Nyonya Reyria dan Tuan Robert masih bercerita tentang masa lalu mereka kepada ku, Cerita yang mereka ceritakan sungguh menyenangkan untuk didengar dan lucu. Aku pun yang mendengarkan cerita mereka turut hanyut dalam kegembiraan yang mereka berdua pancarkan sekarang.

Lilin yang bersinar redup, Lalu makanan lezat dan terlihat sangat enak ini melengkapi kegembiraan yang mengelilingi meja makan ini, Ini pertama kalinya aku dapat tertawa lepas setelah apa yang ku alami akhri-akhri ini. Mereka berdua adalah orang-orang yang sangat baik, Ya mereka sangat baik kepada ku.

Sambil mendengarkan mereka berdua bercerita aku menyantap makanan yang sudah di sajikan oleh Nyonya Reyria, Masakan yang di buat oleh Nyonya Reyria sungguh lezat. Saking lezatnya hampir semua hidangan yang ada di meja ini aku santap dengan lahap, Nyonya Reyria terlihat sangat senang ketika melihat ku makan dengan sangat lahap sama halnya dengan Tuan Robert.

“Masakan istri ku memang tiada tandingannya bukan Jean? Ahahaha” Ucapnya sambil tertawa.

“Benar Tuan, Pertama kali aku memakan makanan yang begitu lezat seperti ini” Seru ku sambil mengunyah makanan yang ada di mulut ku.

Tiba-tiba saja Nyonya Reyria bangun dan berjalan ke arah ku secara perlahan, Dia membawa sapu tangan kecil yang terlipat rapih di tangannya. Dengan menggunakan sapu tangan kecil itu ia membersihkan makanan yang menempel pada pipi kiri ku sambil tersenyum dan tertawa kecil.

“Kamu harus makan pelan-pelan Jean, Lihat pipi mu sampai kotor seperti itu..” Serunya sambil masih membersihkan pipi ku yang penuh dengan noda makanan.

Aku hanya tertegun melihat apa yang dilakukan Nyonya Reyria kepada ku, Aku benar-benar merasakan kehangatan dan ketulusan yang di berikan oleh Nyonya Reyria kepada ku. Walaupun baru sebentar aku bertemu dengan Nyonya Reyria dan Tuan Robert tetapi aku sudah sangat menyayangi mereka layaknya aku meyayangi Nyonya Rin.

Mereka benar-benar orang yang baik hati, Mungkin jika ada anak yang ingin mereka adopsi selain aku pasti anak itu akan langsung menyetujui permintaan mereka. Berbeda dengan ku yang masih ragu dan bimbang untuk memberikan jawaban kepada mereka. Melihat mereka yang begitu baik dan perhatian aku merasa tidak pantas untuk menerima tawaran tersebut.

“Terima kasih Nyonya..” Ucap ku pelan.

“Makanlah sebanyak yang kamu suka Jean” Jawabnya sambil tersenyum dan kembali ke tempat duduknya.

Tidak beberapa lama setelah itu, Kami pun akhirnya selesai menyantap makan malam. Nyonya Reyria kini sedang membereskan piring-piring kotor dan hendak membawanya ke dapur untuk di bersihkan. Karena melihat piring-piring yang cukup banyak aku menawarkan diri untuk membantu membawakan piring-piring kotor itu.

“Nyonya, Biar aku membantu Nyonya mengangkat dan mencuci piringnya..” Seru ku sambil bangun dari tempat duduk yang ada di sebelah Tuan Robert.

“Tidak perlu repot-repot Jean, Aku bisa mencucinya sendiri..Kamu bersantailah dulu disana oke?” Jawab Nyonya Reyria yang menolak permintaan ku secara halus.

“Tidak apa Nyonya, Aku juga biasa mencuci piring kotor di panti setelah selesai makan malam untuk membantu Sister Alma.” Jawab ku memaksa.

“Hmm Baiklah anak baik, Ayo ikut aku” Serunya sambil mengajak ku ke wastafel untuk mencuci piring-piring kotor yang sedang ku bawa ini.

