- Beranda
- Stories from the Heart
JUST ONE !!! (based true story)
...
TS
chumchumcuit
JUST ONE !!! (based true story)
ijinkan saya untuk menuliskan cerita ini, dan sekarang saya sudah memenuhi janji sahabatku yang saat ini sedang bahagia, I MISS YOU ...
Kisah ini, adalah kisah seorang teman sekaligus sahabat yang berharap tidak ada lagi seseorang yang takut karena tak sempurna.
Setiap manusia hidup memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing yang diberi oleh Sang Pencipta.
Sekarang tinggal kita mau menerima kekurangan kita, sebagai sebuah kelebihan atau hanya meratapi kekurangan yang kita miliki sebagai sebuah musibah.
Cerita ini yang berbicara bukan aku (pemilik akun) tetapi seorang teman dan juga sahabat, sebut saja dia ALE.

Kisah ini, adalah kisah seorang teman sekaligus sahabat yang berharap tidak ada lagi seseorang yang takut karena tak sempurna.
Setiap manusia hidup memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing yang diberi oleh Sang Pencipta.
Sekarang tinggal kita mau menerima kekurangan kita, sebagai sebuah kelebihan atau hanya meratapi kekurangan yang kita miliki sebagai sebuah musibah.
Cerita ini yang berbicara bukan aku (pemilik akun) tetapi seorang teman dan juga sahabat, sebut saja dia ALE.
Spoiler for THE RULE (WAJIB BACA !!!):
Spoiler for INDEX 1-100:
Spoiler for PART 1:
Diubah oleh chumchumcuit 17-03-2019 11:13
farrazaidid memberi reputasi
1
176.1K
1.8K
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•51.8KAnggota
Tampilkan semua post
TS
chumchumcuit
#38
PART 21
Banyak kejadian-kejadian yang aku alami selama persahabatanku bersama Rena. Mulai kejadian yang menyenangkan bahkan sampai kejadian yang membuat hubungan kami ini sempat merenggang beberapa saat karena kecerobohanku sendiri.
Saat itu terjadi di kostku. Ada pesta ulang tahun salah satu teman kostku. Biasalah seorang cowok kalau udah lagi pesta, nggak jauh-jauh dari yang namanya
.
Yups, kami semua terhanyut dalam hingar bingar perayaan ulang tahun temanku. Entah saat itu dia membawa berapa botol vodka, yang jelas kami mendapat jatah 1 botol satu orang. Begitu juga aku yang rasanya sudah lama tidak minum, aku ikut terhanyut.
Satu teguk, dua teguk, dan seterusnya. Diiringi lagu-lagu ala diskotik.
Aku : HUUUUUUUUUU!!! Bebas banget rasanya!! Teriakku.
Teman 1 : hahahahahaha, malam ini kita have fun!!!
Malam itu setan sedang berkuasa dalam tubuh ku. Rasanya nggak ada masalah, lega banget rasanya.
Rena?? Lewat deh, yang penting malam ini aku have fun. Aku memang tidak begitu mabuk dibandingkan teman-temanku yang lain. Mereka sudah tergeletak seperti ikan yang sedang dijemur, berjejer.
Aku lupa malam itu jam berapa, tapi tiba-tiba ada yang mengetok pintu. Dengan sempoyongan, aku berjalan menuju pintu, dan...
Aku : iya...
Rena : ...
Aku : eh jeleeek, ada apa jeleeek? Masuk yuk, kita lagi party nih?
PLAAAK!!!!!!!
Aku : apa-apaan sih kamu!!! Maen tampar aja!!!
Rena : HEH!!! KAMU TUH YANG APA-APAAN!!! SEJAK KAPAN KAMU MINUM!!!
Aku : eh, terserah aku ya mau ngapain!!! Sapa kamu berani ngelarang-larang aku!!!
Rena : oke kalo gitu, jangan pernah nemuin aku lagi!!!!
Apa yang baru saja aku katakan?? Tadi itu Rena. Aku membentaknya.
YA ALLAH, apa yang sudah aku lakukan?? Aku menyakiti Rena. Seketika aku tersadar, aku berlari mengejar Rena.
