- Beranda
- Stories from the Heart
Alor : pengalaman Unik nan Mistik (Kisah nyata)
...
TS
gemahripahlohji
Alor : pengalaman Unik nan Mistik (Kisah nyata)
Quote:
Quote:
Halo agan agan sekalian, terispirasi dari kisah nyata pengalaman 4 tahun tinggal di rumah hantu agan pijar, mencari hantu nya agan sisyarevolution ane mau sedikit nyumbang catatan perjalanan kisah nyata yang unik nan mistis yang menurut ane layak untuk di share , cerita kisah nyata ane gak melulu cuma mistis dan horor ya gan, ada pengalaman unik lainnya, sebagian besar ane alamin sendiri sebagian lagi ane denger pengalaman dari temen temen yang tinggal disana , maksud dan tujuan ane share pengalaman unik ane bukan untuk menjelek jelekan apapun , terlepas dari pengalaman gak enak ane pasti ada sisi baik dari suatu tempat. sekedar berbagi pengalaman yg insya 4JJI banyak pelajaran yg di dapat dari kisah ane. mohon maaf bagi agan yg kurang berkenan , ane gak nyari cendol apalagi bata , tapi kalo ada yang ngasih cendol ya ane gak nolak
Quote:
INDEKS
CHAPTER 1 : tiba di kupang disambut cerita sumbang
CHAPTER 2 : Alor nusa kenari : sungguh menguji kesabaran here
INTERMEZO : Survival of the fittest here
CHAPTER 3 : first Encountered with "the Others" here
INTERMEZO : ilmu kanuragan Om salmon here
CHAPTER 4 : Perjalanan Hidup Bersahaja nelayan luar biasa here
INTERMEZO : Misteri Sang Nelayan Senja here
CHAPTER 5 : Hiu Mistis bercorak anehhere
CHAPTER 6 : second encounter with "the Others" new 18/03/2013 here
INTERMEZO : hantu bunker new 21/03/2013 here
CHAPTER 7 : jadi guru ngaji dadakan dan dosen dadakan = on progress
CHAPTER 8 : korban voodo/black magic/ = on progress
CHAPTER 9 : konflik dengan preman kampung = on progress
CHAPTER 10 : epilog (penutup) on progress
catatan : insya 4JJI ane akan update berkala
CHAPTER 1 : tiba di kupang disambut cerita sumbang
CHAPTER 2 : Alor nusa kenari : sungguh menguji kesabaran here
INTERMEZO : Survival of the fittest here
CHAPTER 3 : first Encountered with "the Others" here
INTERMEZO : ilmu kanuragan Om salmon here
CHAPTER 4 : Perjalanan Hidup Bersahaja nelayan luar biasa here
INTERMEZO : Misteri Sang Nelayan Senja here
CHAPTER 5 : Hiu Mistis bercorak anehhere
CHAPTER 6 : second encounter with "the Others" new 18/03/2013 here
INTERMEZO : hantu bunker new 21/03/2013 here
CHAPTER 7 : jadi guru ngaji dadakan dan dosen dadakan = on progress
CHAPTER 8 : korban voodo/black magic/ = on progress
CHAPTER 9 : konflik dengan preman kampung = on progress
CHAPTER 10 : epilog (penutup) on progress
catatan : insya 4JJI ane akan update berkala
Prolog : latar belakang Te-es
Quote:
Ane anak terakhir dari 5 bersaudara yg lahir di jakarta dan besar di depok jawa barat , terlahir dari keluarga sederhana bernuansa disiplin ketat dikarenakan bokap ane punya latar belakang militer yg kuat , beliau purnawirawan TNI-AL dan udah malang melintang berperang lawan gerakan geriliya pemisahan diri dari NKRI yang marak di tahun 70-80 an (falintil/fretilin, gpk/gam, opm) , jadi dari kecil ane dah di latih mental sama bokap biar gak mudah cengeng dan menyerah sebelum berperang (menyerah sebelum berusaha) , tahun 2004 ane lulus sma melanjutkan pendidikan di salah satu perguruan tinggi kedinasan di jakarta, alhmdlh ane diterima masuk di akademi meteorologi dan geofisika, sebuah institusi pendidikan pemerintah yg lulusanya akan bekerja sebagai pns di badan meteorologi dan geofisika, saat itu ane ambil jurusan geofisika (ilmu kebumian) yg pada saat pengambilan jurusan ane gak tau kalau jurusan ini bakal memfokuskan lulusanya ditempatkan kerja di tempat terpencil yg jauh dari keramaian , (walaupun gak semuanya sih..) 3 tahun berlalu banyak cerita cerita unik di kampus namun lain kali aja di share karena kali ini mau bahas cerita unik nan mistis yg ane alamin setelah penemptan kerja, setelah 3 tahun menuntut ilmu tibalah saat penempatan kerja diumumkan antara anugrah atu bencana ane ditempatkan di pulau alor, pulau kecil diujung timur propinsi nusa tenggara timur, disinilah dimulai cerita dan pengalaman unik ane....