Tuan Robert hanya tersenyum melihat ku dan kembali meminum minuman beralkohol yang sangat di sukainya itu. Nyonya Reyria yang sedang mencuci piring dengan ku pun terlihat tersenyum sangat senang dan ceria, Melihat hal ini aku pun ikut terbawa suasana yang ada di sini dan tersenyum ceria.

Tidak memakan waktu yang lama kami akhirnya selesai mencuci piring dan menaruhnya di lemari tempat piring-piring bersih biasa di simpan oleh Nyonya Reyria. “Jean, Aku ingin membuat teh hangat terlebih dahulu..Kamu pergilah keruang keluarga dan tunggu aku disana bersama Robert..” Jelas Nyonya Reyria kepada ku.

Setelah selesai aku pun berjalan menuju keruang tamu seperti yang di perintahkan oleh Nyonya Reyria kepada ku tadi. Udara di dalam rumah terasa mulai dingin karena cuaca yang sangat mendung di luar dan juga angin yang bertiup lumayan kencang tadi. Jika malam ini akan ada hujan badai apa aku bisa pulang ke panti asuhan malam ini? Tanyaku dalam hati.

Setelah berjalan sebentar akhirnya aku sampai ke ruang tamu dimana Tuan Robert sudah duduk sambil memandangi jendela yang ada di pojok ruangan, Aku pun duduk di sofa yang ada di hadapan ku. Tuan Robert pun tersenyum setelah melihat ku duduk.

“Terima kasih Jean, Malam ini kamu sudah membuat senyumnya yang penuh kebahagiaan itu muncul lagi setelah sekian lama tak kulihat..” Serunya sambil tersenyum.

Setelah mendengar kata-kata itu aku menjadi heran dan penasaran, Apa yang membuat senyum dari Nyonya Reyria menghilang? Apakah ada masalah besar yang mereka hadapi berdua sehingga Nyonya Reyria terasa terbebani. Karena rasa penasaran ku aku pun akhirnya bertanya kepada Tuan Robert.

“Apa yang terjadi dengan Nyonya Reyria Tuan? Sehingga dia kehilangan senyumnya itu?” Tanya ku pelan.

“Dia terus menyalahkan dirinya karena tidak bisa memberikan ku keturunan, Dan beban yang ia terima karena keluarga besar ku terus mendesaknya untuk memiliki keturunan, Itu adalah hal terberat yang ia jalani selama 20 tahun menikah dengan ku..” Jelas Tuan Robert kepada ku.

Ternyata beban yang di terima Nyonya Reyria sangat berat, Aku tidak terlalu tahu dan mengerti rasanya di desak seperti itu. Tapi yang jelas aku bisa merasakan betapa tertekannya Nyonya Reyria pada saat dia di tekan seperti itu. Bagaimana pun juga aku tidak ingin melihat wanita ini bersedih, Aku hanya ingin melihatnya tersenyum bahagia.

“Apa sekarang Nyonya Reyria sudah baik-baik saja?” Tanya ku kepada Tuan Robert.

“4 tahun belakangan ini dia sudah merasa lebih baik, Tekanan-tekanan yang di berikan oleh keluarga besar ku telah berhasil aku cegah. Tetapi hari ini adalah hari dimana senyum indahnya kembali..Semua itu karena kehadiran mu disini Jean..” Jelasnya kepada ku.

Aku tidak tahu harus berkata apa untuk membalas kata-kata Tuan Robert, Dalam kebingungan aku hanya dapat menunjukan senyum palsu yang ku buat untuk menyembunykan kebimbangan yang sedang kuhadapi sekarang ini.



Sepertinya seberapa keras aku berfikir, Aku hanya bisa mengatakan hal yang sebenar-benarnya kepada mereka. Pasti mereka akan menemukan anak angkat yang lebih baik lagi, Walaupun terasa sakit ini adalah jalan yang terbaik untuk kami semua. Aku bukan manusia normal, bahkan di bilang manusia pun bukan, aku adalah monster.

Kini Nyonya Reyria sudah duduk tepat di hadapan ku bersama Tuan Robert, Keadaan terasa sedikit sunyi. Hanya suara hujan yang mengguyur kota Alberta yang kini terdengar di ruangan ini.

