Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

jual.buku.islamAvatar border
TS
jual.buku.islam
Syarah AQIDAH Ahlus Sunnah wal Jamaah (Manhaj Salaf)
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ


إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنًسْتَعِيْنُهُ وَنًسْتَغْفِرُهْ وَنًعُوذً ِبِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ الله وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ

يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ.

يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوْا رَبَّكُمُ الَّذِيْ خَلَقَكُمْ مِّنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيْرًا وَنِسَآءً وَاتَّقُوا اللهَ الَّذِيْ تَسَآءَلُوْنَ بِهِ وَاْلأَرْحَامَ إِنَّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا.

يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا. يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا. أَمَّابَعْدُ؛

فَإِنَّ خَيْرَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللهَ، وَخَيْرَ الهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَشَرَّ الأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ ِبِدْعَةٌ وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ وَكُلَّ ضَلاَلَةٍ فِي النَّارِ


Segala puji bagi Allah yang hanya kepadaNya kami memuji, memohon pertolongan, dan ampunan. Kami berlindung kepadaNya dari kekejian diri dan kejahatan amalan kami. Barang siapa yang diberi petunjuk oleh Allah maka tidak ada yang dapat menyesatkan, dan barang siapa yang tersesat dari jalanNya maka tidak ada yang dapat memberinya petunjuk. Aku bersaksi bahwa tiada sesembahan yang berhak diibadahi hanya Allah saja yang tiada sekutu bagiNya. Dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah Utusan dan RasulNya



Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam.
(Ali Imran{3} :102)



Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya Allah menciptakan isterinya; dan dari pada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain , dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu.(An Nisaa'{4} :01)




Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan katakanlah perkataan yang benar,niscaya Allah memperbaiki bagimu amalan-amalanmu dan mengampuni bagimu dosa-dosamu. Dan barangsiapa menta'ati Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya ia telah mendapat kemenangan yang besar.(Al Ahzab{33} :70-71)

'Aqidah yang benar adalah perkara yang amat penting dan kewajiban yang paling besar yang harus diketahui oleh setiap Muslim dan Muslimah. Karena sesungguhnya sempurna dan tidaknya suatu amal, diterima atau tidaknya, bergantung kepada 'aqidah yang benar. Kebahagiaan dunia dan akhirat hanya diperoleh oleh orang-orang yang berpegang pada 'aqidah yang benar ini dan menjauhkan diri dari hal-hal yang dapat menafikan dan mengurangi kesempurnaan 'aqidah tersebut.

'Aqidah yang benar adalah 'aqidah al-Firqatun Naajiyah (golongan yang selamat), 'aqidah ath-Thaaifatul Manshuurah (golongan yang dimenangkan Allah), 'aqidah Salaf, 'aqidah Ahlul Hadist, Ahlus Sunnah wal Jama'ah.

Hanya kepada Allah kami memohon semoga risalah ini bermanfaat dan menjadikan upaya ini sebagai amal shalih semata-mata mengharap ridha-Nya.


Sesuai Judul Thread ini dibuat untuk menjelaskan Aqidah Ahlus Sunnah Wal Jamaah sesuai dengan Manhajnya para Shalafus Shaleh.

Thread ini juga sudah mendapat izin dari moderator Approved

muzz
sdr.alex632
sdr.alex632 dan muzz memberi reputasi
2
149.9K
2.1K
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Debate Club
Debate Club
8.2KThread3.5KAnggota
Tampilkan semua post
jual.buku.islamAvatar border
TS
jual.buku.islam
#68
Abul-Hasan Al-Asy’ariy Bertaubat ke ‘Aqidah Asy’ariyyah atau Salafiyyah ?
3. Masalah Kalaamullah.

