3 KONTRAKAN 1 KOST

Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!

Stories from the Heart

32.7KThread•51.9KAnggota

Tampilkan semua post

audrianramanta

03-04-2013 22:26

#1507

Part 7 Love ? or Stupid ? (3)

Paginya saat aku mengantarkan Nindi pulang sampai ke depan kostannya, kami resmi tidak saling berbicara, nampaknya ada dinding gaib yang membatasi kami, dinding itu seakan-akan menyuruh kami untuk tidak membahas masalah tadi malam . Dinding yang tercipta olehku. Mungkin aku terlanjur illfeel.....

Nindi terlihat ingin meminta maaf atas perlakuannya, tapi aku gak serta merta menggubrisnya, ada serpihan sakit hati tak kasat mata yang melandaku.

"Yan, jangan pulang dulu dong, please aku mau ngomong bentar" ujar Nindi, akhirnya bersuara sambil narik bajuku. Padahal aku sudah ambil ancang-ancang, untuk bergegas pergi meninggalkannya.

"Nin, gak usah dibahas ya aku capek, seharian belum tidur" jawabku pendek dan melepaskan cengkreman tangannya dari bajuku.

Tapi Nindi keliatannya tetap gak membiarkanku pergi dari pandangannya, maka dia pun malah memelukku erat "Rian, aku minta maaf" ujarnya merengek dan dari sudut matanya tampak air mata udah terkumpul.

Sehebat apapun aku acuh, pada akhirnya aku pun jadi gak tega melihatnya,

Memang air mata senjata ampuh wanita untuk meluluhkan hati cowok termasuk aku yang urun niat pergi dan malahan memegang tangannya.

"Oke, aku maafin kamu, tapi syaratnya kamu harus berubah, paling gak ngurangi egomu" ujarku sambil nepuk kepalanya lembut. Nindi mengangguk pelan tersorot sedikit kelegaan dari roman mukanya.

Aku sadar, senyum di wajah Nindi sensasinya udah beda di mataku, aku cuma bisa memaafkan, tapi cintaku padanya, sudah berbeda detik itu juga. Mungkin gak akan bisa sama lagi. Aku terlanjur bodoh, untuk mencintai lagi. Dan terlanjur bodoh untuk menjalani hubungan hampa perasaan seperti ini.

Kalaupun setelah aku bisa memaafkan Nindi, hubunganku dan dia tampaknya normal lagi, bagiku gak lebih sekedar kompensasi kehidupan.

Kehidupan cintaku atau entah apa namanya ibarat Nasi yang sudah menjadi Bubur.

Mungkin gak ada pilihan lagi aku telan bubur itu dengan lahap walaupun rasanya hambar.

(BERSAMBUNG)

Diubah oleh audrianramanta 08-04-2013 00:55

jenggalasunyi dan 3 lainnya memberi reputasi

Kutip

Balas