- Beranda
- Stories from the Heart
[Your] Smile Like An Angel's Smile
...
TS
drxrecca
[Your] Smile Like An Angel's Smile
Diubah oleh drxrecca 26-10-2013 02:27
anasabila memberi reputasi
1
40.9K
448
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•51.9KAnggota
Tampilkan semua post
TS
drxrecca
#223
Today is Monday
Pagi ini gw termenung didalam ruang kelas yang masih sepi. Perkataan Mika tadi membuat gw merenungi apa yang telah gw lakukan. Mungkin yang Mika lakukan tadi sedikit kasar, tapi setidaknya dia berusaha untuk merubah gw dengan caranya. Gw sadar, banyak orang-orang yang sayang dengan gw dan tidak ingin hal-hal buruk menimpa gw. Gw harus berubah, setidaknya gw tidak boleh lagi mengikuti emosi sesaat. Gw harus berfikir sebelum bertindak. Yap... itulah pesan yang gw tangkap dari Mika.
"halo Snoopy..." Sapa Mia memecehkan keheningan pagi
"apa-apaan sih lo manggil gw kaya gitu ?" gerutu gw
"ha... ha... ha... " Mia tertawa lepas mendengar gerutuan gw "karena lo suka bangetkan sama Snoopy ?"
"heah... "
"mobil yang di pake kemaren bukan mobil bokap lo, tapi mobil lo, iya kan ?" jelas Mia "terus ade lo Teri cerita, katanya lo suka banget sama Snoopy, makanya pernak-pernik di dalem mobil berbau Snoopy semua, iya kan ? ngaku deh ?" ejek Mia
"Mia pliss... jangan kasih tau siapa-siapa ya ?" kata gw dengan nada memohon
"terserah gw dong...! ha... ha... ha... "
"hmmm... kebiasaan lo berdua ! masih pagi udah mesra-mesraan" ejek Damar, teman sebangku gw yang baru tiba
"ikut campur aja..." gerutu Mia kepada Damar "Snoopy... tunggu sebentar disini ya ?" pinta Mia kepada gw lalu pergi meninggalkan kelas
"Snoopy...?" tanya Damar menyelidik "oh... jadi itu panggilan sayang Mia ke lo" ejek Damar ke gw
"apa-apan sih lo ! ikut campur urusan orang aja" gerutu gw
"oh ya Dit... kemaren pas lo lagi sakit, gw denger Mia dijemput pake mobil, kayanya lo udah ngga ada harapan deh" kata Damar memperingatkan gw
"ha... ha... ha..." gw tertawa lepas mendengar peringatan Damar
"loh kok... lo malah ketawa, bukannya panik" gerutu Damar
"makanya... kalo lo denger gosip yang jelas, jangan cuma setengah-setengah doang" ejek gw "kemaren tuh yang jemput Mia, Orang Tua gw"
"weis... udah maen Orang Tua, kayanya lo ama Mia udah mulai serius nih" sindir Damar
"apaan sih lo" gerutu gw
Tidak lama kemudian, terjadi hal yang tidak gw duga sebelumnya, dan cukup membuat gw dan Damar terkejut. Mia datang kembali ke kelas gw dengan tersenyum sambil membawa semangkuk bubur ayam di tangannya.
"Snoopy... gw tau lo belum sarapan, makanya gw beliin ini, lo makan dulu ya ?" pinta Mia "apa mau gw suapin ?"
"ehmm... sweet baget... !" goda Damar "gw iri ama lo Dit ! punya pacar cantik dan perhatian banget"
"diem lo !" hardik Mia lalu menjitak kepala Damar
"aduh... cantik sih cantik, tapi bilangin nih ke cewe lo, jangan kasar kaya gini" gerutu Damar
"cerewet lo !" hardik Mia, sambil mengambil ancang-ancang untuk menjitak Damar kembali, tetapi dengan sigap Damar mengelak
"ha... ha... ha... " tawa gw lepas melihat tingkah Mia dan Damar “yang pantes lo berdua, bukan gw ama Mia” ejek gw.
