TS
monongan
[FanFict] Ragnarok Online - Birth Of The Super Soldier
Prakarta :
Ini adalah Thread FanFict pertama saya sekaligus juga ini Thread pertama yang saya buat semenjak saya daftar di kaskus, jadi mohon maklum kalo masih banyak salah dalam spoiler dan lain-lainnya.
Lalu ini juga pengalaman pertama bagi TS menulis, jadi saya belom pernah nulis-nulis kayak gini gan, sebenernya sih udah cuma ga pernah saya upload kemana pun.
Cerita ini mengambil seting dari dunia di Ragnarok online, agan sekalian akan menemukan kesamaan dalam nama npc atau pun dungeon dan kota. meski ga semuanya original karena akan ada yang berubah di FanFict ini. FanFict ini masih satu universe dengan FanFictnya agan Heilel_Realz012 Heilel_Realz012 FanFict - Die Aegis Schild, agan ini kayak mentor saya deh pokoknya
, buat agan Heilel thanks banget
.
Jadi ya dengan pengalaman yang masih minim dan kemampuan yang masih cupu, saya mencoba untuk menulis. jadi kalo ada salah kata, kritikan atau saran saya sangat berterima kasih kepada agan-agan, dan silahkan membaca.
Ragnarok Online - Birth Of The Super Soldier
![[FanFict] Ragnarok Online - Birth Of The Super Soldier](https://s.kaskus.id/images/2013/05/10/1198843_20130510065932.jpg)
Genre :Shounen, Tragedy, Adventure.
Status : Ongoing
Merasakan malam yang sunyi.
Melihat bulan purnama yang tak tergapai.
Aku memandang sekelilingku, yang ada hanyalah alat-alat operasi dan tabung-tabung berisi cairan kimia.
Ingin sekali aku merasakan bebas dari tabung berisi cairan kimia yang mengurung ku ini.
Aku yang tidak memiliki nama dan ingatan apapun...
Untuk pertama kalinya aku ingin bebas dan keluar dari penjara kaca ini.
Sampai akhirnya tiba malam dimana permintaan ku terkabul.
Ya, penyerangan yang dilakukan oleh sekelompok orang berjubah hitam menggunakan senjata api.
Ketika malam itu pecah, kisah perjalanan panjang ku di mulai
Ini adalah Thread FanFict pertama saya sekaligus juga ini Thread pertama yang saya buat semenjak saya daftar di kaskus, jadi mohon maklum kalo masih banyak salah dalam spoiler dan lain-lainnya.
Lalu ini juga pengalaman pertama bagi TS menulis, jadi saya belom pernah nulis-nulis kayak gini gan, sebenernya sih udah cuma ga pernah saya upload kemana pun.
Cerita ini mengambil seting dari dunia di Ragnarok online, agan sekalian akan menemukan kesamaan dalam nama npc atau pun dungeon dan kota. meski ga semuanya original karena akan ada yang berubah di FanFict ini. FanFict ini masih satu universe dengan FanFictnya agan Heilel_Realz012 Heilel_Realz012 FanFict - Die Aegis Schild, agan ini kayak mentor saya deh pokoknya
, buat agan Heilel thanks banget
.Jadi ya dengan pengalaman yang masih minim dan kemampuan yang masih cupu, saya mencoba untuk menulis. jadi kalo ada salah kata, kritikan atau saran saya sangat berterima kasih kepada agan-agan, dan silahkan membaca.

Ragnarok Online - Birth Of The Super Soldier
Quote:
![[FanFict] Ragnarok Online - Birth Of The Super Soldier](https://s.kaskus.id/images/2013/05/10/1198843_20130510065932.jpg)
Genre :Shounen, Tragedy, Adventure.
Status : Ongoing
Spoiler for Prologue:
Prologue
Merasakan malam yang sunyi.
Melihat bulan purnama yang tak tergapai.
Aku memandang sekelilingku, yang ada hanyalah alat-alat operasi dan tabung-tabung berisi cairan kimia.
Ingin sekali aku merasakan bebas dari tabung berisi cairan kimia yang mengurung ku ini.
Aku yang tidak memiliki nama dan ingatan apapun...
Untuk pertama kalinya aku ingin bebas dan keluar dari penjara kaca ini.
Sampai akhirnya tiba malam dimana permintaan ku terkabul.
Ya, penyerangan yang dilakukan oleh sekelompok orang berjubah hitam menggunakan senjata api.
