- Beranda
- Stories from the Heart
-Catatan Untuk Riyani-
...
TS
azelfaith
-Catatan Untuk Riyani-
CATATAN UNTUK RIYANI

Sebuah Skripsi

Quote:

(dengerin lagunya dulu ya biar meleleh)

Prologue
Sebut saja namaku Boy, 23 tahun. Penulis? Jelas bukan. Aku hanyalah seorang anak laki-laki yang tumbuh tegak ke atas bersama waktu, soalnya kalau melebar kesamping berarti tidak sesuai kayak iklan Boneto. Dilecut dalam romantika kehidupan labil (bahkan sampai sekarang.
-Editor).Tulisan ini kupersembahkan untuk seorang gadis, sebut saja Bunga. Eh, jangan. Nama Bunga sudah terlalu mainstream dan negatif, Sebut saja Riyani, itu lebih indah dibaca dan tanpa konotasi negatif berita kriminal. (iya gimana sih..
- Editor)Ya, Riyani itu kamu. Bukan Riyani yang lain. (Emang Riyani ada berapa gan?
- Editor) Aku menulis ini karena aku tak punya harta materi (Hiks..kasihan
- Editor). Karena aku tak punya apapun. Karena aku bahkan tak ingat apa yang jadi favoritmu. Aku hanya tahu kau suka membaca, maka aku hanya bisa mempersembahkan tulisan ini sebagai ungkapan terima kasihku untukmu Riyani, seseorang yang akan kunikahi nanti. (Ciyyeeee.. suit-suit dah mau kimpoi nih..
- Editor)Dan kau Riyani, perhatikanlah bagaimana kuceritakan masa-masa dimana aku tumbuh dewasa hingga kutitipkan kepingan hati terakhirku padamu. Masa-masa dimana aku belajar, ditempa, jatuh remuk, dan kembali bangkit karenamu.. (Ceiileee romantisnyaaa...
- Editor).
DAFTAR ISI
Quote:
INTERLUDE
Quote:

RULES
Quote:

Q & A
Quote:

Jangan lupa komen, rates, dan subscribe.
Ijo-ijo belakangan mah gak masalah.

