Kaskus

Story

donnjuannAvatar border
TS
donnjuann
"KELAS KAKAP ON FACEBOOK!" - The Untold Story.
INDEKS UPDATED



Personal Literature: The Not so Sweet Life from Don Juan

Bab 1 - The Intro


Bab 2 - Ujian Awal Kehidupan
Bab 3 - In Cewek Jegeg We Trust


Bab 4 - Kelas Kakap on Facebook


Bab 5 - Tipe-tipe cowok yang membuat hati cewek Bergejolak


Bab 6 - Kost Terkutuk


Bab 7 - Pasangan yang Romantis


Bab 8 - Hati yang atletis


Bab 9 - Beberapa PDKT yang Sebaiknya Jangan Dilanjutkan



Bab 10 - THE HANDSOMOLOGY


Bab 11 - Changing Room


Bab 12 - The Unfinished Bussines


Bab 13 - The last: A Message from God


Spoiler for HARAP DIBUKA:




Cerpen-cerpen Don Juan

Never Try You Will Never Know


True Gamer Never Cheating


Memusuhi kok ngajak-ngajak


Selingkuh Yang Tidak Biasa


How i met your Mother


When a Girl Takes The Bill


Yang Nyakitin Yang Dipertahanin


The Jomblonology


5 Kenyataan Pahit dalam Hidup


The Long Distance Religionship






Ini ada cerita tak seberapa dariku untukmu.




"KELAS KAKAP ON FACEBOOK!"


-Sebuah kisah memilukan Facebooker pencari jodoh-


Enjoy!



Spoiler for Tokoh dan Karakter:



Spoiler for How to enjoy this story:
emoticon-Blue Guy Cendol (L)
Diubah oleh donnjuann 20-09-2013 01:05
anasabilaAvatar border
anasabila memberi reputasi
1
52.1K
355
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread51.9KAnggota
Tampilkan semua post
donnjuannAvatar border
TS
donnjuann
#7
CHAPTER 7 - Shinjuku Incident
----

Waktu terasa berhenti. Gue yang sembari bantuin dia beresin isi tasnya yang terjatuh, nggak sengaja menggenggam jemarinya.

Gue masih tertegun memandangi jemarinya. Kenapa jemarinya macem ubi Cilembu gini. Kenapa ini jempol semua. Kenapaa.. kenapaa..

Gue akhirnya melihat siapa pemilik jemari ini.

Gaby rasa-rasanya tak sanggup menyembunyikan perasaan bahagianya.

Gaby terharu.

Gaby berlinangan air mata.

Gaby seketika meluk gue. Sambil terisak-isak, dengan lirih dia berkata,

“Jangan pergi lagi dariku, Don..”

...ah itu sih ekpektasi positif gue.

KENYATAANNYA:
Gaby malah cengengesan.
Dia ketawa girang.
Katanya, gue kalau jalan disuruh pakai mata.
Kejem.
Kemudian ekpektasi pertemuan romantis itu pun seketika berguguran..

Ketemu udah, ngeliat senyumnya udah, megang jarinya yang jempol semua, udah. Nah sekarang mau ngapain? Penyakit cowok nomer satu adalah gelagapan kalo udah diposisi ini. Abis ini mau ngapain? Apa yang mau diomongin?
Manis di dunia maya belum tentu manis di dunia nyata..

Gue langsung aja ngajak dia nonton. Nontonnya di PIM 2. Disana rame banget. Gue sampai salah pegang tangan orang. Entah kenapa yang gue pegang itu tangan cowok. Pacarnya cowok itu ngeliat kalau gue lagi megang tangan cowoknya. Cewek itu shock. Kemudian dia berlarian pergi meninggalkan PIM 2 sambil berlinangan air mata. Entah apa yang terlintas di pikirannya.

“Ani, aku bisa jelaskan semuanya. Ani, jangan pergi dulu, Ani!” gue berusaha mengklarifikasi.

Namun cewek itu tetap nggak mendengar dan tetap berlari dengan air mata yang berhamburan membasahi lantai.

Gue merasa bersalah banget.

Ah sudahlah, gue kembali memilih-milih film yang hendak kami tonton.

Quote:


Hmm, gue mikir. Apabila nonton film romantis, dia bisa nangis. Kalau nangis biasanya bakal minta dipeluk. Jika udah dipeluk, dia nanti minta dicium. Dan jika udah dicium, emm.. eummm..

Gue nggak kuasa menahan haru.

Quote:


Sialan, ekspektasi gue kandas di tepi jalan.

Eh, tunggu bentar. Film horror kan ngaget-ngagetin. Kalau dia kaget, dia bakal meluk. Jika udah dipeluk, dia nanti minta cium. Dan jika udah dicium, emm.. eummm..

Gue nggak kuasa menahan gejolak.

Quote:


Gaby labil banget. Mau gue cubit pipinya.

Akhirnya gue nonton film action sama dia. Gue melangkah dengan terlunta-lunta. Ekspektasi-ekspektasi kotor gue berguguran di persimpangan jalan.
Shinjuku Incident. Itu film yang main jam 16.00, ya, hanya itu. Bener-bener nggak ada romantisnya. Filmnya berdarah-darah banget. Banyak muncrat darah di mana-mana. Popcorn gue pun juga ikut muncrat. Softdrink gue juga ikut-ikutan tumpah berserakan. Gue kaget setengah mati.