Ketika malam itu pecah, kisah perjalanan panjang ku di mulai
Spoiler for Character:
Quote:
Jean Asker/Bio Chemical Soldier 0.3
Guillotine Cross
Jean adalah kelinci percobaan dari Bio Laboratorium di kota Lighthalzen yang merupakan daerah dari Republik of Schwartzvald. dia berhasil melarikan diri pada saat malam penyergapan yang dilakukan oleh Gunslinger guild atas perintah dari Pemerintahan Republik, dia yang ditemukan oleh Rin sang Assasin cross di ajarkan cara bertarung dan bertahan hidup sebelum akhirnya dia di kirim ke pantiasuhan bernama Chely House di kota alberta oleh Rin. Jean memiliki sifat pendiam tetapi tidak dingin, karena dia tidak pernah mempelajari data tentang emosi manusia pada waktu dia masih tinggal di Lab.
![[FanFict] Ragnarok Online - Birth Of The Super Soldier](https://s.kaskus.id/images/2013/04/05/1198843_20130405090744.png)
Guillotine Cross
Jean adalah kelinci percobaan dari Bio Laboratorium di kota Lighthalzen yang merupakan daerah dari Republik of Schwartzvald. dia berhasil melarikan diri pada saat malam penyergapan yang dilakukan oleh Gunslinger guild atas perintah dari Pemerintahan Republik, dia yang ditemukan oleh Rin sang Assasin cross di ajarkan cara bertarung dan bertahan hidup sebelum akhirnya dia di kirim ke pantiasuhan bernama Chely House di kota alberta oleh Rin. Jean memiliki sifat pendiam tetapi tidak dingin, karena dia tidak pernah mempelajari data tentang emosi manusia pada waktu dia masih tinggal di Lab.
![[FanFict] Ragnarok Online - Birth Of The Super Soldier](https://s.kaskus.id/images/2013/04/05/1198843_20130405090744.png)
Quote:
Leina Thorose
Geneticist
Leina adalah Genetcist yang menangani perkembangan Jean di lab, dia adalah wanita baik yang memperhatikan Jean lebih dari kelinci percobaan yang lain. dia adalah orang yang membebaskan Jean dari Tabung Regenerasi untuk melarikan diri pada saat penyerangan.
![[FanFict] Ragnarok Online - Birth Of The Super Soldier](https://s.kaskus.id/images/2013/04/05/1198843_20130405090936.JPG)
Geneticist
Leina adalah Genetcist yang menangani perkembangan Jean di lab, dia adalah wanita baik yang memperhatikan Jean lebih dari kelinci percobaan yang lain. dia adalah orang yang membebaskan Jean dari Tabung Regenerasi untuk melarikan diri pada saat penyerangan.
Quote:
Kiev Alastor
Adept GunSlinger
Kiev adalah pemimpin pasukan penyergapan Bio lab yang dibentuk oleh republik. dia juga mentor dari GunSlinger Guild yang berada di kota Einbroch, Terkenal dengan julukan Heroes of Republic.
![[FanFict] Ragnarok Online - Birth Of The Super Soldier](https://s.kaskus.id/images/2013/04/05/1198843_20130405091316.jpg)
Adept GunSlinger
Kiev adalah pemimpin pasukan penyergapan Bio lab yang dibentuk oleh republik. dia juga mentor dari GunSlinger Guild yang berada di kota Einbroch, Terkenal dengan julukan Heroes of Republic.
![[FanFict] Ragnarok Online - Birth Of The Super Soldier](https://s.kaskus.id/images/2013/04/05/1198843_20130405091316.jpg)
Quote:
Rin
Assasin Cross
Wanita misterius yang menemukan dan menyelamatkan Jean setelah Jean berhasil lari dari Bio lab facility.
![[FanFict] Ragnarok Online - Birth Of The Super Soldier](https://s.kaskus.id/images/2013/04/05/1198843_20130405091635.jpg)
Assasin Cross
Wanita misterius yang menemukan dan menyelamatkan Jean setelah Jean berhasil lari dari Bio lab facility.
![[FanFict] Ragnarok Online - Birth Of The Super Soldier](https://s.kaskus.id/images/2013/04/05/1198843_20130405091635.jpg)
Daftar Isi
Quote:
ARC I The Journey Begins
Chapter 1-1 Begins night
Chapter 1-2 Another route
Journey 1-4 Begins Night Part 4
Journey 1-5 Begins Night Part 5
Journey 1-6 Begins Night Part 6
Journey 1-7 Begins Night Part 7
Journey 1-8 Begins Night Part 8
Journey 1-9 Begins Night Part 9
Journey 1-10 Begins Night End [This Is Where We Are Apart]
Chapter 1-1 Begins night
Chapter 1-2 Another route
Journey 1-4 Begins Night Part 4
Journey 1-5 Begins Night Part 5
Journey 1-6 Begins Night Part 6
Journey 1-7 Begins Night Part 7
Journey 1-8 Begins Night Part 8
Journey 1-9 Begins Night Part 9
Journey 1-10 Begins Night End [This Is Where We Are Apart]
-FINISH-
Quote:
ARC II Joy And Sorrow
New Character [Port City Alberta]
Journey 2-1 Move Forward
Journey 2-2 Einbroch City Of Industries
Journey 2-3 You Can Call Me...
