- Beranda
- Sejarah & Xenology
[REBORN]Romance of The 3 Kingdom
...
TS
BangSamin
[REBORN]Romance of The 3 Kingdom
ORIGINAL THREAD : Romance of The 3 KingdomCredit : berwin
disini saya akan post ulang cerita "Romance of The 3 Kingdom" dari awal lagi. Berhubung karena transmigrasi yang di lakukan kaskus,maka thread thread di forsex sendiri banyak yang terkena imbasnya,thread thread bermutu yang tenggelam di page page belakang forsex tidak bisa ikut bertransmigrasi ke new kaskus.
Cerita ini diketik ulang oleh berwin saya hanya mengcopy paste aja kesini.
Enjoy reading and discussing
3 Kingdom Stuff
disini saya akan post ulang cerita "Romance of The 3 Kingdom" dari awal lagi. Berhubung karena transmigrasi yang di lakukan kaskus,maka thread thread di forsex sendiri banyak yang terkena imbasnya,thread thread bermutu yang tenggelam di page page belakang forsex tidak bisa ikut bertransmigrasi ke new kaskus.
Cerita ini diketik ulang oleh berwin saya hanya mengcopy paste aja kesini.
Enjoy reading and discussing
3 Kingdom Stuff
Spoiler for peta:
Quote:
Diubah oleh BangSamin 17-04-2013 12:38
0
294.3K
1.2K
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Sejarah & Xenology
6.5KThread•11.5KAnggota
Tampilkan semua post
TS
BangSamin
#213
Lanjutan Bab 59...
"Aku dan ayahnya pernah bersumpah menjadi saudara. Aku tidak tega untuk membiarkannya sendirian." Kata Han Sui.
"Tampaknya masalahnya sudah seperti ini dan kau tidak mempunyai pilihan lain, tuan." Kata Yang Qiu.
"Siapakah yang akan menjadi penengah kepada Cao2x." Tanya Han Sui.
"Aku yang akan menjalankannya." Kata Yang Qiu.
Lalu Han Sui menulis surat yang diserahkannya melalui Yang Qiu. Cao2x menjanjikan akan memberikan gelar Bangsawan Xi Liang dan menjadikan Yang Qiu gubernurnya. Para jendral yang lainnya juga akan diberikan imbalan sesuai jasanya. Lalu sebuah rencana dibuat untuk menyingkirkan Ma Chao.
Yang Qiu kembali dan menceritakan semuanya pada Tuannya itu dan Han Sui memerintahkan agar kayu kering dikumpulkan unutk membuat signal api. Dan ke 5 jendral harus bersiap untuk menjalankan rencana itu. Telah diputuskan bawha Ma Chao akan diundang untuk menghadiri sebuah pesta dan disana mereka akan membunuhnya.
Setelah semua ini selesai, mereka mengundang Ma Chao yang walaupun datang tetapi dia curiga bahwa akan ada sesuatu. Dia telah menyiapkan sebuah rencana juga apabila terjadi sesuatu. Dia meningalkan Ma Dai dan Pang De memimpin pasukannya dan dia memilih beberapa prajurit yang dipercayanya berserta dia untuk menyamar menjadi pasukan Han Sui. Disana mereak menemukan bahwa Han Sui dan kelima jendralnya sedang berbincang dan kata2x yang terdengar adalah, "....Kita harus melaksanakan rencana ini segera. Sekaranglah saatnya."
Dengan marah dia berteriak, "Kalian sekumpulan pengkhianat ! Berani sekali kalian merencanakan sesuatu untuk menyakitiku !"
Mereka terkejut dan Ma Chao segera mengeluarkan pedangnya dan menebasnya, Han Sui Menghindar tetapi wajahnya terluka. Lalu Ma Chao menebas lagi kearah Han Sui yang belum siap dan dia menahan serangan Ma Chao dengan tangannya, akibatnya tangan Han Sui terpotong dari mulai siku sampai telapak tangannya. Kelima jendral itu segera mengeluarkan pedangnya dan melawan Ma Chao dan anak buahnya yang segera mudur keluar. Segera Ma Chao terdesak oleh Mereka ber 5, tetapi dia tetap dapat bertahan karena kemampuan bermain pedangnya cukup baik. Ma Chao sebenarnya lebih terlatih memakai tombak dan menunggang kuda seperti layaknya orang2x dari suku Qiang didaerah barat laut. Melihat bahwa para anak buahnya sudah Tewas Ma Chao segera marah besar dan dia memancarkan aura kemarahan yang membuat ke 5 jendral dan prajurit2x lainnya merasa ketakutan. Ma Chao dengan tenaganya yang besar lalu menebas kearah lima jendral itu, yang terdepan adalah Ma Yan. Ma Yan berusaha untuk menahan serangan Ma Chao itu, Tetapi karena terlalu kuat, Baju Zirah Ma Yan terbelah dua dan darah menyembur keluar dari dalam badannya karena dadanya terbelah. Yang berdiri disamping Ma Yan adalah Liang Xing, dia menahan dengan pedangnya sisa serangan Ma Chao yang sudah melewati Ma Yan. Tangan Liang Xing langsung patah dan dia pun tidak mampu bertarung lagi. Ketiga jendral lainnya yang melihat hal ini segera pergi.
