rimung13Avatar border
TS
rimung13
[CLEAN] Anda bertanya Sufi\Salik menjawab
Tasawuf

Tasawuf atau Sufisme adalah ilmu untuk mengetahui bagaimana cara menyucikan jiwa, menjernihan akhlaq, membangun dhahir dan batin, untuk memperoleh kebahagian yang abadi.


Sufi

Sufi adalah istilah untuk mereka yang mendalami ilmu tasawwuf. Istilah sufi [orang suci] akhirnya dipakai oleh dunia secara luas, bukan saja untuk tokoh agama dari agama tertentu, tetapi bagi seseorang yang secara spiritual dan rohaniah telah matang dan yang kehidupannya tidak lagi membutuhkan dan melekat kepada dunia dan segala isinya, kecuali untuk kebutuhan dasarnya saja.

Sufi dalam konteks ini diamalkan sebagai cara sejati untuk memurnikan jiwa dan hati, mendekatkan diri kepada Tuhan dan mendekatkan diri kepada SorgaNya [menjauhi dunia]. Di agama Budha, dikenal sebagai tahap arupadatu [berbeda dengan kamadatu/kamasutra], di agama Nasrani dikenal sebagai biarawan/ biarawati sebagai cara menjalani kehendak Tuhan secara full/penuh dan memerdekakan diri dari budak kesenangan dunia dst.

Salik

Seorang salik adalah seseorang yang menjalani disiplin spiritual dalam menempuh jalan sufisme Islam untuk membersihkan dan memurnikan jiwanya, yang disebut juga dengan jalan suluk. Dengan kata lain, seorang salik adalah seorang penempuh jalan suluk. Seorang salik yang mencapai tahapan makrifat disebut sufi.

Mursyid


Mursyid adalah sebutan untuk seorang guru pembimbing dalam dunia thoriqoh/tarekat, yang telah memperoleh izin dan ijazah dari guru mursyid diatasnya yang terus bersambung sampai kepada guru mursyid Shohibuth Thoriqoh yang musalsal dari Rasulullah SAW untuk mentalqin dzikir/ wirid thoriqoh kepada orang-orang yang datang meminta bimbingannya (murid)

Jiwa yang merdeka dari KHM.Luqman Hakim



Rule
1. Mohon santun dalam berdiskusi
2. Untuk pertanyaan mengenai Fiqih dan kesahihan hadist silahkan ke ABMM
3. Untuk pemahaman lebih lanjut mengenai ayat al-Qur'an silahkan ke ABQM
4. Semua kaskuser baik yang Theist maupun Atheist diterima di sini emoticon-Smilie
5. Mohon maaf jika saya maupun sahabat-sahabat salik/sufi lainnya lama dalam merespon dikarenakan kesibukan di RL
Diubah oleh rimung13 28-02-2015 23:15
culajava
anakjahanam721
cindurmato
cindurmato dan 2 lainnya memberi reputasi
1
665.7K
10K
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Debate Club
Debate Club
8.2KThread3.5KAnggota
Tampilkan semua post
rimung13Avatar border
TS
rimung13
#1151
Dzauq




Cita Rasa (Dzauq)

Cita rasa adalah pengalaman spiritual langsung. Dzauq merupakan tahapan atau lebih tepatnya, haal (kondisi spiritual) pertama dalam pengalaman pengungkapan diri Allah (tajalli). Rasa ini diperoleh dari perjalanan rohani dalam berbagai maqamat, serta berbagai perilaku dzikir dari seorang sufi.

Dzauq terbagi menjadi dua
Dzauq Bathinyyah (Dzauq rohani),
yaitu semua rasa yang dialami oleh hati atau bathin seperti rasa tenteram karena merasa nikmat dalam berdzikir, shalat, dan lain sebagainya

Dzauq Dhohiriyyah(Dzauq jasmani)
yaitu semua rasa yang diterima oleh panca indera, seperti bau wangi, rasa sakit, pedas, asin, pahit, asam dan lain sebagainya.

Dari dzauq, perjalanan seorang sufi terus diarahkan pada kemenyatuan (larut dalam Keesaan) yang sering disebut juga sebagai “syurb” (minuman dari hidangan rohani Illahi). Sehingga dahaga spiritual yang dirasakan menjadi terpuaskan. Terkadang proses ini juga diikuti dengan tahapan sukr (kemabukan spiritual), yang secara tidak sadar, atau diluar kendali diri kemanusiaannya sering memunculkan pertanyaan dan kata-kata serta ungkapan spiritual (syathahat). Hal ini terjadi karena rasa keterkuasaan oleh wujud Tuhan dalam rohaninya.

