- Beranda
- Sejarah & Xenology
[REBORN]Romance of The 3 Kingdom
...
TS
BangSamin
[REBORN]Romance of The 3 Kingdom
ORIGINAL THREAD : Romance of The 3 KingdomCredit : berwin
disini saya akan post ulang cerita "Romance of The 3 Kingdom" dari awal lagi. Berhubung karena transmigrasi yang di lakukan kaskus,maka thread thread di forsex sendiri banyak yang terkena imbasnya,thread thread bermutu yang tenggelam di page page belakang forsex tidak bisa ikut bertransmigrasi ke new kaskus.
Cerita ini diketik ulang oleh berwin saya hanya mengcopy paste aja kesini.
Enjoy reading and discussing
3 Kingdom Stuff
disini saya akan post ulang cerita "Romance of The 3 Kingdom" dari awal lagi. Berhubung karena transmigrasi yang di lakukan kaskus,maka thread thread di forsex sendiri banyak yang terkena imbasnya,thread thread bermutu yang tenggelam di page page belakang forsex tidak bisa ikut bertransmigrasi ke new kaskus.
Cerita ini diketik ulang oleh berwin saya hanya mengcopy paste aja kesini.
Enjoy reading and discussing
3 Kingdom Stuff
Spoiler for peta:
Quote:
Diubah oleh BangSamin 17-04-2013 12:38
0
294.3K
1.2K
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Sejarah & Xenology
6.5KThread•11.5KAnggota
Tampilkan semua post
TS
BangSamin
#178
Lanjutan Bab 49...
"Apa yang dapat menghalangi dirimu ? aku harap kau memberitahukannya padaku ."
"Cao2x pernah baik padamu dan kau tidak dapat tidak untuk merasa perlu membalas budi. Sekrang ketika pasukannya telah dikalahkan, dia pasti akan pergi menuju Lembah Hua Rong. Jika aku mengirimmu untuk menjaga tempat itu, kau pasti akan membiarkannya pergi. Jadi aku tidak mengirimmu."
"Kau sangat penuh pertimbangan, Penasehat. Tetapi walaupun dia pernah memperlakukanku dengan sangat baik, tetapi aku telah membunuh dua jendral lawan untukknya, Yan Liang dan Wen Chou, sebagai balas budiku disamping aku juga menghentikan pengepungan atas dirinya. Jika aku bertemu dengannya saat ini, aku pasti akan sulit melepaskannya."
"Tetapi bagaiman jika kau melepaskannya ?"
"Kau dapat menghukumku dengan hukum militer."
"Jika memang begitu maka tulislah pernyataanmu diatas selembar kertas."
Lalu Guan yu menulis surat format dan memberikannya pada Zhuge Liang.
"Bagaimana jika cao2x tidak melewati daerah itu ?" Kata Guan Yu.
"Aku akan memberikan pernyataan tertulis padamu bahwa dia akan lewat disana." Lalu Zhuge Liang melanjutkan, "Dibukit dekat lembah Hua Rong, kau akan mengumpulkan kayu dan jerami untuk membuat asap dan menipu cao2x untuk datang."
"Jika cao2x melihat api maka dia akan mencurigai ada jebakan dan tidak akan datang." Kata Guan Yu.
"Kau sungguh berpikir sederhana," Kata Zhuge Liang, "Apakah kau tidak mengerti taktik perang lebih dari itu ? Cao2x merupakan ahli siasat, tetapi kau dapat menipunya kali ini. Ketika dia melihat asap, dai akan berpikir itu adalah rumah pertanian dan akan mengambil resiko pergi kearah sana. Tetapi jangan kau biarkan kebaikan hatimu mengatur apa yang harus kau lakukan."
Lalu Guan Yu pergi dan membawa anak angkatnya Guan Ping dan juga Zhou Cang serta 500 pasukan pedang yang dilatihnya.