Ma Chao kembali ke tenda dibelakangnya untuk menghabisi Han SUi, tetapi para pengawal Han Sui telah membawanya pergi. Lalu perkemahan itu terbakar hebat sekali dan kekacauan terjadi disana. Ma Chao segera mencari kuda dan menaikinya, Pang De dan Ma Dai baru saja tiba disana dan pertempuran pun terjadi. Pasukan Cao2x melihat api itu sebagai signal penyerangan segera datang dari berbagai penjuru. Xu Chu, Xu huang dari belakang dan depan, Xiahou Yuan dan Cao Hong dari kiri dan kanan. Sementara Pasukan Xi Liang saling bertempur antara pendukung Ma CHao dan Han Sui.
Ma Chao membawa 100 prajurit berkuda kedepan jembatan apung di sungai Wei ketika hari menjelang pagi. Disana dia bertemu Li Kan yang datang membawa tentara. Ma Chao segera mengambil tombaknya dan menerjang Li Kan. Li Kan yang melihat Ma Chao langsung turun dari kudanya dan membuang tombaknya serta lari tunggang langgang. Dari belakang Ma Chao, Yu Jin mengejarnya tetapi tidak dapat cukup dekat untuk menangkapnya, Yu Jin memanah Ma Chao dari belakang tetapi Ma Chao mendengar bunyi anak panah itu dan dia menghindar, tetapi panah itu menancap Pada Li Kan orang yang dikejarnya yang berada didepannya. Ma Chao lalu berbalik dan mengejar Yu Jin, yang segera kabur.
Segera pasukan Elit Cao2x telah menunggunya dan mengepungnya di sekitar jembatan. Seluruh 100 prajurit Ma Chao yang bersamanya telah tewas semua secara mengenaskan dibawah Pasukan elit ini. Ma Chao yang melihat keadaan tidak menguntungkan bagi dirinya segera berpikir untuk mencari celah keluar. Pasukan Elit cao2x ini konon adalah yang terbaik di seluruh Cina. Setelah tersisa hanya 13 orang dalam pertempuran Chi Bi, Cao2x memerintahkan agar Xu Chu melatih 10.000 prajurit untuk menjadi pasukan Elit ini. Ma Chao seperti kesetanan, dengan tombaknya dia menyerang kesana-kemari. Pasukan biasa mungkin sudah kabur tetapi pasukan Elit ini sungguh tangguh. Mereka terus mengepung Ma Chao dan beberapa orang memanahi Ma Chao walaupun teman2x mereka sedang berada ditengah mengepung Ma Chao. Mereka tidak takut mati dan walaupun Panah menancap ditubuh mereka, mereka tidak bergeming dan tetap menyerang Ma Chao. Ma Chao akhirnya kewalahan juga menghadapi mereka ini. Dia menggunakan teknik Tombak Halilintarnya untuk membuka jalan yang berhasil merobohkan beberapa Prajurit "Armored Tiger" ini. Dia berhasil membuat celah dan lari kearah barat laut.
Dia dikejar oleh pasukan Elit Cao2x itu dan dia terus berusaha unutk kabur sampai tiba2x salah satu pasukan elit itu melemparkan panah pada dirinya. Panah itu dilemparkan sehigga Ma Chao tidak mendengar bunyi senar busurnya dan dia tidak mengetahui ada anak panah meluncur kepada dirinya. Karena kekuatan pasukan Elit ini, anak panah itu berhasil menancap dipunggung Ma Chao dan akhirnya Ma Chao terjatuh dan musuh mendekat. Disaat genting ini, ada pasukan baru tiba dari arah Barat Laut dan menolongnya. Pang De dan Ma Dai tiba tepat pada waktunya.
