TS
Heilel_Realz012
[FanFict] Ragnarok - Die Aegis Schild [Ragnarok Online - Anthology]
prakata:
Ini adalah trit fanfict pertama yang penulis buat setelah cukup 2 tahun menulis kisah fiksi original. Fanfict ini mengisahkan mengenai akibat dari perang besar yang terjadi melibatkan Kerajaan Rune Midgard dan Republik Schwartzwald. Story akan terfokus pada konflik negara yang berada dalam satu continent, bukan hanya mengenai kisah orang-orang dengan berbagai jobclass yang ada di dunia ragnarok online.
Kisah ini mengambil referensi dari Patch Episode yang ada di Game onlinenya. tapi tidak seluruh isi cerita di fict ini serupa.
Mohon tidak menjadi Silent Reader. Jadilah pembaca aktif untuk memberi masukan bagi karya saya. Saya tau tulisan saya masih jauh dari sempurna, masih banyak kesalahan baik EYD maupun tata bahasa yang kurang baik. Saya selalu mengharapkan adanya kritikan yang membangun dari para pembaca.…
selamat membaca
Die Aegis Schild
by Heilel_Realz012
Another title name : Ragnarok - The Aegis Shield
Status : Ongoing
ahh iya pengumuman kali aja masih ada pembaca yang belum tahu...
wa bikin Prelude Ragnarok - Die Aegis Shilddalam versi komik. menceritakan tentang pertemuan Kiev dan Lucretia ketika masih remaja dan sebelum kematian legendary hero di GH dan pecahnya perang 3 tahun yang lalu di Juno.
cerita yang memulai permulaan dari fanfict ini. silahkan di cek tritnya
Terbangun dalam sadar. Langit merah kelabu menjadi latar dari momen itu.
Masa lalu yang terukir dalam ingatan. Ingatan akan kepedihan peperangan.
Perang ketiga yang tidak pernah terbesitkan akan terjadi, membawa Republik Schwartzwald dan Kerajaan Rune midgard untuk bersatu. Para pahlawan berjuang bertumpah darah dan tewas sebagai legenda demi kedamaian, seperti apa yang terjadi dua tahun lalu pada para ksatria rune midgard yang mengorbankan dirinya untuk mencegah kebangkitan Dark Lord di Glast Heim.
War of Juno adalah sebutan untuk peristiwa itu, suatu perang yang terjadi di daerah El Mas Plateau di mana kota yang menjaga gerbang menuju dunia atas Asgard itu berada. Perang untuk mempertahankan Kota Juno yang menyimpan Heart of Ymir merupakan perang terbesar yang pernah terjadi dan tertulis dalam catatan sejarah yang dibuat para Sage.
Telah berlalu tiga tahun sejak masa itu. Republik dan Kerajaan mengalami masa-masa pahit bersama. Kehancuran dan kepedihan yang menyatukan mereka atas nama continent midgard, kini memisahkan mereka kembali karena rasa kehilangan yang teramat sangat besar.
Sisa-sisa dari kehancuran masa lalu masih dapat terlihat di mana-mana sekalipun dunia ini telah mencoba untuk kembali membangun dan menyembuhkan diri. Setiap pahlawan yang bertahan hidup memiliki luka masing-masing yang dibawanya. Seperti apa yang juga kubawa ini.
Luka yang kuberi padanya… Luka yang menyakiti hatinya…
Ini adalah trit fanfict pertama yang penulis buat setelah cukup 2 tahun menulis kisah fiksi original. Fanfict ini mengisahkan mengenai akibat dari perang besar yang terjadi melibatkan Kerajaan Rune Midgard dan Republik Schwartzwald. Story akan terfokus pada konflik negara yang berada dalam satu continent, bukan hanya mengenai kisah orang-orang dengan berbagai jobclass yang ada di dunia ragnarok online.
Kisah ini mengambil referensi dari Patch Episode yang ada di Game onlinenya. tapi tidak seluruh isi cerita di fict ini serupa.
