Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

julianiraniAvatar border
TS
julianirani
Kisruh Bumi Plc, DPR Khawatir Agenda Terselubung Asing (Nat Rothchild)!
Kisruh Bumi Plc - DPR Khawatir Agenda Terselubung Asing
Thursday, 04 October 2012

JAKARTA–DPR mengkhawatirkan adanya agenda terselubung, terkait rencana investigasi internal yang dilakukan Bumi Plc.Langkah tersebut diduga upaya Nat Rothchild (salah satu pemegang saham Bumi Plc) untuk menurunkan harga saham Bumi Plc di bursa London dan BUMI di Bursa Efek Indonesia. Sasarannya,mendorong persepsi sentimen negatif saham BUMI ke level terendah. Anggota DPR Komisi VII Satya W Yudha menilai, Bumi Plc yang hanya memiliki 29% saham Bumi Resources dinilai tidak mempunyai hak secara sepihak untuk melakukan audit investigasi.”Bumi Plc kan minority shareholder,”ungkapnya.

Dia menyarankan Bumi Plc dan Bumi Resources rekonsiliasi secara internal.Bila isu itu diramaikan kepada media, nantinya akan merugikan saham BUMI. Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) berharap kepada pemegang saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI) untuk menyelesaikan persoalannya secara internal. Sehingga, tidak mengganggu kinerja perusahaan. Ketua Bapepam-LK, Ngalim Sawega mengatakan, kekisruhan yang terjadi antara pemegang saham BUMI menyebabkan semakin liarnya isu. Akibatnya, banyak isu kurang jelas yang beredar di publik. ”Mereka kan saudara.Seharusnya tak perlu dibawa ke luar. Cukup diselesaikan secara kekeluargaan,” kata dia, di Jakarta, kemarin.

Terkait pelaksanaan public expose BUMI, dia mengaku belum mendapatkan laporan secara resmi dari perseroan. Menurutnya, informasi yang diperolehnya dari BUMI belumlah terlalu detil. Misalkan, perincian utang jatuh tempo 2013 dan 2014. Pengamat Pasar Modal Edwin Sinaga menilai, untuk menyelesaikan kisruh BUMI yakni dengan transparansi. ”Saya pikir kedua belah pihak (Manajemen BUMI dan Bumi Plc) harus menjelaskan secara transparan,” katanya. Dia juga melihat, peperangan ini lebih karena adanya pemegang saham yang tidak nyaman dengan tindakan dari pemegang saham lainnya. Dewan Pakar Masyarakat Investor Sekuritas Seluruh Indonesia (MISSI) Johanes Soetikno mengatakan, saat ini tanggapan investor tentang saham BUMI memang sangat beragam. Ada yang sudah anti terhadap saham-saham kelompok Bakrie dan yang masih peduli. Dia menilai, isu negatif yang mendera saham BUMI sejak beberapa pekan ini dicetuskan oleh mereka yang punya kepentingan harga saham BUMI jatuh. Serta mengharapkan dapat menyerapnya di harga murah. ”Sepengetahuan saya, hal ini dipicu oleh beberapa kelompok kecil investor spekulatif di kawasan regional,”jelas dia saat dihubungi,kemarin.
http://www.seputar-indonesia.com/edi...t/view/532033/


KISRUH BUMI: Bakrie, Samin Tan, dan Rothschild
Siapa bermain api?

Lantas, siapa yang bermain api dalam kasus Bumi Plc ini? Bumi Resources punya versi mereka sendiri. “Situasi saat ini tidak menguntungkan dan merupakan isu internal antara beberapa pemegang saham yang memutuskan untuk membukanya keluar,” ujar Dileep Srivastava, Direktur Bumi Resources, kepada Bloomberg. Lebih jauh, Dileep menuding, kejadian ini merupakan upaya untuk merusak nilai yang melekat pada bisnis Bumi Resources dengan cara menciptakan persoalan internal dan membocorkannya kepada publik. Sayang, Dileep tidak menyebut jelas siapa pihak yang dia maksud dan motifnya.

Namun, jika menengok setahun ke belakang, bisa jadi ini adalah konflik antara kubu Bakrie dan Nathaniel Rothschild. Merujuk pemberitaan Financial Times, pada November 2011, Nathaniel Rothschild, pemilik 11 persen saham Bumi Plc sekaligus mitra kongsian Grup Bakrie, sempat menulis surat kepada Ari Hudaya. Isinya kurang lebih mempertanyakan penempatan dana investasi Bumi Resources di sejumlah pihak yang terafiliasi, yakni Recapital, Bukit Mutiara, dan Chateau, senilai kurang lebih 867 juta dollar AS.

Rothschild menginginkan agar dana itu dicairkan untuk membayar sejumlah kewajiban Bumi Resources kepada para krediturnya. Tujuannya tentu agar beban bunga utang Bumi Resources berkurang. Ia juga menginginkan Bumi Resources melakukan pembenahan keuangan yang radikal. Tak terdengar kabar tanggapan dari pihak Bumi. Belakangan, pada Desember 2011, Bakrie justru menggandeng Samin Tan masuk ke Bumi Plc. Samin Tan, kala itu meminjam dana 1 miliar dollar AS kepada Standard Chartered dengan bunga 5,6 persen plus LIBOR. Jangka waktu pinjaman adalah selama 5 tahun.

