TS
monongan
[FanFict] Ragnarok Online - Birth Of The Super Soldier
Prakarta :
Ini adalah Thread FanFict pertama saya sekaligus juga ini Thread pertama yang saya buat semenjak saya daftar di kaskus, jadi mohon maklum kalo masih banyak salah dalam spoiler dan lain-lainnya.
Lalu ini juga pengalaman pertama bagi TS menulis, jadi saya belom pernah nulis-nulis kayak gini gan, sebenernya sih udah cuma ga pernah saya upload kemana pun.
Cerita ini mengambil seting dari dunia di Ragnarok online, agan sekalian akan menemukan kesamaan dalam nama npc atau pun dungeon dan kota. meski ga semuanya original karena akan ada yang berubah di FanFict ini. FanFict ini masih satu universe dengan FanFictnya agan Heilel_Realz012 Heilel_Realz012 FanFict - Die Aegis Schild, agan ini kayak mentor saya deh pokoknya
, buat agan Heilel thanks banget
.
Jadi ya dengan pengalaman yang masih minim dan kemampuan yang masih cupu, saya mencoba untuk menulis. jadi kalo ada salah kata, kritikan atau saran saya sangat berterima kasih kepada agan-agan, dan silahkan membaca.
Ragnarok Online - Birth Of The Super Soldier
![[FanFict] Ragnarok Online - Birth Of The Super Soldier](https://s.kaskus.id/images/2013/05/10/1198843_20130510065932.jpg)
Genre :Shounen, Tragedy, Adventure.
Status : Ongoing
Merasakan malam yang sunyi.
Melihat bulan purnama yang tak tergapai.
Aku memandang sekelilingku, yang ada hanyalah alat-alat operasi dan tabung-tabung berisi cairan kimia.
Ingin sekali aku merasakan bebas dari tabung berisi cairan kimia yang mengurung ku ini.
Aku yang tidak memiliki nama dan ingatan apapun...
Untuk pertama kalinya aku ingin bebas dan keluar dari penjara kaca ini.
Sampai akhirnya tiba malam dimana permintaan ku terkabul.
Ya, penyerangan yang dilakukan oleh sekelompok orang berjubah hitam menggunakan senjata api.
Ketika malam itu pecah, kisah perjalanan panjang ku di mulai
Ini adalah Thread FanFict pertama saya sekaligus juga ini Thread pertama yang saya buat semenjak saya daftar di kaskus, jadi mohon maklum kalo masih banyak salah dalam spoiler dan lain-lainnya.
Lalu ini juga pengalaman pertama bagi TS menulis, jadi saya belom pernah nulis-nulis kayak gini gan, sebenernya sih udah cuma ga pernah saya upload kemana pun.
Cerita ini mengambil seting dari dunia di Ragnarok online, agan sekalian akan menemukan kesamaan dalam nama npc atau pun dungeon dan kota. meski ga semuanya original karena akan ada yang berubah di FanFict ini. FanFict ini masih satu universe dengan FanFictnya agan Heilel_Realz012 Heilel_Realz012 FanFict - Die Aegis Schild, agan ini kayak mentor saya deh pokoknya
, buat agan Heilel thanks banget
.Jadi ya dengan pengalaman yang masih minim dan kemampuan yang masih cupu, saya mencoba untuk menulis. jadi kalo ada salah kata, kritikan atau saran saya sangat berterima kasih kepada agan-agan, dan silahkan membaca.

Ragnarok Online - Birth Of The Super Soldier
Quote:
![[FanFict] Ragnarok Online - Birth Of The Super Soldier](https://s.kaskus.id/images/2013/05/10/1198843_20130510065932.jpg)
Genre :Shounen, Tragedy, Adventure.
Status : Ongoing
Spoiler for Prologue:
Prologue
Merasakan malam yang sunyi.
Melihat bulan purnama yang tak tergapai.
Aku memandang sekelilingku, yang ada hanyalah alat-alat operasi dan tabung-tabung berisi cairan kimia.
Ingin sekali aku merasakan bebas dari tabung berisi cairan kimia yang mengurung ku ini.
Aku yang tidak memiliki nama dan ingatan apapun...
Untuk pertama kalinya aku ingin bebas dan keluar dari penjara kaca ini.
Sampai akhirnya tiba malam dimana permintaan ku terkabul.
Ya, penyerangan yang dilakukan oleh sekelompok orang berjubah hitam menggunakan senjata api.
Ketika malam itu pecah, kisah perjalanan panjang ku di mulai
Spoiler for Character:
Quote:
Jean Asker/Bio Chemical Soldier 0.3
Guillotine Cross
Jean adalah kelinci percobaan dari Bio Laboratorium di kota Lighthalzen yang merupakan daerah dari Republik of Schwartzvald. dia berhasil melarikan diri pada saat malam penyergapan yang dilakukan oleh Gunslinger guild atas perintah dari Pemerintahan Republik, dia yang ditemukan oleh Rin sang Assasin cross di ajarkan cara bertarung dan bertahan hidup sebelum akhirnya dia di kirim ke pantiasuhan bernama Chely House di kota alberta oleh Rin. Jean memiliki sifat pendiam tetapi tidak dingin, karena dia tidak pernah mempelajari data tentang emosi manusia pada waktu dia masih tinggal di Lab.
![[FanFict] Ragnarok Online - Birth Of The Super Soldier](https://s.kaskus.id/images/2013/04/05/1198843_20130405090744.png)
Guillotine Cross
Jean adalah kelinci percobaan dari Bio Laboratorium di kota Lighthalzen yang merupakan daerah dari Republik of Schwartzvald. dia berhasil melarikan diri pada saat malam penyergapan yang dilakukan oleh Gunslinger guild atas perintah dari Pemerintahan Republik, dia yang ditemukan oleh Rin sang Assasin cross di ajarkan cara bertarung dan bertahan hidup sebelum akhirnya dia di kirim ke pantiasuhan bernama Chely House di kota alberta oleh Rin. Jean memiliki sifat pendiam tetapi tidak dingin, karena dia tidak pernah mempelajari data tentang emosi manusia pada waktu dia masih tinggal di Lab.
![[FanFict] Ragnarok Online - Birth Of The Super Soldier](https://s.kaskus.id/images/2013/04/05/1198843_20130405090744.png)
Quote:
Leina Thorose
Geneticist
Leina adalah Genetcist yang menangani perkembangan Jean di lab, dia adalah wanita baik yang memperhatikan Jean lebih dari kelinci percobaan yang lain. dia adalah orang yang membebaskan Jean dari Tabung Regenerasi untuk melarikan diri pada saat penyerangan.
![[FanFict] Ragnarok Online - Birth Of The Super Soldier](https://s.kaskus.id/images/2013/04/05/1198843_20130405090936.JPG)
Geneticist
Leina adalah Genetcist yang menangani perkembangan Jean di lab, dia adalah wanita baik yang memperhatikan Jean lebih dari kelinci percobaan yang lain. dia adalah orang yang membebaskan Jean dari Tabung Regenerasi untuk melarikan diri pada saat penyerangan.
