Sejak aku mengatakan pada Nyonya Rin bahwa aku ingin menjadi Assasin Cross seperti dirinya kini Nyonya Rin terlihat agak murung, Walaupun terkadang dia masih sering tersenyum seperti biasanya kepada ku tetapi aku dapat merasakan bahwa senyum itu tidak sama dengan senyum yang dia berikan dahulu kepada ku.

Hari ini kami sudah mulai bersiap-siap untuk meninggalkan kota Einbroch, Sekarang aku sedang menunggu kepulangan Nyonya Rin dari misinya sambil berbelanja kebutuhan perjalanan kami nanti. Aku menapaki jalanan kota Einbroch yang kadar asap dan debunya mulai berkurang sedikit, Tempat yang kutuju adalah taman kota Einbroch dimana para pedangan dari kerajaan menjual barang dagangannya.

Tidak sampai berapa menit berjalan aku sudah sampai pada tempat yang kutuju, Sejauh mata ku memandang masih banyak pedagang yang berjualan siang hari seperti ini. Walaupun udara terasa membakar kulit tetapi mereka tetap duduk di dekat gerobaknya dan menawarkan berbagai macam jenis barang-barang kepada para pejalan kaki.

Aku mengambil selembar kertas yang ada di kantong ku dan membacanya baik-baik, Ini adalah daftar belanjaan yang di buat Nyonya Rin untuk kepentingan perjalanan kami. Nyonya Rin berkata bahwa perjalanan ke kerajaan akan memakan waktu yang cukup lama, Jadi kami berdua harus mempersiapkan perbekalan.

Hmm coba kulihat, barang-barang yang harus kubeli adalah 5 buah White Potion, 5 buah Yellow potion, Perbekalan makanan dan minuman lalu 2 buah tas pinggang. Tanpa basa-basi langsung ku tunjukan catatan belanja itu kepada pedagang yang ada di depan ku seraya bertanya apakah dia mempunyai barang-barang yang aku cari.

Tawar menawar terjadi diantara kami berdua dan akhirnya kami berdua menemukan harga yang kami sepakati, Tidak merugikan ku dan tidak terlalu merugikannya juga. Sambil membawa belanjaan aku kembali menuju ke penginapan tempat kami biasa menginap.

Kuketuk pintu kamar penginpan dan tidak pula ada jawaban, Mungkin Nyonya Rin belum pulang untuk hari ini pikir ku dalam hati. Aku langsung masuk kedalam kamar karena mengira kamar tersebut kosong, Tetapi setelah masuk kedalam kamar aku melihat sosok Nyonya Rin yang duduk menyilangkan kakinya dan menghadap ke arah jendela yang ada dikamar.

“Mentor?, Kenapa tadi tidak menjawab saat ku ketuk pintu kamar?” Tanyaku heran kepada Nyonya Rin

“Ah Jean rupanya, Maaf aku sedikit melamun tadi.. Sudah kau beli semua perlengkapan yang kupesan?” Tanyanya kepada ku dengan senyum kecil.

Aku menaruh tas besar yang tadi kutenteng dan memperlihatkan isinya kepada Nyonya Rin “5 botol White Potion, 5 Buah Yellow potion, 2 buah tas pinggang lalu makanan dan minuman siap saji..ini semua yang anda pesan bukan Mentor?”

“Hmm, Iya sudah lengkap semua Jean, Terima kasih banyak ya..” Serunya dengan tersenyum.

Aku melihat wajahnya yang tidak seperti biasanya, Akhir-akhir ini dia sering murung dan melamun. Karena rasa penasaran ku aku mencoba bertanya kepada Nyonya Rin tentang kondisinya ini.

“Mentor.. Akhir-akhir ini Mentor sering melamun dan terlihat tertekan sebenarnya ada apa Mentor?” Tanyaku dengan wajah penasaran.

Nyonya Rin hanya melihat ke arah ku dan tersenyum kecil sambil membalas kata-kata yang tadi ku ucapkan kepadanya “Tidak ada apa-apa Jean, Ayo segera persiapkan barang-barang perbekalan kita dan segera berangkat.”

Nyonya Rin selalu menjawab hal yang sama ketika aku ajukan pertanyaan itu, Aku tidak mengerti kenapa tetapi aku dapat melihat kekhawatiran dan rasa perih terpancar dari wajahnya yang cantik ini. Aku hanya ingin Nyonya Rin tersenyum manis tanpa kekhawatiran yang dia rasakan saat ini, Senyum hangat yang biasa dia perlihatkan kepada ku.

Ku pakai tas pinggang dan memasukan 5 botol Yellow Potion, 3 buah roti isi daging dan 2 botol Orange Juice. Lalu ku selipkan pisau Gladius yang di berikan Nyonya Rin untuk ku di pinggang kiri ku, Perasaan ku kini bercampur aduk antara senang, berdebar-debar, penasaran. Tetapi aku dapat merasakan perasaan sedih dan ke khawatiran, Kekhawatiran ku terhadap Nyonya Rin yang terlihat murung dan kesedihan ku saat mengingat kembali Miss Leina.

Apakah di kota selanjutnya aku akan bertemu dengan dirinya? Ataukah aku harus mencari lebih jauh lagi untuk bertemu dengannya? Tanya ku dalam hati.



