Kaskus

Story

donnjuannAvatar border
TS
donnjuann
"KELAS KAKAP ON FACEBOOK!" - The Untold Story.
INDEKS UPDATED



Personal Literature: The Not so Sweet Life from Don Juan

Bab 1 - The Intro


Bab 2 - Ujian Awal Kehidupan
Bab 3 - In Cewek Jegeg We Trust


Bab 4 - Kelas Kakap on Facebook


Bab 5 - Tipe-tipe cowok yang membuat hati cewek Bergejolak


Bab 6 - Kost Terkutuk


Bab 7 - Pasangan yang Romantis


Bab 8 - Hati yang atletis


Bab 9 - Beberapa PDKT yang Sebaiknya Jangan Dilanjutkan



Bab 10 - THE HANDSOMOLOGY


Bab 11 - Changing Room


Bab 12 - The Unfinished Bussines


Bab 13 - The last: A Message from God


Spoiler for HARAP DIBUKA:




Cerpen-cerpen Don Juan

Never Try You Will Never Know


True Gamer Never Cheating


Memusuhi kok ngajak-ngajak


Selingkuh Yang Tidak Biasa


How i met your Mother


When a Girl Takes The Bill


Yang Nyakitin Yang Dipertahanin


The Jomblonology


5 Kenyataan Pahit dalam Hidup


The Long Distance Religionship






Ini ada cerita tak seberapa dariku untukmu.




"KELAS KAKAP ON FACEBOOK!"


-Sebuah kisah memilukan Facebooker pencari jodoh-


Enjoy!



Spoiler for Tokoh dan Karakter:



Spoiler for How to enjoy this story:
emoticon-Blue Guy Cendol (L)
Diubah oleh donnjuann 20-09-2013 01:05
anasabilaAvatar border
anasabila memberi reputasi
1
52.1K
355
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread51.9KAnggota
Tampilkan semua post
donnjuannAvatar border
TS
donnjuann
#59
Hati Yang Atletis
#8


Waktu gue berdiri, gue merasa perut ini sixpack. Begitu duduk, gue merasa perut ini hanyalah tumpukan lipatan-lipatan. Sehabis mencubit lipatan-lipatan perut ini, gue seharian cuma bisa duduk di ayunan. Menatap nanar masa depan.

Kegalauan ini disponsori oleh parade cowok-cowok berotot dan atletis di L-Men of The Year yang waktu itu ditayangkan sebuah stasiun TV swasta.
Semenjak itu, gue jadi sering terpekur sendiri di depan cermin menyaksikan tubuh yang seperti sapi gelonggongan. Perut dan tetek balapan. Berusaha menjadi siapa yang paling mancung. Gue berada dalam puncak kegendutan tertinggi.

Pernah waktu itu ada kencan dengan Sang gebetan, dia gue bonceng naik motor. Seperti biasa, gue berusaha mencairkan suasana.

“Nana, langitnya mendung ya. Bulan aja sampe nggak keliatan.”

“Iya, ya. Kok nggak ada bulan ya. Tumben.”

“Iya, bulannya minder jika harus bersaing dengan indah senyumanmu malam ini.”

“Ikhh, kamu gombal.”

Nana nyubit perut gue.

“Ihh, kamu ndut banget sih Don..”

Kalimat perih bermakna lirih tersebut lantas membuat gue bergegas menuju taman. Duduk di ayunan. Menatap langit malam dengan tatapan kosong. Kemudian hujan pun turun berlinangan menuruni lekuk pipi. Gue merasa gendut banget. Mau dibawa ke mana hidup ini, Tuhan..

“Donyi, kamu kenapa?” Tanya Nana.

“Gapapa kok Na, aku cuma pengin sendiri dulu.”

Lalu Nana ninggalin gue yang lagi duduk di ayunan dan dibasuh hujan.

====


Esok paginya, hape gue yang settingan geternya udah gue setel mode geter bajaj, membangunkan tidur ini. Dengan tanpa nyawa, gue reflek ngambil hape itu. Gue buka, ternyata ada SMS masuk.

Quote:


Quote:
Bales gue.

Quote:
Bales Sani.

Quote:
Ini adalah contoh alasan yang bener-bener yang nggak masuk akal. Sani pasti nggak akan percaya.

Quote:
Dan ini adalah contoh balasan yang bener-bener nggak masuk akal. Kali ini gue yang nggak percaya.

Terjadi rally panjang antara gue dengan Sani. Bak percakapan SMS antar sepasang kekasih yang saling lekas membalas, Sani langsung SMS lagi.

Quote:


Quote:


Quote:


Quote:
bales gue.

Gue tidur lagi.


Sani adalah orang Medan pertama yang gue kenal di awal-awal perkuliahan. Dia beda jurusan. Gue memang seneng banget bergaul dengan orang-orang yang berbeda kultur dan etnis. Dari situ gue bisa ngeliat banyak perbedaan yang menambah wawasan. Di antara banyaknya perbedaan kultur budaya itu, gue paling demen kalau udah ngobrol sama orang Medan atau Sumatera Utara.

Orang Medan itu lucu gaya ngomongnya. Gue selalu ngakak dalam hati kalau udah ngobrol sama Sani. Sani kalau ngobrol itu hurufnya besar semua, terus akhirnya pake tanda seru. Siang itu gue ketemu di kantin, dia pun langsung menyapa.