Quote:
Kiev Alastor
Adept GunSlinger
Kiev adalah pemimpin pasukan penyergapan Bio lab yang dibentuk oleh republik. dia juga mentor dari GunSlinger Guild yang berada di kota Einbroch, Terkenal dengan julukan Heroes of Republic.
![[FanFict] Ragnarok Online - Birth Of The Super Soldier](https://s.kaskus.id/images/2013/04/05/1198843_20130405091316.jpg)
Adept GunSlinger
Kiev adalah pemimpin pasukan penyergapan Bio lab yang dibentuk oleh republik. dia juga mentor dari GunSlinger Guild yang berada di kota Einbroch, Terkenal dengan julukan Heroes of Republic.
![[FanFict] Ragnarok Online - Birth Of The Super Soldier](https://s.kaskus.id/images/2013/04/05/1198843_20130405091316.jpg)
Quote:
Rin
Assasin Cross
Wanita misterius yang menemukan dan menyelamatkan Jean setelah Jean berhasil lari dari Bio lab facility.
![[FanFict] Ragnarok Online - Birth Of The Super Soldier](https://s.kaskus.id/images/2013/04/05/1198843_20130405091635.jpg)
Assasin Cross
Wanita misterius yang menemukan dan menyelamatkan Jean setelah Jean berhasil lari dari Bio lab facility.
![[FanFict] Ragnarok Online - Birth Of The Super Soldier](https://s.kaskus.id/images/2013/04/05/1198843_20130405091635.jpg)
Daftar Isi
Quote:
ARC I The Journey Begins
Chapter 1-1 Begins night
Chapter 1-2 Another route
Journey 1-4 Begins Night Part 4
Journey 1-5 Begins Night Part 5
Journey 1-6 Begins Night Part 6
Journey 1-7 Begins Night Part 7
Journey 1-8 Begins Night Part 8
Journey 1-9 Begins Night Part 9
Journey 1-10 Begins Night End [This Is Where We Are Apart]
Chapter 1-1 Begins night
Chapter 1-2 Another route
Journey 1-4 Begins Night Part 4
Journey 1-5 Begins Night Part 5
Journey 1-6 Begins Night Part 6
Journey 1-7 Begins Night Part 7
Journey 1-8 Begins Night Part 8
Journey 1-9 Begins Night Part 9
Journey 1-10 Begins Night End [This Is Where We Are Apart]
-FINISH-
Quote:
ARC II Joy And Sorrow
New Character [Port City Alberta]
Journey 2-1 Move Forward
Journey 2-2 Einbroch City Of Industries
Journey 2-3 You Can Call Me...
Journey 2-4 So This Is The Real World
Journey 2-5 This Is All I Can Do For You
Journey 2-6 Iam Sorry
Journey 2-7 Because I Always Want To Be With You
Journey 2-8 Trip To Kingdom
Journey 2-9 Fierce Fighting
Journey 2-10 Guilty
Journey 2-11 The Capital Of Republic Schwartzvald
Journey 2-12 Iam Sorry And Farewell
Journey 2-13 After Dark Part-1
Journey 2-14 After Dark Part-2
Journey 2-15 Will You Become My Sun
Journey 2-16 Family Dinner
Journey 2-17 Don't Be Afraid
Journey 2-18 My Feeling
Journey 2-19 My Feeling Part-2
Journey 2-20 Reunion
Journey 2-21 Doubt
Journey 2-22 Doubt Part-2
Journey 2-23 Resolve
Journey 2-24 Piece Of Puzzle
Journey 2-25 Concerns
Journey 2-26 Singing In The Rain
Journey 2-27 Killer Instinct
Journey 2-28 Within The Darkness, Journey 2-28 B
Journey 2-29 Path Of Thorn
Journey 2-30 Day When I met You And Day When I Leave You, Journey 2-30 B
Journey 2-31 Ambush
Journey 2-32 Weird Girl
Journey 2-33 The Day When Demon Was Born
Journey 2-34 Guillotine Cross
New Character [Port City Alberta]
Journey 2-1 Move Forward
Journey 2-2 Einbroch City Of Industries
Journey 2-3 You Can Call Me...
Journey 2-4 So This Is The Real World
Journey 2-5 This Is All I Can Do For You
Journey 2-6 Iam Sorry
Journey 2-7 Because I Always Want To Be With You
Journey 2-8 Trip To Kingdom
Journey 2-9 Fierce Fighting
Journey 2-10 Guilty
Journey 2-11 The Capital Of Republic Schwartzvald
Journey 2-12 Iam Sorry And Farewell
Journey 2-13 After Dark Part-1
Journey 2-14 After Dark Part-2
Journey 2-15 Will You Become My Sun
Journey 2-16 Family Dinner
Journey 2-17 Don't Be Afraid
Journey 2-18 My Feeling
Journey 2-19 My Feeling Part-2
Journey 2-20 Reunion
Journey 2-21 Doubt
Journey 2-22 Doubt Part-2
Journey 2-23 Resolve
Journey 2-24 Piece Of Puzzle
Journey 2-25 Concerns
Journey 2-26 Singing In The Rain
Journey 2-27 Killer Instinct
Journey 2-28 Within The Darkness, Journey 2-28 B
Journey 2-29 Path Of Thorn
Journey 2-30 Day When I met You And Day When I Leave You, Journey 2-30 B
Journey 2-31 Ambush
Journey 2-32 Weird Girl
Journey 2-33 The Day When Demon Was Born
Journey 2-34 Guillotine Cross
-FINISH-
Diubah oleh monongan 09-08-2014 14:07
0
54.1K
Kutip
678
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Fanstuff
1.9KThread•343Anggota
Tampilkan semua post
TS
monongan
#274
Update [End Of Second Arc]
Journey 2-34
Bercasell

Spoiler for Journey 2-34:
Journey 2-34 Guillotine Cross
Aku berjalan dalam jalan sempit gelap yang beberapa saat tadi aku lewati dengan terburu-buru untuk menyelamatkan nyawa Alice, Bagi orang normal yang sudah berhasil kabur dari kejaran musuh pasti akan tetap berada di keramaian untuk melindungi dirinya. Tetapi lain dengan ku yang malah balik mecari orang yang hendak menghabisi nyawa ku itu.
Aku berjalan dengan pelan dan santai, Tidak memasang kuda-kuda sama sekali. Hanya berjalan dengan santai sambil menggengam ke dua Dagger Damascus di tangan kanan dan tangan kiri ku.
“Ohhh, bukan hanya lemah.. Tapi kau juga bodoh ya bocah?” Seru seseorang yang berdiri di depan ku.
Melihat gelagatnya dan mendengar suaranya aku langsung mengetahui bahwa dia adalah Assasin Cross yang tadi mengincar nyawa ku. Dia melebarkan kedua kakinya selebar bahunya, Dengan posisi yang agak menunduk dia merentangkan kedua tangannya dengan lebar.
“Hey, Aku tidak pernah melihat wajah mu di Guild? Apa kamu benar-benar mata-mata yang dikirim mereka?” Tanya sang assasin kepada ku dalam kuda-kuda tempurnya.