Tapi sayang aku terlambat, Rena sudah pergi. Aku menyesal. Aku bersalah. Rena pasti sudah membenciku. Aku kalut malam itu, aku tak sadar sama apa yang kuucapkan saat itu.
Rasanya kata-kata itu meluncur begitu saja dari mulutku ini. Ku putuskan untuk kebali ke kamarku. Aku mencoba tidur, walaupun sebenarnya malam ini aku menjadi orang yang paling bodoh sedunia. Aku menyakiti Rena
.
Kata-kata itu selalu terngiang dalam pikiranku.
Pagi hari aku terbangun dengan kepala yang sangat berat. Entah berapa teguk, aku hampir menghabskan sebotol vodka. Seketika aku teringat Rena.
Sejak kejadian itu, sebuah tamparan berhasil membuatku tersadar kalau aku salah. Apa Rena masih marah padaku? Apa Rena membenciku? Tapi jika itu yang terjadi, aku pahan kenapa Rena begitu karena aku salah. Karena Rena dulu pernah bilang kalau dia ingin berhenti minum, dan jangan sampai aku ikut-ikutan minum, aku juga berjanji tapi sekarang aku melanggarnya.
Aku mencoba menghubungi Rena, tapi tidak satu pun ada respon dari Rena. Ketika aku mendatanginya di rumahnya katanya Rena keluar. Ah, mungkin kekost Ina? Aku meluncur kesana, tapi nihil. Rena sudah pergi, seolah ditelan bumi.
Hampir 1 minggu aku dan Rena saling nggak berhubungan. Seperti yang ku bilang, sejak kejadian Rena itu Rena benar-benar menghilang dari hidupku. Aku nggak mau kehilangan Rena. Aku nggak ada cara lain, aku harus menculik Rena.
Besoknya aku berencana ke sekolah Rena. Memang kemarin-kemarin tiap aku mendatangi ke sekolahnya Rena selalu berhasil menghindariku, tapi nggak kali ini.
Jam pulang sekolah, dan aku masuk menuju loby dan mencari Rena dengan alasan ada kepentingan OSIS (
, pinter kan caraku ini, memanfaatkan jabatan.).
Kemudian ...
Rena muncul. Dasar Rena yang benar-benar poker face dia berhadapan denganku seolah tidak ada apa-apa.
Aku : jeleeek ...
Rena : ada apa ya mas Ale?
WHATS!!!! ALE
???? Sejak kapan Rena memanggilku Ale? Parah, Rena benar-benar marah padaku.
Aku : gini Rena, kita perlu bicara? Ten ...
Rena : tentang apa ya mas Ale? Bukannya kita tidak ada kerja sama lagi
?
SKAKMAT!!! Belum selesai bicara Rena sudah mencercaku dengan pertanyaan yang membuatku harus benar-benar memutar otak. Gimana caranya agar aku bisa menculik Rena?
Tatapan Rena rasanya sangat ingin segera menamparku, karena disana aku melihat tangan Rena yang menggengm dengan erat, menahan emosi agar tidak mencuat ke permukaan.
Aku ingat sesuatu, kalau ada pertemuan setiap satu bulan sekali anggota OSIS dan pertemuan ini diadakan oleh tempatku.
Aku : kita mengundang Rena sebagai perwakilan OSIS di smu ini untuk ikut pertemuan yang diadakan satu bulan sekali dan diadakan di sekolah kami..
Rena : ta ...
Aku : undangan sudah kami kirimkan.
Tiba-tiba seorang karyawan yang mendengar obrolan kami, akhirnya angkat bicara ...
Karyawan : rena, ini kemarin ada surat dari smu ... undangan pertemuan.
Thank’s GOD you here my wish. Aku bener-bener terima kasih kepada karyawan itu yang membuat Rena akhirnya berhasil aku culik. Tapi, bukannya acara itu masih 5 hari lagi ya?? Ahhh, nggak peduli yang penting Rena bisa ikut denganku.
Dijalan tak ada satu perbincangan yang terjadi diantara kami. Seperti Rena sadar kalau aku merencanakan sesuatu.
Rena : alee, kamu mau bawa aku kemana
!!! Ucap Rena dengan ketus.
Aku : plisss, buat kali ini aja kamu percaya sama aku? Pintaku.
Mungkin masih ada seedikit kepercayaan yang tersisa untukku, sehingga Rena diam saja.