“LEK, UDAH MAKAN KAU LEK?!!”

Sebagai mahasiswa yang pada masa SMA-nya sering terlibat baku hantam dalam tawuran, awalnya gue kira maksudnya sama seperti ini:

“WOY, ANAK MANA LO?!!”

Gue jelas kaget. Masa-masa suram SMA seketika terngiang kembali. Gue jadi inget ketika berusaha kabur dari kejaran anak SMA sekolah lain yang berlarian mengayunkan kopel.

Di sela-sela keputusasaan mau kabur lewat mana, tiba-tiba diujung gang ada bajaj lewat. Akhirnya gue putuskan untuk kabur naik bajaj. Belum ada dua ratus meter, bajaj-nya udah kekejar. Bajaj-nya ditebalikin. Gue nangis di dalam bajaj. Hari itu gue belajar bahwa bajaj bukanlah kendaraan yang tepat untuk melarikan diri dari amukan massa.

Jadi, waktu itu Sani nanya ke gue udah makan apa belum, tapi nadanya kayak verifikasi gue anak mana. Lalu yang bikin gue sedih, Sani manggil gue “Lek”. Dia tahu dari mana kalau gue jelek cobak?
Ternyata “lek” di sini maksudnya seperti panggilan keakraban, seperti orang Jawa Timur yang akrab dengan memanggil “Cuk”.

====


Gue udah lebih dari setahun nggak ngumpul bareng Sani dan teman-teman Jong Sumatranen-Bond lainnya. Gue punya kesibukan sendiri, Sani juga punya kesibukan sendiri. Ya, begitulah dinamika kehidupan. Kesendirian mengajarkan bahwa kita tak pernah benar-benar sendiri, kebersamaan mengajarkan bahwa kita tak akan selalu bisa bersama. Namun pada akhirnya, setelah lama berpisah, kita akan kembali bertemu, di suatu kota kecil bernama, Ingatan.

Dulu, waktu awal-awal kuliah, Sani ini adalah manusia setengah dugong. Dia bahkan nggak punya leher dan dagu. Jadi badannya langsung nyatu ke kepala. Intinya sih, dia gendut banget. Pernah waktu itu jaket Sani nggak sengaja kebawa. Mau balikin tapi di luar hujan deras. Akhirnya, jaket Sani gue jadiin sprei kasur. Lebar banget sih.

Roda kehidupan berputar. Sekarang, gue yang jadi manusia setengah pesut. Pipi gue tembem, tetek gue tembem, dan perut gue lebih tembem. Gue buntalan lemak berjalan. Berkebalikan dari gue, Sani udah nggak lagi jadi manusia setengah dugong. Sekarang dia juga udah punya leher dan dagu. Dia pun punya kesibukan baru. Dia sekarang jadi superhero paruh waktu. Dia Captain America. Dia berubah jadi Captain Amerika begitu ada mamang-mamang nasi goreng lewat di depan kosannya. Wajan nasi goreng si mamang diambil lalu dia berlarian membawa perisai bulat itu keliling komplek.

Intinya sih, dia atletis macem Chris Evans.

Cuma tercengang, terperanjat, dan envy yang bisa gue lakukan ketika ketemu dia di kafe itu. Dia yang dulu gue cengin masalah bentuk tubuh, kini telah menjadi Captain America. Hanya dalam kurun waktu setahun, Sani telah berhasil melakukan transformasi besar-besaran mengenai lekuk tubuhnya.
Setelah gue beliin sebungkus rokok, akhirnya Sani mau membeberkan kisah suksesnya perihal memahat lekuk tubuh. Nggak banyak yang dia beberkan. Cuma satu kata yang keluar dari mulutnya. Fitness. Jaga pola makan.

Ternyata malah jadi dua kata, ya.

Malam itu menjadi hari di mana gue mengawali perubahan besar dalam hidup. Nggak perlu menunggu sampai skripsi gue selesai, gue pun memutuskan untuk ikut Sani fitness. Besok sorenya, gue janjian berangkat bareng sama Sani ke tempat fitness. Di warung Bu Narti, Sani udah menunggu.

“Don, kau mau ke mana?”

“Fitness bareng lo.”

“Dengan pakaian macem itu?”

Gue pun melihat kembali secara seksama pakaian yang telah gue kenakan. Polo shirt berwarna biru dongker, celana jeans abu-abu, dan sneaker warna putih.

“Don, kau mau fitness apa mau ajak aku makan malam?!”

“Tapi San..”

“GANTI CEPET! KALAU NGGAK KAU GANTI ITU BAJUU..”

“Kalau nggak, kenapa?”

“KITA BATAL FITNES. KITA CANDLE LIGHT DINNER AJA.”

Seperti ada yang salah dengan percakapan barusan. Agar tidak memancing praduga-praduga yang tidak diharapkan, percakapan dua pria salah pergaulan ini harus segera dihentikan. Gue pun mengganti pakaian ini dengan atribut futsal. Sepatunya sih pinjaman..

Dan dari sinilah kisah romantis gue bermula..





Bersambung nih bro.
Diubah oleh donnjuann 06-08-2013 20:16
0
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.