- Beranda
- Stories from the Heart
-Catatan Untuk Riyani-
...
TS
azelfaith
-Catatan Untuk Riyani-
CATATAN UNTUK RIYANI

Sebuah Skripsi

Quote:

(dengerin lagunya dulu ya biar meleleh)

Prologue
Sebut saja namaku Boy, 23 tahun. Penulis? Jelas bukan. Aku hanyalah seorang anak laki-laki yang tumbuh tegak ke atas bersama waktu, soalnya kalau melebar kesamping berarti tidak sesuai kayak iklan Boneto. Dilecut dalam romantika kehidupan labil (bahkan sampai sekarang.
-Editor).Tulisan ini kupersembahkan untuk seorang gadis, sebut saja Bunga. Eh, jangan. Nama Bunga sudah terlalu mainstream dan negatif, Sebut saja Riyani, itu lebih indah dibaca dan tanpa konotasi negatif berita kriminal. (iya gimana sih..
- Editor)Ya, Riyani itu kamu. Bukan Riyani yang lain. (Emang Riyani ada berapa gan?
- Editor) Aku menulis ini karena aku tak punya harta materi (Hiks..kasihan
- Editor). Karena aku tak punya apapun. Karena aku bahkan tak ingat apa yang jadi favoritmu. Aku hanya tahu kau suka membaca, maka aku hanya bisa mempersembahkan tulisan ini sebagai ungkapan terima kasihku untukmu Riyani, seseorang yang akan kunikahi nanti. (Ciyyeeee.. suit-suit dah mau kimpoi nih..
- Editor)Dan kau Riyani, perhatikanlah bagaimana kuceritakan masa-masa dimana aku tumbuh dewasa hingga kutitipkan kepingan hati terakhirku padamu. Masa-masa dimana aku belajar, ditempa, jatuh remuk, dan kembali bangkit karenamu.. (Ceiileee romantisnyaaa...
- Editor).
DAFTAR ISI
Quote:
INTERLUDE
Quote:

RULES
Quote:

Q & A
Quote:

Jangan lupa komen, rates, dan subscribe.
Ijo-ijo belakangan mah gak masalah.

