- Beranda
- The Lounge
Wajib baca : Tokoh-tokoh wayang KEREN yang kurang beken (bukan pandawa, semar dll)
...
TS
Khansip
Wajib baca : Tokoh-tokoh wayang KEREN yang kurang beken (bukan pandawa, semar dll)
Quote:

Quote:
DIJAMIN TIDAK 
TOLONG JANGAN BACA Trit TS dengan terburu-buru[/B][/color],
kisah Wayang ini 100%Tidak kalah serunya dari cerita NARUTO, IRON MAN 3, ONE PIECE atau tokoh idola modern lainnya.

Spoiler for bukti:
Quote:

TOLONG JANGAN BACA Trit TS dengan terburu-buru[/B][/color],
kisah Wayang ini 100%Tidak kalah serunya dari cerita NARUTO, IRON MAN 3, ONE PIECE atau tokoh idola modern lainnya.
Quote:
INDEX CHARACTERS
LAST UPDATE
- The Another Arjuna
- Ekalawya : The Master of Arch
- Karna : The Forgotten Son
- Drona The Master
- The Badluck DRUNK Knight
- Kala : The Extreme Hellboy
- Bisma : Forever Alone Grandpa
- Kumbakarna : The Lazy Patriotic Monster
- Sukarsana ; The Angel with ugly face
- Sangkuni : Si Raja Gombal
- Abimanyu : The Youngest Army
- Two evil Protagonist (Yuyutsu & Wibisana)
- 4 Heroes From Indonesia (Antasena, Antareja, wisanggeni, Gandamana
- Ramaparasu : The Eternal Ax Knight
- Ruci : The Smoothest God
- Kumara : The Forever Young
- Togog : Si Dewa Dower
LAST UPDATE
- Anggada : The Son of BALI (Saingan Hanoman )
Diubah oleh Khansip 23-05-2013 11:57
bomexxx memberi reputasi
1
76.8K
Kutip
1.2K
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
1.3MThread•103.8KAnggota
Tampilkan semua post
TS
Khansip
#53
Spoiler for THE FOREVER YOUNG:
Quote:
SANG HYANG KUMARA
![kaskus-image]()
Sang hyang kumara. Anak dari batara Shiwa, ini dikutuk oleh ayahnya sendiri . Ia di kutuk menjadi bocah] selamanya, tana mengalami penuaan
. Ia dikutuk karena rasa sayang ayah pada anaknya.
hatara Siwa menyuruh Bhatara Ghanesa mengasuh adiknya. Pada suatu ketika pada saat Bhatara Ghanesa bermain-main dengan adiknya kejar-mengejar kemudian bertabrakanlah Bhatara Ghanesa dengan adiknya Sanghyang Kumara, sehingga menyebabkan taring Bhatara Ghanesa patah. Disini adiknya berada di pihak yang salah. Ghanesa memarahi adiknya dan mengejar adiknya dengan membawa patahan taringnya sendiri yang maksudnya dipergunakan untuk membunuh adiknya.
Dilihatlah oleh Bhatara Siwa langsung menyetop Bhatara Ghanesa dan melarang membunuh adiknya karena masih kecil. Bila sudah besar nanti baru boleh dibunuh. Karena marahnya Bhatara Ghanesa ia bersedia menunggu adiknya sampai besar Un tuk dibunuh. Akhirnya Bhatara Siwa mengutuk Sanghyang Kumara agar tetap kecil. Kutukan ini berwasrat tepat dan baik, hingga Sanghyang Kumara tetap menjadi kecil atau rare. Maka bebaslah Sanghyang Kumara dan kejaran Bhatara Ghanesa, karena tetap kecil diberi tugas oleh Bhatara Siwa untuk menjaga setiap bayi yang sudah kepus puser sampai si bayi berumur akupak.
Dan uraian di atas dapat dianali sis bahwa Dewa Kumara adalah perwujudan dari Tuhan Yang Maha Esa, di mana Tuhan memiliki sifat pengasih dan penyayang terhadap umatnya dimana kemampuan manusia untuk mewujudkan Tuhan sangat terbatas, dengan demikian Tuhan dipersonifikasikan sebagai Dewa Kumara yang memiliki fungsi melindungi bayi dari berbagai gangguan. Adanya cerita-cerita atau mitos-mitos yang disampaikan secara lisan dari orang tua kepada anaknya secara turun-temurun, merupakan kebudayaan yang menyebar luas di kalangan umat Hindu yang menjadi dasar kepercayaan. Demikianlah kepercayaan umat Hindu terhadap Sanghyang Kumara sehingga kekuatan Tuhan inii didewakan menjadi dewanya si Bayi. Semua mitos tersebut dianggap sebagai suatu kebiasaan yang patut dihormati sehingga terwujud kedamaian yang sasarannya satyam, sivam, sundaram untuk mencapai jagadhita•WHD No. 500 Agustus 2008.
Ada dua versi sebenarnya, yang TS kutip diatas adalah versi yang ama ganesa. untuk versi batara kala KLIK DISINI
sumber