Journey 2-4 So This Is The Real World
Journey 2-5 This Is All I Can Do For You
Journey 2-6 Iam Sorry
Journey 2-7 Because I Always Want To Be With You
Journey 2-8 Trip To Kingdom
Journey 2-9 Fierce Fighting
Journey 2-10 Guilty
Journey 2-11 The Capital Of Republic Schwartzvald
Journey 2-12 Iam Sorry And Farewell
Journey 2-13 After Dark Part-1
Journey 2-14 After Dark Part-2
Journey 2-15 Will You Become My Sun
Journey 2-16 Family Dinner
Journey 2-17 Don't Be Afraid
Journey 2-18 My Feeling
Journey 2-19 My Feeling Part-2
Journey 2-20 Reunion
Journey 2-21 Doubt
Journey 2-22 Doubt Part-2
Journey 2-23 Resolve
Journey 2-24 Piece Of Puzzle
Journey 2-25 Concerns
Journey 2-26 Singing In The Rain
Journey 2-27 Killer Instinct
Journey 2-28 Within The Darkness, Journey 2-28 B
Journey 2-29 Path Of Thorn
Journey 2-30 Day When I met You And Day When I Leave You, Journey 2-30 B
Journey 2-31 Ambush
Journey 2-32 Weird Girl
Journey 2-33 The Day When Demon Was Born
Journey 2-34 Guillotine Cross
New Character [Port City Alberta]
Journey 2-1 Move Forward
Journey 2-2 Einbroch City Of Industries
Journey 2-3 You Can Call Me...
Journey 2-4 So This Is The Real World
Journey 2-5 This Is All I Can Do For You
Journey 2-6 Iam Sorry
Journey 2-7 Because I Always Want To Be With You
Journey 2-8 Trip To Kingdom
Journey 2-9 Fierce Fighting
Journey 2-10 Guilty
Journey 2-11 The Capital Of Republic Schwartzvald
Journey 2-12 Iam Sorry And Farewell
Journey 2-13 After Dark Part-1
Journey 2-14 After Dark Part-2
Journey 2-15 Will You Become My Sun
Journey 2-16 Family Dinner
Journey 2-17 Don't Be Afraid
Journey 2-18 My Feeling
Journey 2-19 My Feeling Part-2
Journey 2-20 Reunion
Journey 2-21 Doubt
Journey 2-22 Doubt Part-2
Journey 2-23 Resolve
Journey 2-24 Piece Of Puzzle
Journey 2-25 Concerns
Journey 2-26 Singing In The Rain
Journey 2-27 Killer Instinct
Journey 2-28 Within The Darkness, Journey 2-28 B
Journey 2-29 Path Of Thorn
Journey 2-30 Day When I met You And Day When I Leave You, Journey 2-30 B
Journey 2-31 Ambush
Journey 2-32 Weird Girl
Journey 2-33 The Day When Demon Was Born
Journey 2-34 Guillotine Cross
-FINISH-
Diubah oleh monongan 09-08-2014 14:07
0
54.1K
Kutip
678
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Fanstuff
1.9KThread•343Anggota
Tampilkan semua post
TS
monongan
#71
Journey 2-4 So This Is The Real World
Spoiler for Journey 2-4:
Hembusan angin yang sepoi-sepoi kini menyentuh kulit ku dan memberikan rasa segar padaku yang bermandikan keringat ini, Aku yang sudah 3 hari berlatih tehnik pisau dari Nyonya Rin sekarang sedang beristirahat dibawah pohon yang tidak terlalu besar. Rasa sejuk yang kurasakan karena angin ditambah rasa manis dan dingin dari minuman kesukaan ku Orange Juice kini berbaur menjadi satu.
Nyonya Rin sudah 2 hari ini tidak pulang, Apakah hari ini Nyonya Rin tidak datang juga?. Pasti dia sangat sibuk dengan misi yang harus ia jalankan di kota itu, Mungkin nanti jika Nyonya Rin pulang aku akan mencoba menawarkan bantuan ku. Setelah keringat yang ada di seluruh badan ku menghilang aku memutuskan untuk kembali berjalan ke kota.