Abul-Hasan Al-Asy’ariy rahimahullah berkata :
باب الكلام في أن القرآن كلام الله غير مخلوق : إن سأل سائل عن الدليل على أن القرآن كلام الله غير مخلوق
قيل له الدليل على ذلك قوله تعالى: (ومن آياته أن تقوم السماء والأرض بأمره) وأمر الله كلامه

“Baab : Perkataan bahwasannya Al-Qur’an adalah Kalaamullah bukanlah makhluk. Apabila ada orang yang bertanya tentang dalil bahwasannya Al-Qur’an adalah Kalaamullah, bukan makhluk. Katakanlah kepada mereka : Dalil akan hal itu adalah firman-Nya ‘azza wa jalla dari ayat-Nya : ‘Dan di antara tanda-tanda kekuasan-Nya ialah berdirinya langit dan bumi dengan perintah-Nya’ (QS. Ruum : 25). Perintah Allah di sini adalah kalaam-Nya. …[Al-Ibaanah, hal. 20].

Adapun Asyaa’irah, maka mereka membuat teori pemisahan antara makna dan lafadh. Al-Baijuuriy rahimahullah berkata :

ومذهب أهل السنة أن القرآن بمعنى كلام النفسي ليس بمخلوق، وأما القرآن بمعنى اللفظ الذي نقرؤه فهو مخلوق. لكن يمتنع أن يقال : القرآن مخلوق ويراد به اللفظ لذي نقرؤه إلا في مقام التعليم، لأنه ربما أوهم أن القرآن بمعنى كلامه تعالى مخلوق، ولذلك امتنعت الأئمة من القول بخلق القرآن

“Madzhab Ahlus-Sunnah wal-Jama’ah (maksudnya : madzhab Asyaa’irah – Abul-Jauzaa’) menyatakan bahwa Al-Qur’an dengan makna al-kalaamun-nafsiy(yaitu : yang berasal dari diri Allah ta’ala) bukanlah makhluk. Adapun Al-Qur’aan dengan makna lafadh yang kita baca, maka ia adalah makhluk. Akan tetapi terlarang untuk dikatakan : Al-Qur’an adalah makhluk - yang dimaksudkan dengannya adalah lafadh yang kita baca, kecuali dalam konteks pengajaran. Karena, perkataan tersebut bisa disalahartikan bahwa Al-Qur’an dengan makna kalam-Nya ta’ala (al-kalaamun-nafsiy – Abul-Jauzaa’) adalah makhluk. Dengan alasan itulah para imam melarang terhadap perkataan Al-Qur’an adalah makhluk” [Hasyiyyah Al-Baijuriy ‘alaa Jauharit-Tauhiid. 160].

والحاصل أن كل ظاهر من الكتاب والسنة دل على حدوث القرآن فهو محمول على اللفظ المقروء لا على الكلام النفسي، لكن يمتنع أن يقال : القرآن مخلوق إلا في مقام التعليم كما سبق

“Kesimpulan (dari pembicaraan ini), bahwa setiap nash yang nampak dari Al-Qur’an dan As-Sunnah menunjukkan huduutsul-Qur’aan (maksudnya : kemakhlukan Al-Qur’an – Abul-Jauzaa’) dibawa pada pengertian lafadh yang terbaca, bukan pada al-kalaamun-nafsiy. Akan tetapi tetap terlarang untuk dikatakan : Al-Qur’an adalah makhluk, kecuali dalam konteks pengajaran sebagaimana yang telah lalu (penyebutannya)” [idem, hal. 162].

Konsekuensi dari ‘aqidah ini, Asyaa’irah mengeluarkan lafadh yang terdiri dari huruf dan suara dari cakupan Kalaamullah. Dengan kata lain, Allah tidaklah berfirman dengan huruf dan suara, karena keduanya adalah makhluk. Mereka (Asyaa’irah) berkata :

كلام الله كلام نفسي بدون حرف ولا صوت ولا يتجزأ ولا يتبعض ، وليس فيه أمر ولا نهي ، ولا خبر ولا استخبار ، أما التوراة والإنجيل والقرآن فليس كلام الله على الحقيقة بل هو مخلوق وهو كلام الله مجازا لأنه دال على كلام الله النفسي