Aku hanya berjalan ke arahnya tanpa menggubris pertanyaan yang di ajukan olehnya, ku genggam pisau berlemen api ini dengan keras dan terus berjalan ke arah sang assasin yang sudah siap dalam posisi tempurnya itu. Dia hanya terlihat heran melihat diri ku yang berjalan tanpa memasang kuda-kuda.
Malam ini aku akan membunuh 1 Assasin Cross lagi ibu, Ayah…
“Tidak mau menjawab ya? Baiklah, Yang penting aku akan dianggap pahlawan setelah menghabisi penghianat hahaha”
Sang Assasin kini berlari cepat ke arah ku dengan nafsu membunuh yang sangat besar, Tatapan mata tajam yang mengarah langsung ke mata ku ini sama sekali tidak membuat ku takut. Aku sangat mengetahui bahwa sang Assasin di depan ku ini jauh lebih kuat dari 2 orang yang ku bunuh beberapa hari yang lalu.
Tetapi entah kenapa aku sama sekali tidak merasakan takut dan malah merasa senang, Aku ingin membunuhnya. Dengan membunuhnya aku pasti akan bertambah kuat dan kuat hingga bisa menghabisi semua Assasin Cross di dunia ini. Aku akan membersihkan dunia ini dari idealisme busuk mereka, Idealisme yang tega merenggut nyawa orang tidak berdosa.
Sang Assasin melompat tinggi ke arah ku sambil melancarkan tebasan besar dengan ke dua katarnya, Dengan reflek yang cepat aku melakukan langkah cepat mundur ke belakang dan melakukan skill Cloaking untuk menghilang dari pandangannya. Serangan yang ia lancarkan kepada ku meleset dan menghancurkan bidang tanah tandus yang menjadi ciri khas kota perdagangan ini.
Setelah menyadari aku melakukan skill Cloaking sang Assasin pun terlihat lebih waspada dari sebelumnya, Matanya yang melirik ke sana kemari untuk merasakan hawa keberadaan ku yang hanya diam memandanginya di belakang dirinya ini. Semudah ini kah? Ternyata cara bertarung assasin yang ku bunuh beberapa hari yang lalu itu berguna juga.
Aku mendekat secara perlahan dan pasti, Setelah aku merasa cukup dekat dengan sang assasin. Kutarik tangan ku kebelakang untuk menambah kekuatan tusukan yang akan kulancarkan ke punggungnya yang tanpa pertahanan itu, Tetapi belum sempat aku menusukan pisau Damascus yang berwarna merah ini tubuhku sudah terpental jauh karena ledakan tenaga dalam yang di keluarkan oleh sang assasin.
Apa?! Meteor Assault? Apa-apaan dia?! Kenapa dia bisa merasakan keberadaan ku?
“Hahaha, Bodoh-bodoh.. Kau itu amatiran ya? Lemah sekali? Trik seperti itu tidak akan mempan kepada ku tolol” Serunya terlihat puas sambil memandangi ku yang kini duduk bersimpuh menahan rasa sakit di tangan ku.
Tangan ku terasa panas dan perih karena menahan serangan tiba-tiba yang dilancarkan oleh sang assasin kepada ku. Belum sempat aku bangun sang Assasin sudah menerjang ku dengan kecepatan yang luar biasa, Dia menghunuskan kedua katarnya mengincar dada dan perut ku secara bersamaan. Namun serangan-serangan beruntun yang ia lancarkan dapat ku tangkis dengan menggunakan dua dagger yang ku genggam di kedua tangan ku.
Dalam rentetan serangannya tiba-tiba dia memutar tubuhnya 360 derajat dan menghantam pipi ku menggunakan sikutnya dengan keras, aku terpental cukup jauh karena serangannya itu. Dengan segera aku mencoba untuk kembali bangun tetapi sebelum aku berdiri tegak seluruh tubuh ku tertusuk-tusuk oleh katar tajam sang Assasin yang melancarkan skill andalan mereka yaitu sonic blow.
Keadaan terasa begitu lambat di mata ku, Aku yang melayang terhempas jauh karena serangan sonic blow dapat melihat darah ku yang berterbangan kesana kemari. Tubuhku menghantam kotak-kotak besar yang terbuat dari kayu hingga kayu itu hancur, Seluruh tubuh ku di landa sakit yang luar biasa tetapi entah kenapa pikiran ku sangat jernih dan tenang.
“Fuhh, Selesai juga pekerjaan ku.” Seru sang Assasin
Aku bangun dengan keadaan sempoyongan, makan waktu sedikit untuk ku kembali berdiri tegak dan berjalan keluar dari puing-puing kotak kayu tersebut. Sang Assasin terlihat terkejut dengan apa yang sekarang ia lihat. Matanya terbelalak besar memandang tepat ke arah ku yang kini kembali berjalan dengan pelan dan santai ke arah sang Assasin.
Aku sudah mengetahuinya sejak awal, Kekuatan ku dan dia berbeda. Dia lebih kuat dari 2 orang Assasin Cross yang ku lawan sebelumnya. Dari gerakan dan tehniknya, dia lebih unggul 1 langkah dari ku. Jadi apa yang harus aku lakukan untuk mengalahkannya?
Jawabannya mudah, Manfaatkan saja tubuh ku yang seperti monster ini..
“Oy oy, Kau masih belum mati juga setelah menerima luka seperti itu? Jangan bercanda? Kau ini monster ya?!”
“Kau takut?” Seru ku kepada sang Assasin dengan senyum sinis untuk memprovokasinya.
“Brengsek…!!!” Seru sang Assasin dengan emosi yang tinggi sambil berlari menerjang ku dengan kecepatan penuh. Aku berhenti berjalan dan hanya berdiri melihatnya yang kini semakin dekat kepada ku.
Dia menusukkan katar yang ia pegang di tangan kirinya lurus ke arah perut ku, Serangan itu sukses menusuk dalam perut ku yang kini mengeluarkan banyak darah. Aku menangkap tangan kirinya menggunakan tangan kanan ku dengan keras. Dia terlihat terkejut dan hendak melancarkan serangan lanjutan dengan mengarahkan katar yang ia genggam di tangan kanannya ke arah ku.
Kami berdua saling tusuk menusuk, Darah segar berterbangan keluar dari tubuh kami berdua. Lama-kelamaan tusukan sang assasin mulai melemah dan akhirnya dia pun terjatuh tak berdaya ketanah. Aku yang berlumuran darah dan terluka karena tusukan-tusukan itu pun berusaha tetap berdiri tegak untuk melancarkan serangan terakhir ku.
Ku angkat kaki ku ke atas dan menusukkan pisau tajam yang ada di tumit sepatu ku kepada kepala sang Assasin yang kini sudah terbaring lemas tidak bernyawa. Aku berjalan sempoyongan meninggalkan mayat Assasin yang berlumuran darah itu.
Tubuh ku dipenuhi dengan luka-luka tusukan yang sulit membuat ku bergerak dan bernafas, Ku senderkan tubuh ku ke tiang batu yang ada di belakangku. Perasaan puas benar-benar melanda pikiran ku, Tetapi tidak hanya perasaan itu saja yang ada di pikiran ku. Perasaan frustasi karena aku menyadari aku belum cukup kuat untuk menghabisi semua Assasin Cross.
