Sampai rektorat siang itu setelah solat jumat. Gw dianterin temen sejurusan gw naek motor gw ke rektorat kampus gw, terus motor gw dipinjem ama dia mau pergi ada keperluan, malem baru dibalikin. Kemudian gw nunggu di lobi, sambil baca2.

Beberapa lama kemudian, datanglah Anin, terlihat seperti terburu-buru, nyamperin gw yang lagi duduk di lobi.

Anin : "Hi San, sebentar ya aku ke atas dulu ke bagian humas, mau ngasih surat sebentar "

Gw : "Oke."

Beberapa lama kemudian dia dateng lagi, saat ini udah duduk di kursi di lobi sama gw.

Anin : "Jadi gimana San kemarin?" (dia membuka pembicaraan)

Gw : "Jadi blablabla" (gw menjelaskan kalo diacc, dan gw jelaskan juga syarat2 dsb dari sponsornya) "Ini surat perjanjian kerjasamanya Nin. Harus ditandangani agar uangnya cair." (kata gw kemudian menyerahkan surat itu ke Anin)

Anin : "Alhamdulillah San, gak nyangka mereka mau acc sponsorsipnya secepat ini, smoga lancar ya di hari H"
(Kemudian ngomongin tentang event ini dst dst)

Anin : "Oh ya, abis gini mau ke mana?"

Gw : "Mau ke kosan nih hehe"

Anin : "Iya aku juga mau pulang ke kosan, makasih banget ya San kamu udah bantu aku kayak gini."

Gw : "Iya sama2 Nin, sama2 seneng bisa bantu "

Anin : "Yaudah aku pulang dulu ya" (kata dia sambil beranjak dari kursi)

Gw : "Kamu naik apa Nin?"

Anin : "Naik bis, mau ke halte bis dulu."

Gw : "Nunggu bis ya, bareng aja kesananya, aku lagi gak bawa motor hehehe."

Anin : Ok

Kita pun beranjak keluar rektorat, jalan bareng menuju halte bersama. Sampai diluar rektorat itu kan banyak kayak bunga2 gitu, banyak jenis bunganya. Tiba2 Anin ngeluarin kamera pocketnnya. Terus dia poto2 bunga gitu. Gw diem nungguin dia.

Anin : "Bentar ya aku foto2 bunganya dulu "

Gw : "Iya. hehe"

Anin : "Aku lagi ngumpulin foto2 bunga nih San. Aku rencana mau ngumpulin foto2 banyak bunga kalo bisa yang makin beragam fotonya hehe."

Gw : "Wah keren2 Nin.. Kamu suka bunga ya ternyata."

Anin : "Iya San, aku suka macem2 bunga. "

Gw : "Mau foto banyak bunga apa gak ribet tuh? hehe"

Anin: "Haha, gak apa2 setiap ketemu bunga di jalan dan difotoin bisa pasti kekumpul macem2 bunga " (Kata dia, kemudian dia melanjutkan memoto bunga sepanjang jalan hingga tiba pinggir danau, fyi jalan dari rektorat ke halte bis itu ngelewatin danau gitu)

Anin : "Eh, aku mau liat2 hasil fotonya dulu ya " (Kata dia kemudian duduk di pinggiran danau)

Gw : "Aku ikutan liat ya hasilnya hehe."

Akhirnya kita berdua mampir dulu ke pinggir danau, dan duduk bersampingan disitu hehe. Suasana hari itu hangat dengan hembusan sepoi2 angin danau. Nyaman banget duduk di pinggir danau saat itu.

Anin : "Iya, kamu liat fotoku ini bagus apa gak, aku gak jago moto soalnya "

Gw : (Kemudian liat foto2nya dia, bagus2 banyak permainan macro di hasil foto itu) "Wah keren2 kok, kamu paling suka bunga apa?"

Anin : "Bunga Matahari " (tiba2 gw inget kalo di profile pic facebook dia pake bunga matahari)

Gw : "Kenapa suka bunga matahari?"

Anin : "Aku suka aja sama warna bunga matahari yang cerah, bikin semangat liatnya"
(Dalam hati gw, sama dong kayak kamu Nin, bikin semangat liatnya hahaha)

Gw : "Warnanya kuning kayak xxxxx ya haha" (kata gw pengennya sih bercanda, tapi kayaknya gak lucu )

Anin : "Hahaha kamu bisa aja, bunga matahari ada juga yang warna merah kok, tapi aku paling suka warna kuning cerah. "

Gw : "Hoo, baru tau aku."

Anin : "Iya. Bunga matahari itu keren, Makanya aku suka, dan aku pingin seperti bunga matahari. " (katanya kemudian tersenyum sambil melihat ke arah danau)

Gw : *melongo* kemudian menyimak dia bicara

Anin : "Bunga matahari itu banyak manfaatnya, sesuai pembudidayaannya. Dan aku ingin bisa bermanfaat bagi orang banyak seperti bunga matahari itu. Bunga matahari itu bukan hanya indah dan cerah tapi juga terlihat besar dan kokoh, aku ingin bisa menjadi wanita yang gak hanya bisa memancarkan keceriaan dan keindahan namun tetap memperlihatkan ketegaran, tidak lemah. Bunga matahari itu selalu mencari matahari, terus mencari cahaya dalam hidupnya. aku ingin menjadi wanita yang terus berusaha mencari cahaya kehidupan dalam hidupku. Selain itu, bunga matahari hanya setia menghadap pada matahari, ketika malam ia menundukkan diri, dan aku ingin menjadi seperti bunga matahari yang dapat senantiasa menjaga diri dari kegelapan. "

Saat itu, entah kenapa jantung gw berdebar kencang. Lebih kencang daripada waktu pertama kali melihat dia. Gw rasa, gw semakin jatuh hati dengan dia. Iya, gw semakin jatuh cinta kepada "bunga matahari" yang satu ini.


--