1. None taken, jgn khawatir, saya bukan orang yg mudah tersinggung.

Jika itu terjadi saya pasti merasa sedih, mungkin saya akan merasa ingin membunuh pelakunya jg namun kalau saya diberikan waktu sesaat saja untuk bisa merasa tenang saya punya keyakinan tinggi (saya gak berani bilang 100 % karena tidak mengalami saat ini) bahwa hal itu akan dapat saya kendalikan.

Saya pernah bilang bahwa dahulu saya suka marah2x sama ortu, sama pacar, dsbna sampai suatu titik saya merenung dan berpikir marah sama ortu, sama adik, sama pacar, etc hasilnya apa sich ? apakah keadaan jadi lebih baik ? biasanya sich gak, yang ada badan cape, kerongkongan kering dan hubungan sama orang2x tersebut jadi renggang.

Kenapa tidak menggunakan energi yang sama dengan dikeluarkan untuk marah itu untuk hal2x yg menghasilkan solusi dari masalah.

bukan saya bilang manusia tidak bisa marah, saya pun masih bisa marah namun kalau saya menunjukan marah biasanya dalam bentuk perkataan seperti yang saya lakukan sekarang, saya cuman bilang saya lagi marah dan mimik muka saya serius tapi saya tidak lagi kudu teriak2x nada meninggi, ngotot2x, etc selayaknya kalo kamu mendeskripsikan orang sedang marah.

Saya beberapa waktu yang lalu pernah baca artikel mengenai seoarang ibu di argentina kalau tidak salah selama 10 thn mencari putrinya yang hilang.

Jadi kisahnya 10 thn yang lalu putrinya yg berusia 23 thn keluar rumah untuk pergi kesupermarket gitu untuk beli barang namun tidak pernah kembali lagi.

Dia melapor kepolisi dan tidka ada hasil, dia berusaha unutk mencari putrinya kesana dan kemari tidak ada hasil.

Indikasinya putrinya diculik oleh kelompok penculik untuk dijual sebagai pramuria.

Dia tidak dapat mengharapkan kepolisian untuk membantu, karena dia tahu bahwa banyak yang korup dikepolisian argentina dan dibayar oleh sindikat penculik2x ini.

Namun tentu saja ada orang yang simpati dengan usahanya dan memberitahukan pada dia bahwa ada seorang yang deskripsi dan wajahnya seperti putrinya telihat dirumah bordil dan dia puna mendatangi rumah2x bordil itu untuk mencari tahu.

Setelah dia terus menggali hal ini dia ternyata menemukan bahwa para pramuria dirumah2x bordil itu tidak semuanya adalah mereka yang memang nmau jadi pramuria, banyak dari mereka dahulunya diculik dan disuruh melacur.

Mengharapkan polisi dan pengadilan argentina nyaris tidak mungkin dia hanya dpaat mengharapkan simpati para ibu dan para aparat yang masih memiliki nurani.

Apa yang dimulai dari sekedar mencari putrinya ternyata seteah 10 thn berhasil membebaskan lebih dari 2000 pekerja seks yang dipaksa melacur oleh sindikat.

Dlam usahanya ini dia sudah sering kali mengalami ancaman bahkan anggota keluarganya ada yang tertembak oleh sindikat yang mengintimidasi rumahnya, namun dia tidak gentar.

Setelah 10 thn dia belom juga menemukan putrinya namun usahanya sekarang mendapat pengakuan dari presiden Argentina dan dunia internasional, hanya seorang ibu yg ingin mencari putrinya yang hilang namun apa yang diraihnya telah menyelamatkan ribuan wanita yang diculik dan dijadikan pekerja seks dan menghancurkan beberapa organisasi kejahatan di Argentina.