Mohon tidak menjadi Silent Reader. Jadilah pembaca aktif untuk memberi masukan bagi karya saya. Saya tau tulisan saya masih jauh dari sempurna, masih banyak kesalahan baik EYD maupun tata bahasa yang kurang baik. Saya selalu mengharapkan adanya kritikan yang membangun dari para pembaca.…
selamat membaca
Quote:
Die Aegis Schild
by Heilel_Realz012
Another title name : Ragnarok - The Aegis Shield
Status : Ongoing
Quote:
Quote:
Attention
ahh iya pengumuman kali aja masih ada pembaca yang belum tahu...
wa bikin Prelude Ragnarok - Die Aegis Shilddalam versi komik. menceritakan tentang pertemuan Kiev dan Lucretia ketika masih remaja dan sebelum kematian legendary hero di GH dan pecahnya perang 3 tahun yang lalu di Juno.
cerita yang memulai permulaan dari fanfict ini. silahkan di cek tritnya
Quote:
Spoiler for Prologue:
Prologue
Terbangun dalam sadar. Langit merah kelabu menjadi latar dari momen itu.
Masa lalu yang terukir dalam ingatan. Ingatan akan kepedihan peperangan.
Perang ketiga yang tidak pernah terbesitkan akan terjadi, membawa Republik Schwartzwald dan Kerajaan Rune midgard untuk bersatu. Para pahlawan berjuang bertumpah darah dan tewas sebagai legenda demi kedamaian, seperti apa yang terjadi dua tahun lalu pada para ksatria rune midgard yang mengorbankan dirinya untuk mencegah kebangkitan Dark Lord di Glast Heim.
War of Juno adalah sebutan untuk peristiwa itu, suatu perang yang terjadi di daerah El Mas Plateau di mana kota yang menjaga gerbang menuju dunia atas Asgard itu berada. Perang untuk mempertahankan Kota Juno yang menyimpan Heart of Ymir merupakan perang terbesar yang pernah terjadi dan tertulis dalam catatan sejarah yang dibuat para Sage.
Telah berlalu tiga tahun sejak masa itu. Republik dan Kerajaan mengalami masa-masa pahit bersama. Kehancuran dan kepedihan yang menyatukan mereka atas nama continent midgard, kini memisahkan mereka kembali karena rasa kehilangan yang teramat sangat besar.
Sisa-sisa dari kehancuran masa lalu masih dapat terlihat di mana-mana sekalipun dunia ini telah mencoba untuk kembali membangun dan menyembuhkan diri. Setiap pahlawan yang bertahan hidup memiliki luka masing-masing yang dibawanya. Seperti apa yang juga kubawa ini.
Luka yang kuberi padanya… Luka yang menyakiti hatinya…
****
Spoiler for Character:
Quote:
Kiev Alastor
Adept Gunslinger known as Rebellion
Kiev adalah anggota dari 4th squadron Schwartzwald Brigade yang ikut serta berperang mempertahankan Kota Juno 3 tahun yang lalu. Dia mendapatkan bintang kehormatan sharpshooter dari republik juga medali kehormatan dari rune midgard atas jasanya melindungi Kota Geffen dan Aldebaran. Setelah perang berakhir dan wave of darkness lenyap, Kiev kembali ke Republik Schwartzwald dan menjadi mentor para Gunslinger di kota industri Einbroch.
Kiev memiliki kisah masa lalu dengan Lucretia.
Adept Gunslinger known as Rebellion
Kiev adalah anggota dari 4th squadron Schwartzwald Brigade yang ikut serta berperang mempertahankan Kota Juno 3 tahun yang lalu. Dia mendapatkan bintang kehormatan sharpshooter dari republik juga medali kehormatan dari rune midgard atas jasanya melindungi Kota Geffen dan Aldebaran. Setelah perang berakhir dan wave of darkness lenyap, Kiev kembali ke Republik Schwartzwald dan menjadi mentor para Gunslinger di kota industri Einbroch.
