part 39

lanjoet>>>

Saya berada pada sebuah titik yang mana emosi saya akan meletup ketika melewati batas. Saya marah.
Pikiran saya mengatakan bahwa saya dipermainkan oleh Claudia. Walaupun saya playboy, tapi saya tidak pernah selingkuh. Saya putus hubungan dulu dengan yang lama, baru menjalin dengan yang baru. Tapi sikap Claudia ini begitu menjijikkan. Saya benar-benar ilfil dengan dia.

Saat itu saya betul-betul ingin menghapus Claudia dari ingatan saya. Saya tidak ingin ada dia lagi dalam hidup saya.
Tapi sebentar...
Kalau hanya begitu, dia tidak bisa merasakan apa yang saya rasakan. Saya harus membalas kelakuan wanita hina tersebut..

Saya punya ide. Besok saja saya lakukan, saya yakin ini pembalasan yang lebih kejam..

SKIP

Saya berangkat sekolah untuk melakukan pembalasan. Revenge is ready!

Pertama-tama saya meletakkan tas di kelas saya, lalu saya pergi ke kelas Tina.



Sip! Tina mau diajak kerjasama. Artinya tinggal eksekusi saja.

Eksekusi pertama, istirahat sekolah..

Saya dan Tina berjalan ke kantin bareng. Tapi kali ini kami pegangan tangan! Sebenarnya dia yang menggandeng lengan saya sih. Kesannya kan lebih romantis gitu. Nah semua mata itu melirik ke arah kami, secara kami berdua dapat dikatakan "artis". Ada beberapa komentar yang terdengar oleh kami. Tapi tidak saya hiraukan, karena bukan itu rencana saya.

Inilah waktu yang tepat. Saya mengenal beberapa anak yang satu kelas dengan Claudia. Jadi ketika anak itu melihat ke arah kami, atau kami lewat disekitar mereka. Saya minta Tina untuk menidurkan kepalanya dibahu saya sambil jalan agar terkesan lebih romantis. Ngertilah maksud saya ya? hehehe

Di kantin kami duduk bareng dekat banget. Makan dan minum sambil berbagi kemesraan. Yang pasti lewat istirahat pertama ini, pasti kabar burung mengenai saya yang jadian dengan Tina sudah tersebar ke seluruh sekolah. Bagus!

Eksekusi kedua, istirahat yang kedua kalinya

Kali ini tidak lagi keliling sekolah, tapi saya sengaja mengunjungi kelas Tina. Kami duduk bareng di satu bangku, lalu saling bersenda gurau. Tak lupa tangannya saya pegang. Istirahat kedua hanya berjarak 10 menit. Tapi saya yakin 10 menit ini bakal terjadi sesuai dengan yang saya harapkan.

This is the time! Claudia dan Ika muncul di kelas Tina. Tina tiba-tiba menyenggol saya. Ketika saya lihat dipintu, ternyata ada sosok wanita yang begitu saya benci. Langsung saja saya memegang dagu Tina lalu saya palingkan kearah saya. Saya pun menatap matanya dalam-dalam sambil memegang tangannya. Great job!

Eksekusi terakhir, pulang sekolah

Saya kan sering mengantar Claudia pulang dulu, jadi saya tahu jalan-jalan mana saja yang dia lalui. Nah pada saat itu saya minta Tina untuk sms supirnya parkir disalah satu jalan. Ohya, Tina selalu bawa hp kesekolah, dia punya semacam kantong tersembunyi dibagian dalam roknya. Jadi tidak akan ketahuan kalau ada razia dari bagian kedisiplinan.

Saya mengajak Tina ke jalan yang agak sunyi. Saya menunggu, menunggu, dan menunggu. Akhirnya Claudia muncul seorang diri. Langsung saya melihat Tina dan mencium pipinya. Tina lalu berjalan kearah mobil jemputannya dan melambaikan tangan kearah saya pertanda "bye-bye". Saya pun membalas lambaian tangan tersebut. Setelah mobilnya berjalan, jarak antara saya dengan Claudia hanya tinggal 2 meter mungkin. Saya sengaja melewatinya tanpa menyapa.

Tiga eksekusi saya berhasil! Saya pulang dengan hati yang sangat gembira. Belum pernah saya bisa membalas dendam seperti ini. Rasanya itu ternyata benar-benar plong banget dah!



SKIP

Saya pulang dan tidur siang dulu. Bangunnya saya melihat ada missed call dari Tina. Saya telpon balik.



>>>bersambung