Suara keras dari sepatu yang terbentur tanah karena berlari dengan kencang kini mengiang di koridor lab, Aku dan Miss Leina masih berlari menuju Lift agar dapat keluar dari lantai bawah tanah di lab ini.

Aku masih memperhatikan wajah Miss Leina yang sedaritadi tersenyum kecil ini, Jean? siapa dia? apakah Miss Leina menujukan nama tersebut kepada ku? atau?. Sambil berlari pun aku masih memikirkan kata-kata yang di ucapkan oleh Miss Leina kepada ku.

Sampai pada akhirnya, Kami berdua sampai pada lift yang akan mengantar kami naik ke basement lantai 1, Aku yang dari tadi tidak berhasil menemukan jawaban dari kalimat tersebut memberanikan diri untuk bertanya kepada Miss Leina.

"Miss, Siapa Jean?"

Setelah kalimat itu terucap dari mulutku, Miss Leina terlihat cukup terkejut dan berusaha menenangkan diri lalu mengatur nafas setelah berlari sangat kencang di koridor.

"Kurasa sudah saatnya aku memberitahukan semuanya kepada mu 0.3. Bukan tepatnya adalah Jean Asker, Itu adalah nama asli milik mu saat pertama kali kau di datangkan ke fasilitas bio lab ini"

Mendengar hal tersebut aku pun menjadi sangat bingung, Karena aku tidak memiliki segelintir memori dari masalalu ku sama sekali. Jangankan dari mana aku berasal bahkan nama pun aku tidak mengingatnya sama sekali.

"Jean Asker? Itukah nama ku? Nama asli ku yang sama sekali tidak aku ingat?"

" Ya, itulah nama mu yang sebenarnya. Bukan 0.3 tetapi Jean Asker. Kita akan keluar dari sini dan menjalani hidup baru layaknya manusia biasa diluar sana Jean. Tidak akan ada lagi operasi dan test yang akan kau jalani setelah ini, yang ada hanya kebahagiaan."

Setalah mengatakan hal itu, dia melihat ku dengan tatapan penuh makna, Dia tersenyum kecil dengan mata yang berkaca-kaca seperti akan mengeluarkan air dari mata itu.

Aku hanya memandang wanita ini dengan ekspresi bingung, Walaupun aku merasakan kebingungan yang sangat dalam, Aku dapat merasakan hal aneh yang bergejolak di dalam hati ku. Rasa hangat dari wajah cantik wanita yang tersenyum manis depan ku ini.

Inikah yang dinamakan perasaan bahagia? yang pernah di ajarkan oleh Miss Leina kepada ku. Perasaan senang dan lepas yang akan kau dapatkan disaat kau mencapai atau mendapat sesuatu hal yang kau anggap penting dan berharga?. Atau ini adalah perasaan cinta dimana kamu menunjukan ketertarikan dan perhatian terhadap lawan jenis mu dan mampu memberikan apa pun juga termasuk nyawa mu sendiri?.

"Apakah anda tau mengenai masa la!?."

Kalimat yang hendak ku ucapkan itu terhenti, karena jari telunjuk Miss Leina yang secara tiba-tiba menempel di kedua bibir ku dan membuat ku agak kesulitan untuk berbicara. Dia mengelus pipi ku dengan tangan kanan yang halus dan hangat seraya berkata.

"Aku tidak ingin kamu melihat ke masa lalu Jean, Aku ingin kamu melihat masa depan dimana kita berdua akan bahagia. Suatu saat nanti akan tiba saat dimana kamu akan mengetahui masa lalu mu, Tapi untuk sekarang aku ingin kamu melihat hanya kemasa depan bersama ku."

Aneh, Itulah yang kurasakan saat ini. ya bagaimana tidak, Rasa penasaran akan masalalu ku tiba-tiba saja lenyap setelah aku mendengar kata-kata dari Miss Leina. Aku hanya menganguk menandakan bahwa aku setuju dengan apa yang dikatakan oleh Miss Leina. Dan lagi-lagi rasa senang dan hangat yang tadi kurasakan muncul kembali.