Kiev memiliki kisah masa lalu dengan Lucretia.
Quote:
Lucretia Valentine
Paladin class Virtue
Lucretia adalah adik dari Gabriel Valentine mentor dari crusader guild yang merupakan satu dari empat pemimpin utama Rune midgard Deffensor. Dia adalah crusader dari 3rd Batalion yang bertugas menjaga wilayah North Rune Midgard ketika Wave of Darkness menyebar. Lucretia adalah bagian dari ratusan ribu anggota pertahanan midgard yang ikut mempertahankan kota Juno dari kejatuhan. Dia mendapatkan medali kehormatan langsung dari Raja Tristan III atas jasanya berperang di Juno dan dilantik secara langsung menjadi bagian dari kesatuan Paladin.
Lucretia memiliki masa lalu yang indah dengan Kiev namun setelah War of Juno, mereka akhirnya berpisah.
Paladin class Virtue
Lucretia adalah adik dari Gabriel Valentine mentor dari crusader guild yang merupakan satu dari empat pemimpin utama Rune midgard Deffensor. Dia adalah crusader dari 3rd Batalion yang bertugas menjaga wilayah North Rune Midgard ketika Wave of Darkness menyebar. Lucretia adalah bagian dari ratusan ribu anggota pertahanan midgard yang ikut mempertahankan kota Juno dari kejatuhan. Dia mendapatkan medali kehormatan langsung dari Raja Tristan III atas jasanya berperang di Juno dan dilantik secara langsung menjadi bagian dari kesatuan Paladin.
Lucretia memiliki masa lalu yang indah dengan Kiev namun setelah War of Juno, mereka akhirnya berpisah.
Quote:
Colt and Winchester
Gunslinger Rookie
Colt dan Winchester adalah dua anak didik Kiev yang ikut dalam perjalanan mengunjungi kerajaan rune Midgard.
Colt adalah gunslinger yang memiliki nilai terpayah dari segala segi. Namun dia memiliki kelebihan lain yang potensinya diketahui oleh Kiev. Colt yang tidak mahir menembak, menggunakan senjata black rose yang merupakan shotgun.
Winchester adalah pemilik medali perak dalam ujian menembak. Dia merupakan member Rank B yang mahir menggunakan Rifle. Winchester adalah wanita yang pendiam. Dia selalu terlihat berhati-hati dan memperlakukan dengan baik riflenya yang dia berikan nama 'Stormwind'.
Gunslinger Rookie
Colt dan Winchester adalah dua anak didik Kiev yang ikut dalam perjalanan mengunjungi kerajaan rune Midgard.
Colt adalah gunslinger yang memiliki nilai terpayah dari segala segi. Namun dia memiliki kelebihan lain yang potensinya diketahui oleh Kiev. Colt yang tidak mahir menembak, menggunakan senjata black rose yang merupakan shotgun.
Winchester adalah pemilik medali perak dalam ujian menembak. Dia merupakan member Rank B yang mahir menggunakan Rifle. Winchester adalah wanita yang pendiam. Dia selalu terlihat berhati-hati dan memperlakukan dengan baik riflenya yang dia berikan nama 'Stormwind'.
Diubah oleh Heilel_Realz012 04-05-2013 10:20
0
140.7K
Kutip
2.1K
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Fanstuff
1.9KThread•259Anggota
Tampilkan semua post
TS
Heilel_Realz012
#5
Added Act 1.3
Spoiler for Act 1-3:
Act 1.3 Wind Of The Past
Malam telah tiba di kota Einbroch. Kini suasana berubah menjadi sunyi, sebab semua mesin pabrik berhenti karena tidak adanya lagi kegiatan produksi akibat peraturan yang diberlakukan untuk hak asasi buruh kerja. Di setiap sudut kota terlihat sepi tidak ada orang yang berjalan. Para penduduk tertirur lelap bersitirahat untuk bekerja keras lagi besok.