Kata Liu Bei, "Adiku itu memiliki rasa kebenaran yang tinggi sekali. Aku khwatir cao2x akan datang kejalan itu dan adikku akan melepaskannya."
"Aku telah melihat bintang akhir2x ini dan pemberontak cao2x itu belum ditakdirkan mati. Aku sengaja membuat rencana ini untuk Guan Yu selesaikan."
"Menang benar, hanya sedikit manusia yang memiliki pandangan jauh seperti dirimu." Kata Liu bei.
Kedua orang itu pergi ke Fan Kou dimana mereka melihat rencana Zhou Yu. Sun Qian dan Jian Yong ditinggalkan di Xiakou untuk menjaganya.
Cao2x berada dikemah besarnya dan sedang berbicara dengan para penasehatnya menunggu kedatangan Huang Gai. Angin tenggara bertiup kencang hari itu dan Cheng Yu mendesak agar cao2x memikirkan tindakan pencegahan apabila musuh menggunakan api.
Tetapi Cao2x tertawa dan berkata, "Titik balik matahari dimusim dingin bergantung pada posisi matahari dan tidak ada yang lainnya. Dan mungkin saja terjadi angin dari timur pada suatu saat dan kemudian akan hilang kembali. Aku tidak melihat kita perlu khawatir terhadap hal itu."
Saat itu tiba2x datang perahu kecil dari sisi lain membawa surat dari Huang Gai. Utusan itu langsung menyerahkan surat itu pada cao2x.
Cao2x membaca surat itu dan dia tersenyum. Dia segera pergi menuju kapal komandonya bersama penasehat dan jendral2x yang lain untuk melihat kedatangan Huang Gai.
Dikemah pasukan dataran selatan, ketika malam tiba, Zhou Yu memanggil Cai He dan memerintahkan prajurit unutk menangkapnya dan mengikatnya.
Cai He memprotes dan berkata, "AKu tidak melakukan kesalahan apapun !"
Tetapi Zhou Yu berkata, "Orang macam apakah kau, yang berpikir dapat datang dan berpura2x menyerah kesisiku ? Aku membutuhkan sedikit hal untuk dikorbankan bagi benderaku dan kepalamu akan sanga bagus kupersembahkan pada dewa sungai, jadi aku akan menggunakannya."
Cai He yang tidak dapat melawan tuduhan itu segera berteriak, "Dua orang dari sisimu, Kan Ze dan Gan Ning juga turut serta dalam rencana ini !"
"Ya, Mereka mengerjakan sesuai petunjukku !" Kata Zhou Yu.
Cai He sangat menyesal sekarang dan dia sedih, tetapi Zhou Yu memerintahkan agar Cai He dibawa ke Tepi Sungai dimana bendera hitam telah disiapkan disana, dan setelah menuang arak kesungai dan membakar kertas uang, Cai He segera dipenggal, darahnya dikeluarkan semua dari tubuhnya dan dipersembahkan untuk Panji2x perang Wu.
Setelah upaca selesai, kapal perang segera diperintahkan bergerak. Huang Gai segera pergi terlebih dahulu. Dia hanya menggunakan jubah pelindung dada dan membawa hanya pedang. Dibenderanya tertulis 4 huruf besar 'PEMIMPIN PASUKAN HUANG GAI'. Dengan angin kencang dia menuju ke "tebing merah" (Chi Bi).
Angin Sungguh kencang dan ombak sangat tinggi. Cao2x berada di tengah kelompok kapal2x perang itu, Dia berada dimenara utama kapal komando. Langit sungguh cerah saat itu dan bulan purnama bersinar dan memantulkan sinarnya, membentuk warna2x perak yang indah diatas sungai. Dia membiarkan angin menerpa wajahnya dan lalu tertawa keras sekali karena dia merasa sebentar lagi dia akan mendapatkan keinginannya.
Lalu Prajurit menara pengawas menunjuk kesungai dan berkata, "Seluruh daerah selatan dipenuhi kapal, dan mereka datang dengan bantuan angin."