Akhirnya Ma Chao tertolong karena pasukan Elit Cao2x itu sibuk melawan Pang De dan pasukan Berkuda yang berbaju Zirah lengkap. Ma Dai dan pasukannya berusaha melindungi Ma Chao yang membawa Ma Chao diatas salah satu kudanya. Ma Chao ternyata tidak mau menyerah, Dia segera memerintahkan Prajurit disana unutk menarik keluar panahnya dan mengikat lukanya, kemudian dia mengambil tombak dan mulai bertempur kembali. Walaupun begitu akhirnya dia terpaksa memerintahkan pasukannya Mundur karena tekanan pasukan elit Cao2x yang begitu hebat. Dia kabur meninggalkan jejak darah menuju arah barat laut.
Mendengar musuhnya melarikan diri, Cao2x memberikan perintah pd jendralnya, "Kejar dia siang dan malam, hadiah akan diberikan pada mereka yang menangkapnya hidup atau mati. Untuk kepalanya akan kuberikan 1000 keping emas dan Penguasaan atas suatu daerah yang memiliki 10.000 kepala keluarga. Jika ada yang menangkap Ma Chao hidup2x maka dia akan dinaikan pangkatnya menjadi Jendral Besar."
Akibatnya semua orang bernafsu mengejar Ma Chao. Sementara itu tanpa memperdulikan apapun lagi, Ma Chao segera pergi jauh. Satu demi satu para prajurit dan pengiktunya berguguran. Pasukan infantri yang tidak dapat mengejarnya akhirnya banyak yang tertangkap musuh dan hanya tersisa sedikit sekali. Hanya beberapa puluh penunggang kuda saja yang tersisa. Mereka semua bergerak menuju Lin Tao, sebuah kota didaerah Bukit barat.
Cao2x juga ikut dalam pengejaran itu dan dia sampai ke An Ding. Tetapi Disana dia mengetahui bahwa Ma Chao masih berada jauh didepannya. Akhirnya dia menghentikan pengejaran dan kembali. Semua jendral juga melakukan hal yang sama, semuanya kembali ke Chang An. Han Sui yang kehilangan lengan kirinya sekarang menjadi orang cacat. Tetapi dia tetap diberikan gelar dan jabatan yang dijanjikan. Yang Xiu dan Hou Xuan dijadikan bangsawan dan jabatan di Wei Kou.
Lalu perintah diberikan bagi pasukan untuk kembali ke ibu kota. Yang Fu seorang penasehat militer dari Liang Zhou, datang ke Chang An untuk menunjukan bahaya dari menarik pasukan mundur ke ibu kota.
"Ma Chao memiliki keberanian seperti Lu Bu dan hati seperti barbar. Kecuali kau menghancurkan dia kali ini, dia akan datang lagi dengan lebih kuat dan berani. Dan saat itu seluruh daerah barat akan hilang. Oleh karena itu kau tidak boleh menarik mundur pasukanmu."
Cao2x berkata, "Aku ingin menguasai seluruh daerah ini, tetapi banyak sekali hal yang harus kulakukan di ibu kota dan daerah selatan juga belum kutaklukan. Jadi aku tidak dapat tinggal, Tetapi kau , tuan, mungkin dapat membantuku mengamankan daerah ini. Apakah kau mau ?"
Yang Fu akhrinya setuju dan dia mengenalkan Wei Kang yang diangkat menjadi Pelindung Kekaisaran wilayah Ling Zhou.
Sebelum Yang Fu berpamitan, dia berkata pada Cao2x, "Pasukan kuat harus ditinggalkan di Chang An, sebagai cadangan apabila mereka diperlukan."
"Hal itu telah diatur." Jawab Cao2x.
Jendral Cao2x bertanya mengenai kebijakan dalam perang ini, "Sejak pertama kita berada di Benteng Tong, utara sungai Wei tidaklah dijaga . Kenapa kau tidak menyebrang keutara sungai dan timur sungai kuning ? Tetapi kau malah menyerang benteng untuk beberapa hari sebelum melintas keutara."