“lah… kenapa musti gw ?” kilah Damar “kan yang udah pake Orang Tua elo…”
“heah…”
“udah jangan dengerin orang sinting” gerutu Mia sambil mengambil ancang-ancang menyuapi gw “Snoopy… aaaa...”
Sindiran demi sindiran, ejekan demi ejekan terus saja mengalir dari mulut Damar, tetapi semakin Damar menyindir gw dan Mia, semakin kami berdua tidak memperdulikan Damar. Mia tampak menikmati menyuapi gw.
"jiah... gw dicuekin nih, mending gw keluar aja dah, daripada jadi obat nyamuk lo berdua" gerutu Damar sambil beranjak pergi meninggalkan kelas.
"hi... hi... hi... " tawa kecil kami berdua mendengar gerutuan Damar setelah dia meninggalkan kelas.
Tetapi tampaknya pemandangan Mia menyuapi gw terpaksa harus disudahi, karena suatu kejadian yang mengejutkan gw, dan membuat gw dengan terpaksa merebut sendok dari tangan Mia. Entah Mia menyadarinya atau tidak, karena pada saat tidak terduga, gw melihat Risa berdiri diam terpaku di luar depan kelas gw.
Entah apa yang Risa rasakan saat ini, tetapi jelas gw melihat tatapan matanya tajam, dan terlihat jelas rasa kesal, amarah, cemburu pada saat Risa pergi meninggalkan kelas gw. Pemandangan ini membuat gw teringat cerita Mia pada saat gw sedang dirawat di Rumah Sakit. Apakah Risa memiliki rasa yang sama dengan gw ? rasa sayang dan cinta untuk saling memiliki ?
Kejadian yang menegangkan ini tidak serta merta berakhir sampai disini, karena tidak lama kemudian Risa datang kembali ke kelas gw. Tetapi kali ini dia tidak sediri, yap... Risa atang kembali dengan menggandeng tangan Yudi. Entah apa maksudnya dia melakukan ini, tetapi Risa datang ke kelas gw untuk menemui teman anggota Pramuka. Gw tidak mendengar apa yang mereka bicarakan, tetapi, pemandangan ini bagai perang dingin bagi gw dan Risa.
"oh ya Dit... hasil rapat kamaren udah mutusin siapa yang jadi ketuanya" kata Mia memecahkan keheningan yang menghanti kemi berdua sejak kejadian yang mengejutkan tadi.
"siapa yang jadi ketuanya ?" tanya gw menyelidik "apa jangan-jangan gw lagi ?"
"kepedean... apa jadinya kalo lo yang jadi ketuanya" ejek Mia "yang jadi ketua Ayu"
"huft... sukur deh" kata gw dengan perasaan lega
"tenang aja, gw ngga mungkin ngejebak lo kok" kata Mia mencoba membuat gw tenang "tapi lo jadi ketua seksi humas dan kegiatan luar"
"hmmm... benerkan dugaan gw" gerutu gw
"ha... ha... ha..." tawa Mia lepas melihat ekpresi wajah penderitaan gw "lagian sapa suruh lo percaya ama gw, tapi tenang aja, gw jadi wakil lo kok"
"awas ya Mi... tunggu pembalasan gw" gerutu gw "memang tugasnya apaan aja ?" tanya gw mengalihkan topik pembicaraan
"tugasnya banyak, ntar gw kasih tau deh, tapi salah satunya kalo ada kegiatan luar kita jadi tim koordinasinya"
"oh gitu... ya udah ngga apa-apa, yang penting lo harus terima aja konsekuensinya"
"konsekuensi apaan ?"
