- Beranda
- Stories from the Heart
-Catatan Untuk Riyani-
...
TS
azelfaith
-Catatan Untuk Riyani-
CATATAN UNTUK RIYANI

Sebuah Skripsi

Quote:

(dengerin lagunya dulu ya biar meleleh)

Prologue
Sebut saja namaku Boy, 23 tahun. Penulis? Jelas bukan. Aku hanyalah seorang anak laki-laki yang tumbuh tegak ke atas bersama waktu, soalnya kalau melebar kesamping berarti tidak sesuai kayak iklan Boneto. Dilecut dalam romantika kehidupan labil (bahkan sampai sekarang.
-Editor).Tulisan ini kupersembahkan untuk seorang gadis, sebut saja Bunga. Eh, jangan. Nama Bunga sudah terlalu mainstream dan negatif, Sebut saja Riyani, itu lebih indah dibaca dan tanpa konotasi negatif berita kriminal. (iya gimana sih..
- Editor)Ya, Riyani itu kamu. Bukan Riyani yang lain. (Emang Riyani ada berapa gan?
- Editor) Aku menulis ini karena aku tak punya harta materi (Hiks..kasihan
- Editor). Karena aku tak punya apapun. Karena aku bahkan tak ingat apa yang jadi favoritmu. Aku hanya tahu kau suka membaca, maka aku hanya bisa mempersembahkan tulisan ini sebagai ungkapan terima kasihku untukmu Riyani, seseorang yang akan kunikahi nanti. (Ciyyeeee.. suit-suit dah mau kimpoi nih..
- Editor)Dan kau Riyani, perhatikanlah bagaimana kuceritakan masa-masa dimana aku tumbuh dewasa hingga kutitipkan kepingan hati terakhirku padamu. Masa-masa dimana aku belajar, ditempa, jatuh remuk, dan kembali bangkit karenamu.. (Ceiileee romantisnyaaa...
- Editor).
DAFTAR ISI
Quote:
INTERLUDE
Quote:

RULES
Quote:

Q & A
Quote:

Jangan lupa komen, rates, dan subscribe.
Ijo-ijo belakangan mah gak masalah.

