Aku pulang dengan pikiran melayang, Ardi dan andre memenuhi pikiranku. Aku berusaha melupakan ardi dan berkonsentrasi pada wisuda andre. Namun ardi berusaha menghubungiku dan datang ke kosanku. Perlahan lahan akupun luluh dengannya dan andrepun terlupakan. Malam demi malam aku lewati dengan andre atau G,akupun makin lengket dengan ardi. Permainannya di kasur makin lama makin membuatku ketagihan,dia menjagaku dan ingin memilikiku sepenuhnya. Siang itu aku tidak dapat berkonsentrasi dengan pekerjaanku dan hanya membuka2 media sosialku. Tiba2 muncul chat dari O, dia mengajakku untuk mengulangi permainan kemarin tanpa basa basi akupun mengiyakan. Sore itu dia menjemputku dan mengajakku ke hotel terdekat. Seketika sesampai di dalam kamar, akupun langsung diserbu didalam kamar,bajuku ditanggalkan dengan paksa dan aku ditarik ke kamar mandi. Tubuhku disiram air,nafsuku makin tinggi dan nafsuku makin tinggi.

Permainan demi permainan aku lewati malam itu, durasi yg tidak panjang dalam satu permainan membuatku dapat menyimpan tenaga. 2 permaianan dan O pun berinisiatif membelikanku makanan, pikiranku langsung saja menuju ke sate kambing. O mengiyakan dan membelikan untukku, sementara O pergi akupun menelpon Ardi dan Andre untuk memberitau posisi dna keadaanku saat itu. Tentu saja aku tidak jujur dna mengatakan bahwa aku sedang berada di rumah orang tuaku. Tak lama berselang setelah aku menghubungi mereka, O pun datang membaw apesananku. Akupun langsung makan sedangkan O membersihkan diri. Aku masih dalam keadaan tanpa sehelai benangpun berbaring di atas kasur hotel. Mataku sempat terpejam beberapa menit sampai O tiba2 sudah di atas badanku, menindihku. Dia mencumbuku dengan penuh nafsu tanpa memberiku waktu untuk berbicara sepatah katapun. Dalam waktu 15 menit O pun tumbang lemas di tempat tidur sedangkan aku masih belum mencapai klimaks. Akupun hanya terdiam melihat kepuasan O, berpikir tentang Ardi dan Andre, malam itu memang pikiranku tidak berada bersama badanku tapi melayang bersama mereka.

Setelah 4x permainan, aku dan O memeutuskan untuk menonton tv dan berbincang. Akupun berusaha melayani pembicaraannya walaupun pikiranku melayang. Beberapa jam kemudian O pun tertidur dengan nyenyak dan akupun menyusul. Malam berganti pagi dan akupun bersegera untuk berangkat ke kantor dan O pun mengantarku sampai depan kantor.