Kaskus

Story

audrianramantaAvatar border
TS
audrianramanta
3 KONTRAKAN 1 KOST
3 KONTRAKAN 1 KOST
INTRO

Spoiler for NEW COVER:


Halo agan dan aganwati sekalian...setelah lama jadi silent reader akhirnya aku mutusin juga untuk nyeritain kisah hidupku yang kayak permen nano-nano (itu lho yang manis asem asin rame rasanyaemoticon-Ngakak). Sebelum aku nyeritain kisah ini aku mau kenalin diri dulu.Namaku Rian dan ini nama asli ku lho (terus agan harus bilang "wow" gitu?emoticon-Ngakak).Cukup namaku aja yang asli dan nama tokoh-tokoh lain aku samarin ya (Takut kena UU Pencemaran Polusi Udara...eh Pencemaran Nama Baik maksudnya emoticon-Malu (S)).

Sekarang umurku 24 tahun dan baru aja masuk kuliah S2 di kota Jogja berhati nyamanemoticon-Jempol.Sebelumnya aku kuliah S1 Teknik Sipil di Malang.Kota yang dulunya kota bunga dan berubah jadi kota ruko sekarang...hehehehe.
Durasi kisah ini terjadi 6 tahun lalu saat aku masih unyu-unyu bau penyu (halah...emoticon-Hammer2),masih jadi mahasiswa teknik yang penuh suka duka sampai aku jadi seperti ini (Seperti apa ya??emoticon-Bingung (S)).Semoga aja aku bisa terus Update kisahnya ya...jangan lupa kalo berkenan bisa kasih emoticon-Rate 5 Starudah cukup kok apalagi yang ngasih emoticon-Blue Guy Cendol (L)

Intinya Selamat menikmati Kisah ini...emoticon-Angkat Beer

Quote:


Spoiler for PRAKONTRAKAN (Before 2007- 2007):


Spoiler for KONTRAKAN PERTAMA (2007-2008):


Spoiler for KONTRAKAN KEDUA (2008-2009):


Spoiler for KONTRAKAN KETIGA (2009-2011):

Index 2

Index 3
Polling
0 suara
Siapa karakter favorit agan di thread ini?
Diubah oleh audrianramanta 02-10-2013 06:58
fhy544Avatar border
efti108Avatar border
bagasdiamara269Avatar border
bagasdiamara269 dan 29 lainnya memberi reputasi
30
1.3M
3.4K
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread2Anggota
Tampilkan semua post
audrianramantaAvatar border
TS
audrianramanta
#1678
Part 17 Double Date

Meskipun aku telah berusaha menjalankan hidup senormal mungkin, namun kehidupan ternyata lebih lihai merajut benang-benang merahnya....dan benang merah itu pulalah, yang sedang dirajut paksa kepadaku, menjadi sebuah kebetulan yang sampai saat ini gak aku mengerti.
--3 Kontrakan 1 Kost by Me--

* * *

Tepat 2 minggu sudah Adit dan Sari di Malang. Dan selama 2 minggu itu pula, aku harus menjalankan sebuah drama, aku perlihatkan kepada mereka, terutama Sari, aku baik-baik saja. Aku gak akan mau menampakkan ke Sari sedikitpun bahwa sedang ada perang batin besar-besaran dalam hatiku.

Dan tampaknya sejak Nindi turun kasta, dia berusaha mati-matian menunjukkan perhatiannya yang lebih padaku.

Suatu sabtu malam, Kami berempat, Aku, Nindi, Adit dan Sari makan malam di sebuah restoran, dalam rangka merayakan ulang tahun Adit. Anak-anak Kontrakan pada gak bisa diajak ikut, sibuk sama kencan mereka masing-masing.

"Sayang, ada nasi nempel tuh di bibirmu" ujar Nindi padaku sambil mengambil tisu di meja dan membersihkan mulutku persis di depan mata Sari. Dan Sari kayaknya gak terima dengan adegan ini, maka dia pun berusaha lebih romantis ke Adit.Di peluknya bahu Adit.

"Adit, suka kadonya kan ?" tanya Sari lembut kepada Adit yang sedang asik mengutak-atik kameranya.

"Oh...aslinya gue udah punya sich tas kamera yang ini, aslinya loe ngomong dulu kalo mau ngasih kado, tapi terimakasih ya?" ujar Adit enteng.

Glek......hampir saja aku lempar gelas kaca di depanku ini ke muka Adit. Kasihan Sari, raut mukanya tampak sepersekia detik kecewa lantas normal lagi seperti biasa.

"Sayang, kok gak dimakan sayurnya? aku suapin ya?" Nindi masih saja mencercaku dengan segudang perhatian basi milikinya.

"Apaan...sich, pakek suap-suapin segala?" setengah berbisik kepada Nindi.

"Yeee...kan enak disupain" jawab Nindi manja

Aku gak mau bersusah payah menjawabnya, terlalu sibuk melihat Sari yang masih saja bermain sandiwara di depanku.

Sari kadang berbalas mata denganku, dan aku hampir gak bisa menebak raut mukanya, ia cuma memperlihatkan eksperi senyum khasnya dan kembali sibuk memberi perhatian lebih kepada Adit.