Diubah oleh azelfaith 04-07-2016 15:20
septyanto memberi reputasi
2
110.5K
623
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•51.9KAnggota
Tampilkan semua post
TS
azelfaith
#116
2.6. Kado Untuk Boy 1
Namaku Boy, saat itu umurku 15 tahun kalau aku tidak salah hitung.
Saat itu gue kelas 3 SMP. Gue keren, gahol, cool, ganteng, dan idola para cewek-cewek kece di sekolah gue.
Kalau gue lewat depan mereka, mereka bakal teriak histeris persis kesurupan siluman macan sambil nari-nari ala pom-pom boys.. ceile banget dah pokoknya dan elu pada kagak boleh ngiri.. okeh?
Riyani, berada di kelas 3 membuatku sedikit agak-agak sombong karena merasa menjadi seorang senior.
Selain itu, masa-masa itu adalah masa labil. Kata orang keren disebut krisis identitas dan pencarian jati diri. Aku pun sebenarnya belum tertarik dengan kehidupan cinta. Masalah cinta masih jauh sekali untuk digapai, masih harus nunggu 2 tahun lagi.
Sedangkan kalau masalah suka dan naksir itu tidak bisa dikategorikan sebagai perasaan. Kenapa? Karena perasaan seperti itu gampang berubah-ubah, hari ini suka Cecyl, besok suka Hepi, lusa lihat Sonia terpukau. Sedangkan cinta adalah masalah kesanggupan hati, masalah komitmen. Keren kan statementku? Yah elah, kayak gak tau gue aja yang uda mirip Mario Teguh tapi gak pake botak segala.
Oke, kita kembali ke masalah cinta-cintaan itu. Kamu tahu kan kalau Hanum itu sedang naksir aku. Suatu pagi aku lagi enak-enak duduk di bangku depan kelas sambil memble ngelihatin anak-anak cewek yang kece-kece pada lewat.
Pagi hari adalah waktu yang paling tepat untuk menikmati esensi kecantikan mereka bak pucuk-pucuk bunga terkembang berhiaskan embun pagi.
Tiba-tiba si Ongki datang menghampiriku.
Aku mulai tak nyaman dengan aksi Hanum yang selalu memberi hadiah ini itu. Bukan berarti aku tak berterimakasih, tapi aku mulai merasa benci dengan perlakuannya. Hati tak bisa dibeli dengan materi dan hadiah, seharusnya dia berusaha dengan cara yang lain untuk meyakinkanku. Selain itu aku mulai mendengar kabar berhembus, bahwasanya aku materialistis. Damn! Bagaimana mungkin anak-anak SMP sudah punya kemampuan sabotase seperti itu, menghembuskan kabar-kabar tak benar.
==================================================
Beberapa hari berlalu. Saat itu aku sedang asyik menyiapkan barang-barang untuk ekskul hingga tiba-tiba Lia datang.
Saat itu gue kelas 3 SMP. Gue keren, gahol, cool, ganteng, dan idola para cewek-cewek kece di sekolah gue.
Kalau gue lewat depan mereka, mereka bakal teriak histeris persis kesurupan siluman macan sambil nari-nari ala pom-pom boys.. ceile banget dah pokoknya dan elu pada kagak boleh ngiri.. okeh?
Riyani, berada di kelas 3 membuatku sedikit agak-agak sombong karena merasa menjadi seorang senior.
Selain itu, masa-masa itu adalah masa labil. Kata orang keren disebut krisis identitas dan pencarian jati diri. Aku pun sebenarnya belum tertarik dengan kehidupan cinta. Masalah cinta masih jauh sekali untuk digapai, masih harus nunggu 2 tahun lagi.
Sedangkan kalau masalah suka dan naksir itu tidak bisa dikategorikan sebagai perasaan. Kenapa? Karena perasaan seperti itu gampang berubah-ubah, hari ini suka Cecyl, besok suka Hepi, lusa lihat Sonia terpukau. Sedangkan cinta adalah masalah kesanggupan hati, masalah komitmen. Keren kan statementku? Yah elah, kayak gak tau gue aja yang uda mirip Mario Teguh tapi gak pake botak segala.Oke, kita kembali ke masalah cinta-cintaan itu. Kamu tahu kan kalau Hanum itu sedang naksir aku. Suatu pagi aku lagi enak-enak duduk di bangku depan kelas sambil memble ngelihatin anak-anak cewek yang kece-kece pada lewat.
Pagi hari adalah waktu yang paling tepat untuk menikmati esensi kecantikan mereka bak pucuk-pucuk bunga terkembang berhiaskan embun pagi. Tiba-tiba si Ongki datang menghampiriku.
Quote:
Aku mulai tak nyaman dengan aksi Hanum yang selalu memberi hadiah ini itu. Bukan berarti aku tak berterimakasih, tapi aku mulai merasa benci dengan perlakuannya. Hati tak bisa dibeli dengan materi dan hadiah, seharusnya dia berusaha dengan cara yang lain untuk meyakinkanku. Selain itu aku mulai mendengar kabar berhembus, bahwasanya aku materialistis. Damn! Bagaimana mungkin anak-anak SMP sudah punya kemampuan sabotase seperti itu, menghembuskan kabar-kabar tak benar.
==================================================
Beberapa hari berlalu. Saat itu aku sedang asyik menyiapkan barang-barang untuk ekskul hingga tiba-tiba Lia datang.
Quote:
Diubah oleh azelfaith 23-04-2013 20:30
0


Ongki ikutan teriak kaget. "Apaan sih lu.. sial amat tiba-tiba teriak."
B*NGS*T LU COK! GUE JUGA NORMAL TAU!!!!”
Ongki marah-marah.
lhah elu mau omong aja pake am..em.am…em.. kayak mau nyatain cinta aja..”

." Aku bengong.