Cutaway Challenger 1 (Gambar: New Vanguard-23: Challenger Main Battle Tank 1982-97. Osprey Publishing)
- Kabel Komunikasi D10
- Drive Sprocket
- Final Drive
- Main brake power valve
- Drum bahan bakar tambahan 45 galon
- Penyimpanan peralatan eksternal
- Clamp meriam
- Pelindung transmisi
- Radiator
- Air charge transmission oil cooler
- Turbo-charger
- Induction manifold heater
- Gun depression stop rails
- Coolant level inspection hatch
- GUE auxilliary oil level inspection hatch
- Mesin utama
- TOGS compressor unit
- TOGS barbette
- Commander stowage bin
- Commander sight
- Commander position
- GPS transporder
- Symbology processing unit
- Turret services function box
- Turret batteries hatch
- 120mm gun breech
- Radio VAC303
- 10-rounds ready rack
- NBC Control Panel
- 6-ronds ready rack
- Senapan mesin koaksial 7,62mm
- Interface box 2 (Radio)
- Crew box 2 (Radio)
- Camoufalge net stowage basket
- Peluncur granat asap
- Pemadam kebakaran
- Instrument panel
- Steering levers
- Rem tangan
- Projectiles stowage rack
- Horn (di samping headlight cluster)
- Tempat duduk pengemudi (tertutup)
- Gear selector
- Front Idler
- MRS mirror shroud
- Fume exractor
- Meriam utama
- Panel sisi lapis baja Chobham
- Fuel filler cap (2 setiap sisi)
- Transmission heat exchanger
Challenger 1 pada dasarnya adalah FV4030/3 (Shir 2) yang dimodifikasi untuk memenuhi kebutuhan AD Inggris. Layout Challenger 1 mirip dengan Chieftain, dengan kompartemen pengemudi di depan, turret dan kompartemen tempur di tengah, serta mesin dan transmisi di belakang.
Seperti umumnya pada kebanyakan desain MBT, chassis dari seri Challenger telah digunakan pada bentuk yang lain seperti tank latih pengemudi (dengan turret tetap), tank komando, dan Armored Repair and Recovery Vehicle. Sebagai tambahan, versi combat Mark dari Challenger terdiri dari Mk 1, Mk 2, Mk 3 and Mk 4 – masing-masing dengan modifikasi tertentu yang membedakannya dari yang lainnya.
Lay Out
Layout Challenger merupakan desain konvensional dengan hull berkonstruksi patri, dan dibagi menjadi kompartemen kemudi di depan, turret dan kompartemen tempur di tengah, serta kompartemen mesin di bagian belakang. Kendaraan tempur ini memiliki empat awak, termasuk komandan, gunner, loader dan pengemudi.
Pengemudi memiliki pelindung palka tunggal yang terbuka dan terayun ke depan secara horizontal yang memungkinkan pengemudi untuk mengendarai tank dalam posisi kepala keluar. Di belakang palka terdapat periskop wide-angle tunggal yang dapat diganti dengan persikop pasif Pilkington Optronics Badger untuk pengendaraan malam hari. Pengemudi juga dapat keluar dari tank melalui kompartemen tempur.
Pengemudi berada di tengah kompartemen kemudi dengan tuas kemudi yang saling berhubungan di setiap sisinya. Pedal rem dan akselerator berposisi normal dan footrest berada di bawah kaki kiri. Spedometer dan switchboard mesin utama berada di sisi kanan pengemudi. Berada di kanan bawah terdapat GUE (Generator Unit Engine) dan kontrol emergency gear (keduanya susah dijangkau jika ditutup), dan belakang mereka, terdapat gear selector dengan enam gigi plus gigi netral. Dua baterai hull berada di sisi kiri pengemudi dengan rak proyektil di atasnya. Dua baterai selanjutnya dan rak proyektil berada di sisi kanan pengemudi, dengan stowage pannier di atasnya untuk penyimpanan peralatan pribadi pengemudi.