Aku sebenarnya muak dengan semua ini, rasanya makanan yang aku makan di restauran ini, dibuat oleh koki yang gak ahli, rasanya hambar.

Pengen sekali aja aku teriak kepada Sari.

Sudahlah Sari...sampai kapan kamu mau bermain permainan ini...kapan kita menyudahi sandiwara ini?
Tapi sepertinya Sari masih mau berlama-lama lagi menyiksaku. Aku menyapu pandanganku ke seluruh isi ruangan. Semuanya pada sibuk bersenda gurau tanpa kebohongan, dan nampaknya hanya aku dan Sari yang gak menikmati suasana malam ini.

Hal ini gara-gara kompetisi bodoh kami.

"Bro...makasih ya udah mau nganterin aku sama Sari jalan-jalan 2 mingguan ini, coba gak ada loe ama anak-anak, pasti liburan gue ama Sari gak bakal asik" ujar Adit sambil menepuk bahuku.

"Hahaha...nyantai Dit, tamu kan adalah raja, dan ngomong-ngomong, sampai kapan kalian di Malang?" aku mencoba berbasa-basi.

"Nah ini dia, gue sebenernya bingung mau kemana lagi habis dari Malang, sebenernya gue masih lama sih liburnya, tapi semua tempat udah gue jabanin satu-satu, udah gue abadikan."

"Wah repot juga ya, kalo lagi liburan, tapi gak tau lagi mau ngehabisin dimana" tanyaku.

"Gue sebenernya ada rencana bro, mau ke Lombok habis ini, ada temen gue disana yag mau prewed,gue yang foto, tapi gak tau lagi Sari bisa ikut apa gak....gimana Sar, loe jadi ikut kan?"

Adit menggenggam tangan Sari yang nampaknya lagi setengah melamun.

"eh...belum tau sih Dit, aku belum izin sama Mamaku" jawab Sari masih setengah melamun.

"Eh mau ke Lombok ya?" tiba-tiba Nindi nyeletuk "...wah kebetulan aku sama Rian kan anak lombok, kita ikut yuk Yan, sekalian pulang kampung"

"Hah....ya gak bisa mendadak gitu dong" aku menatap Nindi takjub, seenaknya aja dia mutusin pergi kemana, dipikirnya Lombok itu jaraknya sekilo dari Malang. Namun Adit, jadi interest sama penyataan Nindi.

"Loh, jadi loe berdua itu anak Lombok ya? wah....kebetulan, berati bisa nemenin gue disana, ikut aja bro, soal tiket pesawat, mumpung ada promo, kan bulan ini bukan bulan libur, gimana?" Adit memperlihatkan daftar panjang harga tiket pesawat untuk seminggu kedepan yang di diskon gila-gilaan.

"Hmmm...gimana ya?"

"Jangan lama-lama Bro, entar keburu habis tiketnya, dan kalo perlu ajakin tuh Yanu, Dota ama Dedi kalo mereka mau, mumpung kan kita pada pengangguran, lagi nikmatin masa transisi habis wisuda, pas banget momentnya"

Benar juga kata Adit, aku hampir gak sadar, kalo sebenarnya dulu aku dan anak-anak kontrakan pernah berencana liburan ke Lombok beramai-ramai, lagipula aku juga sudah kangen sama orangtua dan adik dirumah. Sudah terlalu lama aku merantau di negeri orang.
Nampaknya Nindi sudah setuju dengan ucapan Adit, aku pun mendadak mengangguk setuju kepada Adit, namun...

"Aku kayaknya gak ikut aja " jawab Sari yang dari tadi banyak diamnya.

Adit mendadak terbelalak dan bingung sama ucapan Sari.

"Lho, katamu tadi masih mau bicara sama Mama mu dulu, kok sekarang langsung mutusin gak jadi ikut, dan perasaan loe kemarin antusias pengen liburan ke Lombok"

"Tiba-tiba males aja ikut, sorry ya Dit, aku mending pulang aja ke Jakarta, " Sari mendadak kekeh pendirian gak ikut. Tapi Adit juga gak terima kalo Sari gak ikut.

"Pokoknya loe ikut Sar, kalo loe gak ikut gue juga gak ikut!" jawab Adit, dan aku sama Nindi jadi penonton bisu di tengah pertengkaran mereka.

"Kok, jadi seenaknya sendiri, aku kan gak mau ikut, jangan dipaksa dong?"

"Bukan gitu, loe kemarin pengen ikut, tapi sekarang berubah total, itu lho yang bikin heran"

"Eh ini apa-apaan sih....kok jadi rame ya?" tanyaku, udah gak kuat sama pertengkaran di depanku.

Tapi Sari menatapku kelam....dan dia pun duduk kembali disamping Adit, gak mau berkomentar lagi.Suasana Doble Date sedikit rusak dengan insiden kecil ini.

Tatapan Sari tadi penuh makna bagiku seakan-akan dia ingin berbicara sesuatu kepadaku.

(BERSAMBUNG)
Diubah oleh audrianramanta 13-04-2013 14:41
rendicf
sormin180
jenggalasunyi
jenggalasunyi dan 3 lainnya memberi reputasi
4
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.