- Beranda
- Mancanegara
FR : PARIS - HEIDELBERG - ESSEN - KOLN - BERLIN - DOUALA - ABIDJAN
...
TS
ijo lumut
FR : PARIS - HEIDELBERG - ESSEN - KOLN - BERLIN - DOUALA - ABIDJAN
WARNING BWK THREAD, READ AT YOUR OWN RISK
INDEX
-Berlin
- Berlin dan Heidelberg
- Heidelberg
- Kamerun
Here goes,
Oktober 2011 yang lalu, ane kembali ditugaskan ke Afrika, tepatnya Kamerun dan Pantai Gading. Memasuki negara2 Tsb,ane kudu punya Visa, tapi kedua negara tsb blm menjalin kerjasama diplomatik dgn Indonesia, jadi ane harus mencari Kedutaan atau Konsular mereka di negara lain untuk apply Visa. Ane putusin apply di Hongkong, namun setelah pertimbangan sana sini dan terutama ttg pengetahuan ane ttg hongkong yang minim jadi ane cari negara lain karena setelah apply visa ane kudu langsung terbang ke Afrika. Pilihan jatuh ke Jerman karena ada satu teman yang mau menjadi guide dan nganterin selama ane disana dan pertimbangan lain adalah tentu saja Heidelberg, kota kecil nan rupawan (lebaaay).
Lewat tengah malam ane boarding Emirates Boeing 777-300ER dgn flight number yang ane ga ingat dan ticket yg tidak ane simpan karena ane mmg org yg sangat2 lemah urusan detail, yg ane rasa ga penting tidak akan ane simpan
Yang pasti terbang bersama Emirates kali ini bisa menekan Budget Flight Ticket ane lumayan banyak dibanding ane naik maskapai Eropa seperti sebelum2nya. Pagi harinya, pesawat landing di Dubai (pertama kalinya ane menginjakkan kaki di Dubai) setelah cuci muka dan cari makan, ane duduk2 flight ke Paris nanti pukul 11.00. Trip ane kali ini full of surprise, salah satunya bisa ngicip naik the biggest Airbus Aircraft A380-400.
Begitu mendarat di Paris, ane cari taxi dan ngibrit ke Gare De L'Est tuk beli tiket TGV ke Heidelberg, but guess what? Kekhawatiran ane terbukti, sebelum berangkat ane sebenernya sudah mau beli tiket TGV di Jakarta, tapi niatan itu urung ane lakukan karena ane pikir pasti dpt tiketnya. Sampe di depan loket pembelian, ane mau beli tiket yang jam 15.00 tapi ternyata ludes terjual, ga mau ambil resiko kehabisan tiket dan harus stay di Paris, langsung ambil tiket yang jam 17.00, tapi maaak all ticket were fully booked sampe jam keberangkatan terakhir, tp terima kasih ke petugas tiketnya, dia bilang kalo mau nunggu sebentar mungkin yang jam 5 ada yg cancel jadi kursinya bisa dia kasih ke ane. Mau tidak mau, akhirnya ane mengiyakan, balik badan siap2 duduk nunggu, eeeeh dipanggil sama petugas loket, dia bilang ada penumpang yang cancel jadi kursinya buat ane. Ane sangat kegirangan, akhirnya bisa meninggalkan Paris secepatnya, tp ga berapa lama kegirangan ane berakhir krn tiket yg tersisa cuma 1st Class, yg 2nd Class habis...yaaah tp gimana lagi, ok ane ambil. tiketnya berapa yah lupa gan, lebih dari 100 EURO pokoknya, hanya buat sekali jalan karena perjalanan ane pulang kembali ke Indonesia tidak lewat Paris lagi, melainkan dari Bandara Abidjan, Pantai Gading di Afrika (such a loooooong trip) ini foto2 mulai dari Airport CDG sampe Gare De Lest gan
Stlah makan siang jam 17.00 masuk ke kereta dan kereta berangkat dengan menuju Manheim dari situ ane nyambung ke HD dgn kereta juga. Akhirnya sekitar mendekati tengah malam, sampailah ane di Heidelberg, teman ane dan suaminya telah menunggu disana dan segera kami buru2 masuk mobil karena suhu yang dingiiin sekitar 8-10 C.
