Jakarta Sejumlah kalangan meyakini Pilpres 2014 akan didominasi capres yang itu-itu saja. Namun sebenarnya tokoh capres alternatif seperti Dahlan Iskan, Sri Mulyani, dan Mahfud MD bisa dimunculkan di Pilpres 2014 jika parpol menghendaki.

"Peluang itu muncul kalau pintu itu dibuka. Karena banyak juga yang elektabilitasnya cukup tinggi. Pintunya ada di partai, yang kedua di undang-undang. Masalah terbesarnya adalah UU, jadi syarat pengajuan harus direvisi katakanlah Presidential Threshold sama dengan Parliamentary Threshold, maka saya kira bisa sampai 10 parpol masuk parlemen mengajukan capres," kata pengamat politik yang juga Direktur Eksekutif Indo Barometer, M Qodari, dalam perbincangan dengan detikcom, Selasa (25/9/2012).

Kalau parpol membuka pintu, tentu saja capres-capres alternatif akan bermunculan. Karena syarat pencapresan yang dipermudah akan memungkinkan semua parpol yang lolos ke DPR untuk mengajukan capresnya.

"Saya kira kalau syaratnya masih tetap 20 persen suara pileg masih cukup berat. Kalau Presidential Threshold disamakan dengan Parliamentary Threshold, kondisi ini memungkinkan calon alternatif yang sudah cukup sering disebut seperti Dahlan Iskan, Sri Mulyani, Mahfud MD, muncul menjadi kompetitor," kata Qodari.

Pada prinsipnya sejumlah partai di DPR mendukung penurunan angka Presidential Threshold. Termasuk Partai Gerindra yang mendorong pemangkasan syarat pencapresan bersama PKS, PAN, PPP, dan beberapa fraksi lainnya.

"Untuk Prabowo memang meskipun popularitanya bagus tapi dia bisa terganjal syarat pencapresan. Waktu 2009 lalu kan Prabowo inginnya nyapres tapi ternyata terhalang syarat pencapresan kan jadi hanya maju sebagai cawapres," katanya.

Sebelumnya, survei yang dilakukan Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menyangkut Pilpres 2014 memang memunculkan sejumlah tokoh alternatif, berikut hasilnya:

Prabowo 19,1 persen
Megawati 10,1 persen
Aburizal Bakrie 10 persen
Jusuf Kalla 6,5 persen
Dahlan Iskan 5,6 persen
Hidayat Nurwahid 5,2 persen
Sultan HB 4,9 persen
Hatta Rajasa 3,7 persen
Sutiyoso 3 persen
Wiranto 1,9 persen
Sri Mulyani 1,6 persen
Anas Urbaningrum 1,5 persen
Mahfud MD 1,4 persen
Djoko Suyanto 1,1 persen
Surya Paloh 1,1 persen


(van/nrl)