Aku butuh kekuatan..
Kekuatan yang besar, Aku ingin menjadi kuat…
Setelah cukup lama berdiam bersandar d tiang batu, Aku pun mencoba bangun dan berjalan ke rumah tempat aku dan Alice bersembunyi selama 2 hari ini. Darah ku terus berceceran mengotori tanah berwarna emas kecoklatan, Walaupun system regenerasi bekerja dengan baik tetapi luka ku terlampau banyak dan parah terlebih di dalam katar itu juga terdapat racun deadly poison.
Aku masih bisa merasakan racun itu di dalam tubuh ku, Racun ini menghambat system regenerasi dalam proses penyembuhan luka karena system regenerasi lebih memprioritaskan pembersihan racun yang dapat menyebabkan luka organ dalam dari pada luka luar.
Dari kejauhan aku dapat melihat rumah yang terlihat rusak itu, Aku masih berjalan pelan dan sempoyongan ke sana. Luka-luka ku belum juga tertutup. Jika begini terus aku akan mati kehabisan darah. Karena lemas akhirnya aku pun terjatuh dan terbaring di tanah pasir ini, Kepala ku terasa berat dan tubuh ku terasa perih.
Mata ku tiba-tiba saja menjadi gelap dan lama kelamaan menutup.
“JIKA KAMU TETAP MEMAKSA PERGI AKU AKAN MEMBENCI MU..”
Aku membuka mata ku dengan nafas memburu dan keringat yang mengucur di seluruh wajah ku, Alma ya? Kenapa aku memimpikan dia? Apa aku masih tidak rela meninggalkan dia untuk jalan yang aku pilih ini, bulan dan bintang yang bersinar terang dengan cantik ini seakan-akan mengingatkan ku kembali kepada gadis itu.
Dengan perlahan aku mencoba bangun dari tidur ku, Kelihatannya aku tertidur cukup lama. Walaupun aku merasa tidur cukup lama tetapi bulan masih bersinar dengan terang menyinari kota padang pasir morroc ini tanda hari belum berganti. Luka-luka luar yang ku alami mulai di sembuhkan oleh system regenerasi, Begitu juga dengan luka fatal yang ada di perut ku. Walaupun belum tertutup tetapi pendarahan besar yang ku alami sudah berhenti.
Aku kembali meneruskan perjalanan ku menuju rumah yang ada di pojok kota morroc tempat aku bersembunyi, Aku tidak tau apa yang harus aku lakukan setelah ini. Yang jelas aku harus menyembuhkan luka ku terlibih dahulu setelah itu baru aku bisa bertarung lagi, Mungkin untuk sementara aku akan mengincar Assasin Cross yang masih dalam misi.
Jika aku langsung menyerang markas guildnya maka aku hanya akan menjadi mayat di sana, Mereka sangat kuat. Lalu mereka sudah menyadari keberadaan ku yang sudah membunuh beberapa anggota mereka, Tiba-tiba aku teringat akan pertanyaan yang di lontarkan oleh sang Assasin yang barusan kubunuh itu.
“Hey, Aku tidak pernah melihat wajah mu di Guild? Apa kamu benar-benar mata-mata yang dikirim mereka?”
Siapa yang mengirimkan mata-mata di guild yang berisi para pembunuh itu?! Apakah Guillotine Cross?! kelihatannya guild itu sedang mengalami kekacauan
Makan waktu lama buat ku untuk mencapai tempat persembunyian ku yang berada di pojok kota morroc ini. Gelandangan-gelandangan yang duduk di tepi jalan melihat ku keheranan karena masih bisa berjalan dengan luka-luka yang ku punya, Beberapa dari mereka menanyakan apakah aku baik-baik saja dan butuh bantuan.
Tetapi aku menjawab jikalau aku baik-baik saja, Karena aku tidak ingin merepotkan para gelandangan yang hidupnya sendiri pun sudah kesulitan. Inikah keseimbangan yang ingin di jaga guild terkutuk itu?, Kesimbangan yang tidak adil. Dimana para petinggi kerajaan bisa berlindung dari hujan, angin dan salju di dalam kastil yang besar. Sedangkan para gelandangan ini tetap merasakan ganas dari perubahan cuaca di luar dan kelaparan.
Jangan bercanda?! Tidak ada keadilan dalam keseimbangan yang kalian jaga..?! yang Berjaya di takhta tetaplah Berjaya, sedangkan yang terjatuh ketanah akan terus meringgkuk disana tak berdaya dan tidak akan pernah bangun dari takdirnya. Tiba-tiba aku mendengar suara isak tangis anak kecil yang berada tidak jauh dari tempat aku berjalan.
Karena penasaran aku berjalan ke arah suara itu berasal, Aku dapat melihat seorang wanita yang terbaring lemas dan seorang anak prempuan berumur sekitar 8 sampai 9 tahun.
“Ibu makanlah permen ini untuk menghilangkan rasa lapar ibu..hiks-hiks..” Seru anak kecil itu kepada wanita yang ternyata adalah ibundanya.
Aku mendekati mereke berdua dengan pelan dan sempoyongan karena luka-luka ku masih belum sembuh total. “Apa yang terjadi dengan ibu mu dik?” Tanya ku kepada anak prempuan yang berbaju lusuh dan terlihat kotor ini.
“Ahh, Ak..u tidak apa-apa nak. Hanya lemas karena lapar setelah tidak makan 2 hari..” Serunya sang ibu menjawab pertanyaan ku dengan suara yang cukup kecil karena lemas.
Aku mengambil beberapa keping zenny berjumlah 6000 zenny yang tersimpan di kantong celana ku, Anak prempuan dan ibunya pun terkejut karena melihat zenny yang berjumlah lumayan ini. “Pakailah uang ini untuk membeli makanan, Uang ini cukup untuk kalian makan 3 hari..” Seru ku tersenyum kepada mereka berdua.
“Terima kasih nak, Terima kasih banyak.. Semoga dewa odin yang agung memberkati dirimu yang murah hati ini..” Seru sang ibu dari anak prempuan itu kepada ku.
“Maaf Nyonya, Aku tidak percaya dengan mahluk yang bernama dewa itu..” Seru ku sambil bangun dan membungkukan badan ku memberi hormat kepada mereka lalu berjalan meninggalkan mereke berdua. Jika dewa memang ada seharusnya dia mengirimkan bantuan saat ayah di serang dan menyelamatkanya, bukan malah membiarkannya terbunuh.
Tiba-tiba langkah ku terhenti karena seseorang mencengkram syal ku dengan keras. Saat aku melihat ke belakang ternyata anak dari ibu yang terkulai lemas itulah yang menarik syal ku, Dia melihat ke arah ku dengan pandangan bahagia dan terlihat sangat senang.
“Kak, Kakak bilang kakak tidak percaya dewa odin ya? Harusnya kakak percaya padanya, Buktinya dia akhirnya menjawab doa ku.. Dia membantu kami lewat kakak yang baik hati..dia mengirim kakak untuk membantu kami..” Serunya sambil tersenyum lebar kepada ku.