10 menit kemudian, aku dan Rena sampai di kostku. Aku membawanya ke kamar, biar lebih privat karena akan ada obrolan serius.
SKIP...
Hampir selama 10 menit kami tak berbicara, suasana yang canggung dan asing membuatku takut untuk memulai. Lalu..
Rena : kalau nggak ada yang dibicaran aku pergi saja
! Ucap Rena sambil beranjak dari tempat duduknya.
Aku : tunggu. Ucapku sambil menahan tangan Rena.
Aku : duduk dulu ya, ada yang mau aku jelasin soal...
Rena : soal kamu yang mabok, dan kamu bilang aku bukan siapa-siapa kamu
!!! Itu kah yang mau kamu jelasin? Udah jelas kok, aku bukan siapa-siapa kamu hanya seorang teman yang nggak ada hak untuk melarang kamu melakukan apapu. Silahkan mulai sekarang kamu lakukan apa yang kamu suka, dan aku buk...
Aku langsung memeluk tubuh mungil Rena, yang sedari tadi menghakimiku.
Rena : HEH!!! Apa-apaan sih kamu ini!!! Maen meluk aku
!!! Ujar Rena yang sambil melepaskan diri dari pelukanku.
Tapi semakin dia berontak semakin aku erat memeluknya. Rena menyerah, dia tidak berontak lagi.
Aku : Ren, maaf aku sudah buat kamu kecewa? Aku sudah buat kamu marah? Aku sudah buat kamu membenciku? Aku rasanya nggak pantas jadi sahabat kamu. Tapi apakah ada kesempatan kedua itu buatku? Aku bener-bener nyesel Ren? Aku janji nggak akan ngulangi lagi? Aku janji jeleeek.
Rena : beneer???
Aku : janji jeleeek, kampreeet nggak akan ngulangi lagi.
Rena : ya sudah, jeleek maafin.
Aku kaget dengan kata-kata Rena yang meluncur dari mulut Rena. Aku melepaskan pelukanku, dan aku melihat Rena.
Aku : bener, jeleeek maafin kampreet???? Ucapku memastikan.
Rena :
sambil mengangguk sebagai tanda iya, Rena memaafkanku.
Aku : HOREEEE!!!! Makas....
Rena : eitzzzzz, enak aja mau peluk-peluk lagi!!! Nggak ada ya...
Aku : yachhhh, kok nggak boleh sih??? Boleh ya??? Plisss ....
Rena : nih!! Ucapnya sambil mengepalkan tangan, tanda kalo aku macem-macem bakal ada bogem mentah dari Rena.
Hari itu aku bener-bener lega, karena aku dan Rena sudah baikan lagi. Tapi satu hal yang aku bingung tentang undangan itu?
Ternyata Rena sudah tahu, tapi kenapa dia mau ikut aku karena Rena ingin tahu gimana aku yang bener-bener nyesel sama yang aku lakukan itu. Ahhh, sudahlah yang penting aku dan Rena sudah baikan
.
Saat itu terjadi di kostku. Ada pesta ulang tahun salah satu teman kostku. Biasalah seorang cowok kalau udah lagi pesta, nggak jauh-jauh dari yang namanya
. Yups, kami semua terhanyut dalam hingar bingar perayaan ulang tahun temanku. Entah saat itu dia membawa berapa botol vodka, yang jelas kami mendapat jatah 1 botol satu orang. Begitu juga aku yang rasanya sudah lama tidak minum, aku ikut terhanyut.
Satu teguk, dua teguk, dan seterusnya. Diiringi lagu-lagu ala diskotik.
Aku : HUUUUUUUUUU!!! Bebas banget rasanya!! Teriakku.
Teman 1 : hahahahahaha, malam ini kita have fun!!!
Malam itu setan sedang berkuasa dalam tubuh ku. Rasanya nggak ada masalah, lega banget rasanya.
Rena?? Lewat deh, yang penting malam ini aku have fun. Aku memang tidak begitu mabuk dibandingkan teman-temanku yang lain. Mereka sudah tergeletak seperti ikan yang sedang dijemur, berjejer.
Aku lupa malam itu jam berapa, tapi tiba-tiba ada yang mengetok pintu. Dengan sempoyongan, aku berjalan menuju pintu, dan...