Komandan tank duduk di bagian kanan turret dengan gunner berada di depan-bawah komandan dan loader di bagian kiri turret. Komandan awalnya memiliki kupola No.15 yang dimodifikasi yang diberinama kupola No. 32. Kupola ini memiliki day sight no. 37 yang dapat digantikan secara cepat dengan Rank Pullin image intensification swap sight. Komandan tank juga memiliki sembilan periskop untuk observasi all-round.
Swap sight No. 37 merupakan sebuah solusi sementara setelah pada Juli 1981 Kementrian Pertahanan Inggris memberikan kontrak pengembangan kepada Barr & Stroud (sekarang Pilkington Optronics) untuk Thermal Imaging Surveillance dan Gun Sighting Sights (yang juga dikenal sebagai TOGS - Thermal Observation and Gunnery Sight). Turretnya sudah didesain untuk menerima sistem ini ketika sudah siap digunakan. Thermal imager tunggal di dalam box berlapis baja di bagian kanan turret memberikan output terpisah untuk komandan dan gunner dalam mode observasi maupun sebagai gunsight.
Loader memiliki periskop x1 terpasang-di-atap, terpasang-berputar di depan pelindung palka dua bagian yang terbuka ke depan dan ke belakang. Gunner memiliki sebuah persikop Pilkington Optronics Tank Laser Sight No 10 Mark 1 dengan pembesaran xT dan x10 dengan field of view 8.5°. Gunner juga memiliki alat penglihatan darurat, periskop No. 87. Periskop ini tersimpan di bawah lapis baja tetapi dapat digunakan dengan cepat dan disejajarkan (disesuaikan dengan line of sight) dengan meriam. Periskop ini menyorot melalui palka berlapis baja di atap turret.
Daya Tembak
Challenger 1 dipersenjatai dengan meriam rifled L11A5 120-mm Inggris terstabilisasi penuh. Ini merupakan pengembangan signifikan dari meriam Chieftain. Meriam ini sangat akurat, hanya saja MBT ini hanya dilengkapi dengan sistem kontrol penembakan yang lamban.
Meriam L11A5 120mm (foto: wikipedia)
Meriam memiliki breech yang beroperasi secara semi-otomatis dengan fume extractor di bagian tengah laras. Meriam ini menembakkan amunisi terpisah, charge disimpan pada fully combustible bag. Proyektil dan charges diisikan pada meriam dengan tangan. Charges dinyalakan dengan “Tube Vent Electric”; 14 di antaranya berada pada magasin di cincing breech. Segabai meriam rifled, amunisi dengan jenis yang luas dapat ditembakan termasuk APDS-T (L15A4), APFSDS-T (L23A1), DS-T (L20A1), HESH (L31A7), HESH practice (L32A5), Smoke WP (L34A2) dan Canister (L35A1). Total 52 amunisi dapat dibawa untuk meriam utama.
Challenger 1 juga memiliki dua senapan mesin 7,62mm. Salah satu di antaranya termasang koaksial dengan meriam utama, dan yang lainnya terpasang di atap turret, yang dapat dioperasikan dari dalam turret (remote). Total 4.000 peluru dibawa untuk senapan mesin ini.