Dan Dia menjawab, "Pemberontak itu pertama menguasai benteng. Jika aku dari pertama menduduki sisi timur dari sungai kuning, maka pemberontak akan mempertahan kemahnya dan satu demi satu mengumpulkan seluruh feri yang ada dan aku tidak akan dapat menyerang. Jadi aku mengumpulkan pasukan di benteng Tong dan membuat pemberontak menjaga tepi selatan sungai. Sehingga tepi utara terbuka lebar. Sehingga Xu Huang dan Zhu Ling dapat melintas. Lalu aku membuat benteng agar supaya musuh mengira aku lemah dan menyebabkan mereka menyerang tanpa berpikir panjang. Lalu aku menggunakan cara yang pintar untuk menyebabkan keretakan dan kekacauan dipasukan mereka. Strategi ini disebut ' PETIR MENGELEGAR SEBELUM KAU DAPAT MENUTUP TELINGAMU' (LI ZHI QIAN BI HE ER DUO). Memang benar perubahan dari taktik perang sangatlah tak terhingga."
Bersambung...
"Aku dan ayahnya pernah bersumpah menjadi saudara. Aku tidak tega untuk membiarkannya sendirian." Kata Han Sui.
"Tampaknya masalahnya sudah seperti ini dan kau tidak mempunyai pilihan lain, tuan." Kata Yang Qiu.
"Siapakah yang akan menjadi penengah kepada Cao2x." Tanya Han Sui.
"Aku yang akan menjalankannya." Kata Yang Qiu.
Lalu Han Sui menulis surat yang diserahkannya melalui Yang Qiu. Cao2x menjanjikan akan memberikan gelar Bangsawan Xi Liang dan menjadikan Yang Qiu gubernurnya. Para jendral yang lainnya juga akan diberikan imbalan sesuai jasanya. Lalu sebuah rencana dibuat untuk menyingkirkan Ma Chao.
Yang Qiu kembali dan menceritakan semuanya pada Tuannya itu dan Han Sui memerintahkan agar kayu kering dikumpulkan unutk membuat signal api. Dan ke 5 jendral harus bersiap untuk menjalankan rencana itu. Telah diputuskan bawha Ma Chao akan diundang untuk menghadiri sebuah pesta dan disana mereka akan membunuhnya.
Setelah semua ini selesai, mereka mengundang Ma Chao yang walaupun datang tetapi dia curiga bahwa akan ada sesuatu. Dia telah menyiapkan sebuah rencana juga apabila terjadi sesuatu. Dia meningalkan Ma Dai dan Pang De memimpin pasukannya dan dia memilih beberapa prajurit yang dipercayanya berserta dia untuk menyamar menjadi pasukan Han Sui. Disana mereak menemukan bahwa Han Sui dan kelima jendralnya sedang berbincang dan kata2x yang terdengar adalah, "....Kita harus melaksanakan rencana ini segera. Sekaranglah saatnya."
Dengan marah dia berteriak, "Kalian sekumpulan pengkhianat ! Berani sekali kalian merencanakan sesuatu untuk menyakitiku !"
Mereka terkejut dan Ma Chao segera mengeluarkan pedangnya dan menebasnya, Han Sui Menghindar tetapi wajahnya terluka. Lalu Ma Chao menebas lagi kearah Han Sui yang belum siap dan dia menahan serangan Ma Chao dengan tangannya, akibatnya tangan Han Sui terpotong dari mulai siku sampai telapak tangannya. Kelima jendral itu segera mengeluarkan pedangnya dan melawan Ma Chao dan anak buahnya yang segera mudur keluar. Segera Ma Chao terdesak oleh Mereka ber 5, tetapi dia tetap dapat bertahan karena kemampuan bermain pedangnya cukup baik. Ma Chao sebenarnya lebih terlatih memakai tombak dan menunggang kuda seperti layaknya orang2x dari suku Qiang didaerah barat laut. Melihat bahwa para anak buahnya sudah Tewas Ma Chao segera marah besar dan dia memancarkan aura kemarahan yang membuat ke 5 jendral dan prajurit2x lainnya merasa ketakutan. Ma Chao dengan tenaganya yang besar lalu menebas kearah lima jendral itu, yang terdepan adalah Ma Yan. Ma Yan berusaha untuk menahan serangan Ma Chao itu, Tetapi karena terlalu kuat, Baju Zirah Ma Yan terbelah dua dan darah menyembur keluar dari dalam badannya karena dadanya terbelah. Yang berdiri disamping Ma Yan adalah Liang Xing, dia menahan dengan pedangnya sisa serangan Ma Chao yang sudah melewati Ma Yan. Tangan Liang Xing langsung patah dan dia pun tidak mampu bertarung lagi. Ketiga jendral lainnya yang melihat hal ini segera pergi.