Kami yang berdiri saling berdekatan dan saling memandang satu sama lain dengan tatapan penuh arti, Di kejutkan oleh bunyi bel dimana kami sudah sampai pada tujuan kami. Yaitu lantai bawah tanah pertama dari Bio lab.

Pintu lift pun terbuka secara perlahan, Udara di sekitar tempat ini memberikanku rasa waspada yang sangat ekstra. Udara yang lembab dan ruangan dengan lampu berkedip-kedip sembari memancarkan percikan api yang menandakan lampu ini sudah akan rusak.

Kami berdua kembali berlari menelusuri lorong panjang yang ada di depan kami. Aku merasakan sesuatu yang tidak beres disini, Seketika aku meraih tangan Miss Leina dan berhenti secara mendadak.

Miss Leina kelihatan terkejut akan tindakan ku karena berhenti secara mendadak.

"Ada apa Jean?, Kenapa kau berhenti?"

"Di depan sana ada 2 mayat manusia"

--------------------------------------

Aku yang memiliki mata yang 10kali lebih tajam dari manusia biasa dapat melihat dengan jelas mayat yang berlumuran darah yang tergeletak di lantai. Salah satu dari mereka mengenakan pakaian yang sama seperti yang digunakan Tuan Kiev, Jaket hitam dengan celana panjang putih dan boots militer hitam. Sedangkan mayat yang satu lagi mengenakan jaket dan celana panjang hitam.

Kondisi 2 mayat ini sangat mengenaskan, Pria yang mengenakan celana panjang putih kehilangan tangan kanan dan kaki kirinya. Sedangkan seorang lagi tergeletak di lantai dengan isi perut yang berceceran di lantai.

Aku melihat 2 buah Revolver dan 1 dan Shotgun yang tergeletak di sekitar mayat. Aku mencoba berjalan dengan sangat pelan dan berhati-hati selagi menggenggam tangan Miss Leina. Aku berusaha berkonsentrasi penuh mencari pelaku yang membunuh kedua orang itu.

Aku memusatkan konsentrasi ku kepada mata ku dan mengaktifkan sensor panas yang dimiliki mata ku, aku Melihat sekeliling tempat dimana mayat tergeletak. Tiba-tiba muncul sesosok mahluk, Mahluk itu terlihat seperti manusia bagi ku.

Dari tubuh mahluk itu muncul aura berwana biru yang bertanda dia adalah manusia. Ini adalah salah satu kemampuan dari mataku yang tidak biasa, Biru menandakan bawha dia manusia dan Merah menandakan organisme lain selain manusia.

Tepapi ada yang aneh dari manusia ini, Dari aura biru yang ia pancarkan terdapat sedikit aura merah yang bercampur. Tiba-tiba dari belakang mahluk ini muncul lagi 2 mahluk dari kegelapan.

Aku mencoba tetap tenang dan mematikan sensor pendeteksi panas yang baru saja aku aktifkan. Dengan jelas aku melihat 2 orang wanita dan 1 orang pria, 2 wanita itu berpakaian layaknya seorang Swordman dan Thief, dan seorang lelaki yang berpakaian layaknya Magician. Dengan wajah yang pucat dan sedikit asap yang keluar dari tubuhnya, Mereka memberikan rasa teror yang sangat mengintimidasi diriku.

Walaupun jarak diantara kami cukup jauh, Aku yang mersakan bahaya langsung mengambil ancang-ancang untuk bertarung, Mereka terlihat berbahaya dan siap menyerang kapan saja.

"Apakah ada sesuatu di depan sana selain 2 mayat itu Jean?"

Aku yang sedang berkonsentrasi penuh teralihkan perhatiannya karena pertanyaan dari Miss Leina.

"Ya, ada 3 mahluk di depan sana yang menunggu kita Miss Leina. Kelihatannya merekalah yang membunuh 2 orang itu"

"Eh!!, Apakah mereka terlihat seperti manusia? Berwajah pucat dan Mengeluarkan asap dari tubuh mereka?"

Dari eksperesi terkejut yang di buat oleh Miss Leina, Aku merasakan bahwa ini adalah pertanda yang sangat buruk untuk kami berdua.

"Seharusnya mereka di kurung di Penjara bawah tanah yang ada di lantai 3, Siapa yang membebaskan mereka!?"