Cao2x lalu melihat kearah itu dan para pejabatnya berkata padanya bahwa benderanya berwarna hitam dan ada lambang naganya. Dan diantar bendera2x itu ada bendera beasr bertuliskan nama Huang Gai.
"Itu adalah temanku, Huang Gai." Kata dia dengan sungguh senangnya. "Langit berada disisiku hari ini."
Setelah kapal2x huang Gai makin mendekat, Cheng Yu berkata, "Kapal2x itu akan berkhianat. Jangan biarkan mereka mendekat ke "benteng air" kita. "
"Bagaimana kau mengetahui hal itu ?" Tanya Cao2x.
Dan Cheng Yu menjawab, "Jika mereka ingin membelot seharusnya sekarang mereka sudah menurunkan layar dan mulai mendayung karena pada kecepatan ini mereka akan menabrak kita. Angin tenggara sungguh kencang, dan jika mereka ingin berkhianat, bagaimana kita akan mempertahankan diri kita ?"
Cao2x akhirnya mulai mengerti, lalu dia bertanya siapakah yang mau pergi untuk memberhentikan kapal yang akan mendekat itu, dan Wen Pin maju menjadi sukarelawan, "Aku cukup terbiasa berperang di air."
Segera Wen Pin naik kekapalnya dan diikuti oleh 10 kapal perang kelas jelajah lainnya.
Berdiri di buritan kapal, Wen Pin memanggil kapal2x yg bergerak kearahnya, "Kalian kapal2x dari selatan dilarang mendekat ! Ini adalah perintah dari perdana menteri. Berhentilah ditengah sungai !"
Para prajurit meneriaki mereka untuk menurunkan layar. Teriakan itu dijawab dengan tembakan panah dari kapal2x huang gai dan Wen Pin segera mencari tempat berlidung karena tangannya terkena panah. Kekacauan mulai terjadi diantara pasukan Wen Pin, kapal2x Huang Gai dibantu dorongan angin terus melaju.
Ketika kapal tinggal berjalan sekitar 1/2 Li (250 M) dari "benteng air" cao2x. Huang Gan segera mengibaskan pedangnya dan tiba2x ujung2x kapal2x itu menyala dengan api. Huang Gai lalu memerintahkan agar para prajruit di ke 20 kapal itu segera berpindah ke kapal2x yang ada dibelakangnya. Ke 20 kapal itu menjadi panah api yang akan menghantam kelompok aramda cao2x.
Seluruh kapal2x cao2x ada disana, dan kapal2x besarnya terantai satu sama lainnya dan tidak ada kapal yang dapat lepas dan lari. Tiba2x terdengar bunyi ledakan dan kebakaran mulai terjadi disisi kiri. Ledakan itu memuntahkan berbagai bahan mudah meledak kekapal2x yang lain yang dengan bantuan angin segera terbakar hebat sekali.
Malampun berubah menjadi merah membara, sungai di tiga penjuru memantulkan cahaya merah menyala. Tebing2x disekitar tempat itu berubah warnanya menjadi merah darah. Saat itu tampaknya seluruh alam semesta dipenuhi oleh kobaran api.
Cao2x segera pergi menuju Tepi sungai, Huang Gai dengan beberapa puluh prajurit dibelakangnya, segera melompat kesebuah perahu kecil. dan menerobos kobaran api, dia pergi mencari cao2x. Cao2x melihat bahaya sudah mendekat, segera menepi dan turun kedaratan. Zhang Liao berusaha melindungi tuannya itu dengan pasukan elitnya yang lebih dari 1/2nya telah mati terbakar api. Mereka akhirnya berhasil keluar dari kobaran api dan segera menuju kekemah utama.
Huang Gai melihat cao2x sudah sampai ketepi segera mempercepat pasukannya.
Dia mendekat dan memengang goloknya yang tajam segera berteriak, "Kau pemberontak ! jagan lari. Aku Adalah Huang Gai."
