part 37

lanjoet>>>



Saya bergegas ganti baju, lalu mencari angkot. Selama diangkot, saya berpikir keras alasan apa yang akan saya katakan. Sepertinya tidak ada alasan yang tepat. Lebih saya diam seribu bahasa dan mendengar semua ocehan tersebut.

Sampai di rumah. Mama sudah menunggu di lantai 2.



Sampai jam 10 malam, saya tidak keluar kamar. Pada saat itu, perut saya sudah sangat keroncongan. Yang saya lakukan hanya online dan membaca artikel-artikel diinternet. Saya tidak berani menginjakkan kaki ke ruang tengah. Karena pasti saya akan dimarah-marahin.

Akhirnya saya turun ke bawah untuk mencari makan. Ternyata oh ternyata di dapur sudah tidak ada apa-apa. Stok persediaan mie instan juga sudah habis. Saya kembali ke kamar untuk ganti baju. Rencananya mau keluar cari makan. Saya baru ingat belum menghubungi Claudia. Saya ambil hp dan mengirim sms.



Saya turun dan mencari kunci rumah saya. Tapi saya tidak menemukannya dimana-mana. Salah satu kebiasaan penghuni rumah saya adalah meletakkan kunci rumah, mobil, sepeda motor, dan lain-lain disebuah pojok yang memang sudah dari dahulu tempat menempatkan kunci. Selain kunci rumah saya, kunci rumah anggota yang lain juga tidak ada. Hanya ada kunci mobil paman saya saja.

Waduh, ada apa ini. Alhasil saya membongkar lemari es dan makan kentang goreng pada malam itu.

Iseng-iseng saya bertanya ke Claudia bisa ditelpon tidak, katanya bisa. Yasudah saya pun menelpon dia.



Saya lanjut telepon sampai sekitar jam 12 malam. Setelah itu saya pergi tidur.

Besok pagi ketika bangung. Saya dikejutkan oleh sesuatu.



Ya mulai saat itu saya sudah tidak memegang kunci rumah lagi..

Saya pun berangkat ke sekolah. Ketika istirahat, saya bertemu dengan Tina di kantin.



Karena masih ada waktu, saya pun pergi ngapel ke kelasnya pacar. Rencananya mau ngeliat dia doank sih. Ibaratnya ya penambah semangat lah



>>>bersambung