Kami berada dalam situasi yang sangat sulit disini, Meskipun jarak diantara kami lumayan jauh tapi aku tahu bahwa mereka dapat menjaungkau kami dengan sangat cepat. Aku melihat sekitar dan melirik Miss Leina.

"Miss Leina, apakah anda memiliki senjata lagi? Dagger atau pedang yang bisa kugunakan?

Aku menanyakan padanya apakah dia memiliki senjata yang dapat kugunakan sembari melihat dirinya, Lalu aku sadari bahwa tas peralatan yang dia kenakan tertinggal di ruangan penelitian setelah di tembak jatuh oleh tuan Kiev. Keadaan ini makin memburuk karena tanpa tas peralatannya itu Miss Leina tidak akan dapat bertarung atau mempertahankan diri.

"Aku tidak memiliki senjata yang dapat kau gunakan Jean, Tetapi aku akan melindungi mu. Jadi serahkan mereka bertiga kepada ku."

Miss Leina bertindak seolah tas peralatan miliknya masih ia kenakan, Saat ia melirik ke bagian kiri dari pinggangnya tas tersebut sudah tidak ada pada tempat sebelumnya. Wajah panik Miss Leina pun muncul seketika itu juga.

"Celaka, betapa bodohnya aku meninggalkan tas peralatan ku. Kita harus lari dari sini Jean, Tanpa peralatan ku aku tidak dapat melindungi mu."

Seraya mengatakan hal itu dia menggenggam tangan kiri ku dan mengajak ku berlari masuk kedalam lift yang jaraknya sudah cukup jauh dari tempat kami berdua sekarang berada. Aku tidak sedikit pun bergeming dari posisi ku. Hal itu membuat Miss Leina heran dan bertanya kepada ku.

"Apa yang kamu lakukan!?, Ayo cepat lari jangan hanya berdiam disana Jean!!"

"Hasilnya akan sama saja Miss, Meraka akan menyusul atau bahkan dapat membunuh kita sebelum kita memasuki lift. Aku merasakan hawa membunuh yang besar dari mereka bertiga, Lalu aura yang terasa mirip dengan ku."

"Apa yang kau katakan Jean, Kita harus lari dari sini dan mencari jalan keluar yang lain."

Dia kembali memaksa ku untuk berlari dengan kembali menarik tangan kiri ku. Tetapi aku pun tidak bergeming dari tempat itu, Aku terus mengawasi gerakan ke 3 mahluk itu. Wanita yang berseragam kelas Swordman menggerakan kakinya sedikit, Dari sedikit tindakannya aku dapat menganalisa bahwa dia akan segera mencabut pedang yang masih ada dalam sarung pedang yang terpasang di belt sebelah kiri pinggangnya.

Aku yang melihat itu segera berteriak kepada Miss Leina agar menggunakan skill Full Chemical Protectionkepada ku. Skill ini dapat memperkuat pakain yang kugunakan menjadi sangat kuat dan keras sehingga sulit untuk dihancurkan. Tetapi Miss Leina menolak dengan keras permintaan ku tersebut.

"Tidak!!!, Aku tidak akan mengcast skill itu kepadamu, Jika aku melakukan itu maka kamu akan bertarung dengan mereka bukan!? Aku menolaknya Jean!!"

"Ini bukan waktunya berdebat Miss Leina, Cepat cast skill itu kepada ku atau kita berdua akan terbunuh. Dari sekali lihat saja aku sudah mengetahui bahwa mereka hampir sejenis dengan diriku, Mereka adalah Mesin pembunuh sama seperti diriku!!."

Tiba-tiba saja tangan mungil dan hangat yang tadi sempat memegang pipi ku di dalam lift ini menampar pipi ku dengan keras sehingga meninggalkan bekas merah pada pipi kiri ku. Miss Leina terlihat sangat marah dan mengeluarkan air dari kedua bola matanya. Aku tidak pernah sekalipun di perlakukan kasar oleh Miss Leina selama aku mengenalnya, Ini adalah pertama kalinya aku di perlakukan kasar olehnya.

"Bukan!!, Kamu bukan mesin pembunuh seperti mereka. Kamu adalah manusia Jean, Kamu sama seperti ku. Kita tidak berbeda sedikit pun, Jangan samakan diri mu dengan mahluk seperti mereka.!!"

Dia mengatakan hal itu dengan suara sedikit membentak, aku hanya terperangah melihat Miss Leina yang sedang melepaskan kacamatanya dan mengusap air yang keluar dari kedua bola matanya yang membasahi pipinya.

Apakah aku membuatnya marah?, Aku tahu dari ekspresi wajahnya yang terlihat sangat marah. Apakah aku berbuat salah, Apa yang aku perbuat sehingga membuatnya sangat marah seperti ini kepada ku.

"Maafkan aku Miss Leina, aku tidak bermaksud membuat mu marah."

Pada saat bersamaan saat aku mengatakan permintaan maaf ku kepada Miss Leina, Dia secara tiba-tiba memeluk tubuh ku dengan erat.

"Jangan pernah sekalipun kamu mengatakan hal itu lagi di depan ku Jean, Berjanjilah kepada ku."

"Ya, aku berjanji Miss Leina."

Tiba-tiba aku mendengar suara gesekan yang sangat keras terdengar di koridor, Itu adalah suara gesekan yang dibuat oleh Mahluk yang berseragam Swordman saat dia mencabut pedangnya dari dalam sarung pedang.

Aku melihat dengan jelas dia berlari ke arah kami berdua dengan kecepatan yang hampir menyamai diriku. Dengan cepat aku melepaskan pelukan Miss Leina kepada ku dan mendorongnya cukup jauh dari tempat ku berdiri sekarang.