Cao2x segera mengerang kesakitan akibat beberapa luka bakar yang diterimanya yang terkena air. Zhang Liao berusaha memapah tuannya itu ketepian dan ketika dia melihat Huang Gai telah mendekat dia segera mengambil busurnya dan memanah Huang Gai dari jarak dekat. Suara berisik dan asap yang tebal menghalangi pandangan Huang Gai dan dia tidak mengetahui ada panah yang diarahkan padanya, Zhang Liao yang juga tidak dapat membidik Huang Gai dengan tepat juga akhirnya hanya mengenai bahu Huang Gai, tetapi hal ini cukup mengejutkan Huang Gai dan membuat Huang Gai terjatuh kedalam Sungai.
Bagaimana kisah selanjutnya Dapat dibaca di bab berikutnya....
"Apa yang dapat menghalangi dirimu ? aku harap kau memberitahukannya padaku ."
"Cao2x pernah baik padamu dan kau tidak dapat tidak untuk merasa perlu membalas budi. Sekrang ketika pasukannya telah dikalahkan, dia pasti akan pergi menuju Lembah Hua Rong. Jika aku mengirimmu untuk menjaga tempat itu, kau pasti akan membiarkannya pergi. Jadi aku tidak mengirimmu."
"Kau sangat penuh pertimbangan, Penasehat. Tetapi walaupun dia pernah memperlakukanku dengan sangat baik, tetapi aku telah membunuh dua jendral lawan untukknya, Yan Liang dan Wen Chou, sebagai balas budiku disamping aku juga menghentikan pengepungan atas dirinya. Jika aku bertemu dengannya saat ini, aku pasti akan sulit melepaskannya."
"Tetapi bagaiman jika kau melepaskannya ?"
"Kau dapat menghukumku dengan hukum militer."
"Jika memang begitu maka tulislah pernyataanmu diatas selembar kertas."
Lalu Guan yu menulis surat format dan memberikannya pada Zhuge Liang.
"Bagaimana jika cao2x tidak melewati daerah itu ?" Kata Guan Yu.
"Aku akan memberikan pernyataan tertulis padamu bahwa dia akan lewat disana." Lalu Zhuge Liang melanjutkan, "Dibukit dekat lembah Hua Rong, kau akan mengumpulkan kayu dan jerami untuk membuat asap dan menipu cao2x untuk datang."
"Jika cao2x melihat api maka dia akan mencurigai ada jebakan dan tidak akan datang." Kata Guan Yu.
"Kau sungguh berpikir sederhana," Kata Zhuge Liang, "Apakah kau tidak mengerti taktik perang lebih dari itu ? Cao2x merupakan ahli siasat, tetapi kau dapat menipunya kali ini. Ketika dia melihat asap, dai akan berpikir itu adalah rumah pertanian dan akan mengambil resiko pergi kearah sana. Tetapi jangan kau biarkan kebaikan hatimu mengatur apa yang harus kau lakukan."
Lalu Guan Yu pergi dan membawa anak angkatnya Guan Ping dan juga Zhou Cang serta 500 pasukan pedang yang dilatihnya.
Kata Liu Bei, "Adiku itu memiliki rasa kebenaran yang tinggi sekali. Aku khwatir cao2x akan datang kejalan itu dan adikku akan melepaskannya."
"Aku telah melihat bintang akhir2x ini dan pemberontak cao2x itu belum ditakdirkan mati. Aku sengaja membuat rencana ini untuk Guan Yu selesaikan."
"Menang benar, hanya sedikit manusia yang memiliki pandangan jauh seperti dirimu." Kata Liu bei.
Kedua orang itu pergi ke Fan Kou dimana mereka melihat rencana Zhou Yu. Sun Qian dan Jian Yong ditinggalkan di Xiakou untuk menjaganya.
Cao2x berada dikemah besarnya dan sedang berbicara dengan para penasehatnya menunggu kedatangan Huang Gai. Angin tenggara bertiup kencang hari itu dan Cheng Yu mendesak agar cao2x memikirkan tindakan pencegahan apabila musuh menggunakan api.
