Manado, CSN - Kedatangan Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) disambut meriah seluruh masyarakat Kota Manado. Menjadi sorotan keberadaan bendera Merah Putih terkesan hilang ditelan ramainya panji Partai Demokrat.

Berdasarkan pantauan cybersulutnews.com (CSN), sepanjang jalan di Kota Manado terpasang panji-panji Partai Demokrat. Tapi sayangnya, jumlah Bendera Merah Putih dikalahkan jumlah panji Demokrat.

Mendengar kondisi ini, Ketua Aliansi Masyarakat Transparansi Indonesia (AMTI), Tommy Turangan sangat menyayangkan adanya hal ini. Dikatakan Turangan, kehadiran Presiden SBY di Kota Manado untuk menghadiri peringatan Hari Pers Nasional (HPN).

"Kejadian ini sarat kepentingan politik dimana digunakan sebagai cari muka ke ketua dewan pembina Partai Demokrat. Ini acaranya para pekerja di dunia media (Pers), kenapa ada panji-panji Demokrat terpasang," tegas Turangan.

Selain itu Turangan menilai bahwa, kondisi ini mengambarkan jiwa nasional sudah berkurang, tapi perpolitikan lebih mendominasi. "Seharusnya peringatan HPN bersih dari atribut partai dan lebih ditojonkal Bendera Merah Putih. Tindakan ini sangat memalukan. Dan saya sebagai putra daerah merasa malu dengan kejadian ini," ujar Turangan lagi.

Sementara itu, Legislator DPRD Kota Manado, Markho Tampi mengecam kejadian ini, karena menurutnya kedatangan SBY sebagai kepala negara, bukan sebagai pimpinan partai, sekalipun SBY merupakan bagian dari Partai Demokrat.

"Kedatang SBY kan sebagai kepala negara, bukannya pimpinan partai. Jadi tindakan ini hanya sebagai cari muka saja. Selain panji Demokrat, seluruh PNS juga berjejeran untuk menyambut kedatangan SBY. Sehingga tugas-tugas sebagai pelayan masyarakat ditinggalkan dan terbengkalai," pungkas Tampi dengan tegasnya.(leriando kambey)

sumber: http://www.cybersulutnews.com/index....ment_srl=68987