Tidak ada satu orangpun didunia ini yang tidak merasa cemas dan gelisah jika diminta untuk menunggu, begitupun dengan gw. Kecemasan dan kegelisahan menjadi menu gw malam ini, duduk diteras, menatap langit, ditemani sebungkus rokok dan tanpa ditemani alkohol. Yap... sejak peremuan gw dengan Mika membuat gw bertekad untuk berhenti mengkonsumsi minuman beralkohol. Perlahan tapi pasti, akhirnya gw bisa lepas dari kebiasaan buruk gw.
"Monyet... bengong aja lo" sapa Andre yang baru datang bersama Alex
"jiah... malah diem aja" sindir alex yang melihat gw diam tanpa ekspresi "ada apa nih?" lanjutnya
"hmmm..." desah nafas gw mencoba untuk mengusir kegelisahan serta kecemasan gw "tadi gw nembak Mika"
"anjing.... nekat banget lo" kata Andre tampak terkejut
"terus lo diterima ?" tanya Alex penasaran
"dia suruh gw nunggu ampe besok” kata gw dengan nada berat
“hmmm… mudah-mudahan lo ditolak Nyet !” sindir Alex sambil mengusap-usap punggung gw
“amin…” sahut Andre yang mendukung kata-kata Alex
“kampret lo berdua... ! kok doain gw yang jelek sih !” maki gw mendengar perkataan mereka “emangnya salah ya nembak orang yang gw sayang ?”
“ngga salah sih Nyet… ngga salah… ! tapi kenapa musti Mika coba” Andre balik memaki gw “mangnya lo ngga tau apa kalo Mika dilarang pacaran ama orang tuanya ?" tanya Andre dan gw hanya menjawab dengan menggelengkan kepala
"bener tuh Nyet... kalo Mika ngga dilarang pacaran sih gw udah deketin dia dari dulu kali" kata alex
"kaya Mika mau aja sama lo" sindir Andre
"ya... kan ngga salah usaha dulu" kilah Alex
"percuma Lex ! lo tuh ngga termasuk tipe dia, kalo gw baru bisa"
"ngimpi terus aja Ndre, ngga akan terkabul tuh mimpi"
"woi... lo berdua... ! perasaan gw yang nembak Mika deh, tapi kenapa juga lo berdua yang ngerebutin dia !" hardik gw "lagian kan lo berdua udah pada punya cewe, ngapain ngerebutin Mika lagi ?"
"he... he... he... sorry...." kata Alex "tapi kalo seandainya Mika mau, gw rela kok mutusin cewe gw"
"ngga cuma lo Lex, anak-anak yang lain juga bersedia" Andre menambahkan
"lo berdua ya... mau bantuin apa mau ngajakin gw ribut ?" gerutu gw
"sabar Nyet... sabar ! walaupun sejujurnya gw suka ama Mika, tapi gw ngga senekat lo" kata Alex
"sekarang sih terserah lo Nyet... ! tapi kalo gw boleh kasih saran, mending lo urungin niat lo Nyet !" Andre mencoba memberikan pengertian "gw khawatir aja sama lo"
Penjelasan dari Alex dan Andre cukup membuat gw mengerti alasan Mika untuk menunda memberikan jawaban. kini gw sadar, dimana posisi gw dan Mika sekarang. Dan gw sudah bisa menerima jika nantinya Mika akan menolak gw.
"kalo sampe Acow tau kejadian ini, sorry... sorry aja, gw ngga bisa bantuin lo" kata Alex menambahkan
"asalkan lo berdua ngga ngomong, gw yakin, Acow ngga bakal tau"
"iya kita berdua ngga bakal ngomong, tapi lo yakin ngga Mika ngga bakal cerita tentang semua ini ke Acow ?"
"gw sih berhaap Mika ngga cerita, tapi kalo misalnya Mika cerita gimana ?"
"ya... ? ya... ? lo pikirin aja sendiri kelanjutannya"
"udah Nyet ngga usah terlalu dipikirin, apapun jawaban dia lo harus bisa terima, sukur-sukur kalo lo ditolak, tapi kalo diterima... gw ngga tau deh musti gimana" kata Andre mencoba menenangkan gw
"kalo diterima ya... lo langsung ralat aja, ya... bisa dibilang nembak yang kemaren ngga jadi"
"ide bagus tuh Lex, kalo gitu kan gw masih punya kesempatan" kata Andre mulai berulah lagi
"terus ngimpi aja lo ! ngga akan bisa selama ada gw" kata Alex melayani ulah Andre
"lo yang ngimpi... gw yang pasti dapet"
"woi... lo berdua emang kurang ajar ya... ! bukan bantuin gw, malah ngeributin rebutan lagi, sebenernya lo mau bantu gw apa mau ngejeblosin gw sih" hardik gw "udah... ! dari pada lo ngeributin pepesan kosong mending kita kebengkel aza"
Ajakan untuk kebengkel dirasa adalah keputusan yang tepat, karena keadaan yang mulai sudah tidak kondusif lagi. Karena mereka berdua dirasa sudah mulai tidak membantu gw, malah lebih terlihat seperti menari diatas kebimbangan gw.
Kesekon harinya gw harus mencari pihak netral untuk membantu memecahkan masalah, gw hanya dapat berharap, pihak netral itu dapat memberikan jalan keluar terbaik dari pada dua orang yang tidak jelas otaknya ada dimana.
晴海へ
0