Hari sudah menunjukan sore hari dimana sang matahari kini mulai tenggelam menyembunyikan dirinya, Suara mesin dan asap-asap yang di keluarkan oleh pabrik-pabrik dari kota ini pun mulai menghilang. Kota yang ramai karena di penuhi suara mesin ini pun mendadak menjadi sunyi walaupun masih banyak orang yang berlalu lalang di jalan.
Aku kini berada di sebuah bangunan yang lumayan besar, Sudah 2 hari ini aku makan di tempat yang bernama Ein Restaurant. Aku memasuki restoran ini dan berjalan ke meja pemesanan untuk memesan makanan untuk makan malam ku.
"Errm, Aku ingin memesan makanan dan 1 Orange Juice.." Seruku kepada wanita yang berdiri di belakang meja pemesanan.
"Untuk makanan apa yang ingin anda pesan Tuan?" Dia membalas dengan tersenyum.
"Hmm untuk makanan aku ingin memesan Petit Tail Noodles. Jawab ku kepada wanita itu.
"Baik, Untuk makanan anda memesan Petit tail Noodles 1 dan untuk minuman 1 Orange Juice. Jadi totalnya 560 zenny Tuan."
Aku mengambil sejumlah zenny yang ada di kantong ku dan memberikannya kepada wanita itu. "Uang anda 600 zenny Tuan, Kembalian anda akan segera diantar bersama dengan makanan yang anda pesan, silahkan pilih tempat dimana anda akan duduk." serunya sambil tersenyum kepada ku.
Kini aku duduk di pojok ruangan sambil menunggu makanan yang telah ku pesan, Suasana tempat ini lumayan ramai. Banyak orang yang menikmati hidangan mereka sambil berbincang dengan teman yang duduk bersama mereka, Banyak pula dari mereka yang bersenda gurau, Ada pula sepasang lelaki dan wanita yang saling menyuapi pasangan mereka secara bergantian.
"Hey, Kau dengar tidak keputusan baru republik, Kota ini mulai sekarang akan menggunakan mesin-mesin produksi ramah lingkungan yang sudah di kembangkan oleh peneliti beberapa tahun yang lalu."
"Hah? yang benar? aku baru tahu mengenai hal ini."
Aku melihat kedua pria yang berpakaian seperti pekerja pabrik sedang berbincang mengenai mesin-mesin ramah lingkungan, Aku tidak terlalu mengerti dengan apa yang mereka bicarakan karena pengetahuan ku akan dunia ini masih minim. Aku baru saja bisa berhitung dan menggunakan Zenny setelah Nyonya Rin mengajarkan ku hampir semalaman penuh.
"Ya, begitulah yang aku dengar, Padahal kita sedang kesulitan masalah ekonomi saat ini.. Semua ini karena perang setahun yang lalu, Aku benci perang itu."
"Mau bagaimana lagi, Sudah takdir perang itu terjadi kita tidak bisa melakukan apa pun tentang hal itu."
"Huh, Apanya yang takdir? Jadi sudah takdir bagi para pahlawan dari perang itu hidup enak dan terjamin?, Kita yang mengorbankan biyaya untuk perang dengan pajak yang mencekik ini dibiarkan terlantar? Aku tidak terima ini."
"Ya itulah politik, Kejam dan terdapat banyak kecurangan didalamnya. Tetapi kau tidak seharusnya membenci para pahlawan itu, Karena mereka berada di garis depan mempertaruhkan nyawanya untuk menghalangi Wave Of Darkness."
Setelah mendengar kata-kata yang dilontarkan oleh pria itu, Pria yang tadi terlihat seperti membenci pahlawan terdiam tanpa kata. Wave Of Darkness? tanya ku dalam hati, Aku mengingat kata-kata Miss Leina bahwa aku adalah korban dari perang besar 1 tahun yang lalu itu. Dimana aku kehilangan semua anggota keluarga ku yang sampai sekarang pun tidak bisa ku ingat.
Apa yang sebenarnya terjadi pada saat perang itu berlangsung?, Banyak pertanyaan muncul dalam batin ku. "1 Petit Tail Noodles dan 1 gelas Orange Juice dingin Tuan, Lalu kembalian anda sebsar 40 Zenny. Selamat menikmati hidangan." Aku terkejut karena terlalu hanyut dalam pikiran ku.
"Maaf mengagetkan anda Tuan." Pelayan wanita itu meminta maaf kepada ku sambil membungkukan badannya.
"Ah, Tidak, Tidak apa-apa aku tadi hanya melamun. Lalu terima kasih banyak."
Aku menjawabnya dengan gugup karena masih dalam keadaan sedikit terkejut.
"Terima kasih kembali Tuan, Selamat menikmati hidangannya." Pelayan itu membalasnya kata-kata ku denganl tersenyum dan beranjak pergi.