Ma Chao kembali ke tenda dibelakangnya untuk menghabisi Han SUi, tetapi para pengawal Han Sui telah membawanya pergi. Lalu perkemahan itu terbakar hebat sekali dan kekacauan terjadi disana. Ma Chao segera mencari kuda dan menaikinya, Pang De dan Ma Dai baru saja tiba disana dan pertempuran pun terjadi. Pasukan Cao2x melihat api itu sebagai signal penyerangan segera datang dari berbagai penjuru. Xu Chu, Xu huang dari belakang dan depan, Xiahou Yuan dan Cao Hong dari kiri dan kanan. Sementara Pasukan Xi Liang saling bertempur antara pendukung Ma CHao dan Han Sui.
Ma Chao membawa 100 prajurit berkuda kedepan jembatan apung di sungai Wei ketika hari menjelang pagi. Disana dia bertemu Li Kan yang datang membawa tentara. Ma Chao segera mengambil tombaknya dan menerjang Li Kan. Li Kan yang melihat Ma Chao langsung turun dari kudanya dan membuang tombaknya serta lari tunggang langgang. Dari belakang Ma Chao, Yu Jin mengejarnya tetapi tidak dapat cukup dekat untuk menangkapnya, Yu Jin memanah Ma Chao dari belakang tetapi Ma Chao mendengar bunyi anak panah itu dan dia menghindar, tetapi panah itu menancap Pada Li Kan orang yang dikejarnya yang berada didepannya. Ma Chao lalu berbalik dan mengejar Yu Jin, yang segera kabur.
Segera pasukan Elit Cao2x telah menunggunya dan mengepungnya di sekitar jembatan. Seluruh 100 prajurit Ma Chao yang bersamanya telah tewas semua secara mengenaskan dibawah Pasukan elit ini. Ma Chao yang melihat keadaan tidak menguntungkan bagi dirinya segera berpikir untuk mencari celah keluar. Pasukan Elit cao2x ini konon adalah yang terbaik di seluruh Cina. Setelah tersisa hanya 13 orang dalam pertempuran Chi Bi, Cao2x memerintahkan agar Xu Chu melatih 10.000 prajurit untuk menjadi pasukan Elit ini. Ma Chao seperti kesetanan, dengan tombaknya dia menyerang kesana-kemari. Pasukan biasa mungkin sudah kabur tetapi pasukan Elit ini sungguh tangguh. Mereka terus mengepung Ma Chao dan beberapa orang memanahi Ma Chao walaupun teman2x mereka sedang berada ditengah mengepung Ma Chao. Mereka tidak takut mati dan walaupun Panah menancap ditubuh mereka, mereka tidak bergeming dan tetap menyerang Ma Chao. Ma Chao akhirnya kewalahan juga menghadapi mereka ini. Dia menggunakan teknik Tombak Halilintarnya untuk membuka jalan yang berhasil merobohkan beberapa Prajurit "Armored Tiger" ini. Dia berhasil membuat celah dan lari kearah barat laut.
Dia dikejar oleh pasukan Elit Cao2x itu dan dia terus berusaha unutk kabur sampai tiba2x salah satu pasukan elit itu melemparkan panah pada dirinya. Panah itu dilemparkan sehigga Ma Chao tidak mendengar bunyi senar busurnya dan dia tidak mengetahui ada anak panah meluncur kepada dirinya. Karena kekuatan pasukan Elit ini, anak panah itu berhasil menancap dipunggung Ma Chao dan akhirnya Ma Chao terjatuh dan musuh mendekat. Disaat genting ini, ada pasukan baru tiba dari arah Barat Laut dan menolongnya. Pang De dan Ma Dai tiba tepat pada waktunya.
Akhirnya Ma Chao tertolong karena pasukan Elit Cao2x itu sibuk melawan Pang De dan pasukan Berkuda yang berbaju Zirah lengkap. Ma Dai dan pasukannya berusaha melindungi Ma Chao yang membawa Ma Chao diatas salah satu kudanya. Ma Chao ternyata tidak mau menyerah, Dia segera memerintahkan Prajurit disana unutk menarik keluar panahnya dan mengikat lukanya, kemudian dia mengambil tombak dan mulai bertempur kembali. Walaupun begitu akhirnya dia terpaksa memerintahkan pasukannya Mundur karena tekanan pasukan elit Cao2x yang begitu hebat. Dia kabur meninggalkan jejak darah menuju arah barat laut.
