Ohiya makasih kang jangkungireng, punten kl misalnya saya salah memaparkan,. saya hanya coba ingin berbagi informasi berdasarkan dr sejarah yg beredar di warga sukaraja yg turun temurun, hampir semua menyatakan eyang mbah H. Abdullah itu berguru pada eyang sarean, yg merujuk pada pangeran sarean. dan hampir semua keturunan Eyang Abdullah apabila ingin menyempurnakan ilmunya hrs nyaba (tapa) ke Gunung gede.. Itu menurut kolot baheula di sukaraja yah.. kalo untuk kebenarannya saya kurang tahu.. mungkin praktik itu sebagai bentuk tirakat untuk mendapatkan maksud yg di inginkan, seperti pada pendiri peguron silat gajah putih, yg mendapatkan jurus-jurus silatnya dari hasil tirakat sndiri. mungkin seperti itu.
untuk mengungkapkan kebenaran mungkin butuh penelitian yg amat mendalam, mencocokan semua infromasi yg beredar mengenai eyang sarean..

ohiya, di lingkunggan rmh juga jg sebetulnya masih ada keturunan beliau dan menguasai silat-silat beliau namanya H. Bakang (Abubakar Effendie) dan saya pernah melihat putra dr H. Bakang yakni Kang Yayat (alm) mengeluarkan jurus-jurus silat dgn serangan yg efektif ketika menyerang seorang maling yg kebetulan TKPnya d rumah H. Bakang..
setelah melihat itu, dan sebelumnya saya liat di percakapan forum-foorum di internet mengenai GGBD, saya berniat untuk berguru ke kang Yayat yang saya yakini salah satu pewaris silat GGBD, akantetapi disayangkan beliau terlebih dahulu di panggil Allah SWT.. urunglah niat saya untuk belajar silat leluhur kpd org dekat tmpt tinggal..

boleh di tanya ke kang awang, beliau walau sudah tua tp masih bugar.. tp entah kenapa
beliau tidak mau mengajarkan silat-silat. dan dulu ketika silet rcti masih menayangkan konten berbau mistis pernah meminta izin kepada beliau untuk memanggil peliharaan goib eyang H. Abdullah. akantetapi H. Bakang tidak berkenan dan sudah meninggalkan hal-hal yg seperti itu..
ohiya ada satu kisah juga ketika eyang H Abdullah tarung dengan Ajengan
dari Hambalang, skrg masih ada keturunannya dan berprofesi sbg paranormal. H. Abdullah deengan Ajengan itu pernah bertarung di sekitar sentul. adu ilmu semua ilmu jajagoannya,. dan tanah bekas pertarungan itu menjadi cekung (legok) seperti bekas di dozer, slinder..

Eyang H. Abdullah itu sering berkelana. dan beliau cukup terkenal sebagai jawara. belaiu punya 2 ekor peliharaan macan kajajaden yang satu bernama si kapuk yang kedua si gembol. itu yg saya tahu, dan orang-orang sukaraja dahulu pada generasi Ibu saya kebetulan pernah melihat penampakan kedua mahluk itu, dan berkeliaran di sekitar rumah H. Bakang, yg katanya ada kontrak untuk mengabdi sampai 7 turunan setelah eyang H. Abdullah.

mohon maaf sekali lagi apabila ada kekeliruan,
wasalamualaikum wr wb