- Beranda
- Stories from the Heart
JUST ONE !!! (based true story)
...
TS
chumchumcuit
JUST ONE !!! (based true story)
ijinkan saya untuk menuliskan cerita ini, dan sekarang saya sudah memenuhi janji sahabatku yang saat ini sedang bahagia, I MISS YOU ...
Kisah ini, adalah kisah seorang teman sekaligus sahabat yang berharap tidak ada lagi seseorang yang takut karena tak sempurna.
Setiap manusia hidup memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing yang diberi oleh Sang Pencipta.
Sekarang tinggal kita mau menerima kekurangan kita, sebagai sebuah kelebihan atau hanya meratapi kekurangan yang kita miliki sebagai sebuah musibah.
Cerita ini yang berbicara bukan aku (pemilik akun) tetapi seorang teman dan juga sahabat, sebut saja dia ALE.

Kisah ini, adalah kisah seorang teman sekaligus sahabat yang berharap tidak ada lagi seseorang yang takut karena tak sempurna.
Setiap manusia hidup memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing yang diberi oleh Sang Pencipta.
Sekarang tinggal kita mau menerima kekurangan kita, sebagai sebuah kelebihan atau hanya meratapi kekurangan yang kita miliki sebagai sebuah musibah.
Cerita ini yang berbicara bukan aku (pemilik akun) tetapi seorang teman dan juga sahabat, sebut saja dia ALE.
Spoiler for THE RULE (WAJIB BACA !!!):
Spoiler for INDEX 1-100:
Spoiler for PART 1:
Diubah oleh chumchumcuit 17-03-2019 11:13
farrazaidid memberi reputasi
1
176.1K
1.8K
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•51.9KAnggota
Tampilkan semua post
TS
chumchumcuit
#28
PART 17
Aku tak peduli kalau yang saat ini ku
adalah temanku sendiri, Rena.
Saat kami sedang bercumbu,
tok…tok…tok…
Ada yang mengetok pintu kamarku, siapa?
Semakin lama semakin keras.
Seseorang : mas… mas Ale…
Aku tersadar, ternyata itu sebuah mimpi
. Mimpi yang indah
.
Ale : iyah, sebentar…
Aku mencoba menenangkan diri. Aku meraih botol air minum yang selalu aku sediakan di samping tempat tidurku. Entah berapa tegukan, rasanya setelah mimpi itu aku menjadi haus.
Aku lihat Rena yang ternyata tertidur di meja belajarku. Mungkin kelelahan karena dia mengurusku, dan mengerjakan tugasnya. Aku tak tega membangunkannya.
Tunggu siapa yang tadi mengetok pintu kamarku, mengganggu orang mimpi enak aja tuh orang, omelanku dalam hati.
Aku : hmmm…
Putra : tidur toh mas? Mas, mau nitip makan nggak?
Aku : boleh deh, Tra…
Putra : ok mas. Mas, mana mbag Rena?
Aku : tuh.. ucapku sambil menunjuk Rena yang ketiduran.
Putra : wah, kasian mbag Rena sampai ketiduran gitu? Tapi cantiiik ya mas
Aku : yachhh, udah sana! Ucapku sambil mendorong wajahnya pakai tanganku.
Putra : ah, mas Ale ini ndak bisa liat orang seneng dikit? Pesen berapa mas?
Aku : 2 aja tra.
Putra : ok mas. Ucapnya sambil ngeloyor.
Saat aku berbalik badan, aku melihat Rena yang dengan tenangnya tidur di meja belajarku sambil meletakan kepalanya di atas tangannya. Aku berjalan mendekat padanya, dan seketika aku teringat pada mimpi yang baru aku alami barusan.
Dan gara-gara si sompret Putra mimpiku sedikit nggak puas. Aku melihat wajah Rena. Baru kali ini aku melihat wajah yang benar-benar tenang. Aku memberanikan diri untuk memangdangi wajahnya lebih dekat lagi.
Lagi-lagi jantungku kembali berdegup kencang dan lagi-lagi batin ini bergulat. Aku rasanya tak peduli, aku mendekat teru…terus…dan terus, sampailah bibirku mendarat di bibir mungil Rena
., selamat tidur Rena, ucapku lirih.
Aku kembali ke tempat tidurku, dan melanjutkan istirahat dengan perasaan yang bercampur aduk.
Saat itu kalau aku tak salah ingat jam 19.00 malam. Aku terbangun dari tidurku. Aku melihat sekeliling, gelap. Aku berdiri dari tempat tidurku dan mulai meraba-raba tembok mencari tombol lampu, ketemu.
Aku mengidupkan lampu. Di meja makan ada satu nasi bungkus, dan sebuah memo :
kampreeet, jeleeek pulang dulu. Kamu makan ya,tuh nasi bungkus yang kamu pesen tadi. Jangan lupa minum obatnya. Cepet sembuh kampreeet
Ternyata Rena sudah pulang, tinggal aku disini sendirian.
adalah temanku sendiri, Rena.Saat kami sedang bercumbu,
tok…tok…tok…
Ada yang mengetok pintu kamarku, siapa?
Semakin lama semakin keras.Seseorang : mas… mas Ale…
Aku tersadar, ternyata itu sebuah mimpi
. Mimpi yang indah
. Ale : iyah, sebentar…
Aku mencoba menenangkan diri. Aku meraih botol air minum yang selalu aku sediakan di samping tempat tidurku. Entah berapa tegukan, rasanya setelah mimpi itu aku menjadi haus.
Aku lihat Rena yang ternyata tertidur di meja belajarku. Mungkin kelelahan karena dia mengurusku, dan mengerjakan tugasnya. Aku tak tega membangunkannya.
Tunggu siapa yang tadi mengetok pintu kamarku, mengganggu orang mimpi enak aja tuh orang, omelanku dalam hati.
Aku : hmmm…
Putra : tidur toh mas? Mas, mau nitip makan nggak?
Aku : boleh deh, Tra…
Putra : ok mas. Mas, mana mbag Rena?
Aku : tuh.. ucapku sambil menunjuk Rena yang ketiduran.
Putra : wah, kasian mbag Rena sampai ketiduran gitu? Tapi cantiiik ya mas