Masih banyak hal yang tidak ku ketahui tentang dunia ini, Tentang Wave Of Darkness yang menjadi masalalu ku dan hal-hal pelik lain yang terjadi di dunia ini. Aku membuang semua pikiran itu dan mulai menyantap habis makanan yang ada di atas meja ini karena perut ku yang sudah keroncongan dikarenakan latihan seharian.
Kususuri jalan yang mulai sepi karena hari sudah mulai larut, Sampai akhirnya aku sampai pada bangunan yang sekarang jadi tempat tinggal ku bersama Nyonya Rin. Aku membuka pintu depan dan menutupnya kembali, Ku naiki anak tangga yang ada di depan ku untuk menuju kamar tempat aku dan Nyonya Rin beristirahat. Mungkin malam ini dia tidak pulang juga? tanya ku dalam hati.
Ku buka pintu kamar yang berada di depan ku, Aku melihat Nyonya Rin berdiri di dekat ranjang dan sekarang sedang mengeringkan rambutnya. Dia tidak mengenakan sehelai pakaian pun, Buah dadanya yang terlihat cukup besar dengan bulatan berwarna pink di tengahnya dan lekukan tubuhnya yang indah kini dapat kulihat secara jelas karena tersinari cahaya bulan.
Nyonya Rin yang terkejut langsung menyilangkan kedua lengannya untuk menutupi dadanya. "Anu, Jadi Mentor Rin hari ini pulang ya?" Tanya ku kepada Nyonya Rin dengan sedikit kaku.
Tiba-tiba selimut putih yang berada di ranjang melayang tepat ke arah ku, Dengan reaksi yang cepat ku ambil Dagger Gladius yang ku selipkan di belakang pinggang ku dan melalukan sayatan panjang untuk merobek selimut itu.
Dari belakang selimut yang terbelah 2 aku melihat Nyonya Rin yang sekarang mengambang di udara dan terlihat seperti terbang menuju kearah ku. Dia menerkam ku dan menjatuhkan ku, Menggunakan tangan kirinya untuk menahan tangan kanan ku yang memegang gladius dan menutupi kedua mata ku dengan menggunakan tangan kanannya.
"Jangan buka matamu!!!, Tutup mata mu setelah ini Jean.!!" Teriaknya keras kepada diri ku yang kini terkunci.
"B...ba..baik Mentor Rin.." Aku menjawabnya dengan sedikit gugup.
Aku pun melakukan apa yang diperintahkan Nyonya Rin kepada ku, Ku tutup mata ku rapat-rapat walaupun rasa penasaran yang ku alami sekarang berbisik untuk mencoba mengintip. Tapi aku tetap memejamkan mata ku dengan rapat.
"Aku sudah selesai Jean, Kau boleh membuka mata mu. Lalu cepat kemari dan duduk di sini.!!" Perintah Nyonya Rin kepada ku dengan sedikit nada yang naik.
"Ba..baik Nyo..Eh maaf, Maksud ku Mentor Rin.." Aku kini duduk bersimpuh di lantai sedangkan Nyonya Rin Duduk tenang di atas ranjangnya.
"Lain kali kamu harus lebih hati-hati, Harusnya kamu mengetuk pintu terlebih dahulu Jean. Apalagi kamu tahu kalau kamu tinggal dengan seorang wanita."
"Maaf Mentor Rin.." Aku hanya mendengarkannya berbicara menceramahi ku cukup lama dengan menundukan kepala ku.
"Tubuh wanita adalah hal yang paling berharga yang hanya akan mereka tunjukkan kepada laki-laki yang mereka cintai."
"Maaf Mentor Rin, Aku tidak tahu kalau anda ada didalam kamar Mentor." Jawab ku pelan.
"Baiklah, Tidak apa-apa kalau kamu sudah mengerti lain kali jangan kamu ulangi oke? lalu ingat, Jika memasuki kamar seseorang wanita atau pun pria jangan lupa ketuk pintu terlebih dahulu, Oke ?!"
"Baik Mentor Rin." ucapku pelan.
"Baik, Aku akan keluar sebentar mecari makanan. Kau sudah makan malam Jean?" tanyanya kepada ku seraya bangun dan berjalan menuju pintu keluar kamar.
"Oh, Aku sudah makan malam Nyo..Ah maaf maksudku Mentor Rin.." Jawab ku dengan pelan.
"Sepertinya kau belum terbiasa ya memanggil ku dengan kata Mentor, Tapi lama-kelamaan kamu juga pasti terbiasa. Aku keluar dulu Jean."
"Hati-hati Mentor Rin." Seru ku kepadanya.
