lanjoet>>>

Seseorang berkata

"Tenang, dik.. Jangan takut, mereka gak akan berani mukulin kamu, polisi sedang datang kesini."

Dia memakai sebuah jaket lapangan dengan lambang tertentu. Sepertinya lambang partai. Dia juga berkomunikasi dengan sebuah walkie talkie. Saya sendiri tidak tahu apa yang dia katakan.

"gpp, biar aku pulang saja"

Saya berdiri terhuyung-huyung, berjalan, lalu menghidupkan motor. Saya melaju motor hingga ke rumah. Dalam kondisi pusing, hidung berdarah, saya memacu motor dalam macet. Saya sempat melihat ke belakang, ada sebuah mobil, sepertinya taft yang dicat sebuah logo partai. Rasanya mobil itu mengikuti saya.

Jarak antar tempat kejadian dengan rumah sebenarnya dekat, tapi karena macet jadinya lama. Sampai didepan rumah, saya merasa tidak punya tenaga lagi untuk berdiri. Saya hanya melihat ada karyawan rumah berbicara dengan orang berjaket tadi, lalu saya pun kehilangan kesadaran.

SKIP

Ketika sadar, saya hanya ingat saya berada disebuah kursi roda. Saat itu saya langsung dibawa kerumah sakit. Bau alkohol yang menyadarkan saya.

Singkatnya setelah diperiksa dokter dengan bermacam-macam alat. Hasilnya adalah, pangkal hidung saya retak, jadi ada semacam palung antar tulang hidung dengan tulang mata. Selain itu, tulang rawan hidung juga lepas. OH MY GOD!

Operasi harus dilakukan untuk memperbaiki letak tulang-tulang tersebut. Mama memutuskan untuk membawa saya ke rumah sakit di Malaysia, tepatnya Pulang Penang. Tiket segera dibooking dan dokter hanya mau melakukan operasi dihari rabu, jadi saya disarankan berangkat hari senin.

Sepulang dari rumah sakit, saya hanya diberi obat penahan rasa sakit. Sepertinya itu obat bius, karena saya langsung tidur dan besok pagi terbangun karena sakit yang luar biasa.

Bernafas sulit, apalagi melihat. Hanya dengan sebelah mata. Belum lagi mata saya minus 3. Serasa efek photoshop "blur".

Di hp saya ternyata ada banyak sekali sms yang masuk. Dari teman-teman yang menanyakan soal Dota hingga Claudia.

Beberapa sms nya

"Aku uda bilang Sofi, gpp kok, kamu ikut aja, malah tambah seru kalo makin banyak orang hehehe"

"kok gak balas? lagi sibuk ya?

"Kamu marah ya karena aku paksa ke rumah Sofi? Disana semua pasang-pasangan sih, makanya aku pengen kamu ikut "

"kenapa gak ada kabar sih? uda tidur ya?"

"Aku sayang kamu, jangan marah ya "

Setika juga saya langsung membalas

"maaf baget, kemarin ada kecelakaan, ini gw baru bangun"

Langsung saja Claudia menelpon saya

Claudia: kamu kenapa?
Gw: kemarin waktu pulang, gw dipukul orang
Claudia: kok bisa? trus parah gak? ngak kan?

(kondisinya Claudia sangat terkejut)

Gw: Gw nabrak orang di daerah N*mensen (nama kampus itu), itu itu mukul gw, hidung gw patah
Claudia: hah?! serius
Gw: iya, ini masih sakit banget
Claudia: kamu istirahat! aku tutup telponnya
Gw: tapii
tuut.. tuuuuut.. tuuuuuuuuut...

Saya membalas lewat sms
Gw: sakit banget, gak bisa tidur, gak bisa ngapa2in
Claudia: gimana sih kejadiannya? minum obat dulu, kamu punya aspirin? itu bisa ngurangin sakitnya
Gw: ntar gw tanya mama dulu, ya seperti yang gw bilang tadi, dipukulin orang..
Claudia: aduh, lain kali hati-hati ya, terus dokter gimana?
Gw: operasi, senin gw ke penang.. hikss
Claudia: iya, lebih bagus disana, cepat sembuh ya sayang

Hari Valentine saya lewati dirumah menahan rasa sakit sambil sesekali smsan dengan Claudia..

Sampai malamnya sekitar jam 10

Gw: hei, gw belum bilang happy valentine ya? Happy Valentine, dear
Claudia: makasih tapi valentine gak pernah dirayain lewat ucapan, sayang
Gw: oh ya? gw gak tau hehehe
Claudia: Valentine kan hari kasih sayang, ya lewat perbuatan donk hehehe
Gw: hemm, sori ya, kemarin uda janji nemenin lu
Claudia: gpp kok, disini juga rame hehehe gak usah dipikirin lagi, kamu harus cepet sembuh, nanti aku tagih setelah kamu sembuh, coklat! hehehe
Gw: okey, i promise it!

Sekitar jam 11

Gw: lagi acara apa disana?
Claudia: cuman nonton dan makan-makan doank kok
Gw: seru ya?
Claudia: hemm, sebenarnya aku pengen kamu ada disini
Gw: hemmm, wait
Claudia: ha? jangan bilang kamu mau kesini.. jangan!

Memang pikiran logis pasti hilang kalau sudah jatuh dalam yang namanya cinta. Saya saja masih menahan rasa sakit. Belum rasa pusing karena obat yang diberikan. Mata ini juga tidak mungkin mengenakan kaca mata. Buram..

Tapi saya bulatkan tekat, mengambil kunci mobil dan garasi. Menghidupkan mobil. Keluar rumah tanpa sepengetahuan mama atau orang rumah lainnya.

Apa mungkin saya sampai dengan selamat?

>>>bersambung