"lo harus lebih rajin lagi ngingetin gw"
"aduh... nyesel gw terima, lo kan udah pikun ya !" kata Mia sambil menepuk jidatnya "oke deh kakek"
"loh kok... lo manggil gw kakek, tadi manggil gw Snoopy"
"oh iya... Kakek Snoopy deh" kilah Mia "oh ya... jangan lupan, nanti abis puang sekolah ada latgab bareng Paskibra dan Pramuka" kata Mia lalu mengambil mangkuk bubur
"siap Nenek bawel !"
"ih enak aja..." gerutu Mia lalu pergi meninggalkan kelas gw
"halo Snoopy..." Sapa Mia memecehkan keheningan pagi
"apa-apaan sih lo manggil gw kaya gitu ?" gerutu gw
"ha... ha... ha... " Mia tertawa lepas mendengar gerutuan gw "karena lo suka bangetkan sama Snoopy ?"
"heah... "
"mobil yang di pake kemaren bukan mobil bokap lo, tapi mobil lo, iya kan ?" jelas Mia "terus ade lo Teri cerita, katanya lo suka banget sama Snoopy, makanya pernak-pernik di dalem mobil berbau Snoopy semua, iya kan ? ngaku deh ?" ejek Mia
"Mia pliss... jangan kasih tau siapa-siapa ya ?" kata gw dengan nada memohon
"terserah gw dong...! ha... ha... ha... "
"hmmm... kebiasaan lo berdua ! masih pagi udah mesra-mesraan" ejek Damar, teman sebangku gw yang baru tiba
"ikut campur aja..." gerutu Mia kepada Damar "Snoopy... tunggu sebentar disini ya ?" pinta Mia kepada gw lalu pergi meninggalkan kelas
"Snoopy...?" tanya Damar menyelidik "oh... jadi itu panggilan sayang Mia ke lo" ejek Damar ke gw
"apa-apan sih lo ! ikut campur urusan orang aja" gerutu gw
"oh ya Dit... kemaren pas lo lagi sakit, gw denger Mia dijemput pake mobil, kayanya lo udah ngga ada harapan deh" kata Damar memperingatkan gw
"ha... ha... ha..." gw tertawa lepas mendengar peringatan Damar
"loh kok... lo malah ketawa, bukannya panik" gerutu Damar
"makanya... kalo lo denger gosip yang jelas, jangan cuma setengah-setengah doang" ejek gw "kemaren tuh yang jemput Mia, Orang Tua gw"
"weis... udah maen Orang Tua, kayanya lo ama Mia udah mulai serius nih" sindir Damar
"apaan sih lo" gerutu gw
Tidak lama kemudian, terjadi hal yang tidak gw duga sebelumnya, dan cukup membuat gw dan Damar terkejut. Mia datang kembali ke kelas gw dengan tersenyum sambil membawa semangkuk bubur ayam di tangannya.
"Snoopy... gw tau lo belum sarapan, makanya gw beliin ini, lo makan dulu ya ?" pinta Mia "apa mau gw suapin ?"
"ehmm... sweet baget... !" goda Damar "gw iri ama lo Dit ! punya pacar cantik dan perhatian banget"
"diem lo !" hardik Mia lalu menjitak kepala Damar
"aduh... cantik sih cantik, tapi bilangin nih ke cewe lo, jangan kasar kaya gini" gerutu Damar
"cerewet lo !" hardik Mia, sambil mengambil ancang-ancang untuk menjitak Damar kembali, tetapi dengan sigap Damar mengelak
"ha... ha... ha... " tawa gw lepas melihat tingkah Mia dan Damar “yang pantes lo berdua, bukan gw ama Mia” ejek gw.
“lah… kenapa musti gw ?” kilah Damar “kan yang udah pake Orang Tua elo…”
“heah…”
“udah jangan dengerin orang sinting” gerutu Mia sambil mengambil ancang-ancang menyuapi gw “Snoopy… aaaa...”
Sindiran demi sindiran, ejekan demi ejekan terus saja mengalir dari mulut Damar, tetapi semakin Damar menyindir gw dan Mia, semakin kami berdua tidak memperdulikan Damar. Mia tampak menikmati menyuapi gw.