Samin Tan pun lantas diangkat menjadi Chairman Bumi Plc menggantikan Indra Bakrie, yang menjadi Co-Chairman. Adapun, Rothschild yang sebelumnya menjabat Co-Chairman didepak ke posisi direktur non eksekutif. Muncul spekulasi, Rothschild sakit hati. Belakangan, muncul spekulasi bahwa Samin Tan juga marah lantaran investasinya di Bumi Plc yang semula 1 miliar dollar AS sudah anjlok menjadi 140 jutaan dollar AS hanya dalam waktu sembilan bulan. “Ia sangat marah pada Bakrie, seperti Anda marah jika Anda meminjam 1 miliar dollar AS untuk berinvestasi dan sekarang menjadi kacau,” tulis Reuters mengutip sumbernya.
http://bisniskeuangan.kompas.com/rea...dan.Rothschild

Rumor terbaru, Bumi Resources diisukan akan Right Issue
BUMI Bantah Bakal Right Issue
Kamis, 4 Oktober 2012 11:05 wib

JAKARTA - PT Bumi Resources Tbk (BUMI) mengelak kabar yang menyebut pihaknya akan mengadakan right issue atau non preemptive. Saat ini, pihaknya mengaku tetap konsisten untuk membayar utang-utangnya kepada semua pihak. "Perseroan tidak pernah punya rencana melakukan right issue. Kenyataannya, saat ini perseroan sedang mencoba berbagai cara untuk membayar utang-utangnya dengan meningkatkan nilai kepada shareholders," ungkap Direktur BUMI Dileep Srivastara, dalam siaran pers, Kamis (4/10/2012).

Adapun terkait dengan kabar yang menyebutkan pihaknya akan menerbitkan non preemptive rights, pihaknya juga menolak. "Kita masih mengkaji kebijakan itu sampai menemukan mitra strategis," tambahnya. Sebelumnya, Dirut BUMI Ari Hudaya menyebut salah satu strateginya membayar utang adalah dengan melakukan right issue. "Di dalam kondisi seperti ini yang penuh dengan rumor, saya yakin kita punya kemampuan untuk meyakinkan investor bahwa kita bisa. Kita lihat secara global akan bagus. (Soal utang jatuh tempo) kita bisa melakukan right issue," ujar Ari ketika melakukan public expose insidental
http://economy.okezone.com/read/2012...al-right-issue

BUMI RESOURCES: Aksi Rights Issue Bisa Lemahkan Harga Saham
Rabu, 03 Oktober 2012 | 19:44 WIB

JAKARTA : Rencana penawaran saham oleh PT Bumi Resources Tbk dinilai dapat menurunkan harga saham perseroan, sementara pihak bursa melihat paparan publik masih menimbulkan pertanyaan. Perdaganan saham berkode BUMI Rabu (3/10) ditutup turun 4,23% menjadi Rp680 dengan kapitalisasi pasar Rp14,1 triliun. Saham ini sudah turun 69% sepanjang tahun, sedangkan indeks saham gabungan naik 11%. Ahmad Sudjatmiko, analis Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo), mengatakan ada sejumlah hal yang mempengaruhi harga rights issue. "Pertama, harga di pasar selama tiga bulan terakhir, kemudian valuasi perusahaan pada harga wajar," tuturnya ketika dihubungi Bisnis (3/10/2012).

Valuasi perusahaan, lanjutnya, termasuk nilai ekuitas saat ini dan utang yang dimiliki yang akan menjadi pertimbangan investor. Total ekuitas saat ini US$731,18 juta sementara utang mencapai US$4,11 miliar. "Harga penawaran bila lebih rendah dari harga di pasar." Namun, ada sisi menarik bila rights issue bisa digelar bila tujuannya untuk membayar utang. Dengan melihat prospektus, laporan keuangan dapat dilihat dan risiko bagi investor bisa dipertimbangkan. "Investor harus hitung, cermati, apakah ada dividen dan keuangan lebih sehat." Selain itu, harga saham yang rendah juga menarik karena ada potensi peningkatan kapital (capital gain) yang cepat. Selain itu, prospek ke depan bisa dilihat termasuk keuangan yang lebih sehat. "Pasti masih ada investor yang mau beli, terlebih ada pertimbangan stok batu bara yang besar," katanya.

Saat ini Bumi Resources memiliki cadangan batu bara 2,8 miliar ton melalui anak usahanya PT Kaltim Prima Coal dan Arutmin. Cadangan tersebut dibandingkan dengan yang terbesar di Indonesia PT Bukit Asam Tbk dengan cadangan 7 miliar dan PT Adaro Energy Tbk dengan cadangan 4 miliar. Sementara itu, Bursa Efek Indonesia menilai Bumi Resources masih perlu memberi penjelasan terkait penjualan anak usaha dan investigasi oleh induk usaha setelah paparan publik Selasa (2/10).

Direktur Penilaian BEI Hoesen mengatakan dari 5 poin yang ditanyakan oleh bursa kepada Bumi Resources, baru 3 poin yang sudah jelas. "Soal kinerja operasional, kewajiban utang, dan penurunan rating sudah terjawab tetapi masalah penjualan PT Mitratama dan investigasi oleh Bumi Plc belum jelas," tuturnya. Sebelumnya, pihak bursa memang meminta Bumi Resources dan PT Berau Coal Tbk untuk menggelar paparan publik terkait saham anjlok setelah pengumuman investigasi oleh induk usaha mereka
http://www.bisnis.com/articles/bumi-...an-harga-saham

-------------


Logo Bumi Resources



Eye of Horus

Kata teman gua, itu simbol PT Bumi Resources kok mirip simbol Illuminati yak?
0
2.7K
21
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.4KThread41.2KAnggota
Tampilkan semua post
saryminAvatar border
sarymin
#20
terdesak baru bawa2 nama yahudi,kemaren2 kok mau bakrie kerjasama sama rothschild? emoticon-Ngakak

giliran perusahaannya morat marit,kawan sendiri disalahkan !!! emoticon-Ngakak
0
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.