Lets the story begin.....
Lets the story begin.....
Chapter 1 : tiba di kupang disambut cerita sumbang
Quote:
pertengahan desember 2007 ane take off dari bandara soeta menuju kupang NTT dari kupang harus menginap Semalam dikarenakan penerbangan berikutnya ke pulau Alor baru ada esok pagi pukul 7 , diiringi kedua orang tua tercinta ane plus kakak nomor 3, ane berangkat dengan tangis haru gan , nyokap gak bisa nahan tangis ngelepas anak bontotnya mengemban tugas negara, ane jdi ikutan sedih, namun ane gak cengeng gan bismillah aja, mumpung masih muda cari pengalaman hidup pikir ane kala itu, 3 jam penerbangan dengan maskapai penerbangan batavia (sekarang dah raib ini gan kasian ) tibalah ane di bandar udara eltari kupang, bandara kelas 2 yang khas dengan ornamen dan nuansa NTT. Terdapat ukiran adat dan beberapa pajangan alat alat tradisional sepanjang jalur kedatangan, beberapa ane kenal seperti alat musik sasando Dari tanah rote, ane dijemput senior 3 tingkat diatas ane waktu di akademi dulu kak ima (inisial) selepas memperkenalkan diri satu sama lain kak ima menawarkan ane untuk nginep di stasiun pengamatan meteorologi yg tdk jauh dari bandara, dengan alasan efisiensi waktu jarak dan kantong ane mengiyakan keputusan doi, sampe di stasiun ane ngobrol lebih jauh dengan kak ima, rupanya kak ima ini salah satu pegawai yg penempatan kerjanya di pulau alor, namun doi ditempatkan di stasiun meteorologi bukan di geofisika seperti ane, doi ada di kupang karena mengambil cuti tahunan menengok sanak keluarganya yg memang tinggal di kupang, dari obrolan kami kak ima menceritakan banyak cerita miring tentang pulau alor diantara yang paling miring adalah praktek perdukunan yg marak diantara orang orang pribumi yg tinggal di daerah pegunungan deg.. Hati ane mulau galau gelisah gan , tujuan doi cerita sih baik biar ane tetap waspada dan menjaga sikap diantara orang pribumi. Quote yg doi bilang kala itu yg gak pernah ane lupain sampe sekarang adalah :
ane langsung bilang wow tapi gak sambil koprol .
Quote:
"alor is the second best dark magic island after hawaii"
ane langsung bilang wow tapi gak sambil koprol .
foto foto dokumen pribadi dan mbah google
nyambung ke post 3 gan dibawah
Diubah oleh gemahripahlohji 21-03-2013 01:16
0
140.8K
Kutip
739
Balasan
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
31.6KThread•43KAnggota
Tampilkan semua post
TS
gemahripahlohji
#148
CHAPTER 5 : Hiu Mistis bercorakaneh
Bersambung....... ke sini gan
Quote:
Cerita ini berikiut ini penuturan langsung dari mas jambrud, setting waktu adalah sebelum ane penempatan di pulau Alor, awal awal penempatan doi di nusa kenari ternyata doi bikin perahu nelayan sendiri gan dinamain perahunya Shark Hunter wkwkwkwkwkw , ini orang emang nalarnya out of the box ane akuin, mungkin saking minimnya hiburan yang ada di desa mali doi gak kehilangan akal, kenapa gak bikin perahu sendiri dan mancing sendiri, daripada streesh gada hiburan, ya manfaatin sumber daya yang ada, salut ane, perahu kecil shark hunter sendiri pas ane penempatan sudah gak tau kemana nasibnya, dipinjam nelayan lokal tapi gak balik balik. sudah diiklashkan kata doi.