Aku kini duduk di ranjang dan mengambil handuk yang ada di pojok ranjang dan terlihat terlipat dengan rapih. Aku hendak mandi untuk menghilangkan sisa-sisa keringat yang menempel di badan ku yang terasa lengket ini.
Sesudah mandi aku duduk di ranjang dan membaringkan tubuh ku yang letih ini, Rasanya sungguh nikmat dan lega. Pintu kamar terbuka dan aku melihat Nyonya Rin masuk dari pintu itu dan menutupnya kembali.
"Kau lelah ya setelah seharian berlatih?" Tanya Nyonya Rin kepada ku seraya membaringkan dirinya di ranjang yang ada di sebelah ranjang ku.
"Ya, Lumayan letih Mentor. Tapi aku sudah bisa menggunakan pisau dengan baik sekarang hehe." Balasku sambil sedikit tertawa karena merasa senang bisa menggunakan pisau dengan benar.
"Ya, Aku dapat melihat hasil latihan mu tadi saat kau menyayat selimut yang kulemparkan. Besok aku akan ajarkan kamu cara menggunakan katar." Balas Nyonya Rin.
Keadaan kembali sunyi karena tidak ada diantara kami yang membuka pembicaraan setelah itu, Aku Tiba-tiba teringat kejadian saat aku makan di restoran tadi sore. Tentang pria pekerja pabrik yang membenci pahlawan perang yang menyelamatkan hidup mereka.
"Mentor Rin, Kenapa manusia di luar membenci satu sama lain?"
Nyonya Rin menjawab pertanyaan ku sambil membalikkan badannya dan sekarang kami yang tidur bersebrang ranjang bertatapan.
"Tidak semua orang di dunia ini saling mencintai Jean, Banyak hal-hal di luar dugaan yang terjadi di dunia ini. Cinta, Pengorbanan, Benci, Pembunuhan, Persahabatan dan Dendam. Semua itu adalah unsur-unsur yang ada di dunia ini, Jadi jangan sampai terjerumus ke jalan yang salah apalagi terjerumus oleh Dendam."
Nyonya Rin sudah 2 hari ini tidak pulang, Apakah hari ini Nyonya Rin tidak datang juga?. Pasti dia sangat sibuk dengan misi yang harus ia jalankan di kota itu, Mungkin nanti jika Nyonya Rin pulang aku akan mencoba menawarkan bantuan ku. Setelah keringat yang ada di seluruh badan ku menghilang aku memutuskan untuk kembali berjalan ke kota.
Hari sudah menunjukan sore hari dimana sang matahari kini mulai tenggelam menyembunyikan dirinya, Suara mesin dan asap-asap yang di keluarkan oleh pabrik-pabrik dari kota ini pun mulai menghilang. Kota yang ramai karena di penuhi suara mesin ini pun mendadak menjadi sunyi walaupun masih banyak orang yang berlalu lalang di jalan.
Aku kini berada di sebuah bangunan yang lumayan besar, Sudah 2 hari ini aku makan di tempat yang bernama Ein Restaurant. Aku memasuki restoran ini dan berjalan ke meja pemesanan untuk memesan makanan untuk makan malam ku.
"Errm, Aku ingin memesan makanan dan 1 Orange Juice.." Seruku kepada wanita yang berdiri di belakang meja pemesanan.
"Untuk makanan apa yang ingin anda pesan Tuan?" Dia membalas dengan tersenyum.
"Hmm untuk makanan aku ingin memesan Petit Tail Noodles. Jawab ku kepada wanita itu.
"Baik, Untuk makanan anda memesan Petit tail Noodles 1 dan untuk minuman 1 Orange Juice. Jadi totalnya 560 zenny Tuan."
Aku mengambil sejumlah zenny yang ada di kantong ku dan memberikannya kepada wanita itu. "Uang anda 600 zenny Tuan, Kembalian anda akan segera diantar bersama dengan makanan yang anda pesan, silahkan pilih tempat dimana anda akan duduk." serunya sambil tersenyum kepada ku.
Kini aku duduk di pojok ruangan sambil menunggu makanan yang telah ku pesan, Suasana tempat ini lumayan ramai. Banyak orang yang menikmati hidangan mereka sambil berbincang dengan teman yang duduk bersama mereka, Banyak pula dari mereka yang bersenda gurau, Ada pula sepasang lelaki dan wanita yang saling menyuapi pasangan mereka secara bergantian.
"Hey, Kau dengar tidak keputusan baru republik, Kota ini mulai sekarang akan menggunakan mesin-mesin produksi ramah lingkungan yang sudah di kembangkan oleh peneliti beberapa tahun yang lalu."
"Hah? yang benar? aku baru tahu mengenai hal ini."
