"Boy, itu kakak guee.... pulang dulu yaa..asiik ternyata dia belum pulang!" teriak Hanum histeris seperti cewek-cewek kalau lagi pada liat Lee Minho. Siapa dia? gue juga belum kenalan.
Hanum mencubit pipi Gue. "Bangun dodoool, dasar pelamun. Aku pulaang duluu.. Dadah."
"looh.. looh... inii..."Tangan Gue sudah mengeluarkan note tersebut dari saku celanaku, tapi Hanum sudah lari terlebih dahulu, melompat ke atas jok motor kakaknya.

"Ya Tuhan, cobaan apa lagi ini..." Keluhku.
"Sampai ketemu besoookk.." Dia melambaikan tangan.
"Yaaa.." Balasku sambil melambai lemah.
Dia pergi, meninggalkan asap putih mengepul dari knalpot Ninja 150.

Note itu masih ada dalam genggaman Gue. Kubuka lembaran note buah karya Mas Boy Sang Pujangga Cinta Remaja Diterpa Sejuta Nelangsa.

--begitu tulisannya kira-kira.
"Sial, wkakakak." Gue mengutuki dirinya sendiri setengah tertawa.
"Arrrrgh.. Arrghhh!!!!!" Sekarang gue teriak-teriak frustasi.
Cinta memang terkadang membuat orang tak ingat jati dirinya. "Sepertinya belum berjodoh.”

Note itu kusobek kemudian kutebar ke atas aliran air bercampur bensin berwarna pelangi. "Untuk saat ini, biar Tuhan dan aku yang tahu seperti apa perasaanku Hanum. Mungkin memang belum waktunya..."

Gue berjalan meninggalkan lapak itu sendiri, jalan kaki. Gerimis mulai reda, rintik-rintik hujan berkurang. Langit sudah puas menumpahkan mendungnya. Orang-orang berlalu lalang di trotoar itu. Gue tersenyum simpul memikirkan Hanum, gadis yang membuatku jatuh hati. Orang-orang yang lewat seperti memandangiku tapi aku tak peduli. Aku sedang jatuh cinta. Angin bertiup seperti menyegarkan perasaannya, meluapkan rasa di dadanya. Air menetes di sela-sela daun dari pepohonan penghias trotoar. Gue menggaruk bahu pelan, gatal.
"Eh, ini jaket Hanum..."
"Eh...... ...." Aku seperti menyadari sesuatu yang lebih mengerikan daripada sejuta topan badai, pukulan kempo Mr. Kempo, jurus anti anak nakalnya Babe.
"DAFUQ..!!!. aku udah jalan di trotoar hampir setengah jam pake jaketnya Hanum!" Gue seperti merasa ditelanjangi. Gue, Boy, anak lelaki paling ganteng di sekolahku berjalan di khalayak umum dengan jaket pinky bermotif Hello Kitty disaksikan sejuta rakyat kota ini. Gue rasanya pengen lari sejauh-jauhnya dari kota ini.
Oh Pinky Boy, OH NOOOOOO…..!!!!