anyway balik ke cerita doi bikin perahu dibantu om salmon dan pak ilham, nelayan setempat, proses pembuatan perahunya masih menggunakan cara tradisional yaitu dengan mengumpulkan raw material berupa kayu dari hutan, dan toolkit sederhana serta beberapa bilah bambu untuk kemudian dirakit menjadi perahu kecil dengan panjang kurang lebih 5 meter yang unik dari shark hunter adalah selain tenaga pendorong perahu ini berupa dayung tradisional ternyata mas jambrud memodif mesin pemotong rumput kantor yang sudah usang menjadi tenaga pendorong tambahan (kreatif) dibawah ini adalah penampakan shark hunter jilid 2 gan, yg pertama sudah raib, shark hunter jilid 2 sendiri dibuat setelah ane pindah dari pulau Alor, nanti akan dibabar di chap terakhir, penampakan shark hunter 1 kurang lebih sama persis dengan yang jilid 2 cuma beda warna aja, yang pertama biru sedangkan yang kedua hijau.
biasanya mas jambrud pergi melaut jika sedang off atw libur kantor, saat itu langit cerah berawan, waktu menunjukan pukul 2 siang cakrawala tidak menunjukan tanda tanda akan turun hujan atau thunderstorm, maklum gan kami adalah agen agen cuaca, apalagi mas jambrud yang seorang forcaster tentunya dengan pengamatan mata telanjang dan prakiraan cuaca hari itu menunjukan tidak akan ada cuaca ekstrim untuk beberapa hari kedepan, berbekal jorang pancing yang dipesannya dari jakarta, jaring pancing, bekal makan seadanya, umpan berupa keong pantai dan campuran pelet ayam, mas jambrud pergi melaut dengan shark hunter perahu kecil kebanggaanya, doi pergi sendiri gan biasanya doi ditemani tinuku tilman, remaja setempat teman main kami, namun hari itu tenu (nama panggilan tinuku tilman) sedang narik ojeg di kalabahi. sehingga tidak bisa menemani mas jambrud melaut
ini penampakan doi di shark hunter gan gahar kan
setelah cukup jauh dari bibir pantai, semakin menjauh menjauh dan menjauh akhirnya doi sampai di spot fishing yang diinginkannya, cuaca masih sangat bersahabat, doi mulai menebar jaring ikan dan melempar jorang pancingnya, beberapa jam menunggu ikan pun menyambut kail umpan, didapatnya ikan ikan kecil dan udang udangan, agaknya belum memuaskan dahaga memancing mas jambrud terus saja memancing hingga senja kian menunjukan semburat jingga di ufuk barat, menjelang matahari terbenam mata pancingnya disambut oleh gerakan ikan yang cukup dahsyat gan, seumur hidup dia memancing baru kali itu tarikan kuat ikan sanggup membuat adrenalinnya memuncak, hampir tak bisa mengimbangi kekuatan ikan shark hunter nyaris terguling untung ada bilah bambu penyeimbang yang menjadi tonggak utama penyeimbang shark hunter, lama bergelut dengan kekuatan ikan, akhirnya sang ikan kepayahan, gerakanya mulai melunak perlahan dan ditariknya ikan tersebut keatas shark hunter dan ternyata doi kaget setengah mati karena mendapat seekor anak hiu berukuran paha orang dewasa, hiu ini bukan sembarang hiu bentuknya lain dari yang biasanya, berwarna coklat muda bercorak garis garis tebal tipis dan bertotol hitam moncongnya juga aneh berbentuk lonjong pipih seperti hammer shark namun tidak gepeng kesamping, giginya berderet tak beraturan dan keluar kesana kemari mirip ikan ikan dalam penghuni bawah laut, sementara itu totolnya membentuk pola/pattern yang aneh seperti membentuk gambar istana dengan menara2 yang menjulang agak susah memvisualisasikan rupanya karena saat itu sudah gelap dan mas jambrud hanya membawa lampu senter cas yang biasa dipakai om salmon jaga malam.