Aku melihat kedua pria yang berpakaian seperti pekerja pabrik sedang berbincang mengenai mesin-mesin ramah lingkungan, Aku tidak terlalu mengerti dengan apa yang mereka bicarakan karena pengetahuan ku akan dunia ini masih minim. Aku baru saja bisa berhitung dan menggunakan Zenny setelah Nyonya Rin mengajarkan ku hampir semalaman penuh.
"Ya, begitulah yang aku dengar, Padahal kita sedang kesulitan masalah ekonomi saat ini.. Semua ini karena perang setahun yang lalu, Aku benci perang itu."
"Mau bagaimana lagi, Sudah takdir perang itu terjadi kita tidak bisa melakukan apa pun tentang hal itu."
"Huh, Apanya yang takdir? Jadi sudah takdir bagi para pahlawan dari perang itu hidup enak dan terjamin?, Kita yang mengorbankan biyaya untuk perang dengan pajak yang mencekik ini dibiarkan terlantar? Aku tidak terima ini."
"Ya itulah politik, Kejam dan terdapat banyak kecurangan didalamnya. Tetapi kau tidak seharusnya membenci para pahlawan itu, Karena mereka berada di garis depan mempertaruhkan nyawanya untuk menghalangi Wave Of Darkness."
Setelah mendengar kata-kata yang dilontarkan oleh pria itu, Pria yang tadi terlihat seperti membenci pahlawan terdiam tanpa kata. Wave Of Darkness? tanya ku dalam hati, Aku mengingat kata-kata Miss Leina bahwa aku adalah korban dari perang besar 1 tahun yang lalu itu. Dimana aku kehilangan semua anggota keluarga ku yang sampai sekarang pun tidak bisa ku ingat.
Apa yang sebenarnya terjadi pada saat perang itu berlangsung?, Banyak pertanyaan muncul dalam batin ku. "1 Petit Tail Noodles dan 1 gelas Orange Juice dingin Tuan, Lalu kembalian anda sebsar 40 Zenny. Selamat menikmati hidangan." Aku terkejut karena terlalu hanyut dalam pikiran ku.
"Maaf mengagetkan anda Tuan." Pelayan wanita itu meminta maaf kepada ku sambil membungkukan badannya.
"Ah, Tidak, Tidak apa-apa aku tadi hanya melamun. Lalu terima kasih banyak."
Aku menjawabnya dengan gugup karena masih dalam keadaan sedikit terkejut.
"Terima kasih kembali Tuan, Selamat menikmati hidangannya." Pelayan itu membalasnya kata-kata ku denganl tersenyum dan beranjak pergi.
Masih banyak hal yang tidak ku ketahui tentang dunia ini, Tentang Wave Of Darkness yang menjadi masalalu ku dan hal-hal pelik lain yang terjadi di dunia ini. Aku membuang semua pikiran itu dan mulai menyantap habis makanan yang ada di atas meja ini karena perut ku yang sudah keroncongan dikarenakan latihan seharian.
---------
Kususuri jalan yang mulai sepi karena hari sudah mulai larut, Sampai akhirnya aku sampai pada bangunan yang sekarang jadi tempat tinggal ku bersama Nyonya Rin. Aku membuka pintu depan dan menutupnya kembali, Ku naiki anak tangga yang ada di depan ku untuk menuju kamar tempat aku dan Nyonya Rin beristirahat. Mungkin malam ini dia tidak pulang juga? tanya ku dalam hati.
Ku buka pintu kamar yang berada di depan ku, Aku melihat Nyonya Rin berdiri di dekat ranjang dan sekarang sedang mengeringkan rambutnya. Dia tidak mengenakan sehelai pakaian pun, Buah dadanya yang terlihat cukup besar dengan bulatan berwarna pink di tengahnya dan lekukan tubuhnya yang indah kini dapat kulihat secara jelas karena tersinari cahaya bulan.
Nyonya Rin yang terkejut langsung menyilangkan kedua lengannya untuk menutupi dadanya. "Anu, Jadi Mentor Rin hari ini pulang ya?" Tanya ku kepada Nyonya Rin dengan sedikit kaku.
Tiba-tiba selimut putih yang berada di ranjang melayang tepat ke arah ku, Dengan reaksi yang cepat ku ambil Dagger Gladius yang ku selipkan di belakang pinggang ku dan melalukan sayatan panjang untuk merobek selimut itu.
Dari belakang selimut yang terbelah 2 aku melihat Nyonya Rin yang sekarang mengambang di udara dan terlihat seperti terbang menuju kearah ku. Dia menerkam ku dan menjatuhkan ku, Menggunakan tangan kirinya untuk menahan tangan kanan ku yang memegang gladius dan menutupi kedua mata ku dengan menggunakan tangan kanannya.
