terkadang emang aku merasa si Jaya cuman morotin hartaku aja,, karna lebih sering aku yang memberi,, daripada dia. tapi pandangan itu segera ku musnahkan, aku ngga mau kalo harus berantem hanya gara-gara material.



ini bukan yang pertama kalinya aku pergi ke rumah Jaya yang notabene nya letaknya di pelosok banget. ini udah ketiga kalinya aku kesana,, eh salah,, ke empat ama yang sekarang

keesokan harinya,,sesuai ama kesepakatan,, aku di jemput di rumah intan, temen kelasku.



aku n jaya pun berangkat. jalanan yang mulai panas dan berdebu tak lagi membuatku berkeluh kesah. aku bahagia bersama dia.

sejam kemudian kami telah tiba di sebuah rumah, yang asri n sejuk sekali. maklum,, namanya juga pelosok.. masih bersih dari yang namanya polusi udara.

setelah bercakap-cakap dengan ibunya.. ibunya berpamitan untuk pergi ke sawah mengantar makanan untuk suaminya, alias ayahnya si JAya.



kami pun masuk ke dalam kamar. kamar Jaya tak seluas kamarku, tapi aku nyaman berada di dalemnya,, karna disana aku bisa berdua bareng Jaya



suasana pun berubah menjadi romantis,, entah suda berapa menit n detik kami berdua bercumbu,, suasana yang tadinya romantis berubah menjadi penuh nafsu.

aku sadar ini salah,, tapi entah setan apa yang merasuki tubuhku,, hingga ku tak kuasa menolak.

tangannya mulai bergerilya kesana kemari. aku hanya terdiam menikmati semuanya..

jaya telah membuatku melayang hingga ku terlupa akan daratan. aku ingin menolak,, tapi lagi-lagi setan yang terus mengotori pikiranku hingga ku tergolek tak berdaya..

entah berapa lama Jaya bergerilya menyusuri setiap lekukan yang ada,, hingga tanpa tersadar aku mendapati tubuhku naked!!