Benar bahwa rutinitas mereka sangatlah berat tapi mereka bekerja keras demi menghidupi keluarga mereka masing-masing. Baik ayang berada di Einbroch, hugel,. Atau bahkan yang berada di daratan kerajaan Rune Midgard.
Aku berjalan dalam gelap melewati lampu-lampu jalan yang memberikan terang. Tidak kukira aku akan kembali bertemu dengannya, Kakak dari Lucretia di tempat seperti ini. Aku merasa setelah tiga tahun yang lalu kami akan benar-benar terpisah dan perang itu merupakan akhir dari segalanya. Tapi, sekarang aku mendapatkan kesempatan kembali ke tempat itu.
Prontera, Capital City Kerajaan Rune Midgard tempat di mana Lucretia berada.
“Apa yang kau lakukan malam-malam begini berjalan-jalan?” ucap suara terdengar bertanya dan membuatku menghentikan langkah.
Aku memandang ke arah suara itu dan melihat di seberang jalan berdiri wanita dengan pakaian maid berwarna coklat dengan apron putih yang dikenakannya dan memegang papan kayu persegi yang berisi lembaran kertas catatan.
Wanita berambut merah dan berkacamata ini adalah Kafra. Petugas yang bertugas membantu orang-orang untuk masalah penyimpanan barang juga pencatatan keberadaan pendatang. Mereka juga bertugas untuk memberikan pelayanan teleportasi. Namun hal itu tidak lagi bisa digunakan akibat ledakan cahaya Heart of Ymir tiga tahun lalu.
“Malam memang belum begitu larut. Tapi sudah tidak terlihat lalu lalang di sini. Apa kamu tidak takut bila ada penculik yang mengincarmu, Debril?” ucapku sedikit tersenyum.
“Ini adalah pekerjaaan kau tahu itu, Kiev! Berdiri menunggu hingga jam kerja habis itu memang kadang menyebalkan. Tapi inilah pekerjaanku!”
Aku mendekati sang kafra, melihat raut wajahnya ketus dengan lirikan mata seperti rubah. “Jika kau tidak membutuhkan pelayananku, sebaiknya kau pergi saja.” Ucap Debril sembari mengalihkan pandangannya ke arah lain dan memegang papan kayu itu erat di dadanya.
Ya wanita ini setiap harinya bekerja untuk membantu orang-orang. Pekerjaan yang membutuhkan ketenangan dan pengendalian diri yang besar karena setiap pelanggan memiliki sifat yang berbeda-beda. Bahkan ketika malam tiba seperti ini apabila memang sift-nya, mereka harus tetap bekerja sekalipun kota telah sangat sepi.
“Baiklah, aku ingin menyimpan satu kantung uang berjumlah 150.000 zeny.” Ucapku sembari mengeluarkan satu kantung uang.
“Kamu tidak sedang memflirtingku malam-malam begini bukan?” pandang heran Debril ke arahku.
“Bagaimana aku bisa melakukan itu? Apa kau tidak lihat George di seberang jalan sana menatapku seperti hendak membunuhku.” Ucapku sembari sedikit tertawa.
Debril mengalihkan pandangannya ke arah yang kutunjukan dan melihat George memang ada di sana. George adalah anggota Guard kota Einbroch.dia berpakaian hitam dengan scarf merah yang menutupi mulutnya dan mengenakan topi yang unik. Sehari-harinya mereka menggenggam tongkat dan berkeliling menjaga kota.
Aku tidak ingin benda itu untuk kali pertamanya dipukulkan padaku. “Jika kalian berdua menikah kabari aku. Oke?” ucapku pelan berjalan pergi meninggalkan debril yang masih menghitung uang. “A-Apa yang kau katakan!”
Aku tersenyum kecil mendengar suara berisik yang debril ucapkan malam mini. Aku sering sekali menggodanya. Aku merasakan dia kesepian apa yang kulakukan adalah untuk sedikit membuatnya sedikit bersemangat. Tapi George mungkin mengganggapnya lain. Yah kewajaran. Mereka berdua adalah pasangan yang memang saling menyembunyikan perasaan masing-masing.