Aku tidak terlalu mengerti dengan apa yang ia bicarakan kepada ku, Tetapi satu hal yang aku ketahui pasti bahwa anak prempuan ini sangat mempercayai dewa yang menelantarkan nyawa ayah ku begitu saja. “Jika kamu mempercayainya baguslah dik” Seru ku menanggapi pernyataan yang iya berikan kepada ku.
Dia mengulurkan tangannya kepada ku dan memberikan ku permen yang sedari tadi ia genggam di tangannya. “Kakak, Ini permen milik ku..Ku berikan untuk kakak..”
Aku mengambil permen yang ada di tangannya dengan perlahan karena luka sayatan lebar di tangan ku belum sepenuhnya sembuh. Tiba-tiba saja si anak prempuan menggenggam tangan ku dan meniupnya berulang-ulang sambil berkata “Sakit-sakit pergilah, jangan ganggu kakak yang baik ini…” Serunya sambil terus meniup tangan ku.
“aku masih lemah..” Seru ku parau.
“ehh?”
“Ah tidak, aku hanya berbicara sendiri dik. Tidak usah di hiraukan..”
“Biasanya orang-orang baik itu kuat lho kak, Kakak juga pasti kuatkan? Hehehe”
“Mungkin, terima kasih dik..” Seru ku sambil bangun dan meninggalkan mereka berdua.
Sambil melambaikan tanganya kepada ku dia mengucapkan salam perpisahan dengan wajah yang terlihat sangat gembira dan penuh syukur. Kurasa mereka sudah cukup menderita, Semua warga kerajaan yang tidak terurus. Para gelandangan yang mencoba bertahan hidup melawan kejamnya dunia ini.
Apa ini keseimbangan yang ingin kalian jaga? Dimana para orang-orang yang tidak mampu tetap berada di bawah terinjak-injak hingga mereka kehilangan nyawa mereka? Apakah semua itu adil untuk mereka? Kenapa tidak ada seorang pun yang menolong dan mencoba menyelamatkan mereka.
Akhirnya aku pun sampai di rumah kosong yang sudah lumayan hancur berantakan ini, Tembok yang bolong dan retak karena terhantam oleh tubuh ku. Piring bekas makan malam yang pecah dan berserakan dimana-mana dan ranjang reot yang akhirnya terbunuh karena terhantam oleh ku, Aku duduk di atas kursi mengingat kembali pertarungan yang barusan aku alami.
Aku menerima luka yang sangat fatal, Jika aku hanya manusia biasa aku sudah mati saat aku memulai pertarungan pertama dengan para Assasin Cross itu. Aku merasa sangat lemah di depan mereka, lemah.
“aku ingin bertambah kuat, bagaimana pun caranya…”
Tiba-tiba aku di kejutkan dengan suara yang muncul dari kegelapan di pojok ruangan, Aku yang kaget langsung mencabut pisau Damascus yang ada di pinggang ku dan memasang kuda-kuda sambil perlahan-lahan mundur kebelakang menuju ke pintu keluar dari rumah ini. Dari dalam kegelapan itu muncul sesosok pria dengan perawakan badan yang lumyan tinggi, Rambut perak yang terlihat sedikit panjang tetapi terlihat teratur dengan rapih.
Armor runcing yang berbentuk seperti tengkorak manusia dengan ornament wajah setan yang terpasang didadanya, Dan juga pisau besar yang ada di glove armor dan sepatunya. Guillotine Cross kah? Kenapa dia muncul di saat seperti ini? Aku tidak akan bisa melawannya sekarang. Luka-luka ku sampai saat ini pun belum sembuh.
Aura membunuh yang ia pancarkan benar-benar membuat ku ciut, tubuh ku bergetar hebat karena aura berbahaya yang ia pancarkan, aku terjatuh karena kehilangan tenaga.
Apa-apaan dia, Dia kuat!? Dia bukan manusia.. baru kali ini aku merasakan ketakutan yang terasa mencekik sekaligus memotong leher ku.
“Hey tenang-tenang.. Aku datang bukan untuk membunuh mu bocah..” Serunya dengan santai dan duduk di kursi.
“Si..siapa anda?” Tanya ku kepada orang itu.
“Bercasell, Hmm Guillotine Cross..”
Guillotine Cross?! Gila dari auranya saja aku sudah merasa terbunuh, Dia kuat sangat kuat..
“Ji..jika anda kemari bukan untuk membunuh ku lalu apa yang ingin anda lakukan?”
“Tatapan mata itu, Aku mengetahui tatapan itu.. Tatapan yang dipenuhi dengan rasa dendam..”
Aku tidak menjawab apa yang ia katakan dan tetap bersikap siaga.
“Jika aku tidak salah dengar? Kau ingin menjadi kuat? Dari pengamatan ku kau sudah cukup kuat bocah.. tetapi masih belum cukup kuat..”
“Jadi selama ini anda yang mengamati ku?”
“Ya bisa dibilang begitu, Jadi apa alasannya?”
“Ya, aku ingin menjadi kuat..Sangat kuat sampai aku bisa menghancurkan dan membunuh seluruh anggota Assasin Cross..” Seru ku membalas pertanyaan yang di berikan pria ini kepada ku..
Dia tersenyum mendengar jawaban yang kuberikan. “Jika ingin bertambah kuat, Bagaimana jika ikut dengan ku? Aku akan memberikan mu kekuatan yang tidak bisa kau bayangkan, Tetapi sekali masuk kedalam lubang kegelapan kau tidak akan bisa keluar untuk selamanya..”
“Jika aku ikut dengan anda, Apa aku akan benar-benar menjadi kuat?”
“Tentu saja, Kau sendiri dapat merasakan kekuatan ku bukan?” Serunya dengan senyum yang membuat ku merinding.
“Jika yang anda katakan benar, maka aku bersedia masuk kedalam lubang kegelapan itu..”
“ahahaha, Menarik.. kau benar-benar menarik bocah baiklah jika itu mau mu, Akan ku berikan kau kekuatan yang kamu cari..”
Ku buang semua yang aku punya untuk menapaki jalan ini, Aku akan maju ke depan dan terus maju untuk bertambah kuat. Walaupun secara tidak sadar aku telah jatuh ke dalam lubang yang sangat dalam.
Sekali lagi aku telah jatuh ke dalam kegelapan, Ayah Ibu...
Aku berjalan dalam jalan sempit gelap yang beberapa saat tadi aku lewati dengan terburu-buru untuk menyelamatkan nyawa Alice, Bagi orang normal yang sudah berhasil kabur dari kejaran musuh pasti akan tetap berada di keramaian untuk melindungi dirinya. Tetapi lain dengan ku yang malah balik mecari orang yang hendak menghabisi nyawa ku itu.
Aku berjalan dengan pelan dan santai, Tidak memasang kuda-kuda sama sekali. Hanya berjalan dengan santai sambil menggengam ke dua Dagger Damascus di tangan kanan dan tangan kiri ku.
“Ohhh, bukan hanya lemah.. Tapi kau juga bodoh ya bocah?” Seru seseorang yang berdiri di depan ku.
