3 KONTRAKAN 1 KOST

Beranda

...

Stories from the Heart
3 KONTRAKAN 1 KOST

Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!

Stories from the Heart

32.7KThread•51.9KAnggota

Tampilkan semua post

audrianramanta

04-03-2013 15:12

#636

PART 10 Renungan Di Ruang Tengah

[Ruang Tengah Kontrakan]

Aku menatap cahaya lampu neon yang bias dimataku, ditemani selinting rokok di tangan, aku hisap rokok itu dalam-dalam dan menghembuskannya perlahan.Asapnya mengalun lamban bergerak ke udara terbiaskan oleh pancaran lampu neon di ruang tengah.

Aku tidak sendirian,disebelahku juga duduk Dedi yang menemaniku, di tengah malam itu. Aku menatap perlahan ke arah Dedi kemudian mengalihkan pandanganku lebih jauh lagi menuju sudut kamarku, tampak Mbak Nadia, setelah nangis seharian, akhirnya bisa tidur nyenyak di kasurku ditemani Retno yang juga sedang tertidur disampingnya.

Suasana hening malam itu, anak-anak lain juga sudah tidur di kamar masing-masing, cuma Aku dan Dedi yang masih bangun, lagi curhat-curhatan ceritanya.

"Ded, pernah gak kamu nyesel temenan sama aku?" tanyaku ke arah sahabatku ini.

"Gak, lah, kalo aku nyesel ngapain kita bertahun-tahun ngontrak bareng, kalo kamu?"

"Aku juga gak pernah nyesel, tapi kadang aku mikir kenapa ya orang-orang dideketku pasti punya masalah berat"

"Iku jenenge (itu namanya) kenyataan Yan, semua orang pasti punya masalah, ada kadarnya masing-masing,kalo aku ambil positivnya aja, kadang orang yang masalahnya lebih banyak itu harus bersyukur lho, berarti dia diberi pengalaman hidup lebih banyak sama tuhan untuk berubah lebih baik, inget...semua orang bakal berubah Bro "

"Iya aku tahu Ded, tapi sampai sekarang ini aku masih belum tahu, jalan hidupku mau ke arah mana,kenal sama kamu sama anak-anak, sama Mbak Nadia dan semua orang yang aku kenal, terus masalah-masalahku dan masalah-masalah kalian semua, mungkin emang tuhan udah ngasih pola kehidupan seperti itu ya ke aku"

"Jiaaaaah, kamu kok jadi ngomongnya kayak Yusa sich" Dedi ngakak.

"Bukan gitu....aku lagi merenung aja" ujarku masih sibuk merenung
"Udah ah...kok jadi melow gini, yang jelas semua maslah itu pasti ada jalan keluarnya bro, apa coba gunanya temen kalo gak bisa nyelesaikan masalah temennya, aku juga dulu gitu Bro, aku ngerasa kalo hidup ini gak adil kenapa aku harus punya masalah berat,aku iri sama orang lain yang hidupnya normal aja. Tapi aku akhirnya nyadar, gak pantes kayak gitu, soalnya masih banyak orang yang punya masalah lebih berat dari aku, coba lihat Mbak Nadia, doi kayaknya baik-baik aja, tapi setelah denger masalahnya tadi siang, toh sekali lagi kita keliru"

"Tumben ente keren ngomongnya Ded...hehehehe "

"Sialan....udah ah aku mau tidur, besok pagi banyak kerjaan, belum lagi ngurusin masalah sama Jamban, terus Mbak Nadia, besok harus dikemanain?"

"Biarin aja Mbak Nadia disini, sampek anaknya tenang aja dulu,nanti kalo udah tenang, baru deh kita mikirin jalan keluarnya" ujarku

"Oke lah, ane cabut dulu ya ke kamar, eh...kamu tidurnya jadi di kamar siapa ini? awas aja kalo tidur di kamar sendiri, inget...ada 2 makhluk yang bukan muhrimnya tuh di kamarmu" ujar Dedi nunjuk Mbak Nadia sama Retno yang lagi tidur nyenyak.

"Ja*ok sok suci banget omonganmu, paling ya kalo gak ada ak,u kamu udah nyosor aja ke kamarku, ya udah lah aku tidur di kamarmu aja Ded, bentar aku ambil selimut dulu, kamu duluan aja"

"Ya wis, kamarku gak aku kunci, bye..." Dedi masuk kamarnya sambil nutup pintu.

Aku berjalan masuk ke kamarku sedikit mengendap-endap takut bangunin dua makhluk cantik di kasurku. Aku ambil selimutku dari dalam lemari, tak lupa aku matikan lampu kamarku lantas aku berjalan keluar dari kamar sambil mentup pintunya perlahan.

(BERSAMBUNG)

jenggalasunyi dan 5 lainnya memberi reputasi

Kutip

Balas