Heidelberg, malam itu sangat lengaaaaang sekali karena memang kota ini agak unik menurut ane. Mendekati jam 20.00 atau jam 21.00 toko2 mulai tutup dan tidak banyak orang yg berkeliaran diluar rumah. Sangat berbeda dengan Paris, jam 23.00 malam masih ramai. Ane sudah membayangkan apa yang akan ane lakukan besok hari. Ada peristiwa lucu yg terjadi begitu ane sampai dirumah teman ane, dengan bangganya dia mengeluarkan makanan buatannya dan sambil pamer dia bilang, makan dulu tuh, ane buka tudung sajinya dan selera makan ane langsung ancur..kenapa tau ga gan? Dia bikinin ane Bakpao dan Bakwan, makanan yg tiap hari sambil merem aja bisa kita temuin dgn mudah di Jakarta, ini mah pergi ke Jerman makanannya Bakwan2 juga
. Habis mandi (dingiiin banget gan meskipun pakai air panas), ganti baju langsung tidur, sekitar jam 5 kebangun gara2 heater di ruangan mati (karena di-timer yang punya rumah sampe jam 5 pagi doang, listrik disono mahal gan)
Keesokan hari,habis diskusi dengan teman ane dan suaminya, ane utarakan keinginan ane untuk menyelesaikan semua kepentingan kedatangan ane dulu yang berkaitan dgn aplikasi visa, dan setelahnya ane baru bisa bebas jalan2. Akhirnya kita putuskan untuk pergi dulu ke Essen, ke Honaraire Consular untuk negara Kamerun, karena itu yg terdekat dengan Heidelberg. Setelah makan pagi kita langsung berangkat by car menuju Essen. Pengalaman pertama gan, naik mobil lewat jalan Tol di negara lain hehehe. Ada bbrp hal yg ane perhatikan gan, kecepatan rata2 mobil di tol setidaknya 130-140km perjam, pdhal jalannya juga tidak sepi, cukup ramai, namun sangat2 tertib. Tidak ada salip kanan kiri seperti di Jakarta. Bbrp kali ane tengok speedometer mobil Markus (nama suami temen) nyentuh 180 dan 190km/jam, sampai2 ane panggil dia Markus Schumacher. Setelah kurang lebih 3 jam sampe ane di Essen, parkir mobil jalan kaki. Ini bagian favorit ane di Eropa, jalan kaki nyari alamat, percaya tidak percaya, tersesat di eropa itu adalah wisata. Setelah muter2 akhirnya ketemu juga rumah Konsularnya, dan tanpa kesusahan berarti, akhirnya VISA Kamerun granted!!! Tugas pertama selesai. Kamipun pulang, dalam perjalanan pulang, Markus membelokkan mobilnya ke kota Koln, dan membawa kami ke sebuah tempat tujuan wisata bernama Kolner Dome, sebuah gereja tua yang besaaaar dan megah yang sangat terkenal di Jerman atau di dunia. Thanks Markus...Sampai di Heidelberg lagi malam itu, dan kami beristirahat untuk melanjutkan tugas esok hari, apply visa Ivory Coast di kota BERLIN. Meskipun mengunjungi kota2 lain, namun rasa ingin tinggal lebih lama di Heidelberg tetap bergelora hahaha...Ah tidur dulu gan..