Ini film menegangkan banget. Suasana mencekam. Gue melipir tenggelem di kursi. Tapi nggak buat Gaby. Dia menikmati banget filmnya. Apalagi sewaktu adegan Jacky Chan-nya megang kapak terus dibacok-bacokkin ke musuhnya.
Gaby seneng banget.

Nampaknya gue bakal dalam bahaya.

Sembari menghilangkan rasa mencekam, gue berpikir buat megang tangannya gaby. Ruangannya gelap. Gue takut salah pegang. Kalau ternyata yang gue pegang malah jempol kakinya, wah, bisa kecewa berat. Gue harus cermat dan seksama. Perlahan gue deketin tangannya Gaby. Dia gak sadar jemari gue bergerak perlahan mendekati jemarinya. Dikit lagi sampe.. dikit lagi.. dikitttt lagiiii kena..

EH GABY NENGOK!!

Gue langsung megang tangannya , “Gaby, sekarang jam berapa, jam ku mati ini keknya..”

Fiuh, gue selamet.

Gaby pun serius lagi nonton filmnya. Gue pun melancarkan serangan berikutnya. Kali ini gue nggak boleh gagal. Jemarinya harus bisa gue genggam. Perlahan jemari gue berjalan mendekati jemarinya. Dikit lagi sampe.. dikit lagi.. dikitttt lagiiii kena..

EH GABY NENGOK LAGI!!

Gue berkelit, “Gaby, minta popcorn-nya yaa..”

“ Kamu kenapaa sih Don, udah yaa tanganmu disini aja. Jangan kemana-mana lagi yaa.”

Dia meletakkan tangan gue di atas jemarinya.

Jemarinya menggenggam erat jemari gue.
Rasanya hangat banget. Begitu bergetar sampe ke hati.
Gue hening dalam kegelapan bioskop.

-----



Gue bener-bener nggak ngerti alur cerita film ini. Gue cuma tertegun tak berdaya ketika jemari gue digenggam erat sama Gaby. Entahlah, gue merasa nyaman ketika jemari ini terdiam di dalam jemarinya. Belum selesai gue menikmati sensasi romantis ini, tiba-tiba Gaby nanya ke gue.

“Don, kok jarimu besar-besar banget sihh, kamu nggak normal ya?"

Gue rasa pertanyaan barusan bahkan lebih mencekam dari film bacok-bacokan yang lagi kami tonton.

Quote:


Gaby hanya hening menatap gue. Gue hanya berharap dia gak muntah didepan gue. Please, jangan.

Quote:


Kali ini Gaby udah lebih dari hening, mungkin sudah disebut mengheningkan cipta.

Gue ini cowok yang paling nggak bisa ngegombal. Gue nggak pernah tau caranya how to flirt tenderly. Beneran. Karena apa yang gue tulis barusan beneran murni keluar begitu aja. Mungkin di jabodetabek, cuma gue lelaki yang nggak bisa ngegombal.

Entah kenapa dari situ genggaman Gaby jadi makin erat. Dia bener-bener menggenggam jemari ini begitu erat. Kalo dia berubah jadi Hulk, pasti jemari gue sudah hancur luluh berserakan menjadi butiran debu.

Setelah satu jam empat puluh menit dan lima puluh enam detik, filmnya pun kelar. Tapi genggaman Gaby tak kunjung kelar. Oke fine gue terima. Gaby ngajak makan, tapi dia nggak mau makan di PIM. Alhasil, dia ngajak makan gue ditempat makan favoritnya. Gue sih nurut aja. Kan, yang bayar makanannya dia. Kalem..

Karena gue nggak hapal hiruk-pikuk jalanan Jakarta, gue nurut aja. Akhirnya sampailah di tempat antah berantah. Semoga gue nggak dicekokin makan yang aneh-aneh. Tempatnya agak romantis gitu. Pencahayaannya nggak begitu terang, agak redup gitu. Lalu banyak lampion-lampion berwarna merah. Behh.. ini bahkan lokasi yang strategis buat menyatakan cinta. Oh iya, gue ini belum jadian sama dia. Tapi udah pegangan tangan. Jangan ngiri yaa..
Udah gue duga, Gaby emang hobi makan banget. Dia pesen nasi goreng, pisang coklat, sama jus alpukat. Awalnya gue kira cewek-cewek itu jaim soal makanan, terutama malem hari. Dan si Gaby ini enggak ada jaim-jaimnya.

Keren..

Gue cuma mesen roti bakar sama susu coklat. Perut gue masih kenyang banget. Kalau gue nggak mesen makanan, bisa-bisa gue disuapin makan sama Gaby entar. Kami kan belum jadian, gue nggak enak sama couple-couple lain yang juga lagi dinner di sekitar kami. Mereka aja nggak suap-suapan, jadi nggak enak kan kalo kami suap-suapan gitu. Kalau mereka nantinya tersinggung gimana?

Awalnya gue kira bakal kelaparan ketika nonton. Ibu gue udah wanti-wanti di rumah supaya makan membabibuta sebelum pergi nonton. Soalnya ibu gue tau kalau gue kelaparan bakal cepet marah. Begitu gue marah, bakal kehilangan kendali. Mata jadi merah. Badan pun seketika berotot. Dan... sekujur tubuh berubah jadi warna ijo.

Oke, oke. Gue ngaku sekarang. Gue.. guee.. guee.. Hulk.

Sekian.





to be continue
0
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.