TOGS - Thermal Observation and Gunnery Sight merupakan salah satu inovasi utama Challenger. Sistem ini memungkinkan Challenger untuk mendeteksi, melacak dan menyerang target dengan fasilitas yang setara antara malam dan siang hari, serta benar-benar pasif tanpa membongkar posisinya sendiri. Sistem ini sangat efektif pada cuaca dan kondisi medan tempur yang tidak mendukung seperti asap dan kabut. Sistem TOGS memiliki elemen utama – Thermal Surveillance System (TSS) dan Gunnery Sighting System (GSS). TSS terdiri dari peralatan thermal imaging yang menangkap semua objek yang memancarkan panas dan membedakan dari karakteristik termal lingkungannya. Dikenal sebagai TISH (Thermal Imager Sensor Head), TISH terpasang unit sebuah servo trunnion di dalam barbette berlapis baja pada eksterior turret tank. Dengan field of view dual, TISH memberikan fasilitas survey umum dan navigasi tank dalam “wide angle” dan memungkinkan dilakukan pengenalan target dan pembidikan meriam pada sudut sempit. Radiasi thermal yang dideteksi TISH dikonversi menjadi sinyal elektronik yang cocok untuk ditampilkan setelah melewati Symbology Processing Unit – SPU (dibaca ‘spew’) yang merupakan pusat kontrol TOGS. Komputer ini mengintegrasikan data dari berbagai sumber dalam GSS dan, pada dasarnya, memanfaatkan kamera termal sebagai gunsight. Terletak masing-masing di dekat ruang gunner dan komandan, Individual Visual Display Unit menampilkan informasi identik dengan graticule, tanda bidik dan data balistik yang ditampilkan pada gambar termal untuk gunner, yang mana komandan memiliki fasilitas untuk melakukan override.
Pada April 1987, Kementerian Pertahanan Inggris mengumumkan bahwa pesanan sudah dibuat untuk batch produksi akhir dari TOGS senilai £35 juta. Pesanan ini melengkapi pembelian TOGS untuk armada Challenger 1 dan Chieftain milik AD Inggris. Setengah dari pesanan diberikan kepada Barr & Stroud, yang merupakan produsen asli sistem ini, dan setengahnya lagi Avimo. Pesanan ini merupakan yang ketiga untuk TOGS dan Barr & Stroud mensuplai 85% total kebutuhan Kementrian Pertahanan Inggris.
Challenger 1 memiliki GEC-Marconi Radar and Defence Systems, Defence Control Systems Division, Improved Fire-Control System (IFCS), yang dideskripsikan lengkap ketika Chieftain muncul dan memiliki kecepatan lacak target 30mil/detik secara melintang dan 10 mil/detik secara vertikal. Slewing rate melintang antara 0.2 hingga 480 mil/detik dan vertikal 0.2 hingga 200 mil/detik. Sistem kontrol meriamnya juga similar dengan yang dipakai Chieftain, tetapi sejumlah unit didesain ulang untuk mengganti peralatan thermionic valve dengan solid-state equivalents.
Laser rangefinder-nya merupakan sebuah unit Nd:YAG dengan jarak operasional 300 hingga 10.000m yang ditampilkan pada display gunner dan komandan dan tingkat akurasi ±10 m untuk 90 persen tembakan. Laser rangefinder ini terintegrasi dengan Computerised Sighting System (CSS). Didesain oleh Marconi Command and Control System, CSS mengintegrasi informasi dari laser rangefinder dengan pergerakan dan tingkah laku target dari sensor di dalam sistem dan secara otomatis mengkalkulasi posisi persenjataan utama yang sesuai. Meriam dan turret digerakkan ke posisi yang tepat, meriam distabilisasi pada kedua sumbu. Karena Challenger utamanya didesain untuk bertempur pada posisi yang telah dipersiapkan, CSS secara signifikan meningkatkan probabilitas first round hit terhadap target bergerak, khususnya pada jarak jauh. Sistem ini juga memungkinkan gunner untuk dapat terus menjaga target dalam observasi dekat ketika bergerak dan kemudian melakukan penyesuaian final untuk penembakan pada posisi terdiam (sebentar), ini merupakan metode penyerangan yang biasa dipakai oleh AD Inggris. Tank juga dilengkapi dengan Muzzle Refference System yang memungkinkan gunner untuk mengecek penyimpangan apapun pada kesejajaran laras meriam dengan sight dan dapat membuat penyesuaian tanpa meninggalkan posisinya di dalam tank.
Proteksi
Aspek paling revolusioner dari desain Challenger 1 adalah lapis baja Chobham yang memberikan proteksi yang jauh lebih superior dibandingkan Rolled Homogeneous Armour (RHA) monolitik manapun, yang kemudian menjadi material lapis baja standar untuk tank. Chobham dipakai oleh tank lain, yang paling terkenal adalah M1 Abrams milik AS. Skirting juga diemplementasikan di setiap sisi untuk meningkatkan proteksi awak dan struktural tank.