Sang hyang kumara. Anak dari batara Shiwa, ini dikutuk oleh ayahnya sendiri . Ia di kutuk menjadi bocah] selamanya, tana mengalami penuaan
. Ia dikutuk karena rasa sayang ayah pada anaknya.hatara Siwa menyuruh Bhatara Ghanesa mengasuh adiknya. Pada suatu ketika pada saat Bhatara Ghanesa bermain-main dengan adiknya kejar-mengejar kemudian bertabrakanlah Bhatara Ghanesa dengan adiknya Sanghyang Kumara, sehingga menyebabkan taring Bhatara Ghanesa patah. Disini adiknya berada di pihak yang salah. Ghanesa memarahi adiknya dan mengejar adiknya dengan membawa patahan taringnya sendiri yang maksudnya dipergunakan untuk membunuh adiknya.
Dilihatlah oleh Bhatara Siwa langsung menyetop Bhatara Ghanesa dan melarang membunuh adiknya karena masih kecil. Bila sudah besar nanti baru boleh dibunuh. Karena marahnya Bhatara Ghanesa ia bersedia menunggu adiknya sampai besar Un tuk dibunuh. Akhirnya Bhatara Siwa mengutuk Sanghyang Kumara agar tetap kecil. Kutukan ini berwasrat tepat dan baik, hingga Sanghyang Kumara tetap menjadi kecil atau rare. Maka bebaslah Sanghyang Kumara dan kejaran Bhatara Ghanesa, karena tetap kecil diberi tugas oleh Bhatara Siwa untuk menjaga setiap bayi yang sudah kepus puser sampai si bayi berumur akupak.
Dan uraian di atas dapat dianali sis bahwa Dewa Kumara adalah perwujudan dari Tuhan Yang Maha Esa, di mana Tuhan memiliki sifat pengasih dan penyayang terhadap umatnya dimana kemampuan manusia untuk mewujudkan Tuhan sangat terbatas, dengan demikian Tuhan dipersonifikasikan sebagai Dewa Kumara yang memiliki fungsi melindungi bayi dari berbagai gangguan. Adanya cerita-cerita atau mitos-mitos yang disampaikan secara lisan dari orang tua kepada anaknya secara turun-temurun, merupakan kebudayaan yang menyebar luas di kalangan umat Hindu yang menjadi dasar kepercayaan. Demikianlah kepercayaan umat Hindu terhadap Sanghyang Kumara sehingga kekuatan Tuhan inii didewakan menjadi dewanya si Bayi. Semua mitos tersebut dianggap sebagai suatu kebiasaan yang patut dihormati sehingga terwujud kedamaian yang sasarannya satyam, sivam, sundaram untuk mencapai jagadhita•WHD No. 500 Agustus 2008.
Ada dua versi sebenarnya, yang TS kutip diatas adalah versi yang ama ganesa. untuk versi batara kala KLIK DISINI
sumber
Diubah oleh Khansip 23-05-2013 11:15
0
Kutip
Balas