Tetapi Cao2x tertawa dan berkata, "Titik balik matahari dimusim dingin bergantung pada posisi matahari dan tidak ada yang lainnya. Dan mungkin saja terjadi angin dari timur pada suatu saat dan kemudian akan hilang kembali. Aku tidak melihat kita perlu khawatir terhadap hal itu."
Saat itu tiba2x datang perahu kecil dari sisi lain membawa surat dari Huang Gai. Utusan itu langsung menyerahkan surat itu pada cao2x.
Cao2x membaca surat itu dan dia tersenyum. Dia segera pergi menuju kapal komandonya bersama penasehat dan jendral2x yang lain untuk melihat kedatangan Huang Gai.
Dikemah pasukan dataran selatan, ketika malam tiba, Zhou Yu memanggil Cai He dan memerintahkan prajurit unutk menangkapnya dan mengikatnya.
Cai He memprotes dan berkata, "AKu tidak melakukan kesalahan apapun !"
Tetapi Zhou Yu berkata, "Orang macam apakah kau, yang berpikir dapat datang dan berpura2x menyerah kesisiku ? Aku membutuhkan sedikit hal untuk dikorbankan bagi benderaku dan kepalamu akan sanga bagus kupersembahkan pada dewa sungai, jadi aku akan menggunakannya."
Cai He yang tidak dapat melawan tuduhan itu segera berteriak, "Dua orang dari sisimu, Kan Ze dan Gan Ning juga turut serta dalam rencana ini !"
"Ya, Mereka mengerjakan sesuai petunjukku !" Kata Zhou Yu.
Cai He sangat menyesal sekarang dan dia sedih, tetapi Zhou Yu memerintahkan agar Cai He dibawa ke Tepi Sungai dimana bendera hitam telah disiapkan disana, dan setelah menuang arak kesungai dan membakar kertas uang, Cai He segera dipenggal, darahnya dikeluarkan semua dari tubuhnya dan dipersembahkan untuk Panji2x perang Wu.
Setelah upaca selesai, kapal perang segera diperintahkan bergerak. Huang Gai segera pergi terlebih dahulu. Dia hanya menggunakan jubah pelindung dada dan membawa hanya pedang. Dibenderanya tertulis 4 huruf besar 'PEMIMPIN PASUKAN HUANG GAI'. Dengan angin kencang dia menuju ke "tebing merah" (Chi Bi).
Angin Sungguh kencang dan ombak sangat tinggi. Cao2x berada di tengah kelompok kapal2x perang itu, Dia berada dimenara utama kapal komando. Langit sungguh cerah saat itu dan bulan purnama bersinar dan memantulkan sinarnya, membentuk warna2x perak yang indah diatas sungai. Dia membiarkan angin menerpa wajahnya dan lalu tertawa keras sekali karena dia merasa sebentar lagi dia akan mendapatkan keinginannya.
Lalu Prajurit menara pengawas menunjuk kesungai dan berkata, "Seluruh daerah selatan dipenuhi kapal, dan mereka datang dengan bantuan angin."
Cao2x lalu melihat kearah itu dan para pejabatnya berkata padanya bahwa benderanya berwarna hitam dan ada lambang naganya. Dan diantar bendera2x itu ada bendera beasr bertuliskan nama Huang Gai.
"Itu adalah temanku, Huang Gai." Kata dia dengan sungguh senangnya. "Langit berada disisiku hari ini."
Setelah kapal2x huang Gai makin mendekat, Cheng Yu berkata, "Kapal2x itu akan berkhianat. Jangan biarkan mereka mendekat ke "benteng air" kita. "
"Bagaimana kau mengetahui hal itu ?" Tanya Cao2x.
