“Apakah ada yang tahu bagaimana rasanya mencintai seseorang yang tidak boleh dicintai? Aku tahu. Hidup ini sungguh aneh, juga tidak adil. Suatu kali hidup melambungkanmu setinggi langit, kali lainnya hidup menghempaskanmu begitu keras ke bumi. Ketika aku menyadari dialah satu-satunya yang paling kubutuhkan dalam hidup ini, kenyataan berteriak di telingaku dia juga satu-satunya orang yang tidak boleh kudapatkan.”

Judul : Autumn in Paris
Pengarang : Ilana Tan
Jumlah halaman : 272 halaman
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Kota Penerbit : Jakarta
Tahun terbit : 2007
Cetakan :keenambelas, Juli 2011



Ilana Tan

Siapa yang tidak kenal penulis ini ? Penulis yang menciptakan tetralogi best seller (Summer in Seoul, Spring in London, Autumn in Paris, Winter in Tokyo).

Menurut saya, Ilana Tan berhasil mengemas dengan cantik dan apik novel Autumn in Paris ini.Tentu saja, di awal saya belum merasakan chemistry dengan cerita ini. Tapi semakin saya membacanya, semakin saya terhanyut, dan penasaran akan akhir cerita. Dan benar saja, Ilana Tan menyisipkan kejutan demi kejutan di setiap babnya. Tak heran, air mata saya terkuras habis, dan terhipnotis oleh untaian kata-kata Ilana Tan. Sederhana, mudah dimengerti, namun sampai ke hati pembaca ini.

Novel ini semakin apik ketika Paris menjadi lokasi cerita. Sebagai pembaca, saya dikenalkan oleh beberapa lokasi yang berada di Paris dan dialog dialog sederhana dalam bahasa Prancis yang dapat dipelajari. Paris adalah sebuah kota yang tak asing lagi ketika terdengar, dan tidak sedikit wisatawan yang berkunjung ke sana. Selain itu, romantisme yang ditulis oleh Ilana Tan benar-benar terasa. Seperti saat Tatsuya mengirimkan ceritanya tentang Tara ke stasiun radio dan disiarkann langsung oleh penyiarnya, atau saat mengajak makan malam lewat radio.

Novel ini merupakan novel yang saya rekomendasikan bagi siapapun penggemar cerita romance.

Rate : 4.5/5