"jiah... gw dicuekin nih, mending gw keluar aja dah, daripada jadi obat nyamuk lo berdua" gerutu Damar sambil beranjak pergi meninggalkan kelas.
"hi... hi... hi... " tawa kecil kami berdua mendengar gerutuan Damar setelah dia meninggalkan kelas.
Tetapi tampaknya pemandangan Mia menyuapi gw terpaksa harus disudahi, karena suatu kejadian yang mengejutkan gw, dan membuat gw dengan terpaksa merebut sendok dari tangan Mia. Entah Mia menyadarinya atau tidak, karena pada saat tidak terduga, gw melihat Risa berdiri diam terpaku di luar depan kelas gw.
Entah apa yang Risa rasakan saat ini, tetapi jelas gw melihat tatapan matanya tajam, dan terlihat jelas rasa kesal, amarah, cemburu pada saat Risa pergi meninggalkan kelas gw. Pemandangan ini membuat gw teringat cerita Mia pada saat gw sedang dirawat di Rumah Sakit. Apakah Risa memiliki rasa yang sama dengan gw ? rasa sayang dan cinta untuk saling memiliki ?
Kejadian yang menegangkan ini tidak serta merta berakhir sampai disini, karena tidak lama kemudian Risa datang kembali ke kelas gw. Tetapi kali ini dia tidak sediri, yap... Risa atang kembali dengan menggandeng tangan Yudi. Entah apa maksudnya dia melakukan ini, tetapi Risa datang ke kelas gw untuk menemui teman anggota Pramuka. Gw tidak mendengar apa yang mereka bicarakan, tetapi, pemandangan ini bagai perang dingin bagi gw dan Risa.
"oh ya Dit... hasil rapat kamaren udah mutusin siapa yang jadi ketuanya" kata Mia memecahkan keheningan yang menghanti kemi berdua sejak kejadian yang mengejutkan tadi.
"siapa yang jadi ketuanya ?" tanya gw menyelidik "apa jangan-jangan gw lagi ?"
"kepedean... apa jadinya kalo lo yang jadi ketuanya" ejek Mia "yang jadi ketua Ayu"
"huft... sukur deh" kata gw dengan perasaan lega
"tenang aja, gw ngga mungkin ngejebak lo kok" kata Mia mencoba membuat gw tenang "tapi lo jadi ketua seksi humas dan kegiatan luar"
"hmmm... benerkan dugaan gw" gerutu gw
"ha... ha... ha..." tawa Mia lepas melihat ekpresi wajah penderitaan gw "lagian sapa suruh lo percaya ama gw, tapi tenang aja, gw jadi wakil lo kok"
"awas ya Mi... tunggu pembalasan gw" gerutu gw "memang tugasnya apaan aja ?" tanya gw mengalihkan topik pembicaraan
"tugasnya banyak, ntar gw kasih tau deh, tapi salah satunya kalo ada kegiatan luar kita jadi tim koordinasinya"
"oh gitu... ya udah ngga apa-apa, yang penting lo harus terima aja konsekuensinya"
"konsekuensi apaan ?"
"lo harus lebih rajin lagi ngingetin gw"
"aduh... nyesel gw terima, lo kan udah pikun ya !" kata Mia sambil menepuk jidatnya "oke deh kakek"
"loh kok... lo manggil gw kakek, tadi manggil gw Snoopy"
"oh iya... Kakek Snoopy deh" kilah Mia "oh ya... jangan lupan, nanti abis puang sekolah ada latgab bareng Paskibra dan Pramuka" kata Mia lalu mengambil mangkuk bubur
"siap Nenek bawel !"
"ih enak aja..." gerutu Mia lalu pergi meninggalkan kelas gw
晴海へ

Diubah oleh drxrecca 31-05-2013 15:35
0
![[Your] Smile Like An Angel's Smile](https://s.kaskus.id/images/2013/09/13/2214161_20130913022028.jpg)
you're my spring angel