“Jean, Apakah kamu sudah memikirkan tawaran kami?” Seru Nyonya Reyria dengan pelan dan sedikit gugup.

Tidak ada waktu untuk ragu…

“Maaf Nyonya, Aku tidak bisa menerima tawaran Nyonya..” Jawab ku pelan.

Wajah Nyonya Reyria seketika terlihat terkejut begitu pula dengan wajah Tuan Robert, Dari tempat ku duduk aku dapat melihat Nyonya Reyria menggenggam erat tangan Tuan Robert.

“Bi..bisa kamu jelaskan alasannya Jean?” Serunya lemas.

“Apakah Tuan dan Nyonya pernah mendengar tentang manusia penelitian di Republik belakangan ini?” Tanya ku pelan

Aku dapat melihat ekspresi wajah Nyonya Reyria dan Tuan Robert yang dipenuhi rasa keheranan sekarang. Mungkin mereka tidak mengetahui hal itu karena ini bukan informasi yang akan menyebar ke public. Ku ambil pisau yang ada di piring yang di sediakan untuk memotong roti manis yang di sediakan oleh Nyonya Reyria.

Aku menyayat tangan ku cukup lebar sehingga mengeluarkan cukup banyak darah yang membuat Nyonya Reyria terkejut panik dan hendak bangun untuk mengobati luka yang ku alami. Tetapi aku menghentikan tindakannya, Tidak perlu waktu yang lama luka yang aku buat ini menutup kembali dan akhirnya sembuh.

Nyonya Reyria dan Tuan Robert terlihat sangat terkejut seakan tidak percaya dengan apa yang baru saja mereka lihat.

“Ini adalah alasan ku menolak permintaan anda berdua, Aku bukan anak biasa. Masa lalu ku tidak akan pernah aku ubah Fakta bahwa aku adalah manusia buatan pun tidak akan pernah terganti..Jadi aku tidak pantas menerima kebaikan kalian berdua.”

Aku hanya tertunduk diam tanpa kata. Selesailah sudah semua…

Mereka akan melihat ku sebagai monster aneh dan membuang ku, Jika ada orang yang dapat mengembalikan senyum Nyonya Reyria dan menjadi anak angkatnya itu bukanlah aku yang hidup sebagai manusia jadi-jadian ini.

Tertunduk diam dan membisu, Perih yang kurasakan di hati ku kini mulai menyerang ku. Air mata ku nyaris saja tumpah jikalau tidak aku tahan sekuat mungkin. Aku benar-benar ingin bersama mereka, Tetapi aku tidak bisa. Tiba-tiba saja sentuhan keras di punggung ku mengejutkan ku dan tanpa kusadari Nyonya Reyria pun sudah duduk disamping ku.

Tangan Tuan Robert memegang erat ke dua bahu ku, Sedangkan tangan Nyonya Reyria memegang erat kedua tangan ku. Aku tidak bisa berkata apa pun sekarang sama sekali tidak bisa.

“Ibu, Aku serahkan anak cengeng ini kepada mu..” Jelas Tuan Robert.

“Jean, Dengarkan aku…Mungkin aku sedikit terkejut dengan apa yang baru saja aku lihat, Tapi bukan berarti kami takut kepada mu, Masa lalu mu memang tidak akan pernah bisa dirubah. Tetapi janganlah kamu menatap masa lalu mu dengan ketakutan…” Serunya kepada ku.

Setelah mengatakan hal itu dia memeluk erat tubuh ku dan berkata. “Tataplah masa depan bersama kami, Kami merasa kamu pantas bersama kami. Karena Jean adalah Jean.”

"Apa kalian tidak takut dengan keberadaan ku? Aku bukan manusia biasa aku monster!!!" Teriak ku keras.

Pelukan Nyonya Reyria semakin erat dan ia pun membisikan sesuatu kepada ku. "Jean adalah anak laki-laki yang akan menjadi anak angkat ku untuk sekarang dan selamanya."

Air mata yang tadi kutahan dengan sekuat tenaga pun tumpah. rasa bahagia ini benar-benar tidak akan kulupakan seumur hidup ku.