Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

voslar35Avatar border
TS
voslar35
RESIDENT EVIL - History of RE [RE Lover Masuk] - Part 2
Mohon emoticon-ToastJikalau Berkenan
Budayakan emoticon-Rate 5 StarSebelum Membaca



Quote:


Quote:


Quote:


History of Resident Evil
Quote:


Spoiler for Cendol:


Kaskuser yang baik selalu meninggalkan jejakemoticon-I Love Kaskus
Diubah oleh voslar35 29-05-2013 18:13
nite.hime
nite.hime memberi reputasi
1
139.9K
1.2K
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923.2KThread83.7KAnggota
Tampilkan semua post
voslar35Avatar border
TS
voslar35
#136
#Raccon City Incident "Last Hope" Part 2
Raccon City Incident "Last Hope" Part 2


Tapi perjalanan masih belum selesai, kini giliran rekan seperjalanannya yang mengalami hambatan, disaat Claire dan Sherry sedang melewati area storage room, tiba-tiba William Birkin langsung merangsek masuk dengan menjebol dinding ruangan. Kini Claire harus berhadapan dalam pertarungan terakhirnya melawan monster G-William yang sudah bermutasi pada tingkat 4. Claire yang sudah mempersiapkan ini sebelumnya sekarang tinggal menyelesaikan duel satu lawan satu dengan William.

Duel-pun dimulai, Claire yang memanfaatkan sisi terluar area kembali melakukan tembakan penetrasi dari jarak yang aman, sedangkan William yang terus bergerak mengejar Claire hanya bisa berputar-putar saja sambil sesekali ia melakukan serangan kejutan. Grenade Launcher Claire nampaknya sangat efektif dalam meredam serangan tiba-tiba William, sesaat ia langsung terhambat pergerakannya. William yang terus-menerus memburu Claire mencoba melakukan beberapa tekanan, dalam jarak dekat saja quad-talons milik William bisa menjadi senjata super mematikan, serangannya sanggup menghancurkan tembok atau merobek dinding besi sekalipun, bahkan jika Claire terkena serangannya pastilah ia bakal tewas seketika itu juga. Teknik seperti swing, quad-strike, crush, impale, grab-and-stab merupakan style-style andalan setiap serangan Tyrant pada umumnya, namun porsi peningkatan kekuatan yang dimiliki G-mutation, bahkan mampu jauh melebihi sekaliber T-02 Nemesis. Claire yang memiliki bakat menembak dengan akurat akhirnya berhasil melumpuhkan William setelah menembak organ vitalnya berkali-kali dalam pertarungan, Claire sendiri saat itu hanya mengalami luka ringan dan beberapa cedera di bagian tubuhnya.

Namun pertarungan masih belum selesai, William yang bertransformasi tubuhnya ke tingkat 5 kini siap beraksi kembali. Wujud William kali ini sudah berbeda dengan mutasi-mutasi sebelumnya, tubuhnya sudah berubah secara signifikan, serangan yang tadinya bertumpu pada kekuatan sekarang berubah dengan mengandalkan kecepatan layaknya hewan-hewan pemburu. Alhasil Claire yang terkejut dengan perubahan William kini harus mencari cara lain untuk mengalahkannya.

Pertarungan fase kedua kembali terjadi, William yang mempunyai pergerakan lebih cepat dari sebelumnya kini semakin beringas menyerang targetnya, Claire yang sempat berkali-kali menghindar dari kejarannya terus tertekan sampai tak ada celah lagi untuk melakukan serangan balik, bahkan hampir seluruh ruangan lab ikut porak-poranda akibat amukan monster tersebut. Claire yang terus tersudut mencoba mencari tempat aman untuk menjaga jarak dengan William, walau secara adu taktik Claire masih bisa unggul darinya, namun serangan William yang bertubi-tubi membuat stamina Claire semakin terkuras habis. Alhasil ia harus menggunakan cara one hit one kill untuk menjatuhkannya.

Sesaat William kembali menyerang, Claire yang mencoba membidik rongga mulutnya langsung menembakkan peluru terakhir tepat didepannya sebelum ujung-talon milik William menembus dada Claire sepersekian detik lagi. Hasilnya kepala monster tersebut langsung pecah berantakan, tubuhnya juga ikut terpental akibat tembakan Claire, William-pun kembali berhasil dikalahkan disaat-saat kritis.

Claire yang sudah tidak ada waktu lagi untuk merayakan kemenangannya segera bergegas menyusul Sherry yang sudah berada di underground train bersama Leon. Waktu yang dimiliki Claire kini tinggal sedikit, ia terus berlomba dengan countdown auto-destruct system yang sebentar lagi meluluh-lantakkan seluruh Fasilitas, jika terlambat sedikit saja berarti kematian taruhannya. Dilain pihak Leon dan Sherry sibuk mengaktifkan panel system yang berada didalam kereta, setelah berhasil menghidupkan power dan mengakses control train, mereka berdua langsung menjalankan kereta tersebut. Claire yang mengetahui kereta telah bergerak, kini mencari jalan alternatif untuk memotong jalan. Dengan cepat Claire membuka pintu darurat yang berada tak jauh dari basement, alhasil ia-pun sampai di sisi tunnel jalur underground train. Claire yang saat itu berpapasan dengan kereta, segera mengejarnya walau sedikit terlambat, disisi lain Leon yang membuka pintu kereta langsung memberikan instruksi agar Claire segera melompat sembari mengulurkan tangannya. Claire yang sudah kelelahan langsung melompat dengan kekuatan terakhirnya, dan... nice catch!! Leon-pun berhasil menangkap Claire.