Melihat gelagatnya dan mendengar suaranya aku langsung mengetahui bahwa dia adalah Assasin Cross yang tadi mengincar nyawa ku. Dia melebarkan kedua kakinya selebar bahunya, Dengan posisi yang agak menunduk dia merentangkan kedua tangannya dengan lebar.
“Hey, Aku tidak pernah melihat wajah mu di Guild? Apa kamu benar-benar mata-mata yang dikirim mereka?” Tanya sang assasin kepada ku dalam kuda-kuda tempurnya.
Aku hanya berjalan ke arahnya tanpa menggubris pertanyaan yang di ajukan olehnya, ku genggam pisau berlemen api ini dengan keras dan terus berjalan ke arah sang assasin yang sudah siap dalam posisi tempurnya itu. Dia hanya terlihat heran melihat diri ku yang berjalan tanpa memasang kuda-kuda.
Malam ini aku akan membunuh 1 Assasin Cross lagi ibu, Ayah…
“Tidak mau menjawab ya? Baiklah, Yang penting aku akan dianggap pahlawan setelah menghabisi penghianat hahaha”
Sang Assasin kini berlari cepat ke arah ku dengan nafsu membunuh yang sangat besar, Tatapan mata tajam yang mengarah langsung ke mata ku ini sama sekali tidak membuat ku takut. Aku sangat mengetahui bahwa sang Assasin di depan ku ini jauh lebih kuat dari 2 orang yang ku bunuh beberapa hari yang lalu.
Tetapi entah kenapa aku sama sekali tidak merasakan takut dan malah merasa senang, Aku ingin membunuhnya. Dengan membunuhnya aku pasti akan bertambah kuat dan kuat hingga bisa menghabisi semua Assasin Cross di dunia ini. Aku akan membersihkan dunia ini dari idealisme busuk mereka, Idealisme yang tega merenggut nyawa orang tidak berdosa.
Sang Assasin melompat tinggi ke arah ku sambil melancarkan tebasan besar dengan ke dua katarnya, Dengan reflek yang cepat aku melakukan langkah cepat mundur ke belakang dan melakukan skill Cloaking untuk menghilang dari pandangannya. Serangan yang ia lancarkan kepada ku meleset dan menghancurkan bidang tanah tandus yang menjadi ciri khas kota perdagangan ini.
Setelah menyadari aku melakukan skill Cloaking sang Assasin pun terlihat lebih waspada dari sebelumnya, Matanya yang melirik ke sana kemari untuk merasakan hawa keberadaan ku yang hanya diam memandanginya di belakang dirinya ini. Semudah ini kah? Ternyata cara bertarung assasin yang ku bunuh beberapa hari yang lalu itu berguna juga.
Aku mendekat secara perlahan dan pasti, Setelah aku merasa cukup dekat dengan sang assasin. Kutarik tangan ku kebelakang untuk menambah kekuatan tusukan yang akan kulancarkan ke punggungnya yang tanpa pertahanan itu, Tetapi belum sempat aku menusukan pisau Damascus yang berwarna merah ini tubuhku sudah terpental jauh karena ledakan tenaga dalam yang di keluarkan oleh sang assasin.
Apa?! Meteor Assault? Apa-apaan dia?! Kenapa dia bisa merasakan keberadaan ku?
“Hahaha, Bodoh-bodoh.. Kau itu amatiran ya? Lemah sekali? Trik seperti itu tidak akan mempan kepada ku tolol” Serunya terlihat puas sambil memandangi ku yang kini duduk bersimpuh menahan rasa sakit di tangan ku.
Tangan ku terasa panas dan perih karena menahan serangan tiba-tiba yang dilancarkan oleh sang assasin kepada ku. Belum sempat aku bangun sang Assasin sudah menerjang ku dengan kecepatan yang luar biasa, Dia menghunuskan kedua katarnya mengincar dada dan perut ku secara bersamaan. Namun serangan-serangan beruntun yang ia lancarkan dapat ku tangkis dengan menggunakan dua dagger yang ku genggam di kedua tangan ku.
Dalam rentetan serangannya tiba-tiba dia memutar tubuhnya 360 derajat dan menghantam pipi ku menggunakan sikutnya dengan keras, aku terpental cukup jauh karena serangannya itu. Dengan segera aku mencoba untuk kembali bangun tetapi sebelum aku berdiri tegak seluruh tubuh ku tertusuk-tusuk oleh katar tajam sang Assasin yang melancarkan skill andalan mereka yaitu sonic blow.
Keadaan terasa begitu lambat di mata ku, Aku yang melayang terhempas jauh karena serangan sonic blow dapat melihat darah ku yang berterbangan kesana kemari. Tubuhku menghantam kotak-kotak besar yang terbuat dari kayu hingga kayu itu hancur, Seluruh tubuh ku di landa sakit yang luar biasa tetapi entah kenapa pikiran ku sangat jernih dan tenang.
“Fuhh, Selesai juga pekerjaan ku.” Seru sang Assasin
Aku bangun dengan keadaan sempoyongan, makan waktu sedikit untuk ku kembali berdiri tegak dan berjalan keluar dari puing-puing kotak kayu tersebut. Sang Assasin terlihat terkejut dengan apa yang sekarang ia lihat. Matanya terbelalak besar memandang tepat ke arah ku yang kini kembali berjalan dengan pelan dan santai ke arah sang Assasin.
Aku sudah mengetahuinya sejak awal, Kekuatan ku dan dia berbeda. Dia lebih kuat dari 2 orang Assasin Cross yang ku lawan sebelumnya. Dari gerakan dan tehniknya, dia lebih unggul 1 langkah dari ku. Jadi apa yang harus aku lakukan untuk mengalahkannya?
Jawabannya mudah, Manfaatkan saja tubuh ku yang seperti monster ini..
“Oy oy, Kau masih belum mati juga setelah menerima luka seperti itu? Jangan bercanda? Kau ini monster ya?!”
“Kau takut?” Seru ku kepada sang Assasin dengan senyum sinis untuk memprovokasinya.
“Brengsek…!!!” Seru sang Assasin dengan emosi yang tinggi sambil berlari menerjang ku dengan kecepatan penuh. Aku berhenti berjalan dan hanya berdiri melihatnya yang kini semakin dekat kepada ku.
Dia menusukkan katar yang ia pegang di tangan kirinya lurus ke arah perut ku, Serangan itu sukses menusuk dalam perut ku yang kini mengeluarkan banyak darah. Aku menangkap tangan kirinya menggunakan tangan kanan ku dengan keras. Dia terlihat terkejut dan hendak melancarkan serangan lanjutan dengan mengarahkan katar yang ia genggam di tangan kanannya ke arah ku.
Kami berdua saling tusuk menusuk, Darah segar berterbangan keluar dari tubuh kami berdua. Lama-kelamaan tusukan sang assasin mulai melemah dan akhirnya dia pun terjatuh tak berdaya ketanah. Aku yang berlumuran darah dan terluka karena tusukan-tusukan itu pun berusaha tetap berdiri tegak untuk melancarkan serangan terakhir ku.
Ku angkat kaki ku ke atas dan menusukkan pisau tajam yang ada di tumit sepatu ku kepada kepala sang Assasin yang kini sudah terbaring lemas tidak bernyawa. Aku berjalan sempoyongan meninggalkan mayat Assasin yang berlumuran darah itu.