Tapi aku tahu George adalah orang yang baik. Dia adalah Guard yang bersedia datang dan tetap menjaga Juno tiga tahun yang lalu ketika semuanya telah luluhlantak dalam kekacauan dan keputusasaan. Dia mungkin tidak berada di garis depan. Tapi dia tetap bertahan dan berjuang di dalam kota.
Langkah yang kulakukan akhirnya sampai di tempat yang kutuju, Penginapan Kota Einbroch. Kulihat terdapat satu peco-peco yang terlihat beristirahat dalam stable. Jadi Gabriel ternyata memang belum pergi dari kota ini?
Ketika aku hendak melangkah masuk, seseorang keluar dari pintu penginapan. Hal itu cukup membuatku kaget, sebab yang keluar adalah Gabriel Valentine dengan zirah perak yang dikenakannya yang dibalut mantel dan disekitar lehernya tergantung kalung salib.
“Ahh Kiev?!”
“Selamat malam, Gab.” Jawabku dengan senyum walaupun posisi tubuhku terlihat terkejut melangkah mundur.
Aku berjalan berkeliling di malam hari dengan Gabriel. Dia terlihat lebih menyenangkan ketika tidak dalam kondisi bekerja. Dia terlihat lebih bersahabat, mengatakan bahwa dirinya senang bisa bertemu denganku setelah tiga tahun berlalu tanpa pernah tahu kabar masing-masing.
Kami berdua akhirnya tiba di daerah tempat di mana tranportasi balon udara Einbroch berada. Gabriel ternyata akan pulang ke Rune Midgard malam ini menaiki kapal udara itu dan meninggalkan tunggangan setianya sementara di sini karena kepentingan darurat lain.
“Ada hal penting yang ingin kau bicarakan padaku?” ucapku menyela dirinya yang tertawa ketika menceritakan kisah bagaimana selama tiga tahun ini melatih para crusader pemula.
“Ahh… maaf aku sedikit tertawa.” Jawabnya menahan tawa. “Kau selalu seperti ini Kiev. Ketika berada bersamaku selalu bertanya langsung ke poin utama dan terdiam bingung berbicara ketika bersama Lucretia.”
Jantungku berdegup cukup kencang mendengar nama itu. Gabriel melihat raut wajah dan gerak gerikku yang berubah, tiba-tiba menyeringai dan membisikan sesuatu padaku.
“Tidakkah kamu merindukan adikku?”
Aku membuang nafas berat yang tertahan. Mengalihkan pandangan ke arah lain seakan-akan ingin mengalihkan pembicaraan. Namun apa yang ditanyakannya adalah sesuatu yang benar-benar ingin kujawab. “Apakah Lucretia bahagia?”
“Jadi benar kamu masih mencintai Lucretia? Cukup mengejutkan bagiku ketika setelah tiga tahun ternyata kamu belum juga mengambil seorang pendamping hidup.”
“Aku baik-baik saja selama tiga tahun ini.”
Aku memandang wajah Gabriel yang terlihat menahan sesuatu. Dia seperti ingin mengatakan sesuatu tapi tertahan dan terus tertahan seakan-akan kata-kata itu berat. “Aku-Aku minta maaf atas apa yang kulakukan pada kalian. Ini juga begitu berat untuk kulakukan.”
“Sesuatu terjadi pada Lucretia?” tanyaku heran mendengar ucapan yang dilontarkan Gabriel.
“Tidak, Lucretia baik-baik saja. Hanya.. dia… telah memiliki tunangan.”
Seperti yang dahulu kuduga. Jadi akhirnya dia memilih untuk berjalan ke depan dan melanjutkan hidup. Sedangkan aku memilih sendiri selama ini. “Itu baik. Kau mengatakan pula tadi bahwa dia bahagia. Aku senang mendengarnya.”