Setelah mendorong Miss Leina cukup jauh dengan tujuan untuk membuatnya aman, Aku membalikan badan ku dan kembali memasang kuda-kuda untuk menangkis serangang wanita tersebut.

"Jean Tidak!!"

Teriakan Miss Leina yang sangat keras bergema di sepanjang koridor, Aku melirik melihat dia yang masih dalam posisi tertidur dan mencoba untuk bangun. Dan inilah pertama kali dalam hidup ku yang tanpa ingatan ini aku mengeluarkan ekspresi wajah tersenyum. Senyum kecil yang membuat Miss Leina kaget, Tetapi ekspersi panik dari wajahnya tidak hilang. Sembari tersenyum aku mengatakan sesuatu padanya.

"Terima kasih telah menganggap ku sama seperti mu Miss Leina, Aku merasakan perasaan senang hanya dengan mendengar hal itu. Dan terima kasih telah banyak memperhatikan diri ku ini, Jadi sekarang biarkan aku membalas semua budi baik mu kepada ku dengan melindungi mu."

---------------------------------

Setelah mendengar kata-kata itu kedua bola mata Miss Leina yang berwarna biru cerah kembali mengeluarkan air yang membanjiri pipinya, Aku tidak punya waktu lagi untuk memperhatikan Miss Leina.

Dengan Segera aku melihat ke sekitar mayat dan mencari apakah ada senjata yang dapat kugunakan, Aku pun melihat 2 Revolver bermodel sama seperti yang digunakan tuan Kiev, ya Six Shooter dan 1 Shotgun bermodel Gate Keeper. Aku berkonsentrasi dan kembali mengingat pertarungan Miss Leina dan Tuan Kiev tadi.

Dengan bantuan sirkuit komputer bernama Mimicking Sircuit yang tertanam pada otak ku, dengan sangat cepat aku mempelajari bagaimana cara menggunakan 3 senjata yang tergeletak tersebut.

Aku mulai berlari menerjang Swordman yang sekarang mengangkat pedangnya dan hendak menebas bagian kiri tubuh ku, Aku yang dapat melihat arah dari tebasan pedang tersebut langsung menangkap pedang dengan kedua telapak tangan ku dan segera melempar Swordman wanita dan pedang nya ke sisi kiri koridor yang menimbulkan bunyi yang cukup keras karena dia membentur tembok.

Setelah membantingnya aku kembali berlari menuju tempat dimana senjata itu tergeletak, Tepapi terdapat hal janggal yang kulihat disana. Hanya ada seorang pria yang menggunakan seragam Magician, Dimana wanita thief yang tadi ada di sampingnya?.

Saat sedang mencari keberadaan wanita itu, Sensor bahaya memperingati bahwa terdapat ancaman dari atas ku. Aku segera melihat ke arah atas dan akupun melihat wanita berjubah thief itu sudah siap menghunuskan pisaunya yang tajam kepada ku, Aku menghindar dengan cara melompat ke sisi kanan dan mendarat dengan posisi berlutut. Setelah mendarat aku mencoba melancarkan serangan kepada wanita itu dengan mengunakan kaki kiri ku, Tetapi semua tendangan ku dapat di hindarinya dengan mudah.

Wanita ini melancarkan serangan sayatan dengan pisau secara berturut-turut dengan sangat cepat, Aku mendapatkan data dari komputer mengenai skill ini. Skill ini adalah skill yang sering digunakan kelas thief yang bernama Double Attack. Aku mencoba melihat dengan jeli arah sayatan-sayatan itu, namun aku tetap terkena beberapa sayatan-sayatan kecil dari skill ini.

Aku yang merasa terdesak mencoba melompat sedikit ke arah belakang dengan kaki kiri ku dan langsung melompat ke atas melewati wanita thief yang menyerang ku ini menggunakan kaki kanan. Setelah mendarat dengan kedua kaki ku, aku langsung melesat menuju tempat dimana 2 Revolver itu tergeletak.

Pada akhirnya aku sampai pada tempat itu, Mengambil 2 Revolver itu, membuka dan membuang selongsong peluru yang sudah di tembakkan. Aku mengambil Beberapa peluru dari tas yang ada di mayat Gunslinger yang berpakaian persis seperti Tuan Kiev dan dengat cepat mengisi ulang peluru yang tadi ku ambil.

Selesai mengisi peluru revolver aku bermaksud menyerang pria magician yang berada tidak terlalu jauh dari ku, Tetapi dia mengambil inisiatif menyerang ku terlebih dahulu dengan Skill Soul Strike. aku yang kaget mencoba menahan bola putih dengan penuh energi mana itu dengan menyilangkan kedua tanganku. Aku dengan sukses dapat memblok skill itu tetapi efek benturan keras membuat ku terpental 4 langkah dari tempat awal dimana aku berdiri.

Saat aku hendak bangun dan memperbaiki kuda-kuda ku, Thief dan Swordman yang tadi ku tinggalkan mencoba menyerang ku secara bersamaan dari 2 arah. Tiba-tiba aku mengingat kembali skill yang di gunakan Tuan Kiev dan aku pun memutar tubuhku sembari menembakan peluru yang ada, Desperado. Ya bantuan dari Mimicking Sircuit memberikan ku kemampuan untuk meniru dan mempelajari sesuatu yang kulihat dengan cepat.

Thief yang kaget terkena telak dan mundur 2 langkah sedangkan Swordman dapat memblok serangan peluru dengan pedangnya. Aku langsung melesat ke arah thief yang terluka. Aku tempelkan mulut pistol di dahinya dan menekan pelatuk Revolver. Peluru pun menembus dahinya dan Thief itu pun terjatuh.

"Okay, One down"