Diubah oleh azelfaith 04-07-2016 15:20
septyanto memberi reputasi
2
110.5K
623
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•51.9KAnggota
Tampilkan semua post
TS
azelfaith
#73
1.13. Thank You Mr. Kempo 3
Krieeeet.. srug srug… terdengar suara bangku terseret ke belakang. Ya, aku telah berdiri dan siap menghadapi apapun yang terjadi. Konsekuensi dari kesalahanku adalah menerima hukuman dengan cara ksatria. Oh.. apa yang terjadi?? Tiba-tiba cahaya terang menyelimuti tubuhku. Cahaya putih berpendar-pendar di sekujur tubuh.
Tet teret teretttt!!! Level Up!!
Oke itu cuma imajinasiku, waktunya kembali ke realita. Tidak ada yang namanya level up. Pada akhirnya aku menyadari, kasta tidak ditentukan oleh materi. Namun oleh bagaimana sikap dan kedewasaanmu menghadapi problematika yang ada. Kini, aku sudah naik level dari kasta Sudra menjadi Ksatria dengan bonus strength +10, agility +5, attack power +10. hohohoho..
Stop!! Sekarang kita benar-benar kembali ke realita!
Aku berdiri dan tidak ada apapun yang terjadi. Nasibku sudah ditentukan.
Keringat dingin mengalir di dahiku. Ongki cuma bisa memandang iba dari mejanya. Aku kemudian berjalan maju menuju meja guru.
Swiiing.. kalau dibuat film maka akan ada adegan slow motion aku berjalan dengan background semua pandangan mata tertuju padaku. Ruangan hening, dan sayup-sayup terdengar lagu sebagai back soundnya… “treng treng.. treng treng..
bila ku matii.. kau juga matiii… walau tak adaa cintaaa, sehidup semati.” Kemudian semua orang muntah…
Aku sekarang sudah berdiri di depan meja Mr. Kempo. Dengan semangat bushido kutahan-tahan rasa takutku.
Aku mengambil bukuku, kemudian bergegas keluar. Ketika melewati meja Mr. Kempo. Kulihat dia sedang memeriksa pekerjaan anak-anak kelas sebelah. Tampak LKS mereka dicorat-coret pada bagian yang salah.
Aku pun duduk di bangku depan pintu kelas. Kulihat Mr. Kempo sedang aktif mengajar. Ternyata begini saja,
kupikir aku akan digampar habis-habisan. Ternyata Mr. Kempo baik juga. Terbukti ketika aku mengaku salah, intonasi bicaranya berubah lembut.
Kupikir kami sebagai siswa terlalu berlebihan memberi stigma negative kepadanya. Kubuka-buka buku matematikaku dan kubaca-baca meski yang ada kepala pusing melihat angka-angka.
Terlintas di pikiranku seharusnya kami para siswa jangan terlalu ketakutan pada guru. Kupikir….
“EHM….”
Aku kenal benar suara itu. Kulirik kebawah, sepatu yang familiar.
Glek.. aku menelan ludah.
Ada apa ini?![kaskus-image]()
Kenapa tiba-tiba Mr. Kempo datang lagi kesini?
Apa maksudnya? Jangan-jangan diluar sinilah akan terjadi hukuman yang sebenarnya. Jangan-jangan tadi sikap baiknya agar anak-anak tertipu.
Jangan-jangan karena hukumannya yang tak boleh terlihat publik maka dia suruh aku keluar. Jangan-jangan dia memang perwira SS yang kejam. Jangan-jangan memang dia mata-mata NAZI!
Oh Tuhan! Tolong selamatkan hambamu yang lemah ini.![kaskus-image]()
Tet teret teretttt!!! Level Up!!
Oke itu cuma imajinasiku, waktunya kembali ke realita. Tidak ada yang namanya level up. Pada akhirnya aku menyadari, kasta tidak ditentukan oleh materi. Namun oleh bagaimana sikap dan kedewasaanmu menghadapi problematika yang ada. Kini, aku sudah naik level dari kasta Sudra menjadi Ksatria dengan bonus strength +10, agility +5, attack power +10. hohohoho..
Stop!! Sekarang kita benar-benar kembali ke realita!
Aku berdiri dan tidak ada apapun yang terjadi. Nasibku sudah ditentukan.
Keringat dingin mengalir di dahiku. Ongki cuma bisa memandang iba dari mejanya. Aku kemudian berjalan maju menuju meja guru. Swiiing.. kalau dibuat film maka akan ada adegan slow motion aku berjalan dengan background semua pandangan mata tertuju padaku. Ruangan hening, dan sayup-sayup terdengar lagu sebagai back soundnya… “treng treng.. treng treng..
bila ku matii.. kau juga matiii… walau tak adaa cintaaa, sehidup semati.” Kemudian semua orang muntah…
Aku sekarang sudah berdiri di depan meja Mr. Kempo. Dengan semangat bushido kutahan-tahan rasa takutku.
Quote:
Aku mengambil bukuku, kemudian bergegas keluar. Ketika melewati meja Mr. Kempo. Kulihat dia sedang memeriksa pekerjaan anak-anak kelas sebelah. Tampak LKS mereka dicorat-coret pada bagian yang salah.
Aku pun duduk di bangku depan pintu kelas. Kulihat Mr. Kempo sedang aktif mengajar. Ternyata begini saja,
kupikir aku akan digampar habis-habisan. Ternyata Mr. Kempo baik juga. Terbukti ketika aku mengaku salah, intonasi bicaranya berubah lembut.Kupikir kami sebagai siswa terlalu berlebihan memberi stigma negative kepadanya. Kubuka-buka buku matematikaku dan kubaca-baca meski yang ada kepala pusing melihat angka-angka.
Terlintas di pikiranku seharusnya kami para siswa jangan terlalu ketakutan pada guru. Kupikir….“EHM….”
Aku kenal benar suara itu. Kulirik kebawah, sepatu yang familiar.
Glek.. aku menelan ludah.
Ada apa ini?

Kenapa tiba-tiba Mr. Kempo datang lagi kesini?
Apa maksudnya? Jangan-jangan diluar sinilah akan terjadi hukuman yang sebenarnya. Jangan-jangan tadi sikap baiknya agar anak-anak tertipu.
Jangan-jangan karena hukumannya yang tak boleh terlihat publik maka dia suruh aku keluar. Jangan-jangan dia memang perwira SS yang kejam. Jangan-jangan memang dia mata-mata NAZI!
Oh Tuhan! Tolong selamatkan hambamu yang lemah ini.

Diubah oleh azelfaith 19-04-2013 21:01
0


Glek.. aku menelan ludah. Jantungku berdetak-detak kencang dalam tubuh cekingku. Persis seperti dual noken as yang berputar di mesin Satria FU yang berteknologi DOHC.