Lanjut besok ya gan...tangannya dah pegel nih
Next Post will be BERLIN
Pesan TS :
1. Budayakan komen bermutu
2. Kalo berkenan
3. Bagi yang sudah ISO diharap
4. TS ga berharap
Thread ane yang laen :
Olumo Rock Nigeria
FR EROPA - AFRIKA
FR : Gereja Terbesar Di Dunia, Basilika Lady of Peace, Pantai Gading
INDEX
-Berlin
- Berlin dan Heidelberg
- Heidelberg
- Kamerun
Here goes,
Oktober 2011 yang lalu, ane kembali ditugaskan ke Afrika, tepatnya Kamerun dan Pantai Gading. Memasuki negara2 Tsb,ane kudu punya Visa, tapi kedua negara tsb blm menjalin kerjasama diplomatik dgn Indonesia, jadi ane harus mencari Kedutaan atau Konsular mereka di negara lain untuk apply Visa. Ane putusin apply di Hongkong, namun setelah pertimbangan sana sini dan terutama ttg pengetahuan ane ttg hongkong yang minim jadi ane cari negara lain karena setelah apply visa ane kudu langsung terbang ke Afrika. Pilihan jatuh ke Jerman karena ada satu teman yang mau menjadi guide dan nganterin selama ane disana dan pertimbangan lain adalah tentu saja Heidelberg, kota kecil nan rupawan (lebaaay).
Lewat tengah malam ane boarding Emirates Boeing 777-300ER dgn flight number yang ane ga ingat dan ticket yg tidak ane simpan karena ane mmg org yg sangat2 lemah urusan detail, yg ane rasa ga penting tidak akan ane simpan
Yang pasti terbang bersama Emirates kali ini bisa menekan Budget Flight Ticket ane lumayan banyak dibanding ane naik maskapai Eropa seperti sebelum2nya. Pagi harinya, pesawat landing di Dubai (pertama kalinya ane menginjakkan kaki di Dubai) setelah cuci muka dan cari makan, ane duduk2 flight ke Paris nanti pukul 11.00. Trip ane kali ini full of surprise, salah satunya bisa ngicip naik the biggest Airbus Aircraft A380-400.
Spoiler for A380-400 bukan yang ane naikin:
Spoiler for ini yang ane naikin:
Spoiler for Isi Kabin:
Begitu mendarat di Paris, ane cari taxi dan ngibrit ke Gare De L'Est tuk beli tiket TGV ke Heidelberg, but guess what? Kekhawatiran ane terbukti, sebelum berangkat ane sebenernya sudah mau beli tiket TGV di Jakarta, tapi niatan itu urung ane lakukan karena ane pikir pasti dpt tiketnya. Sampe di depan loket pembelian, ane mau beli tiket yang jam 15.00 tapi ternyata ludes terjual, ga mau ambil resiko kehabisan tiket dan harus stay di Paris, langsung ambil tiket yang jam 17.00, tapi maaak all ticket were fully booked sampe jam keberangkatan terakhir, tp terima kasih ke petugas tiketnya, dia bilang kalo mau nunggu sebentar mungkin yang jam 5 ada yg cancel jadi kursinya bisa dia kasih ke ane. Mau tidak mau, akhirnya ane mengiyakan, balik badan siap2 duduk nunggu, eeeeh dipanggil sama petugas loket, dia bilang ada penumpang yang cancel jadi kursinya buat ane. Ane sangat kegirangan, akhirnya bisa meninggalkan Paris secepatnya, tp ga berapa lama kegirangan ane berakhir krn tiket yg tersisa cuma 1st Class, yg 2nd Class habis...yaaah tp gimana lagi, ok ane ambil. tiketnya berapa yah lupa gan, lebih dari 100 EURO pokoknya, hanya buat sekali jalan karena perjalanan ane pulang kembali ke Indonesia tidak lewat Paris lagi, melainkan dari Bandara Abidjan, Pantai Gading di Afrika (such a loooooong trip) ini foto2 mulai dari Airport CDG sampe Gare De Lest gan
Spoiler for CDG:
Spoiler for CDG:
Spoiler for gare de l'est:
Spoiler for gare de l'est:
Spoiler for gare de l'est:
Spoiler for gare de l'est:
Spoiler for TGV Paris - HD:
Spoiler for Meal Compliment:
Stlah makan siang jam 17.00 masuk ke kereta dan kereta berangkat dengan menuju Manheim dari situ ane nyambung ke HD dgn kereta juga. Akhirnya sekitar mendekati tengah malam, sampailah ane di Heidelberg, teman ane dan suaminya telah menunggu disana dan segera kami buru2 masuk mobil karena suhu yang dingiiin sekitar 8-10 C.