Diubah oleh azelfaith 04-07-2016 15:20
septyanto memberi reputasi
2
110.5K
623
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•51.9KAnggota
Tampilkan semua post
TS
azelfaith
#151
2.10. Boy Belum Gede 1
Matahari pagi bersinar, burung-burung beterbangan, burungku masih tetap disangkar.
Sejenak mari kita lupakan masalah cinta-cintaan. Setelah semalem suntuk berpikir keras sembari mengubek-ubek memori kenangan di otak akhirnya aku ingat betapa lucunya masa-masa labil dulu, Riyani. Ada beberapa hal yang kita pikir itu bener-bener bodoh dan aneh, dan kadang juga menyesal. Seperti misalnya aku yang gak sadar-sadar kalau gantengnya melebihi Kevin Aprilio. hehe
Ritual ketika bangun pagi adalah dipukul sapu sama Mami karena kesiangan buat salat subuh.
Setelah itu mandi bebek, cepet-cepetan biar gak kesalip Babe sama Adek. Maklum dulu cuma punya satu kamar mandi dirumah, hiks..sedihnya? kasihan gak? Kalo kasihan tolong kirim sejumlah uang ke rekening ane ya. Hehe
Habis mandi terus dandan deh biar keren abis kayak Ariel Peterpan yang dulu lagi booming, rambut dibelah tengah. Weeits, cakep bener dah.
Sayang setelah itu diacak-acak lagi sama Mami waktu sarapan, katanya macem berandalan. Kemudian gue harus pasarah dengan rambut cupu belah pinggir sambil menangis tersedu-sedu, guling-guling di lantai sambil maem tahu.
Habis sarapan aku langsung tancap kaki lari ke pinggir jalan nyegat angkot. Gak ngambil tas dulu? Ya ngambil laah.. sebuah tas keren tanpa isinya. Kamu tahu tidak dimana isinya Riyani? Penasaran gak?
Jadi begini teorinya, karena aku adalah sang jenius. Selalu peringkat 5 besar ketika SD dan juara 1 EBTANAS se-SD, kemudian ranking 3 sekota, meskipun memble prestasi ketika SMP.
Cara berpikirku pun 4 langkah lebih maju daripada sebagian anak-anak yang lain. Ketika anak-anak yang lain capek-capek memikul 1 ton buku di tasnya, aku tak perlu repot. Tau kenapa? Karena buku-buku itu kutinggal di laci meja sekolah, jadi aku tak perlu capek bin lupa bawa buku karena selalu tersedia di server bertuliskan Boy’s table. Yah, sedikit alibi untuk kemalasanku. Hehe..
Ketika sampai di sekolah gue pun duduk di depan kelas sambil menunggu teman-teman datang. Tak disangka lewatlah beberapa cewek kece kayak Happy, Pepi, Sofi, dan Astuti. Gue cuma bisa berdecak kagum sambil merem. Cakepnyaaa, batin gue sambil melongo.
Tiba-tiba pandangan gue jadi gelap!! Oh Tuhan, ada apa ini?! Apakah aku terkena adzab karena memandangi cewek-cewek cantik?! Oh No…
Alhamdulillah ternyata cuma gue yang lebay, ternyata pandanganku gelap karena tertutup sebuah kertas yang tiba-tiba muncul di mukaku. Terimakasih ya Allah, aku masih baik-baik saja.
“Buat elo tuh..” kata Lia the messenger.
“Hooh.. thanks,” jawabku.. eh dianya udah kabur.
Kubuka pelan-pelan kertas tersebut. Tercium semerbak harum mewangi, wangi minyak nyong-nyong pun kalah, padahal gue belum pernah nyium baunya. Sepertinya ni kertas disemprot parfum Bul Jamal Bul nih..
Dan setelah itu.. jeng jeng jeng..
tiba-tiba cahaya berkilauan keluar dari lembaran kertas tersebut..
Sejenak mari kita lupakan masalah cinta-cintaan. Setelah semalem suntuk berpikir keras sembari mengubek-ubek memori kenangan di otak akhirnya aku ingat betapa lucunya masa-masa labil dulu, Riyani. Ada beberapa hal yang kita pikir itu bener-bener bodoh dan aneh, dan kadang juga menyesal. Seperti misalnya aku yang gak sadar-sadar kalau gantengnya melebihi Kevin Aprilio. hehe
Ritual ketika bangun pagi adalah dipukul sapu sama Mami karena kesiangan buat salat subuh.
Setelah itu mandi bebek, cepet-cepetan biar gak kesalip Babe sama Adek. Maklum dulu cuma punya satu kamar mandi dirumah, hiks..sedihnya? kasihan gak? Kalo kasihan tolong kirim sejumlah uang ke rekening ane ya. HeheHabis mandi terus dandan deh biar keren abis kayak Ariel Peterpan yang dulu lagi booming, rambut dibelah tengah. Weeits, cakep bener dah.
Sayang setelah itu diacak-acak lagi sama Mami waktu sarapan, katanya macem berandalan. Kemudian gue harus pasarah dengan rambut cupu belah pinggir sambil menangis tersedu-sedu, guling-guling di lantai sambil maem tahu.
Habis sarapan aku langsung tancap kaki lari ke pinggir jalan nyegat angkot. Gak ngambil tas dulu? Ya ngambil laah.. sebuah tas keren tanpa isinya. Kamu tahu tidak dimana isinya Riyani? Penasaran gak?
Jadi begini teorinya, karena aku adalah sang jenius. Selalu peringkat 5 besar ketika SD dan juara 1 EBTANAS se-SD, kemudian ranking 3 sekota, meskipun memble prestasi ketika SMP.
Cara berpikirku pun 4 langkah lebih maju daripada sebagian anak-anak yang lain. Ketika anak-anak yang lain capek-capek memikul 1 ton buku di tasnya, aku tak perlu repot. Tau kenapa? Karena buku-buku itu kutinggal di laci meja sekolah, jadi aku tak perlu capek bin lupa bawa buku karena selalu tersedia di server bertuliskan Boy’s table. Yah, sedikit alibi untuk kemalasanku. Hehe..Ketika sampai di sekolah gue pun duduk di depan kelas sambil menunggu teman-teman datang. Tak disangka lewatlah beberapa cewek kece kayak Happy, Pepi, Sofi, dan Astuti. Gue cuma bisa berdecak kagum sambil merem. Cakepnyaaa, batin gue sambil melongo.
Tiba-tiba pandangan gue jadi gelap!! Oh Tuhan, ada apa ini?! Apakah aku terkena adzab karena memandangi cewek-cewek cantik?! Oh No…
Alhamdulillah ternyata cuma gue yang lebay, ternyata pandanganku gelap karena tertutup sebuah kertas yang tiba-tiba muncul di mukaku. Terimakasih ya Allah, aku masih baik-baik saja.
“Buat elo tuh..” kata Lia the messenger.
“Hooh.. thanks,” jawabku.. eh dianya udah kabur.
Kubuka pelan-pelan kertas tersebut. Tercium semerbak harum mewangi, wangi minyak nyong-nyong pun kalah, padahal gue belum pernah nyium baunya. Sepertinya ni kertas disemprot parfum Bul Jamal Bul nih..
Dan setelah itu.. jeng jeng jeng..
tiba-tiba cahaya berkilauan keluar dari lembaran kertas tersebut..Diubah oleh azelfaith 07-05-2013 22:13
0