Kelanjutan proses dzauq dan bagaimana kondisi rohani seseorang yang larut didalamnya, tidak dapat ditangkap melalui kata-kata. “Orang-orang yang merasakannya pasti tahu. Dan mereka yang belum merasakannya pasti belum tahu”. Tanpa secara langsung merasakannya, seseorang tidak akan mungkin mampu mendapatkan gambaran yang paling pas atas fenomena ini. Dan yang jelas, dzauq merupakan gerbang utama untuk memperoleh pengetahuan langsung tentang Allah dan dari Allah. Jadi seorang sufi yang belum bisa merasakan cita rasa spiritual, tidak mungkin akan dapat melampaui tahapan ma’rifatullah. Mungkin kalau sebatas pengetahuan tentang Allah, secara minimal sudah bisa didapatkan. Namn pengetahuan langsung dari Allah sebagai inti ma’rifat belum mampu akan diperolehnya kecuali dengan perasaan dzauq. Dimana seorang hamba larut dalam CintaNya.

Dikisahkan dalam sebuah kitab karangan Imam Al-Ghazali

pada suatu hari Nabi Isa a.s berjalan di hadapan seorang pemuda yang sedang menyiram air di kebun. Ketika pemuda yang sedang menyiram air itu melihat Nabi Isa a.s berada di hadapannya maka dia pun berkata, "Wahai Nabi Isa a.s, mintalah kepada Tuhanmu agar Dia memberi kepadaku rasa cinta seberat semut Jarrah kepada-Nya."

Nabi Isa a.s menjawab, "Wahai saudaraku, kamu tidak akan berdaya untuk rasa cinta seberat Jarrah itu."

pemuda itu berkata lagi, "Wahai Isa a.s, kalau aku tidak berdaya untuk satu Jarrah, maka mintalah untukku setengah berat Jarrah."

Oleh karena keinginan pemuda itu untuk mendapatkan rasa cintanya kepada Allah, maka Nabi Isa a.s pun berdoa, "Ya Tuhanku, berikanlah dia setengah berat Jarrah cintanya kepada-Mu." Setelah Nabi Isa a.s berdoa maka beliau pun berlalu dari situ.

Selang beberapa lama Nabi Isa a.s datang lagi ke tempat pemuda yang memintanya berdoa, tetapi Nabi Isa a.s tidak berjumpa dengan pemuda itu. Maka Nabi Isa a.s pun bertanya kepada orang yang lalu-lalang di tempat tersebut, dan salah seorang yang berada di situ berkata bahwa pemuda itu telah gila dan kini berada di atas gunung.

Setelah Nabi Isa a.s mendengar penjelasan orang itu maka beliau pun berdoa kepada Allah S.W.T, "Wahai Tuhanku, tunjukkanlah kepadaku keberadaan pemuda itu." Begitu selesai Nabi Isa a.s berdoa maka beliau melihat pemuda itu berada di antara gunung-gunung dan sedang duduk di atas sebuah batu besar, matanya memandang ke langit.

Nabi Isa a.s pun menghampiri pemuda itu dengan memberi salam, tetapi pemuda itu tidak menjawab salam Nabi Isa a.s, lalu Nabi Isa berkata, "Aku ini Isa a.s." Kemudian Allah S.W.T menurunkan wahyu yang berbunyi, "Wahai Isa, bagaimana dia dapat mendengar perbicaraan manusia, sebab dalam hatinya itu terdapat kadar setengah berat Jarrah cintanya kepada-Ku. Demi Keagungan dan Keluhuran-Ku, kalau engkau memotongnya dengan gergaji sekalipun tentu dia tidak mengetahuinya."






Sebelumnya tak ada yang mampu
Mengajakku untuk bertahan
Di kala sedih

Sebelumnya ku ikat hatiku
Hanya untuk aku seorang
Sekarang kau di sini hilang rasanya
Semua bimbang tangis kesepian

Reff:
Kau buat aku bertanya
Kau buat aku mencari
Tentang rasa ini
Aku tak mengerti
Akankah sama jadinya
Bila bukan kamu
Lalu senyummu menyadarkanku
Kau cinta pertama dan terakhirku

Sebelumnya tak mudah bagiku
Tertawa sendiri di kehidupan
Yang kelam ini

Sebelumnya rasanya tak perlu
Membagi kisahku saat ada yang mengerti
Sekarang kau di sini hilang rasanya
Semua bimbang tangis kesepian

Repeat Reff

Bila suatu saat kau harus pergi
Jangan paksa aku 'tuk cari yang lebih baik
Karena senyummu menyadarkanku
Kaulah cinta pertama dan terakhirku

Repeat Reff
BRANDNOV
cindurmato
cindurmato dan BRANDNOV memberi reputasi
2
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.