Desain turret memiliki sudut miring yang memberikan proteksi lebih efektif. Peluncur granat asap dipasang pada tiap sisi turret, masing-masing sisi 4 peluncur. Di bagian belakang turret, terdapat sistem kontrol lingkungan NBC.
Mobilitas
Challenger merupakan pengembangan logis dari MBT Chieftain dengan perbaikan substansial pada area proteksi dan mobilitas, yang mana mobilitas merupakan kekurangan utama dari pendahulunya. Mesin utamanya adalah mesin diesel Condor V12 TCA Perkins Engines (sebelumnya Rolls Royce) yang menghasilkan 895 kw (1200 bhp) pada 2300 rpm. Exhaust Gas Turbocharging dan charge air cooling yang dibuat oleh Garret-AiResearch, digunakan untuk memaksimalkan output tenaga dari kapasitas 26,1 liter, memberi Challenger 1 ratio tenaga-ke-berat 20 bhp/ton. Mesin terletak di bagian tengah depan kompartemen mesin dengan transmisi dibaut tepat di belakangnya. Terdapat juga power unit cadangan, yang memberikan daya untuk semua sistem ketika mesin mati.
Transmisinya adalah gearbox epicyclic TN37 buatan David Brown Vehicle Transmission (sebelumnya bernama David Brown Gear Industries) yang mengijinkan perpindahan gigi dilakukan ketika gearbox mentransmisi tenaga. Steer unit Commercial Hydraulics STN37 melengkapi TN37, yang memberikan output berbeda-beda secara berkelanjutan dengan transmitted power secara hidrostatik. Ini memberikan Challenger kemampuan berputar berubah-ubah tidak terbatas, termasuk perputaran netral di mana tank berputar pada pusatnya (seperti berotasi). Rem utama yang bertipe oil immersed multi-plate juga melengkapi TN37.
Kebanyakan peningkatan impresif performa lintas-alam Challenger 1 terutama karena sistem suspensi hidrogas yang memberikan karakteristik lompatan progresif dengan damping yang sangat efisien dan pembelokan roda yang besar sangat meningkatkan performa tank melewati semua tipe medan. Berat total sistem suspensinya adalah 25 persen lebih ringan dibandingkan tipe bogie Horstmann dari Chieftain dan biaya perawatan sangat berkurang. Karena bebas satu sama lain, stasiun roda individual mudah diganti, sehingga mencegah kerentanan dan kompleksitas sistem berpasangan atau sistem yang menggunakan batang torsi yang susah diperbaiki jika terkena kerusakan akibat ranjau. Suspensi Challenger 1 didesain dan dikembangkan oleh MVEE bersama Air-Log Limited (awalnya Laser Engineering (Development)), dengan produksinya dilakukan oleh Vickers Defence Systems.
Challenger 1 memiliki enam road wheel besar yang mendominasi setiap roda rantainya, dengan drive sprocket di belakang, idler di depan dan dua track-return rollers di setiap sisinya. Pada bagian atas track dilindungi oleh skirt aluminium konvensional, sama seperti yang dipasang pada Chieftain. Pada masa krisis atau perang, skirts ini akan diganti dengan skirts yang menggunakan lapis baja Chobham, yang pertama kali digunakan pada Perang teluk 1990-1991. Roda rantai Challenger 1 adalah desain baru dan tidak bisa ditukar-tukar dengan milik Chieftain.
Challenger 1 dengan bilah dozer (foto: [url]www.profimedia.com[/url])
Challenger 1 terkenal dengan reliabilitas mekanis. Tangki bahan bakar tambahan dapat dipasang di bagian belakang hull untuk menambah jarak operasional. Bagian depan Challenger 1 dapat dipasangi dengan bilah dozer dan sistem penyapu ranjau.
Dunstan, Simon. 1998.
. Osprey Publishing