Persiapan sudah kami lakukan dengan baik, Sekarang kami berada di ruang terbawah dari penginapan kota Einbroch. Aku kini sedang duduk dan melihat Nyonya Rin berbincang kepada penjaga penginapan dan membayar sewa selama kami tinggal kurang lebih 3 bulan disini.

“Ayo Jean, Lekas pergi dari sini..” Seru Nyonya Rin kepada ku.

Aku hanya diam menganguk menandakan tanda setuju, Kami pun keluar dari penginapan ini. Ku pandangi penginapan ini dengan saksama sebelum aku berjalan menjauh dari sini, Tempat ini adalah tempat dimana aku mempelajari kehidupan manusia dan tempat yang memiliki banyak kenangan, Sambil berjalan pelan kami menuju ke pintu keluar kota industri Einbroch.

Restoran Ein tempat biasa aku makan, Restoran elite dimana waktu itu aku diusir oleh penjaganya saat mencoba berlindung dari terjangan hujan, Lalu persimpangan jalan dimana orang berlalu-lalang, Suara mesin pabrik dan asap hitam yang keluar dari cerobong yang ada di atap pabrik, Pekerja pabrik yang menggunakan masker untuk melindungi mereka dari polusi udara
Disinilah aku benar-benar mempelajari arti hidup sebagai manusia, Suatu saat nanti aku mungkin akan merindukan kota ini. Setelah berjalan cukup lama kami akhirnya meninggalkan kota Industri Einbroch, Aku terus berjalan mengikuti langkah Nyonya Rin dari belakang.

“Pertama kita akan singgah di kota Juno Jean..” Seru Nyonya Rin kepada ku yang sekarang sedang melihat hutan yang ada di sekeliling ku.

“Kota Juno? Apakah kota itu Jauh dari sini Mentor?”

“Hmm, Jika di tempuh dengan kereta peco-peco hanya menghabiskan waktu 1 hari penuh. Tapi karena kita berjalan kaki mungkin kita akan sampai kurang lebih 2 sampai 3 hari Jean.” Jelasnya menjawab pertanyaan ku.

Hmm 2 sampai 3 hari, Ini adalah waktu yang cukup lama untuk di tempuh. Karena kita berada di hutan lepas aku hanya khawatir kepada monster-monster liar yang nantinya akan aktif pada malam hari.

Sudah berjam-jam kami berjalan di hutan ini, Matahari yang tadi bersinar gagah pun akhirnya lelah dan menghilang. Setelah matahari terbenam keadaan hutan menjadi semakin sepi dan gelap, Aku yang mersakan aura yang tidak enak mencoba mengaktifkan sensor panas dengan berkonsentrasi.

Sialnya sensor panas dari mataku kini masih belum berfungsi dengan baik, Kerja dan reaksi yang sangat lambat dan deteksi yang kurang awas mulai di tunjukan sensor yang sedang kugunakan ini.

Konsentrasi ku tiba-tiba terpecah karena Nyonya Rin memberhentikan ku secara tiba-tiba dengan tangan kirinya. “Kita kedatangan tamu tidak di undang Jean, Bersiaplah bertarung..” Seru Nyonya Rin kepada ku dengan Ekspresi yang dingin dan serius.

Aku memandang sekeliling ku berusaha mencari Tamu yang dikatakan oleh Nyonya Rin dengan menggunakan Sensor panas ku yang lambat ini, Warna biru terang yang muncul menunjukan bahwa objek yang kulihat ini adalah manusia. Terdapat 3 orang yang berdiri diatas ranting pohon dan 3 orang lagi muncul dari semak belukar yang ada di kanan jalan setapak.

Nyonya Rin sudah berada dalam kuda-kuda siap sambil memegang kedua Katar Infiltratornya, Ku ambil Dagger gladius yang kuselipkan di pinggang kiri ku dan memasang kuda-kuda bersiap untuk bertempur.

“Hai bocah kau terlihat sehat setelah terkena telak skill Back Stab milik ku beberapa bulan yang lalu? Hahaha” Seru salah seorang dari mereka.

Aku mengenal suara ini !!, Aku berusaha mengaktifkan Sensor panas ke tingkat yang lebih sensitif dan melakukan zoom pada ke 3 orang yang muncul dari semak belukar. Aku terkejut karena aku pernah melihat kedua wajah orang ini, Mereka adalah kedua Rogue yang menghajar ku waktu itu!!..

“Ada perlu apa kalian dengan kami?!” Tanya Nyonya Rin berteriak keras.

“Hmm, Kami ingin membayar penghinaan yang waktu itu kau lakukan nona Assasin Cross yang Sexy..” Seru salah seorang dari mereka.

“Jangan bermain-main dengan ku atau kalian tangung akibatnya sendiri” Seru Nyonya Rin dengan nada tenang yang dingin.

Ke 3 orang yang muncul dari semak kini sudah ada di depan kami, Begitu pula ke tiga orang yang berdiri di atas pohon. "Itu adalah kata-kata kami nona Assasin Cross, Kamu akan membayar karena sudah mempermaikan Gank kami!!!.. Bersiaplah nona !!!!"