"Jangan buka matamu!!!, Tutup mata mu setelah ini Jean.!!" Teriaknya keras kepada diri ku yang kini terkunci.
"B...ba..baik Mentor Rin.." Aku menjawabnya dengan sedikit gugup.
Aku pun melakukan apa yang diperintahkan Nyonya Rin kepada ku, Ku tutup mata ku rapat-rapat walaupun rasa penasaran yang ku alami sekarang berbisik untuk mencoba mengintip. Tapi aku tetap memejamkan mata ku dengan rapat.
"Aku sudah selesai Jean, Kau boleh membuka mata mu. Lalu cepat kemari dan duduk di sini.!!" Perintah Nyonya Rin kepada ku dengan sedikit nada yang naik.
"Ba..baik Nyo..Eh maaf, Maksud ku Mentor Rin.." Aku kini duduk bersimpuh di lantai sedangkan Nyonya Rin Duduk tenang di atas ranjangnya.
"Lain kali kamu harus lebih hati-hati, Harusnya kamu mengetuk pintu terlebih dahulu Jean. Apalagi kamu tahu kalau kamu tinggal dengan seorang wanita."
"Maaf Mentor Rin.." Aku hanya mendengarkannya berbicara menceramahi ku cukup lama dengan menundukan kepala ku.
"Tubuh wanita adalah hal yang paling berharga yang hanya akan mereka tunjukkan kepada laki-laki yang mereka cintai."
"Maaf Mentor Rin, Aku tidak tahu kalau anda ada didalam kamar Mentor." Jawab ku pelan.
"Baiklah, Tidak apa-apa kalau kamu sudah mengerti lain kali jangan kamu ulangi oke? lalu ingat, Jika memasuki kamar seseorang wanita atau pun pria jangan lupa ketuk pintu terlebih dahulu, Oke ?!"
"Baik Mentor Rin." ucapku pelan.
"Baik, Aku akan keluar sebentar mecari makanan. Kau sudah makan malam Jean?" tanyanya kepada ku seraya bangun dan berjalan menuju pintu keluar kamar.
"Oh, Aku sudah makan malam Nyo..Ah maaf maksudku Mentor Rin.." Jawab ku dengan pelan.
"Sepertinya kau belum terbiasa ya memanggil ku dengan kata Mentor, Tapi lama-kelamaan kamu juga pasti terbiasa. Aku keluar dulu Jean."
"Hati-hati Mentor Rin." Seru ku kepadanya.
Aku kini duduk di ranjang dan mengambil handuk yang ada di pojok ranjang dan terlihat terlipat dengan rapih. Aku hendak mandi untuk menghilangkan sisa-sisa keringat yang menempel di badan ku yang terasa lengket ini.
Sesudah mandi aku duduk di ranjang dan membaringkan tubuh ku yang letih ini, Rasanya sungguh nikmat dan lega. Pintu kamar terbuka dan aku melihat Nyonya Rin masuk dari pintu itu dan menutupnya kembali.
"Kau lelah ya setelah seharian berlatih?" Tanya Nyonya Rin kepada ku seraya membaringkan dirinya di ranjang yang ada di sebelah ranjang ku.
"Ya, Lumayan letih Mentor. Tapi aku sudah bisa menggunakan pisau dengan baik sekarang hehe." Balasku sambil sedikit tertawa karena merasa senang bisa menggunakan pisau dengan benar.
"Ya, Aku dapat melihat hasil latihan mu tadi saat kau menyayat selimut yang kulemparkan. Besok aku akan ajarkan kamu cara menggunakan katar." Balas Nyonya Rin.
Keadaan kembali sunyi karena tidak ada diantara kami yang membuka pembicaraan setelah itu, Aku Tiba-tiba teringat kejadian saat aku makan di restoran tadi sore. Tentang pria pekerja pabrik yang membenci pahlawan perang yang menyelamatkan hidup mereka.
"Mentor Rin, Kenapa manusia di luar membenci satu sama lain?"
Nyonya Rin menjawab pertanyaan ku sambil membalikkan badannya dan sekarang kami yang tidur bersebrang ranjang bertatapan.
"Tidak semua orang di dunia ini saling mencintai Jean, Banyak hal-hal di luar dugaan yang terjadi di dunia ini. Cinta, Pengorbanan, Benci, Pembunuhan, Persahabatan dan Dendam. Semua itu adalah unsur-unsur yang ada di dunia ini, Jadi jangan sampai terjerumus ke jalan yang salah apalagi terjerumus oleh Dendam."
Diubah oleh monongan 17-04-2013 09:06
0
Kutip
Balas