Aku : iya...
Rena : ...
Aku : eh jeleeek, ada apa jeleeek? Masuk yuk, kita lagi party nih?
PLAAAK!!!!!!!
Aku : apa-apaan sih kamu!!! Maen tampar aja!!!

Rena : HEH!!! KAMU TUH YANG APA-APAAN!!! SEJAK KAPAN KAMU MINUM!!!

Aku : eh, terserah aku ya mau ngapain!!! Sapa kamu berani ngelarang-larang aku!!!

Rena : oke kalo gitu, jangan pernah nemuin aku lagi!!!!

Apa yang baru saja aku katakan?? Tadi itu Rena. Aku membentaknya.
YA ALLAH, apa yang sudah aku lakukan?? Aku menyakiti Rena. Seketika aku tersadar, aku berlari mengejar Rena. Tapi sayang aku terlambat, Rena sudah pergi. Aku menyesal. Aku bersalah. Rena pasti sudah membenciku. Aku kalut malam itu, aku tak sadar sama apa yang kuucapkan saat itu.
Rasanya kata-kata itu meluncur begitu saja dari mulutku ini. Ku putuskan untuk kebali ke kamarku. Aku mencoba tidur, walaupun sebenarnya malam ini aku menjadi orang yang paling bodoh sedunia. Aku menyakiti Rena
. Kata-kata itu selalu terngiang dalam pikiranku.
Pagi hari aku terbangun dengan kepala yang sangat berat. Entah berapa teguk, aku hampir menghabskan sebotol vodka. Seketika aku teringat Rena.
Sejak kejadian itu, sebuah tamparan berhasil membuatku tersadar kalau aku salah. Apa Rena masih marah padaku? Apa Rena membenciku? Tapi jika itu yang terjadi, aku pahan kenapa Rena begitu karena aku salah. Karena Rena dulu pernah bilang kalau dia ingin berhenti minum, dan jangan sampai aku ikut-ikutan minum, aku juga berjanji tapi sekarang aku melanggarnya.
Aku mencoba menghubungi Rena, tapi tidak satu pun ada respon dari Rena. Ketika aku mendatanginya di rumahnya katanya Rena keluar. Ah, mungkin kekost Ina? Aku meluncur kesana, tapi nihil. Rena sudah pergi, seolah ditelan bumi.
Hampir 1 minggu aku dan Rena saling nggak berhubungan. Seperti yang ku bilang, sejak kejadian Rena itu Rena benar-benar menghilang dari hidupku. Aku nggak mau kehilangan Rena. Aku nggak ada cara lain, aku harus menculik Rena.
Besoknya aku berencana ke sekolah Rena. Memang kemarin-kemarin tiap aku mendatangi ke sekolahnya Rena selalu berhasil menghindariku, tapi nggak kali ini.
Jam pulang sekolah, dan aku masuk menuju loby dan mencari Rena dengan alasan ada kepentingan OSIS (
, pinter kan caraku ini, memanfaatkan jabatan.). Kemudian ...
Rena muncul. Dasar Rena yang benar-benar poker face dia berhadapan denganku seolah tidak ada apa-apa.
Aku : jeleeek ...
Rena : ada apa ya mas Ale?
WHATS!!!! ALE
???? Sejak kapan Rena memanggilku Ale? Parah, Rena benar-benar marah padaku.Aku : gini Rena, kita perlu bicara? Ten ...
Rena : tentang apa ya mas Ale? Bukannya kita tidak ada kerja sama lagi
?
SKAKMAT!!! Belum selesai bicara Rena sudah mencercaku dengan pertanyaan yang membuatku harus benar-benar memutar otak. Gimana caranya agar aku bisa menculik Rena? Tatapan Rena rasanya sangat ingin segera menamparku, karena disana aku melihat tangan Rena yang menggengm dengan erat, menahan emosi agar tidak mencuat ke permukaan.
Aku ingat sesuatu, kalau ada pertemuan setiap satu bulan sekali anggota OSIS dan pertemuan ini diadakan oleh tempatku.Aku : kita mengundang Rena sebagai perwakilan OSIS di smu ini untuk ikut pertemuan yang diadakan satu bulan sekali dan diadakan di sekolah kami..