Tubuh ku dipenuhi dengan luka-luka tusukan yang sulit membuat ku bergerak dan bernafas, Ku senderkan tubuh ku ke tiang batu yang ada di belakangku. Perasaan puas benar-benar melanda pikiran ku, Tetapi tidak hanya perasaan itu saja yang ada di pikiran ku. Perasaan frustasi karena aku menyadari aku belum cukup kuat untuk menghabisi semua Assasin Cross.
Aku butuh kekuatan..
Kekuatan yang besar, Aku ingin menjadi kuat…
Setelah cukup lama berdiam bersandar d tiang batu, Aku pun mencoba bangun dan berjalan ke rumah tempat aku dan Alice bersembunyi selama 2 hari ini. Darah ku terus berceceran mengotori tanah berwarna emas kecoklatan, Walaupun system regenerasi bekerja dengan baik tetapi luka ku terlampau banyak dan parah terlebih di dalam katar itu juga terdapat racun deadly poison.
Aku masih bisa merasakan racun itu di dalam tubuh ku, Racun ini menghambat system regenerasi dalam proses penyembuhan luka karena system regenerasi lebih memprioritaskan pembersihan racun yang dapat menyebabkan luka organ dalam dari pada luka luar.
Dari kejauhan aku dapat melihat rumah yang terlihat rusak itu, Aku masih berjalan pelan dan sempoyongan ke sana. Luka-luka ku belum juga tertutup. Jika begini terus aku akan mati kehabisan darah. Karena lemas akhirnya aku pun terjatuh dan terbaring di tanah pasir ini, Kepala ku terasa berat dan tubuh ku terasa perih.
Mata ku tiba-tiba saja menjadi gelap dan lama kelamaan menutup.
“JIKA KAMU TETAP MEMAKSA PERGI AKU AKAN MEMBENCI MU..”
Aku membuka mata ku dengan nafas memburu dan keringat yang mengucur di seluruh wajah ku, Alma ya? Kenapa aku memimpikan dia? Apa aku masih tidak rela meninggalkan dia untuk jalan yang aku pilih ini, bulan dan bintang yang bersinar terang dengan cantik ini seakan-akan mengingatkan ku kembali kepada gadis itu.
Dengan perlahan aku mencoba bangun dari tidur ku, Kelihatannya aku tertidur cukup lama. Walaupun aku merasa tidur cukup lama tetapi bulan masih bersinar dengan terang menyinari kota padang pasir morroc ini tanda hari belum berganti. Luka-luka luar yang ku alami mulai di sembuhkan oleh system regenerasi, Begitu juga dengan luka fatal yang ada di perut ku. Walaupun belum tertutup tetapi pendarahan besar yang ku alami sudah berhenti.
* * * * * *
Aku kembali meneruskan perjalanan ku menuju rumah yang ada di pojok kota morroc tempat aku bersembunyi, Aku tidak tau apa yang harus aku lakukan setelah ini. Yang jelas aku harus menyembuhkan luka ku terlibih dahulu setelah itu baru aku bisa bertarung lagi, Mungkin untuk sementara aku akan mengincar Assasin Cross yang masih dalam misi.
Jika aku langsung menyerang markas guildnya maka aku hanya akan menjadi mayat di sana, Mereka sangat kuat. Lalu mereka sudah menyadari keberadaan ku yang sudah membunuh beberapa anggota mereka, Tiba-tiba aku teringat akan pertanyaan yang di lontarkan oleh sang Assasin yang barusan kubunuh itu.
“Hey, Aku tidak pernah melihat wajah mu di Guild? Apa kamu benar-benar mata-mata yang dikirim mereka?”
Siapa yang mengirimkan mata-mata di guild yang berisi para pembunuh itu?! Apakah Guillotine Cross?! kelihatannya guild itu sedang mengalami kekacauan
Makan waktu lama buat ku untuk mencapai tempat persembunyian ku yang berada di pojok kota morroc ini. Gelandangan-gelandangan yang duduk di tepi jalan melihat ku keheranan karena masih bisa berjalan dengan luka-luka yang ku punya, Beberapa dari mereka menanyakan apakah aku baik-baik saja dan butuh bantuan.
Tetapi aku menjawab jikalau aku baik-baik saja, Karena aku tidak ingin merepotkan para gelandangan yang hidupnya sendiri pun sudah kesulitan. Inikah keseimbangan yang ingin di jaga guild terkutuk itu?, Kesimbangan yang tidak adil. Dimana para petinggi kerajaan bisa berlindung dari hujan, angin dan salju di dalam kastil yang besar. Sedangkan para gelandangan ini tetap merasakan ganas dari perubahan cuaca di luar dan kelaparan.
Jangan bercanda?! Tidak ada keadilan dalam keseimbangan yang kalian jaga..?! yang Berjaya di takhta tetaplah Berjaya, sedangkan yang terjatuh ketanah akan terus meringgkuk disana tak berdaya dan tidak akan pernah bangun dari takdirnya. Tiba-tiba aku mendengar suara isak tangis anak kecil yang berada tidak jauh dari tempat aku berjalan.
Karena penasaran aku berjalan ke arah suara itu berasal, Aku dapat melihat seorang wanita yang terbaring lemas dan seorang anak prempuan berumur sekitar 8 sampai 9 tahun.
“Ibu makanlah permen ini untuk menghilangkan rasa lapar ibu..hiks-hiks..” Seru anak kecil itu kepada wanita yang ternyata adalah ibundanya.
Aku mendekati mereke berdua dengan pelan dan sempoyongan karena luka-luka ku masih belum sembuh total. “Apa yang terjadi dengan ibu mu dik?” Tanya ku kepada anak prempuan yang berbaju lusuh dan terlihat kotor ini.
“Ahh, Ak..u tidak apa-apa nak. Hanya lemas karena lapar setelah tidak makan 2 hari..” Serunya sang ibu menjawab pertanyaan ku dengan suara yang cukup kecil karena lemas.
Aku mengambil beberapa keping zenny berjumlah 6000 zenny yang tersimpan di kantong celana ku, Anak prempuan dan ibunya pun terkejut karena melihat zenny yang berjumlah lumayan ini. “Pakailah uang ini untuk membeli makanan, Uang ini cukup untuk kalian makan 3 hari..” Seru ku tersenyum kepada mereka berdua.
“Terima kasih nak, Terima kasih banyak.. Semoga dewa odin yang agung memberkati dirimu yang murah hati ini..” Seru sang ibu dari anak prempuan itu kepada ku.
“Maaf Nyonya, Aku tidak percaya dengan mahluk yang bernama dewa itu..” Seru ku sambil bangun dan membungkukan badan ku memberi hormat kepada mereka lalu berjalan meninggalkan mereke berdua. Jika dewa memang ada seharusnya dia mengirimkan bantuan saat ayah di serang dan menyelamatkanya, bukan malah membiarkannya terbunuh.
Tiba-tiba langkah ku terhenti karena seseorang mencengkram syal ku dengan keras. Saat aku melihat ke belakang ternyata anak dari ibu yang terkulai lemas itulah yang menarik syal ku, Dia melihat ke arah ku dengan pandangan bahagia dan terlihat sangat senang.