Aku : yachhh, udah sana! Ucapku sambil mendorong wajahnya pakai tanganku.
Putra : ah, mas Ale ini ndak bisa liat orang seneng dikit? Pesen berapa mas?
Aku : 2 aja tra.
Putra : ok mas. Ucapnya sambil ngeloyor.
Saat aku berbalik badan, aku melihat Rena yang dengan tenangnya tidur di meja belajarku sambil meletakan kepalanya di atas tangannya. Aku berjalan mendekat padanya, dan seketika aku teringat pada mimpi yang baru aku alami barusan.

Dan gara-gara si sompret Putra mimpiku sedikit nggak puas. Aku melihat wajah Rena. Baru kali ini aku melihat wajah yang benar-benar tenang. Aku memberanikan diri untuk memangdangi wajahnya lebih dekat lagi.
Lagi-lagi jantungku kembali berdegup kencang dan lagi-lagi batin ini bergulat. Aku rasanya tak peduli, aku mendekat teru…terus…dan terus, sampailah bibirku mendarat di bibir mungil Rena
., selamat tidur Rena, ucapku lirih. Aku kembali ke tempat tidurku, dan melanjutkan istirahat dengan perasaan yang bercampur aduk.
Saat itu kalau aku tak salah ingat jam 19.00 malam. Aku terbangun dari tidurku. Aku melihat sekeliling, gelap. Aku berdiri dari tempat tidurku dan mulai meraba-raba tembok mencari tombol lampu, ketemu.
Aku mengidupkan lampu. Di meja makan ada satu nasi bungkus, dan sebuah memo :
kampreeet, jeleeek pulang dulu. Kamu makan ya,tuh nasi bungkus yang kamu pesen tadi. Jangan lupa minum obatnya. Cepet sembuh kampreeet

Ternyata Rena sudah pulang, tinggal aku disini sendirian.

efti108 memberi reputasi
1




. Mau nggak jauh gimana, smu kami berbeda dan hubungan pertemanan kami hanya via telepon dan sms. Suatu hari sudah waktu pulang sekolah.
… nggak tau ya nih anak makan apa. 