kesepian311Avatar border
TS
kesepian311
Dahlan Iskan VS DPR 2
Referensi : http://www.metrotvnews.com/read/news...anggilan-DPR/1

Dahlan Iskan Bantah Tolak Panggilan DPR

Metrotvnews.com, Jambi: Menteri BUMN Dahlan Iskan membantah dirinya menolak memenuhi panggilan DPR RI, namun ketidakhadirannya itu terjadi karena dirinya masih meninjau berbagai proyek di Jambi.

"Saya ke Jambi meresmikan penjualan seribu ekor sapi hasil program integrasi sawit di PT Perkebunan Nusantara VI. Kalau bukan sekarang sapi-sapi itu dijual, lantas kapan lagi, karena tidak mungkin sapi dijual setelah Idul Adha," katanya di Jambi, Rabu (24/10) malam.

Selain itu, Dahlan juga sedang meninjau proyek pembangunan Bandara Sultan Thaha dan Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas di Jambi hingga tengah malam.

"Sebenarnya, rencana kunjungan ke Jatim itu sudah lama, tapi kebetulan karena sibuk, maka baru hari ini dapat dilakukan," katanya.

Ditanya tanggapan soal pemanggilan oleh DPR dan akan ada pemanggilan paksa oleh DPR, Dahlan mengatakan tidak menjadi soal, sebab dirinya tidak merasa merugikan negara saat menjabat Dirut PLN.

"Terserah DPR saja, tidak jadi menteripun tidak masalah, Alhamdulillah. Saya ini ditunjuk sebagai menteri Alhamdulillah, tidak ditunjuk sebagai menteri pun Alhamdulillah. Tidak hanya itu, saya sakit Alhamdulillah, mati Alhamdulillah dan hidup pun Alhamdulillah," katanya.

Menanggapi hasil audit BPK terkait dugaan kerugian negara sebesar Rp37 triliun di PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) saat dirinya menjabat Direktur Utama, Dahlan menerangkan, waktu itu PLN dijanjikan akan dipasok gas sebagai pengganti BBM untuk pembangkit listrik sebanyak 200 MM sebagai langkah penghematan, dan sudah disahkan oleh DPR.

Namun katanya, hingga tahun 2011, gas yang dijanjikan tidak datang, sementara PLN tidak memiliki gas maka rencana tersebut gagal dilakukan.

Dalam situasi itu, kata Dahlan, hanya ada dua pilihan yang dapat dilakukan dalam menghadapi persoalan itu, yakni listrik di Jakarta padam selama 6-8 bulan, atau tetap menggunakan BBM, dan pilihan kedua-lah yang dilakukan.

Menurut Dahlan, karena tidak jadi pakai gas, maka rencana penghematan tidak dapat terwujud, sebab gasnya memang tidak ada. Audit atas rencana dan catatan itulah yang mungkin menjadi temuan BPK "Karena tetap pakai BBM, maka tidak jadi penghematan, dan mungkin karena itulah saya dikatakan telah merugikan negara sebesar Rp37 triliun," katanya.

Hingga Rabu pukul 21.30 WIB, Dahlan Iskan masih berada di lapangan meninjau proyek Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas di Desa Sungai Gelam, Kabupaten Muaro Jambi, Provinsi Jambi.

Dahlan Iskan mengatakan, proyek pembangkit tenaga mesin gas tersebut sangat vital dan merupakan proyek pertama di Indonesia.

"Gas di Sungai Gelam ini sudah ditemukan sejak 25 tahun lalu, namun tidak pernah dimanfaatkan, karena memang sedikit, namun sangat potensial dikembangkan sebagai pembangkit listrik. Baru sekarang akan dimanfaatkan. Kemajuan pelaksanaannya juga sudah mendekati penyelesaian," katanya.

Ia menambahkan, jika proyek PLTMG Sungai Gelam ini berhasil, maka akan menjadi proyek percontohan bagi daerah-daerah lain, sebab masih banyak potensi gas yang belum termanfaatkan secara maksimal di berbagai daerah di Indonesia.
(Ant/RZY)

Itu alasan kenapa PLN merugi pas Dahlan menjabat. Semoga semua jadi gamblang bagi yang suka memakai alasan ini untuk menjelekkan Pak Dahlan Iskan... emoticon-I Love Indonesia (S)

UPdate : Dahlan Iskan Larang BUMN Beri 'Upeti', Anggota DPR Meradang

Spoiler for update:


Update 2: Dahlan Iskan Diminta Tunjukan Kinerja

Spoiler for update 2:

Diubah oleh kesepian311 25-10-2012 06:55
0
1.8K
24
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
670.2KThread40.4KAnggota
Tampilkan semua post
susunadeAvatar border
susunade
#1
lawan terus DPR pak dahlan emoticon-I Love Indonesia (S)

Diubah oleh susunade 25-10-2012 03:00
0
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.