Ketika diwawancarai dia bilang bahwa dia tidak akan berhenti mencari putrinya, setelah 10 thn dia tidak lagi marah atau dendam pada para sindikat/penculik itu, menurut dia tidak ada gunanya mendendam pada mereka. Dia hnaya ingin mencari putrinya dan agar tidak ada lagi ibu2x yang lain harus mengalami apa yang dialaminya.

(Sorry lupa nama si ibu tp berita ini belom lama saya baca sekitar beberapa bulan yang lalu.)

Ini satu contoh bahwa kejadian buruk yang menimpa dirinya adalah initiator bagi sebuah tindakan lain yang menyelamatkan banyak hidup orang lain dan mencegah kejadian buruk pd yang lainnya.

Manusia memiliki kualitas untuk merbuah kejadian buruk yang terjadi pada dirinya sebagai sebuah kemenangan besar, kamu tidak bisa mengubah apa yang telah terjadi namun kamu memiliki pilihan untuk apa yang akan kamu lakukan kemudian dan pilihlah dengan bijaksana.

Mau contoh yang lain saya akan kasih Nelson Mandela mungkin yang lebih terkenal. Tp saya buat lebih singkat biar gak bosen bacanya.

Dia dipenjara oleh pemerintah Apartheid pad dekade 60;an, disaat itu dia percaya bahwa kebebasan yang dia harapkan hanya bisa didapat dengan jalan kekerasan.

Salah satu hal yang memotivasi mandela melakukan perlawanan adalah kematian putri pertamanya akibat meningistis yg menurut dia jika saja dokter dan pemerintah yang saat itu dipimpin kulit putih adil dalam memberikan pelayanan kesehatan maka putrinya dapat diselamatkan, instead karena dia berkulit hitam dan rumah sakit kulit putih dan hitam tidak boleh jadi satu maka putrinya meninggal akibat tidak cukup memadainya peratlaan kesehatan di RS kulit hitam.

Hal lain yang membuat dia yakin bahwa perjuangan dengan kekerasan dapat dibenarkan adalah ketika pemukiman kulit hitam dihancurkan untuk dibuat jalan tanpa memberi konpensasi yang layak.

Singkat cerita dia dipenjara pada 1962 sebagai seorang militan, percaya pada kekuatan bersenjata dan pembalasan dendam, dia jg mengambil posisi bahwa unifikasi ras di Afrika Selatan tidak mungkin, orang kulit putih harus diusir keluar dari afrika selatan.

Pada thn 1980'an (saya lupa tepatnya berapa), Presiden Afrika Selatan saat itu FW Gotha menawarkan Mandela kebebasan dirinya setelah sekitar 2 dekade dipenjaran asalkan Mandela memberikan jaminan padanya bahwa dia tidak akan melakukan perjuangan bersenjata dan kekerasan, Mandela menjawab permintaan ini dengan balasan bahwa orang yang ada didalam penjara tidak dapat mengikat pernjanjian hanya seorang bebas yang dapat melakukannya. Dengan kata lain Mandela menolak untuk memberikan jaminan ini.

Ketika dia dibebaskan pada 1990 dan kemudian jadi Presiden Afsel, semua warga kulit putih ketakutan bahwa Mandela akan membalas dendam pada mereka.

Namun yang terjadi sebaliknya, selama 28 thn didalam penjara dan pembuangan Nelson Mandela memiliki banyak waktu merenung dan berpikir.

Didalam buku biografinya Nelson Mandela mengatakan bahwa pengalaman dipenjara dimana ketika dia berinteraksi sesama tahanan dan sipir2x penjaranya mengajarkan dia bahwa ketika kita melihat orang lain sebagai musuh, ketika kita dendam pada orang lain dan membenci mereka maka kita memiliki resiko untuk menjadi seperti mereka. Seluruh kemanusiaan yang kita punya bergantung pada bagaimana kita jg dapat mengenali kemanusiaan yang ada pada diri mereka. Hanya sesama harimau yang paling dapat mengerti sesama harimau, jika kita menganggap diri kita manusia yang lebih baik dari mereka maka jgn gunakan cara yang sama seperti yang mereka lakukan.

