- Beranda
- Stories from the Heart
-Catatan Untuk Riyani-
...
TS
azelfaith
-Catatan Untuk Riyani-
CATATAN UNTUK RIYANI

Sebuah Skripsi

Quote:

(dengerin lagunya dulu ya biar meleleh)

Prologue
Sebut saja namaku Boy, 23 tahun. Penulis? Jelas bukan. Aku hanyalah seorang anak laki-laki yang tumbuh tegak ke atas bersama waktu, soalnya kalau melebar kesamping berarti tidak sesuai kayak iklan Boneto. Dilecut dalam romantika kehidupan labil (bahkan sampai sekarang.
-Editor).Tulisan ini kupersembahkan untuk seorang gadis, sebut saja Bunga. Eh, jangan. Nama Bunga sudah terlalu mainstream dan negatif, Sebut saja Riyani, itu lebih indah dibaca dan tanpa konotasi negatif berita kriminal. (iya gimana sih..
- Editor)Ya, Riyani itu kamu. Bukan Riyani yang lain. (Emang Riyani ada berapa gan?
- Editor) Aku menulis ini karena aku tak punya harta materi (Hiks..kasihan
- Editor). Karena aku tak punya apapun. Karena aku bahkan tak ingat apa yang jadi favoritmu. Aku hanya tahu kau suka membaca, maka aku hanya bisa mempersembahkan tulisan ini sebagai ungkapan terima kasihku untukmu Riyani, seseorang yang akan kunikahi nanti. (Ciyyeeee.. suit-suit dah mau kimpoi nih..
- Editor)Dan kau Riyani, perhatikanlah bagaimana kuceritakan masa-masa dimana aku tumbuh dewasa hingga kutitipkan kepingan hati terakhirku padamu. Masa-masa dimana aku belajar, ditempa, jatuh remuk, dan kembali bangkit karenamu.. (Ceiileee romantisnyaaa...
- Editor).
DAFTAR ISI
Quote:
INTERLUDE
Quote:

RULES
Quote:

Q & A
Quote:

Jangan lupa komen, rates, dan subscribe.
Ijo-ijo belakangan mah gak masalah.

Diubah oleh azelfaith 04-07-2016 15:20
septyanto memberi reputasi
2
110.5K
623
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•51.9KAnggota
Tampilkan semua post
TS
azelfaith
#159
2.11. Boy Belum Gede 2
Lembaran kertas itu berwarna-warni dihiasi gambar sekumpulan maho yang sedang berpelukan setiap hari, ya….4 ekor homo berwarna norak
, bertampak boneka psikopat
, yang di perut ada tipinya entah hasil mutasi atau percobaan ilmuwan gila, dan yang mataharinya gemar ngakak sampai ngiler
. Tahu kan acara apaan itu? Teletubbies.
Surat itu baunya pun wangi, khas cewek SMP jaman aku sekolah dulu. Beda jauh dengan jaman sekarang yang serba digital, kata Babe kagak nyeni sama sekali dah. Di atas kertas tersebut terdapat sebuah tulisan, lengkap dengan tanda tangan dan cap dari kecamatan. Disitu tertulis:
Olala.. oke tulisan surat itu fake dan hiperbolis soalnya biar seru dan ada pencitraan. Tapi intinya, Hanum mengajakku duduk bersebelahan. Sip, maka berjalan masuklah aku ke kelas. Dari luar tampak anak-anak sedang sibuk melakukan copy paste dan perbuatan pembajakan terhadap karya Pekerjaan Rumah.
Ketika aku tiba di depan pintu kelas, tiba-tiba aksi mereka berhenti. Serentak seperti di komando kepala mereka terangkat dan memandangku. Sedetik kemudian terdengar sambutan meriah dari para masyarakat kelas 3A yang ramah tamah, baik hati, tidak sombong, dan suka memberi.
Masih dengan magic word CIIIIYYEEEE,
menggema di seantero jagat raya.
Tapi kali ini aku melangkah dengan tenang dan damai bak ksatria pulang perang.
Aku pun duduk dengan mantap. Kemudian keramaian perlahan berhenti, menghilang, para makhluk penghuni kelas kembali takzim mengerjakan PR pagi ini. Aku terdiam. Waktu masih menunjukkan jam 6.40. Mataku memandang perlahan, slow motion, dari kiri ke kanan, atas ke bawah. Sekarang baru terpikirkan, habis ini gue mau ngapain yaaaaaaaaaaa.......?
Oh God! Entah kenapa tiba-tiba pikiranku jadi blank. Aku seperti jadi tawanan, kaku, grogi, mrinding, membiru, mataku berputar-putar.
“Boy..” sapa Hanum lembut.
“….....……” krik.. krik...krik..
“Boy..!”
Aku menggerakkan kepalaku perlahan sambil gemeteran, entah kenapa.
“I..iya.. gimana..”
Dan bertanyalah Hanum…
, bertampak boneka psikopat
, yang di perut ada tipinya entah hasil mutasi atau percobaan ilmuwan gila, dan yang mataharinya gemar ngakak sampai ngiler
. Tahu kan acara apaan itu? Teletubbies.Surat itu baunya pun wangi, khas cewek SMP jaman aku sekolah dulu. Beda jauh dengan jaman sekarang yang serba digital, kata Babe kagak nyeni sama sekali dah. Di atas kertas tersebut terdapat sebuah tulisan, lengkap dengan tanda tangan dan cap dari kecamatan. Disitu tertulis:
Quote:
Olala.. oke tulisan surat itu fake dan hiperbolis soalnya biar seru dan ada pencitraan. Tapi intinya, Hanum mengajakku duduk bersebelahan. Sip, maka berjalan masuklah aku ke kelas. Dari luar tampak anak-anak sedang sibuk melakukan copy paste dan perbuatan pembajakan terhadap karya Pekerjaan Rumah.
Ketika aku tiba di depan pintu kelas, tiba-tiba aksi mereka berhenti. Serentak seperti di komando kepala mereka terangkat dan memandangku. Sedetik kemudian terdengar sambutan meriah dari para masyarakat kelas 3A yang ramah tamah, baik hati, tidak sombong, dan suka memberi.
Masih dengan magic word CIIIIYYEEEE,
menggema di seantero jagat raya.
Tapi kali ini aku melangkah dengan tenang dan damai bak ksatria pulang perang.Aku pun duduk dengan mantap. Kemudian keramaian perlahan berhenti, menghilang, para makhluk penghuni kelas kembali takzim mengerjakan PR pagi ini. Aku terdiam. Waktu masih menunjukkan jam 6.40. Mataku memandang perlahan, slow motion, dari kiri ke kanan, atas ke bawah. Sekarang baru terpikirkan, habis ini gue mau ngapain yaaaaaaaaaaa.......?
Oh God! Entah kenapa tiba-tiba pikiranku jadi blank. Aku seperti jadi tawanan, kaku, grogi, mrinding, membiru, mataku berputar-putar.
“Boy..” sapa Hanum lembut.
“….....……” krik.. krik...krik..
“Boy..!”
Aku menggerakkan kepalaku perlahan sambil gemeteran, entah kenapa.
“I..iya.. gimana..”Dan bertanyalah Hanum…
Diubah oleh azelfaith 09-05-2013 22:45
0