Mendengar musuhnya melarikan diri, Cao2x memberikan perintah pd jendralnya, "Kejar dia siang dan malam, hadiah akan diberikan pada mereka yang menangkapnya hidup atau mati. Untuk kepalanya akan kuberikan 1000 keping emas dan Penguasaan atas suatu daerah yang memiliki 10.000 kepala keluarga. Jika ada yang menangkap Ma Chao hidup2x maka dia akan dinaikan pangkatnya menjadi Jendral Besar."
Akibatnya semua orang bernafsu mengejar Ma Chao. Sementara itu tanpa memperdulikan apapun lagi, Ma Chao segera pergi jauh. Satu demi satu para prajurit dan pengiktunya berguguran. Pasukan infantri yang tidak dapat mengejarnya akhirnya banyak yang tertangkap musuh dan hanya tersisa sedikit sekali. Hanya beberapa puluh penunggang kuda saja yang tersisa. Mereka semua bergerak menuju Lin Tao, sebuah kota didaerah Bukit barat.
Cao2x juga ikut dalam pengejaran itu dan dia sampai ke An Ding. Tetapi Disana dia mengetahui bahwa Ma Chao masih berada jauh didepannya. Akhirnya dia menghentikan pengejaran dan kembali. Semua jendral juga melakukan hal yang sama, semuanya kembali ke Chang An. Han Sui yang kehilangan lengan kirinya sekarang menjadi orang cacat. Tetapi dia tetap diberikan gelar dan jabatan yang dijanjikan. Yang Xiu dan Hou Xuan dijadikan bangsawan dan jabatan di Wei Kou.
Lalu perintah diberikan bagi pasukan untuk kembali ke ibu kota. Yang Fu seorang penasehat militer dari Liang Zhou, datang ke Chang An untuk menunjukan bahaya dari menarik pasukan mundur ke ibu kota.
"Ma Chao memiliki keberanian seperti Lu Bu dan hati seperti barbar. Kecuali kau menghancurkan dia kali ini, dia akan datang lagi dengan lebih kuat dan berani. Dan saat itu seluruh daerah barat akan hilang. Oleh karena itu kau tidak boleh menarik mundur pasukanmu."
Cao2x berkata, "Aku ingin menguasai seluruh daerah ini, tetapi banyak sekali hal yang harus kulakukan di ibu kota dan daerah selatan juga belum kutaklukan. Jadi aku tidak dapat tinggal, Tetapi kau , tuan, mungkin dapat membantuku mengamankan daerah ini. Apakah kau mau ?"
Yang Fu akhrinya setuju dan dia mengenalkan Wei Kang yang diangkat menjadi Pelindung Kekaisaran wilayah Ling Zhou.
Sebelum Yang Fu berpamitan, dia berkata pada Cao2x, "Pasukan kuat harus ditinggalkan di Chang An, sebagai cadangan apabila mereka diperlukan."
"Hal itu telah diatur." Jawab Cao2x.
Jendral Cao2x bertanya mengenai kebijakan dalam perang ini, "Sejak pertama kita berada di Benteng Tong, utara sungai Wei tidaklah dijaga . Kenapa kau tidak menyebrang keutara sungai dan timur sungai kuning ? Tetapi kau malah menyerang benteng untuk beberapa hari sebelum melintas keutara."
Dan Dia menjawab, "Pemberontak itu pertama menguasai benteng. Jika aku dari pertama menduduki sisi timur dari sungai kuning, maka pemberontak akan mempertahan kemahnya dan satu demi satu mengumpulkan seluruh feri yang ada dan aku tidak akan dapat menyerang. Jadi aku mengumpulkan pasukan di benteng Tong dan membuat pemberontak menjaga tepi selatan sungai. Sehingga tepi utara terbuka lebar. Sehingga Xu Huang dan Zhu Ling dapat melintas. Lalu aku membuat benteng agar supaya musuh mengira aku lemah dan menyebabkan mereka menyerang tanpa berpikir panjang. Lalu aku menggunakan cara yang pintar untuk menyebabkan keretakan dan kekacauan dipasukan mereka. Strategi ini disebut ' PETIR MENGELEGAR SEBELUM KAU DAPAT MENUTUP TELINGAMU' (LI ZHI QIAN BI HE ER DUO). Memang benar perubahan dari taktik perang sangatlah tak terhingga."
Bersambung...
0