keanehan rupa hiu tersebut sepertinya merembet ke keanehan kejadian berikutnya, setelah hiu itu ditangkap dan ditampung di bak kecil berbahan streofoam khusus menampung hasil tangkapan, tiba tiba langit mendung dan angin bertiup amat kencang, hujan pun bersambut diiringi kilatan petir seperti hendak terjadi badai, mas jambrud kewalahan, dan segera mengangkat jangkar dan menghidupkan mesin sembari mengayuh kencang meninggalkan spot fishing tersebut, namuun anehnya doi seperti berjalan ditempat dan stuck di spot tersebut, mengetahui hal tersebut doi akhirnya memutuskan untuk berhenti mengayuh sejenak, berdoa dan mencoba stay the night until tommorow morning baru melanjut perjalanan kembali ke pantai mali, namun cuaca semakin buruk dan peralatan seadanya membuat doi bener bener ada pada situasi near death experience,
keadaan tersebut semakin menggiatkan doanya agar diberi keselamatan menghadapi situasi yang buruk itu, ditengah doanya doi tiba tiba teringat akan hiu aneh yang dia tangkap, mungkin cuaca yang tiba tiba menjadi ekstrim tersebut ada kaitannya dengan hiu tersbut, segera setelah ia ingat maka dia lepas hiu tersebut ke laut, hiu masih hidup namun agak kepayahan, ia berenang perlahan meninggalkan mas jambrud, dan keanehan pun berlanjut dengan redanya cuaca ekstrim secara perlahan seolah menjauh mengikuti sang hiu meninggalkan shark hunter, beberapa jam kemudian cuaca menjadi sangat bersahabat, malam tenang, senyap diiringi gemericik ombak laut yang saling bersahut perlahan, mas jambrud memutuskan untuk tetap stay the night tidur untuk kemudian esok hari baru melanjutkan perjalanan pulang.
esok paginya mas jambrud selamat sampai bibir pantai pulang ke rumah dinas dengan fisik yang sudah sangat lelah, setelah kejadian malam itu doi sakit aneh selama 3 hari gan, panas meriang seperti kena malaria, tapi alhamdulillah sembuh kembali di hari ke empat.
entah perubahan cuaca buruk tersebut ada kaitanya dengan penangkapan hiu aneh tersebut atau tidak, terlepas dari itu semua ane percaya itu semua berkaitan, ada mahluk Tuhan lain yang tinggal di lautan berbeda dimensi dan menyerupai mahluk laut... kita hidup berdampingan gan tidak untuk saling menyakiti dan takut, tapi untuk diyakini dan di-imani kepada perkara yg ghaib
Wallahualam
(cerita ini digubah sedemikian rupa sehingga mudah untuk dicerna dari versi aslinya yang dituturkan oleh sumbernya langsung, tanpa merusak fakta dan cerita sebenarnya)
anyway balik ke cerita doi bikin perahu dibantu om salmon dan pak ilham, nelayan setempat, proses pembuatan perahunya masih menggunakan cara tradisional yaitu dengan mengumpulkan raw material berupa kayu dari hutan, dan toolkit sederhana serta beberapa bilah bambu untuk kemudian dirakit menjadi perahu kecil dengan panjang kurang lebih 5 meter yang unik dari shark hunter adalah selain tenaga pendorong perahu ini berupa dayung tradisional ternyata mas jambrud memodif mesin pemotong rumput kantor yang sudah usang menjadi tenaga pendorong tambahan (kreatif) dibawah ini adalah penampakan shark hunter jilid 2 gan, yg pertama sudah raib, shark hunter jilid 2 sendiri dibuat setelah ane pindah dari pulau Alor, nanti akan dibabar di chap terakhir, penampakan shark hunter 1 kurang lebih sama persis dengan yang jilid 2 cuma beda warna aja, yang pertama biru sedangkan yang kedua hijau.
Spoiler for shark hunter 2:
Spoiler for shark hunter 2:
biasanya mas jambrud pergi melaut jika sedang off atw libur kantor, saat itu langit cerah berawan, waktu menunjukan pukul 2 siang cakrawala tidak menunjukan tanda tanda akan turun hujan atau thunderstorm, maklum gan kami adalah agen agen cuaca, apalagi mas jambrud yang seorang forcaster tentunya dengan pengamatan mata telanjang dan prakiraan cuaca hari itu menunjukan tidak akan ada cuaca ekstrim untuk beberapa hari kedepan, berbekal jorang pancing yang dipesannya dari jakarta, jaring pancing, bekal makan seadanya, umpan berupa keong pantai dan campuran pelet ayam, mas jambrud pergi melaut dengan shark hunter perahu kecil kebanggaanya, doi pergi sendiri gan biasanya doi ditemani tinuku tilman, remaja setempat teman main kami, namun hari itu tenu (nama panggilan tinuku tilman) sedang narik ojeg di kalabahi. sehingga tidak bisa menemani mas jambrud melaut