“Kak, Kakak bilang kakak tidak percaya dewa odin ya? Harusnya kakak percaya padanya, Buktinya dia akhirnya menjawab doa ku.. Dia membantu kami lewat kakak yang baik hati..dia mengirim kakak untuk membantu kami..” Serunya sambil tersenyum lebar kepada ku.
Aku tidak terlalu mengerti dengan apa yang ia bicarakan kepada ku, Tetapi satu hal yang aku ketahui pasti bahwa anak prempuan ini sangat mempercayai dewa yang menelantarkan nyawa ayah ku begitu saja. “Jika kamu mempercayainya baguslah dik” Seru ku menanggapi pernyataan yang iya berikan kepada ku.
Dia mengulurkan tangannya kepada ku dan memberikan ku permen yang sedari tadi ia genggam di tangannya. “Kakak, Ini permen milik ku..Ku berikan untuk kakak..”
Aku mengambil permen yang ada di tangannya dengan perlahan karena luka sayatan lebar di tangan ku belum sepenuhnya sembuh. Tiba-tiba saja si anak prempuan menggenggam tangan ku dan meniupnya berulang-ulang sambil berkata “Sakit-sakit pergilah, jangan ganggu kakak yang baik ini…” Serunya sambil terus meniup tangan ku.
“aku masih lemah..” Seru ku parau.
“ehh?”
“Ah tidak, aku hanya berbicara sendiri dik. Tidak usah di hiraukan..”
“Biasanya orang-orang baik itu kuat lho kak, Kakak juga pasti kuatkan? Hehehe”
“Mungkin, terima kasih dik..” Seru ku sambil bangun dan meninggalkan mereka berdua.
Sambil melambaikan tanganya kepada ku dia mengucapkan salam perpisahan dengan wajah yang terlihat sangat gembira dan penuh syukur. Kurasa mereka sudah cukup menderita, Semua warga kerajaan yang tidak terurus. Para gelandangan yang mencoba bertahan hidup melawan kejamnya dunia ini.
Apa ini keseimbangan yang ingin kalian jaga? Dimana para orang-orang yang tidak mampu tetap berada di bawah terinjak-injak hingga mereka kehilangan nyawa mereka? Apakah semua itu adil untuk mereka? Kenapa tidak ada seorang pun yang menolong dan mencoba menyelamatkan mereka.
Akhirnya aku pun sampai di rumah kosong yang sudah lumayan hancur berantakan ini, Tembok yang bolong dan retak karena terhantam oleh tubuh ku. Piring bekas makan malam yang pecah dan berserakan dimana-mana dan ranjang reot yang akhirnya terbunuh karena terhantam oleh ku, Aku duduk di atas kursi mengingat kembali pertarungan yang barusan aku alami.
Aku menerima luka yang sangat fatal, Jika aku hanya manusia biasa aku sudah mati saat aku memulai pertarungan pertama dengan para Assasin Cross itu. Aku merasa sangat lemah di depan mereka, lemah.
“aku ingin bertambah kuat, bagaimana pun caranya…”
Tiba-tiba aku di kejutkan dengan suara yang muncul dari kegelapan di pojok ruangan, Aku yang kaget langsung mencabut pisau Damascus yang ada di pinggang ku dan memasang kuda-kuda sambil perlahan-lahan mundur kebelakang menuju ke pintu keluar dari rumah ini. Dari dalam kegelapan itu muncul sesosok pria dengan perawakan badan yang lumyan tinggi, Rambut perak yang terlihat sedikit panjang tetapi terlihat teratur dengan rapih.
Armor runcing yang berbentuk seperti tengkorak manusia dengan ornament wajah setan yang terpasang didadanya, Dan juga pisau besar yang ada di glove armor dan sepatunya. Guillotine Cross kah? Kenapa dia muncul di saat seperti ini? Aku tidak akan bisa melawannya sekarang. Luka-luka ku sampai saat ini pun belum sembuh.
Aura membunuh yang ia pancarkan benar-benar membuat ku ciut, tubuh ku bergetar hebat karena aura berbahaya yang ia pancarkan, aku terjatuh karena kehilangan tenaga.
Apa-apaan dia, Dia kuat!? Dia bukan manusia.. baru kali ini aku merasakan ketakutan yang terasa mencekik sekaligus memotong leher ku.
“Hey tenang-tenang.. Aku datang bukan untuk membunuh mu bocah..” Serunya dengan santai dan duduk di kursi.
“Si..siapa anda?” Tanya ku kepada orang itu.
“Bercasell, Hmm Guillotine Cross..”
Guillotine Cross?! Gila dari auranya saja aku sudah merasa terbunuh, Dia kuat sangat kuat..
“Ji..jika anda kemari bukan untuk membunuh ku lalu apa yang ingin anda lakukan?”
“Tatapan mata itu, Aku mengetahui tatapan itu.. Tatapan yang dipenuhi dengan rasa dendam..”
Aku tidak menjawab apa yang ia katakan dan tetap bersikap siaga.
“Jika aku tidak salah dengar? Kau ingin menjadi kuat? Dari pengamatan ku kau sudah cukup kuat bocah.. tetapi masih belum cukup kuat..”
“Jadi selama ini anda yang mengamati ku?”
“Ya bisa dibilang begitu, Jadi apa alasannya?”
“Ya, aku ingin menjadi kuat..Sangat kuat sampai aku bisa menghancurkan dan membunuh seluruh anggota Assasin Cross..” Seru ku membalas pertanyaan yang di berikan pria ini kepada ku..
Dia tersenyum mendengar jawaban yang kuberikan. “Jika ingin bertambah kuat, Bagaimana jika ikut dengan ku? Aku akan memberikan mu kekuatan yang tidak bisa kau bayangkan, Tetapi sekali masuk kedalam lubang kegelapan kau tidak akan bisa keluar untuk selamanya..”
“Jika aku ikut dengan anda, Apa aku akan benar-benar menjadi kuat?”
“Tentu saja, Kau sendiri dapat merasakan kekuatan ku bukan?” Serunya dengan senyum yang membuat ku merinding.
“Jika yang anda katakan benar, maka aku bersedia masuk kedalam lubang kegelapan itu..”
“ahahaha, Menarik.. kau benar-benar menarik bocah baiklah jika itu mau mu, Akan ku berikan kau kekuatan yang kamu cari..”
Ku buang semua yang aku punya untuk menapaki jalan ini, Aku akan maju ke depan dan terus maju untuk bertambah kuat. Walaupun secara tidak sadar aku telah jatuh ke dalam lubang yang sangat dalam.
Sekali lagi aku telah jatuh ke dalam kegelapan, Ayah Ibu...
Fin~
Bercasell
Quote:

Quote:
Makasih buat semua pembaca yang udah ngikutin cerita saya
, dan saya masih menunggu kritik dan saran agan-agan sekalian.. dan kalo ada silent reader tolong minta saran juga ya 
, dan saya masih menunggu kritik dan saran agan-agan sekalian.. dan kalo ada silent reader tolong minta saran juga ya 
0
Kutip
Balas