“Kiev…”
“Aku telah melewati banyak waktu indah bersamanya. Juga waktu yang menyedihkan ketika aku membuatnya menangis menderita. Jika memang ini adalah jalan agar dirinya bahagia. Maka aku tidak akan menyesalinya.”
Cahaya lampu panjang yang menerangi pangkalan udara Einbroch, membelah langit hitam malam memberikan cahaya pada sudut-sudut hitam yang gelap di langit. Aku tahu aku harus menerima semuanya. Karena aku yang memilih pergi meninggalkannya tiga tahun yang lalu ketika perang besar berakhir.
“Jika saja kau seorang ksatria, maka aku akan berjuang agar dapat membuatmu bersama dengan Lucretia.” Ucap pelan Gabriel memeahkan hening cukup lama ketika aku terdiam.
“Jika aku adalah seorang ksatria, mungkin aku tidak akan bertemu dengannya ketika itu.”
Perkataan itu menjadi penutup pembicaraan kami. Gabriel akhirnya pergi dengan meminta maaf sekali lagi padaku sebelum akhirnya menaiki kapal balon udara untuk kembali ke kerajaan. Meninggalkanku sendirian di tempat ini dengan jawaban atas pertanyaan yang menghantuiku selama tiga tahun ini.
Inilah yang kupilih dahulu kala. Pilihan ketika aku tahu kelemahan diriku sendiri.
Perang besar itu memberikanku banyak hal. Bukan hanya luka membekas yang ada pada tubuhku. Tapi juga luka sayatan pada hatiku.
Dia tidak bersalah. Ini murni karena kesalahanku.
Kelemahanku.
Malam telah tiba di kota Einbroch. Kini suasana berubah menjadi sunyi, sebab semua mesin pabrik berhenti karena tidak adanya lagi kegiatan produksi akibat peraturan yang diberlakukan untuk hak asasi buruh kerja. Di setiap sudut kota terlihat sepi tidak ada orang yang berjalan. Para penduduk tertirur lelap bersitirahat untuk bekerja keras lagi besok.
Benar bahwa rutinitas mereka sangatlah berat tapi mereka bekerja keras demi menghidupi keluarga mereka masing-masing. Baik ayang berada di Einbroch, hugel,. Atau bahkan yang berada di daratan kerajaan Rune Midgard.
Aku berjalan dalam gelap melewati lampu-lampu jalan yang memberikan terang. Tidak kukira aku akan kembali bertemu dengannya, Kakak dari Lucretia di tempat seperti ini. Aku merasa setelah tiga tahun yang lalu kami akan benar-benar terpisah dan perang itu merupakan akhir dari segalanya. Tapi, sekarang aku mendapatkan kesempatan kembali ke tempat itu.
Prontera, Capital City Kerajaan Rune Midgard tempat di mana Lucretia berada.
“Apa yang kau lakukan malam-malam begini berjalan-jalan?” ucap suara terdengar bertanya dan membuatku menghentikan langkah.
Aku memandang ke arah suara itu dan melihat di seberang jalan berdiri wanita dengan pakaian maid berwarna coklat dengan apron putih yang dikenakannya dan memegang papan kayu persegi yang berisi lembaran kertas catatan.
Wanita berambut merah dan berkacamata ini adalah Kafra. Petugas yang bertugas membantu orang-orang untuk masalah penyimpanan barang juga pencatatan keberadaan pendatang. Mereka juga bertugas untuk memberikan pelayanan teleportasi. Namun hal itu tidak lagi bisa digunakan akibat ledakan cahaya Heart of Ymir tiga tahun lalu.
“Malam memang belum begitu larut. Tapi sudah tidak terlihat lalu lalang di sini. Apa kamu tidak takut bila ada penculik yang mengincarmu, Debril?” ucapku sedikit tersenyum.