Rena : ta ...
Aku : undangan sudah kami kirimkan.
Tiba-tiba seorang karyawan yang mendengar obrolan kami, akhirnya angkat bicara ...
Karyawan : rena, ini kemarin ada surat dari smu ... undangan pertemuan.
Thank’s GOD you here my wish. Aku bener-bener terima kasih kepada karyawan itu yang membuat Rena akhirnya berhasil aku culik. Tapi, bukannya acara itu masih 5 hari lagi ya?? Ahhh, nggak peduli yang penting Rena bisa ikut denganku.
Dijalan tak ada satu perbincangan yang terjadi diantara kami. Seperti Rena sadar kalau aku merencanakan sesuatu.
Rena : alee, kamu mau bawa aku kemana
!!! Ucap Rena dengan ketus.Aku : plisss, buat kali ini aja kamu percaya sama aku? Pintaku.
Mungkin masih ada seedikit kepercayaan yang tersisa untukku, sehingga Rena diam saja.
10 menit kemudian, aku dan Rena sampai di kostku. Aku membawanya ke kamar, biar lebih privat karena akan ada obrolan serius.
SKIP...
Hampir selama 10 menit kami tak berbicara, suasana yang canggung dan asing membuatku takut untuk memulai. Lalu..
Rena : kalau nggak ada yang dibicaran aku pergi saja
! Ucap Rena sambil beranjak dari tempat duduknya.Aku : tunggu. Ucapku sambil menahan tangan Rena.
Aku : duduk dulu ya, ada yang mau aku jelasin soal...
Rena : soal kamu yang mabok, dan kamu bilang aku bukan siapa-siapa kamu
!!! Itu kah yang mau kamu jelasin? Udah jelas kok, aku bukan siapa-siapa kamu hanya seorang teman yang nggak ada hak untuk melarang kamu melakukan apapu. Silahkan mulai sekarang kamu lakukan apa yang kamu suka, dan aku buk...Aku langsung memeluk tubuh mungil Rena, yang sedari tadi menghakimiku.
Rena : HEH!!! Apa-apaan sih kamu ini!!! Maen meluk aku
!!! Ujar Rena yang sambil melepaskan diri dari pelukanku. Tapi semakin dia berontak semakin aku erat memeluknya. Rena menyerah, dia tidak berontak lagi.
Aku : Ren, maaf aku sudah buat kamu kecewa? Aku sudah buat kamu marah? Aku sudah buat kamu membenciku? Aku rasanya nggak pantas jadi sahabat kamu. Tapi apakah ada kesempatan kedua itu buatku? Aku bener-bener nyesel Ren? Aku janji nggak akan ngulangi lagi? Aku janji jeleeek.
Rena : beneer???
Aku : janji jeleeek, kampreeet nggak akan ngulangi lagi.
Rena : ya sudah, jeleek maafin.
Aku kaget dengan kata-kata Rena yang meluncur dari mulut Rena. Aku melepaskan pelukanku, dan aku melihat Rena.Aku : bener, jeleeek maafin kampreet???? Ucapku memastikan.
Rena :
sambil mengangguk sebagai tanda iya, Rena memaafkanku.Aku : HOREEEE!!!! Makas....
Rena : eitzzzzz, enak aja mau peluk-peluk lagi!!! Nggak ada ya...

Aku : yachhhh, kok nggak boleh sih??? Boleh ya??? Plisss ....
Rena : nih!! Ucapnya sambil mengepalkan tangan, tanda kalo aku macem-macem bakal ada bogem mentah dari Rena.
Hari itu aku bener-bener lega, karena aku dan Rena sudah baikan lagi. Tapi satu hal yang aku bingung tentang undangan itu?
Ternyata Rena sudah tahu, tapi kenapa dia mau ikut aku karena Rena ingin tahu gimana aku yang bener-bener nyesel sama yang aku lakukan itu. Ahhh, sudahlah yang penting aku dan Rena sudah baikan
.efti108 memberi reputasi
1




. Mau nggak jauh gimana, smu kami berbeda dan hubungan pertemanan kami hanya via telepon dan sms. Suatu hari sudah waktu pulang sekolah.
… nggak tau ya nih anak makan apa.