“Kalaamullah adalah kalam nafsi tanpa huruf, tanpa suara, tidak terurai, dan tidak terbagi. Padana tidak terdapat perintah dan larangan, bukan khabar dan bukan pula meminta khabar. Adapun Taurat, Injil, dan Al-Qur’an; bukan firman Allah secara hakiki, akan tetapi semuanya makhluk, hanya saja itu adalah firman Allah secara majaziy (kiasan) karena menunjukan kepada kalam nafsiy Allah” [I’tiqaad Ahlis-Sunnah Syarh Ashhaabil-Hadiits, oleh Dr. Al-Khumais, hal. 67].

Al-Baaqilaaniy berkata :

ولا يجوز أن يطلق على كلامه شيء من أمارات الحدث من حرف ولا صوت

“Dan tidak boleh memutlakkan firman-Nya dari tanda-tanda kemakhlukan seperti huruf dan suara” [Al-Inshaaf, hal. 111 – melalui Al-Asyaa’irah fii Mizaani Ahlis-Sunnah hal. 486].

Al-Baijuuriy berkata tentang sifat kalam bagi Allah ta’ala :

صفة أزلية قائمة بذاته تعالى ليست بحرف ولا صوت

“Sifat azaliyyah yang ada pada Dzat-Nya ta’ala tidaklah dengan huruf dan suara” [Syarh Jauharut-Tauhiid, hal. 129 – melaui perantaraan Al-Asyaa’irah fii Mizaani Ahlis-Sunnah hal. 486].

PCI NU Mesir dalam artikel yang dibawakan oleh Drs. Hamzah Harun Al-Rasyid menegaskan :
Quote:


Ini adalah pembagian bid’ah yang tidak pernah dikatakan siapapun sebelumnya. Tidak Abul-Hasan Al-Asy’ariy, Al-Haarits Al-Muhaasibiy, atau bahkan Jahmiyyah.

Al-Qur’an adalah kalaamullah yang terdiri dari huruf dan suara. Kalam-Nya dapat didengar oleh siapa saja yang Ia kehendaki dari makhluk-Nya. Inilah madzhab salaf.

‘Abdullah bin Ahmad bin Hanbal rahimahullah berkata :

سألتُ أبي رحمه الله عن قوم يقولون : لما كلم الله عز وجل موسى لم يتكلم بصوت، فقال : بلى إن ربك عز وجل تكلم بصوت، هذه الأحاديث نرويها كما جاءت

“Aku bertanya kepada ayahku rahimahullah tentang satu kaum yang berkata : ‘Ketika Allah ‘azza wa jalla berbicara kepada Musa, Ia tidak berbicara dengan suara’. Maka ayahku berkata : ‘Akan tetapi, sesungguhnya Rabb kalian ‘azza wa jala berbicara (kepada Musa) dengan suara. Hadits-hadits ini kami riwayatkan sebagaimana datangnya” [As-Sunnah 32/ - melalui perantaraan Al-Masaailu war-Rasaailu Al-Marwiyyatu ‘an Al-Imaam Ahmad fil-‘Aqiidah, 1/302 no. 288].

Inilah yang keyakinan Al-Imaam Ahmad yang diacu oleh Abul-Hasan Al-Asy’ariy rahimahumallah.

Kesimpulan kita, ‘aqidah Abul-Hasan Al-Asy’ariy dan Ahmad bin Hanbal rahimahumallaah pada point ini berbeda dengan ‘aqidah Asyaa’irah.

Saya cukupkan artikel sampai di sini. Saya yakin para Pembaca dapat menyimpulkan, kemanakah gerangan taubat Abul-Hasan Al-Asy’ariy ? ke pangkuan ‘aqidah Asy’ariyyah atau ‘aqidah Salafiyah Ahlus-Sunnah ?

Wallaahu ta’ala a’lam.

[abul-jauzaa’ – 11112010 – rain city].
Diubah oleh jual.buku.islam 05-11-2012 11:30
0
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.