“Ini adalah pekerjaaan kau tahu itu, Kiev! Berdiri menunggu hingga jam kerja habis itu memang kadang menyebalkan. Tapi inilah pekerjaanku!”
Aku mendekati sang kafra, melihat raut wajahnya ketus dengan lirikan mata seperti rubah. “Jika kau tidak membutuhkan pelayananku, sebaiknya kau pergi saja.” Ucap Debril sembari mengalihkan pandangannya ke arah lain dan memegang papan kayu itu erat di dadanya.
Ya wanita ini setiap harinya bekerja untuk membantu orang-orang. Pekerjaan yang membutuhkan ketenangan dan pengendalian diri yang besar karena setiap pelanggan memiliki sifat yang berbeda-beda. Bahkan ketika malam tiba seperti ini apabila memang sift-nya, mereka harus tetap bekerja sekalipun kota telah sangat sepi.
“Baiklah, aku ingin menyimpan satu kantung uang berjumlah 150.000 zeny.” Ucapku sembari mengeluarkan satu kantung uang.
“Kamu tidak sedang memflirtingku malam-malam begini bukan?” pandang heran Debril ke arahku.
“Bagaimana aku bisa melakukan itu? Apa kau tidak lihat George di seberang jalan sana menatapku seperti hendak membunuhku.” Ucapku sembari sedikit tertawa.
Debril mengalihkan pandangannya ke arah yang kutunjukan dan melihat George memang ada di sana. George adalah anggota Guard kota Einbroch.dia berpakaian hitam dengan scarf merah yang menutupi mulutnya dan mengenakan topi yang unik. Sehari-harinya mereka menggenggam tongkat dan berkeliling menjaga kota.
Aku tidak ingin benda itu untuk kali pertamanya dipukulkan padaku. “Jika kalian berdua menikah kabari aku. Oke?” ucapku pelan berjalan pergi meninggalkan debril yang masih menghitung uang. “A-Apa yang kau katakan!”
Aku tersenyum kecil mendengar suara berisik yang debril ucapkan malam mini. Aku sering sekali menggodanya. Aku merasakan dia kesepian apa yang kulakukan adalah untuk sedikit membuatnya sedikit bersemangat. Tapi George mungkin mengganggapnya lain. Yah kewajaran. Mereka berdua adalah pasangan yang memang saling menyembunyikan perasaan masing-masing.
Tapi aku tahu George adalah orang yang baik. Dia adalah Guard yang bersedia datang dan tetap menjaga Juno tiga tahun yang lalu ketika semuanya telah luluhlantak dalam kekacauan dan keputusasaan. Dia mungkin tidak berada di garis depan. Tapi dia tetap bertahan dan berjuang di dalam kota.
Langkah yang kulakukan akhirnya sampai di tempat yang kutuju, Penginapan Kota Einbroch. Kulihat terdapat satu peco-peco yang terlihat beristirahat dalam stable. Jadi Gabriel ternyata memang belum pergi dari kota ini?
Ketika aku hendak melangkah masuk, seseorang keluar dari pintu penginapan. Hal itu cukup membuatku kaget, sebab yang keluar adalah Gabriel Valentine dengan zirah perak yang dikenakannya yang dibalut mantel dan disekitar lehernya tergantung kalung salib.
“Ahh Kiev?!”
“Selamat malam, Gab.” Jawabku dengan senyum walaupun posisi tubuhku terlihat terkejut melangkah mundur.
***
Aku berjalan berkeliling di malam hari dengan Gabriel. Dia terlihat lebih menyenangkan ketika tidak dalam kondisi bekerja. Dia terlihat lebih bersahabat, mengatakan bahwa dirinya senang bisa bertemu denganku setelah tiga tahun berlalu tanpa pernah tahu kabar masing-masing.
Kami berdua akhirnya tiba di daerah tempat di mana tranportasi balon udara Einbroch berada. Gabriel ternyata akan pulang ke Rune Midgard malam ini menaiki kapal udara itu dan meninggalkan tunggangan setianya sementara di sini karena kepentingan darurat lain.
