satoe.djiwaAvatar border
TS
satoe.djiwa
Siapakah sosok pengusaha Sumohadi dalam film Habibie & Ainun?

Dalam film Habibie & Ainun, turut memasukkan sosok seorang pengusaha besi bernama Sumohadi. Pengusaha itu diperankan langsung oleh sang sutradara Hanung Bramantyo dengan menggunakan kacamata berbentuk bulat.

Selain mengisahkan perjalanan hidup kedua pasangan itu, film berdurasi 2,5 jam ini juga menceritakan kehadiran Sumohadi. Kemunculannya bermula ketika Habibie tengah memberikan paparan mengenai rencananya membangun industri pesawat terbang di bandung.

Pertemuan itu bermula ketika Habibie memutuskan kembali ke Tanah Air setelah bertemu dengan Ibnu Sutowo di Kedutaan Indonesia di Jerman. Dalam perjumpaannya, Ibnu menjanjikan pemerintah Indonesia akan memberikan apapun yang diminta Habibie.

Ketika berada di dalam kantornya, pengusaha tersebut mengirimkan ajudannya untuk meminta cetak biru pembuatan pesawatnya. Meski disertai ancaman, namun Habibie menolak.

"Siapa yang bisa bertanggung jawab kalau rancangan ini tersebar luas," tanya Habibie seperti yang diperankan oleh Reza.

Tidak berhenti sampai di sana, Sumohadi terus berusaha melakukan pendekatan dengan Habibie meski sudah menjabat sebagai menteri. Bahkan, dia memberikan pelbagai cedera mata di hari ulang tahunnya berupa dua buah parsel. Diselipkan pula dua arloji emas yang dimasukkan kotak warna biru.

Melihat itu, Ainun menyarankan kepada Habibie untuk mengembalikan barang tersebut. Adegan lantas melompat ketika Habibie mengembalikan dua arloji itu kepada Sumohadi dan meninggalkannya di ruang kerjanya.

Merasa tidak ditanggapi, Sumohadi kembali menemuinya dengan membawa satu tas koper berisi cek serta uang tunai yang dimasukkan ke dalam amplop warna cokelat. Tapi, langkahnya itu pun mendapat penolakan.

Kemudian, pengusaha tersebut mengirimkan seorang wanita dengan membawa proposal kepada Habibie. Tanpa melihat, wanita tersebut membuka bajunya di hadapan Habibie yang tengah serius membaca proposal yang dia bawa, namun tindakan itu ternyata terlihat oleh ajudannya dan membawanya keluar.

Merasa dilecehkan, Habibie lantas memarahi Sumohadi. Pengusaha tersebut beralasan tindakannya itu hanya candaan, namun Habibie tidak terima dan meminta dia keluar dari ruang kerjanya.

Kekecewaan yang dia pendam itu membuat Sumohadi mulai berusaha menjatuhkannya dari jabatannya sebagai menteri. Dia membuat pernyataan Habibie telah melakukan tindakan di luar kepatutannya sebagai menteri. Namun tindakan itu tidak lantas menjatuhkannya.

Memasuki era reformasi, ketika Habibie didaulat menjadi Presiden ketiga menggantikan Soeharto. Sumohadi mulai mencoba menghancurkan kedudukannya dengan memberikan pernyataan-pernyataan negatif kepada media. Dia menuding, Habibie terlibat dalam kasus korupsi yang melibatkan keluarga cendana dan membuat laporan pertanggung jawabannya ditolak DPR.

Dari urutan cerita tersebut di atas, siapakah sosok pengusaha Sumohadi tersebut?

sumber


ada yg bisa jawab??

keyakinan ente, ane taroh pekiwan gan!
Quote:


update!
ada pencerahan dari agan satu ini,
semoga membantu

Quote:


link donlotnya
Spoiler for donlot:


apdet analisa terbaru dari kaskuser
Quote:



ada analisis lain nih gan
Quote:


ane cuma mau melanjutkan analisa agan ini

Spoiler for sumohadi:


Spoiler for sumohadi:


silahkan amati gambar diatas
Diubah oleh satoe.djiwa 09-04-2013 09:53
0
170.8K
357
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
670.2KThread40.4KAnggota
Tampilkan semua post
midasAvatar border
midas
#57
Sofyan dan Panigoro nampak ancaman serius bagi kedudukan politik Habibie,
setidaknya menurut orang-orang di seputarnya. Habibie bahkan memberi
bahan-bahan yang diperlukan Ghalib untuk melakukan pengusutan. Habibie juga
cemas, karena Sofyan dan Panigoro, setidaknya dalam kaca mata politik
Habibie, sudah bergerak untuk menghentikan laju gerbong politik Habibie.