Sherry yang gembira melihat Claire selamat langsung menggandeng tangannya, ia nampaknya sangat mengkhawatirkan Claire setelah pertarungan akhir dengan mantan ayah kandungnya.
Belum selesai dengan kegembiraan, lagi-lagi mereka mendapat gangguan, William yang sudah bermutasi menjadi monster tidak-karuan bentuknya secara tiba-tiba masuk kedalam gerbong kereta melalui pintu belakang, Leon dan Claire kaget dengan kehadirannya langsung mengunci pintu utama sembari memikirkan cara mengenyahkan William untuk terakhir kalinya. Tak lama setelah menetapkan rencana, mereka bertiga lalu membagi tugas, Leon dan Claire segera membuka pintu utama untuk melakukan perlawanan sambil menekan William hingga terdorong ke belakang, sedangkan Sherry mengaktifkan tombol untuk melepas link gerbong 2. Dan hasilnya bisa kita pastikan, William akhirnya terpisah dari kereta utama.
Sesaat kemudian Underground Research Facility meledak beserta seluruh ruangan basement dan jalur tunnel. William yang akhirnya “ketinggalan kereta-pun” ikut berakhir bersama ledakan yang menimpa seluruh Fasilitas. Leon, Claire dan Sherry berhasil meninggalkan Raccoon City.

THE LONEWOLF

Beberapa jam sebelumnya salah satu anggota USS Alpha Team yaitu Hunk juga melakukan pelarian terakhirnya setelah terdampar tak sadarkan diri selama 8 hari di sewer, tanggal 22 September ia beserta timnya sempat ditugaskan untuk merebut paksa sample G-virus dari tangan William Birkin, namun terjadi insiden yang menyebabkan seluruh anggotanya tewas saat menjalankan misi tersebut. Hunk sendiri nantinya akan melewati jalur utama via RPD station untuk menuju escape point. Dalam perjalanannya menuntaskan misi ia akan berhadapan dengan banyak monster pemburu, zombie-zombie yang semakin menggila dan masih banyak lagi.
Diawali dengan kontak radio dengan pilot USS yang berpatroli disekitar uptown district Raccoon City, Hunk memberikan sinyal kepada sang pilot bahwa sample G-virus terakhir kini telah didapat dan ia meminta bantuan evakuasi secepatnya. Sang pilot yang saat itu sedang memantau kondisi USS Delta Team yang sedang beroperasi langsung bermanuver menuju RPD station untuk menjemput Hunk, dengan tidak membuang-buang waktu lagi akhirnya Hunk segera bergegas menuju rooftop area RPD station.

Perjalanan Hunk tampaknya tidak begitu mudah, banyak zombie-zombie yang siap menghadang di setiap langkah pelariannya, apalagi kali ini Hunk harus berlomba dengan waktu sembari membawa persenjataan yang sangat minim. Namun bukan sang “lonewolf” jika harus menyerah sampai disitu saja, apalah arti sebuah senjata jika kedua kaki dan tangannya sanggup menjatuhkan lawan hanya dengan sekali serangan. Yap, Hunk tentunya menggunakan skill bela-diri untuk melumpuhkan para zombie-zombie. Teknik-teknik seperti side-kick, melee-stab, slash, fatal neck-breaker adalah salah satu keunggulan serangan yang ia miliki, alhasil gebuk sana, gebuk sini-pun para zombie dan gerombolan cerberus yang menghadangnya dapat dilumpuhkan dengan mudah.

Dalam setiap perjalananya Hunk juga menerima random radio chatter dari seluruh penjuru kota, disini ia bisa mengetahui bagaimana situasi detik-detik terakhir kota tersebut. Sesampainya di koridor RPD station, Hunk sempat menerima transmisi radio dari rekannya sesama anggota Alpha Team, yaitu Goblin-6. Hunk yang diminta untuk menolong Goblin-6 yang sedang terjebak di sewer ternyata tidak digubris olehnya, Hunk yang tetap memprioritaskan kepentingan tugas, dengan sikap dingin menolak untuk kembali membantu Goblin-6, ia hanya mengatakan sebuah kalimat kepadanya “This is war, survival was your responsibility”. Hunk lalu meninggalkan Goblin-6.

Hunk sempat berhadapan dengan beberapa BOW Hunter di area rooftop, duel antara sang serigala dengan monster pemburu-pun tidak dapat terhindarkan, Hunk yang mengandalkan balance kekuatan antara pertahanan dan serangan akhirnya mampu mengimbangi Hunter. Dengan serangan mematikan serta kecepatan reaksi dan pemanfaatan situasi, Hunk berhasil melumpuhkan Hunter hanya dalam hitungan detik, walau secara pertarungan Hunk juga mengalami cedera tapi kesigapannya dalam menjatuhkan lawan layak diacung jempol. Tak lama kemudian sebuah helikopter USS datang untuk menjemputnya, Hunk segera dievakuasi dan misi akhirnya terselesaikan.
0
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.