Spoiler for melaut:
ini penampakan doi di shark hunter gan gahar kan
setelah cukup jauh dari bibir pantai, semakin menjauh menjauh dan menjauh akhirnya doi sampai di spot fishing yang diinginkannya, cuaca masih sangat bersahabat, doi mulai menebar jaring ikan dan melempar jorang pancingnya, beberapa jam menunggu ikan pun menyambut kail umpan, didapatnya ikan ikan kecil dan udang udangan, agaknya belum memuaskan dahaga memancing mas jambrud terus saja memancing hingga senja kian menunjukan semburat jingga di ufuk barat, menjelang matahari terbenam mata pancingnya disambut oleh gerakan ikan yang cukup dahsyat gan, seumur hidup dia memancing baru kali itu tarikan kuat ikan sanggup membuat adrenalinnya memuncak, hampir tak bisa mengimbangi kekuatan ikan shark hunter nyaris terguling untung ada bilah bambu penyeimbang yang menjadi tonggak utama penyeimbang shark hunter, lama bergelut dengan kekuatan ikan, akhirnya sang ikan kepayahan, gerakanya mulai melunak perlahan dan ditariknya ikan tersebut keatas shark hunter dan ternyata doi kaget setengah mati karena mendapat seekor anak hiu berukuran paha orang dewasa, hiu ini bukan sembarang hiu bentuknya lain dari yang biasanya, berwarna coklat muda bercorak garis garis tebal tipis dan bertotol hitam moncongnya juga aneh berbentuk lonjong pipih seperti hammer shark namun tidak gepeng kesamping, giginya berderet tak beraturan dan keluar kesana kemari mirip ikan ikan dalam penghuni bawah laut, sementara itu totolnya membentuk pola/pattern yang aneh seperti membentuk gambar istana dengan menara2 yang menjulang agak susah memvisualisasikan rupanya karena saat itu sudah gelap dan mas jambrud hanya membawa lampu senter cas yang biasa dipakai om salmon jaga malam.
keanehan rupa hiu tersebut sepertinya merembet ke keanehan kejadian berikutnya, setelah hiu itu ditangkap dan ditampung di bak kecil berbahan streofoam khusus menampung hasil tangkapan, tiba tiba langit mendung dan angin bertiup amat kencang, hujan pun bersambut diiringi kilatan petir seperti hendak terjadi badai, mas jambrud kewalahan, dan segera mengangkat jangkar dan menghidupkan mesin sembari mengayuh kencang meninggalkan spot fishing tersebut, namuun anehnya doi seperti berjalan ditempat dan stuck di spot tersebut, mengetahui hal tersebut doi akhirnya memutuskan untuk berhenti mengayuh sejenak, berdoa dan mencoba stay the night until tommorow morning baru melanjut perjalanan kembali ke pantai mali, namun cuaca semakin buruk dan peralatan seadanya membuat doi bener bener ada pada situasi near death experience,
keadaan tersebut semakin menggiatkan doanya agar diberi keselamatan menghadapi situasi yang buruk itu, ditengah doanya doi tiba tiba teringat akan hiu aneh yang dia tangkap, mungkin cuaca yang tiba tiba menjadi ekstrim tersebut ada kaitannya dengan hiu tersbut, segera setelah ia ingat maka dia lepas hiu tersebut ke laut, hiu masih hidup namun agak kepayahan, ia berenang perlahan meninggalkan mas jambrud, dan keanehan pun berlanjut dengan redanya cuaca ekstrim secara perlahan seolah menjauh mengikuti sang hiu meninggalkan shark hunter, beberapa jam kemudian cuaca menjadi sangat bersahabat, malam tenang, senyap diiringi gemericik ombak laut yang saling bersahut perlahan, mas jambrud memutuskan untuk tetap stay the night tidur untuk kemudian esok hari baru melanjutkan perjalanan pulang.
esok paginya mas jambrud selamat sampai bibir pantai pulang ke rumah dinas dengan fisik yang sudah sangat lelah, setelah kejadian malam itu doi sakit aneh selama 3 hari gan, panas meriang seperti kena malaria, tapi alhamdulillah sembuh kembali di hari ke empat.
entah perubahan cuaca buruk tersebut ada kaitanya dengan penangkapan hiu aneh tersebut atau tidak, terlepas dari itu semua ane percaya itu semua berkaitan, ada mahluk Tuhan lain yang tinggal di lautan berbeda dimensi dan menyerupai mahluk laut... kita hidup berdampingan gan tidak untuk saling menyakiti dan takut, tapi untuk diyakini dan di-imani kepada perkara yg ghaib
Wallahualam
(cerita ini digubah sedemikian rupa sehingga mudah untuk dicerna dari versi aslinya yang dituturkan oleh sumbernya langsung, tanpa merusak fakta dan cerita sebenarnya)
Bersambung....... ke sini gan
Diubah oleh gemahripahlohji 18-06-2013 02:09
0
Kutip
Balas