“Ada hal penting yang ingin kau bicarakan padaku?” ucapku menyela dirinya yang tertawa ketika menceritakan kisah bagaimana selama tiga tahun ini melatih para crusader pemula.
“Ahh… maaf aku sedikit tertawa.” Jawabnya menahan tawa. “Kau selalu seperti ini Kiev. Ketika berada bersamaku selalu bertanya langsung ke poin utama dan terdiam bingung berbicara ketika bersama Lucretia.”
Jantungku berdegup cukup kencang mendengar nama itu. Gabriel melihat raut wajah dan gerak gerikku yang berubah, tiba-tiba menyeringai dan membisikan sesuatu padaku.
“Tidakkah kamu merindukan adikku?”
Aku membuang nafas berat yang tertahan. Mengalihkan pandangan ke arah lain seakan-akan ingin mengalihkan pembicaraan. Namun apa yang ditanyakannya adalah sesuatu yang benar-benar ingin kujawab. “Apakah Lucretia bahagia?”
“Jadi benar kamu masih mencintai Lucretia? Cukup mengejutkan bagiku ketika setelah tiga tahun ternyata kamu belum juga mengambil seorang pendamping hidup.”
“Aku baik-baik saja selama tiga tahun ini.”
Aku memandang wajah Gabriel yang terlihat menahan sesuatu. Dia seperti ingin mengatakan sesuatu tapi tertahan dan terus tertahan seakan-akan kata-kata itu berat. “Aku-Aku minta maaf atas apa yang kulakukan pada kalian. Ini juga begitu berat untuk kulakukan.”
“Sesuatu terjadi pada Lucretia?” tanyaku heran mendengar ucapan yang dilontarkan Gabriel.
“Tidak, Lucretia baik-baik saja. Hanya.. dia… telah memiliki tunangan.”
Seperti yang dahulu kuduga. Jadi akhirnya dia memilih untuk berjalan ke depan dan melanjutkan hidup. Sedangkan aku memilih sendiri selama ini. “Itu baik. Kau mengatakan pula tadi bahwa dia bahagia. Aku senang mendengarnya.”
“Kiev…”
“Aku telah melewati banyak waktu indah bersamanya. Juga waktu yang menyedihkan ketika aku membuatnya menangis menderita. Jika memang ini adalah jalan agar dirinya bahagia. Maka aku tidak akan menyesalinya.”
Cahaya lampu panjang yang menerangi pangkalan udara Einbroch, membelah langit hitam malam memberikan cahaya pada sudut-sudut hitam yang gelap di langit. Aku tahu aku harus menerima semuanya. Karena aku yang memilih pergi meninggalkannya tiga tahun yang lalu ketika perang besar berakhir.
“Jika saja kau seorang ksatria, maka aku akan berjuang agar dapat membuatmu bersama dengan Lucretia.” Ucap pelan Gabriel memeahkan hening cukup lama ketika aku terdiam.
“Jika aku adalah seorang ksatria, mungkin aku tidak akan bertemu dengannya ketika itu.”
Perkataan itu menjadi penutup pembicaraan kami. Gabriel akhirnya pergi dengan meminta maaf sekali lagi padaku sebelum akhirnya menaiki kapal balon udara untuk kembali ke kerajaan. Meninggalkanku sendirian di tempat ini dengan jawaban atas pertanyaan yang menghantuiku selama tiga tahun ini.
Inilah yang kupilih dahulu kala. Pilihan ketika aku tahu kelemahan diriku sendiri.
Perang besar itu memberikanku banyak hal. Bukan hanya luka membekas yang ada pada tubuhku. Tapi juga luka sayatan pada hatiku.
Dia tidak bersalah. Ini murni karena kesalahanku.
Kelemahanku.
***********
Spoiler for Character image:
Gabriel Valentine
Guard George
Kafra Debril
Guard George
Kafra Debril
0
Kutip
Balas