Ketika Nelson Mandela masuk ke ruang kerjanya di Istana Presiden disana semua staf kulit putih sedang beres2x, mereka semua berasumsi bahwa mereka semua akan dipecat.

Namun Nelson Mandela berkata bahwa mereka yang masih ingin bekerja disana dan nyaman bekerja untuk seorang presiden kulit hitam maka dipersilahkan tinggal, jg untuk staff kulit hitam yang berpikir akan mendapat perlakukan khusus karena warna kulitnya atau memiliki masalah dengan seoarng presiden kulit hitam yang mempekerjakan seorang kulit putih maka jg dipersilahkan pergi.

Dibagian terakhir dari buku biografi mandela ada tulisan yang konon dia juga tuliskan ditembok penjara tempatnya dia tinggal bertahun2x.

"Walaupun pembalasan dendam akan memberikan gratifikasi namun itu hanya sesaat, mampu memaafkan akan memberikan hasil seumur hidupmu."


Satu lagi, kalau Ko Win sudah berusia 50-an, punya anak bungsu yang masih kecil yang belum bisa ditinggal “berpulang”, dan harapan hidup Ko Win berkurang karena mal praktik oknum dokter pada tubuh Ko Win, harusnya harapan hidup 20 tahun lagi, cuma jadi 5 tahun, bagaimana perasaan Ko Win?

Darimana saa tahu akan masih bisa hidup 20 thn lagi ? saya saja tidak tau apakah saya nanti tidur dan besok pagi bisa nafas dan ngaskus lagi apalagi 20 thn lagi.

Saya berharap hidup sampai 100 thn lagi namun bukan saya tidak tahu sampai berapa lama saya akan hidup.

Saya hanya bilang kalau sudah tiba waktunya maka sudah waktunya.

Kalau bicara ekspektasi/kemungkinan maka bisa saja tidak "berpulang" karena malpraktik maka akan karena lainnya, intinya tidak ada yg tahu kapan seharusnya orang itu "berpulang".

But seperti yang saya berikan kemarin dalam cerita mengenai si kakek tua dan cucunya, yang harusnya terjadi akan terjadi, yang tidak harusnya terjadi tidak akan terjadi, manusia hanya baru melihat 1/2 cerita namun mengambil kesimpulan terlalu cepat.

Soal mengenai gunanya hukuman disistem pengadilan yang ada itu udah saya bahas dipost sebelumnya.

Tujuannya bukan BALAS DENDAM, tujuannya adalah deterent atau reformatif, orang dihukum agar gak ada orang lain melakukannya lagi dan yang telah melakukan agar dapat merubah kelakukannya. saya gak akan bahas panjang lebar lagi dipost ini.

Hukum tabur tuai itu hukum alam dijalankan oleh alam, saya gak pernah pakai asumsi adanya deity mistik yang berkehendak didalam setiap pendapat saya kecuali saya katakan sebaliknya.

Untuk suatu yang kamu tabur agar tumbuh perlu waktu, perlu jg adanya kondisi yang membuat itu jadi tumbuh dan berbuah, kalau belom ketemu kondisiny maka yang pahala dan balasan jg belom muncul.

Gimana ada jaminan 100 % ?

saya jg gak punya TABEL ato KITAB yang ada isinya kalo orang berbuat begini maka akan dapat hasil begono dan waktunya sekian lama sebelum hasilnya dia dapatkan.

But kamu saya rasa cukup bisa melihat bahwa didunia ini dan dialam semesta ini apakah ada sebuah aksi tanpa reaksi ? apakah ada kejadian menanam benih jeruk tumbuh duren ?

Balas dendam disini saya ttp definisikan sebagai keinginan membalas/menciderai seseorang yang telah melakukan sesuatu yang merugikan kita didasari atas amarah.

Kalau "benar" dalam definisi kamu ini bagaimana ych ?