Dan Cheng Yu menjawab, "Jika mereka ingin membelot seharusnya sekarang mereka sudah menurunkan layar dan mulai mendayung karena pada kecepatan ini mereka akan menabrak kita. Angin tenggara sungguh kencang, dan jika mereka ingin berkhianat, bagaimana kita akan mempertahankan diri kita ?"
Cao2x akhirnya mulai mengerti, lalu dia bertanya siapakah yang mau pergi untuk memberhentikan kapal yang akan mendekat itu, dan Wen Pin maju menjadi sukarelawan, "Aku cukup terbiasa berperang di air."
Segera Wen Pin naik kekapalnya dan diikuti oleh 10 kapal perang kelas jelajah lainnya.
Berdiri di buritan kapal, Wen Pin memanggil kapal2x yg bergerak kearahnya, "Kalian kapal2x dari selatan dilarang mendekat ! Ini adalah perintah dari perdana menteri. Berhentilah ditengah sungai !"
Para prajurit meneriaki mereka untuk menurunkan layar. Teriakan itu dijawab dengan tembakan panah dari kapal2x huang gai dan Wen Pin segera mencari tempat berlidung karena tangannya terkena panah. Kekacauan mulai terjadi diantara pasukan Wen Pin, kapal2x Huang Gai dibantu dorongan angin terus melaju.
Ketika kapal tinggal berjalan sekitar 1/2 Li (250 M) dari "benteng air" cao2x. Huang Gan segera mengibaskan pedangnya dan tiba2x ujung2x kapal2x itu menyala dengan api. Huang Gai lalu memerintahkan agar para prajruit di ke 20 kapal itu segera berpindah ke kapal2x yang ada dibelakangnya. Ke 20 kapal itu menjadi panah api yang akan menghantam kelompok aramda cao2x.
Seluruh kapal2x cao2x ada disana, dan kapal2x besarnya terantai satu sama lainnya dan tidak ada kapal yang dapat lepas dan lari. Tiba2x terdengar bunyi ledakan dan kebakaran mulai terjadi disisi kiri. Ledakan itu memuntahkan berbagai bahan mudah meledak kekapal2x yang lain yang dengan bantuan angin segera terbakar hebat sekali.
Malampun berubah menjadi merah membara, sungai di tiga penjuru memantulkan cahaya merah menyala. Tebing2x disekitar tempat itu berubah warnanya menjadi merah darah. Saat itu tampaknya seluruh alam semesta dipenuhi oleh kobaran api.
Cao2x segera pergi menuju Tepi sungai, Huang Gai dengan beberapa puluh prajurit dibelakangnya, segera melompat kesebuah perahu kecil. dan menerobos kobaran api, dia pergi mencari cao2x. Cao2x melihat bahaya sudah mendekat, segera menepi dan turun kedaratan. Zhang Liao berusaha melindungi tuannya itu dengan pasukan elitnya yang lebih dari 1/2nya telah mati terbakar api. Mereka akhirnya berhasil keluar dari kobaran api dan segera menuju kekemah utama.
Huang Gai melihat cao2x sudah sampai ketepi segera mempercepat pasukannya.
Dia mendekat dan memengang goloknya yang tajam segera berteriak, "Kau pemberontak ! jagan lari. Aku Adalah Huang Gai."
Cao2x segera mengerang kesakitan akibat beberapa luka bakar yang diterimanya yang terkena air. Zhang Liao berusaha memapah tuannya itu ketepian dan ketika dia melihat Huang Gai telah mendekat dia segera mengambil busurnya dan memanah Huang Gai dari jarak dekat. Suara berisik dan asap yang tebal menghalangi pandangan Huang Gai dan dia tidak mengetahui ada panah yang diarahkan padanya, Zhang Liao yang juga tidak dapat membidik Huang Gai dengan tepat juga akhirnya hanya mengenai bahu Huang Gai, tetapi hal ini cukup mengejutkan Huang Gai dan membuat Huang Gai terjatuh kedalam Sungai.
Bagaimana kisah selanjutnya Dapat dibaca di bab berikutnya....
0