Panigoro, harus diakui memang membuat keder Habibie dan orang-orangnya.
Panigoro beberapa waktu lalu mengaku bahwa ia mengeluarkan uang yang tak
sedikit untuk membiayai aksi-aksi mahasiswa. Nah, aksi-aksi yang dibiayainya
bukan hanya ketika mahasiswa menjatuhkan Soeharto, namun juga membiayai
aksi-aksi anti Habibie.

Tentu saja, pengakuan itu membuat berang, apalagi Panigoro amat dekat dengan
kalangan oposisi, seperti Amien Rais dan tokoh-tokoh Partai Keadilan dan
Persatuan yang terdiri dari para pensiunan jendral dan mantan menteri itu.

Jadilah. Ia kena sodok. Comercial Paper (CP) senilai triliunan rupiah, yang
diterbitkan Medco yang belum terbayar, yang dulu dibeli PT Jasindo, jasa
asuransi milik pemerintah, dijadikan soal pidana. Panigoro dijerat
pasal-pasal korupsi. Panigoro sendiri membantah melakukan korupsi. CP itu
belum bisa terbayar karena krisis moneter dan sebelum ini PT Jasindo sudah
bersedia melakukan penundaan jatuh tempo. Kalau toh PT Jasindo tak mau
ditunda pembayarannya, sebenarnya soal ini cuma soal perdata, soal
utang-piutang atau bisa diselesaikan di peradilan niaga. PT Jasindo cukup
melakukan gugatan pailit dan CP-nya bisa dicairkan dengan penjualan
aset-aset Medco.

Pemerintah tak peduli argumentasi itu. Panigoro dan Sofyan pun dicekal.
Hebohnya, kedua orang ini bisa pergi ke luar negeri. Keduanya izin
meninggalkan Indonesia untuk berobat di Amerika Serikat. Kendati dicekal,
Sjamsu Djalal, JAM Intel mengijinkan kedua orang itu pergi. Menurut sumber
Xpos di Kejagung, lolosnya Panigoro dan Sofyan ini yang membuat mantan
Komandan Pusat Polisi Militer ABRI itu dipecat dari jabatannya.

Kalau Panigoro segera kembali setelah Menteri Pangan dan Holtikultura, A.M.
Saefuddin mengatakan ia buron, Sofyan tak kunjung kembali kendati tiga surat
panggilan Kejagung sudah dilayangkan. Sofyan kini tengah berada di AS,
mengobati penyakit jantungnya di sebuah klinik kesehatan. Sofyan dikenai
tuduhan menyalahgunakan kredit dari BNI dan BRI sebesar US$16 juta dan resmi
dinyatakan sebagai tersangka. Juga seperti halnya Panigoro, tuduhan ini ngawur.

Menurut Mulya Lubis, kuasa hukum Sofyan, kredit itu bukan diterima untuk
pribadi Sofyan, melainkan diterima PT Gemala Sarana Upaya. Namun pada
perusahaan itu, Sofyan bukan pemegang saham, direksi atau komisaris. Kalau
soal pinjaman bermasalah di bank pemerintah, itu bukan monopoli Sofyan namun
juga terjadi pada sejumlah konglomerat seperti Ciputra dan The Nin King
yang kreditnya macet di BRI triliunan rupiah. Apa dosa politik Sofyan? Tak
lain, karena ia salah seorang pendiri CSIS dan anggota Opsus bentukan Ali
Moertopo. Sofyan dinilai amat berdosa di kalangan Islam garis keras yang
dulu jadi korban Opsus. Ini memang cerita lama.

0
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.