Spoiler for Manheim Hbf:
Spoiler for Manheim Hbf:
Spoiler for Manheim Hbf:
Heidelberg, malam itu sangat lengaaaaang sekali karena memang kota ini agak unik menurut ane. Mendekati jam 20.00 atau jam 21.00 toko2 mulai tutup dan tidak banyak orang yg berkeliaran diluar rumah. Sangat berbeda dengan Paris, jam 23.00 malam masih ramai. Ane sudah membayangkan apa yang akan ane lakukan besok hari. Ada peristiwa lucu yg terjadi begitu ane sampai dirumah teman ane, dengan bangganya dia mengeluarkan makanan buatannya dan sambil pamer dia bilang, makan dulu tuh, ane buka tudung sajinya dan selera makan ane langsung ancur..kenapa tau ga gan? Dia bikinin ane Bakpao dan Bakwan, makanan yg tiap hari sambil merem aja bisa kita temuin dgn mudah di Jakarta, ini mah pergi ke Jerman makanannya Bakwan2 juga
. Habis mandi (dingiiin banget gan meskipun pakai air panas), ganti baju langsung tidur, sekitar jam 5 kebangun gara2 heater di ruangan mati (karena di-timer yang punya rumah sampe jam 5 pagi doang, listrik disono mahal gan)Keesokan hari,habis diskusi dengan teman ane dan suaminya, ane utarakan keinginan ane untuk menyelesaikan semua kepentingan kedatangan ane dulu yang berkaitan dgn aplikasi visa, dan setelahnya ane baru bisa bebas jalan2. Akhirnya kita putuskan untuk pergi dulu ke Essen, ke Honaraire Consular untuk negara Kamerun, karena itu yg terdekat dengan Heidelberg. Setelah makan pagi kita langsung berangkat by car menuju Essen. Pengalaman pertama gan, naik mobil lewat jalan Tol di negara lain hehehe. Ada bbrp hal yg ane perhatikan gan, kecepatan rata2 mobil di tol setidaknya 130-140km perjam, pdhal jalannya juga tidak sepi, cukup ramai, namun sangat2 tertib. Tidak ada salip kanan kiri seperti di Jakarta. Bbrp kali ane tengok speedometer mobil Markus (nama suami temen) nyentuh 180 dan 190km/jam, sampai2 ane panggil dia Markus Schumacher. Setelah kurang lebih 3 jam sampe ane di Essen, parkir mobil jalan kaki. Ini bagian favorit ane di Eropa, jalan kaki nyari alamat, percaya tidak percaya, tersesat di eropa itu adalah wisata. Setelah muter2 akhirnya ketemu juga rumah Konsularnya, dan tanpa kesusahan berarti, akhirnya VISA Kamerun granted!!! Tugas pertama selesai. Kamipun pulang, dalam perjalanan pulang, Markus membelokkan mobilnya ke kota Koln, dan membawa kami ke sebuah tempat tujuan wisata bernama Kolner Dome, sebuah gereja tua yang besaaaar dan megah yang sangat terkenal di Jerman atau di dunia. Thanks Markus...Sampai di Heidelberg lagi malam itu, dan kami beristirahat untuk melanjutkan tugas esok hari, apply visa Ivory Coast di kota BERLIN. Meskipun mengunjungi kota2 lain, namun rasa ingin tinggal lebih lama di Heidelberg tetap bergelora hahaha...Ah tidur dulu gan..
Spoiler for Essen:
Spoiler for Essen:
Spoiler for Essen:
Spoiler for Essen:
Spoiler for Koln:
Spoiler for Koln:
Spoiler for Kolner Dome:
Spoiler for Kolner Dome:
Spoiler for Kolner Dome:
Spoiler for Kolner Dome:
Spoiler for Kolner Dome:
Lanjut besok ya gan...tangannya dah pegel nih
Next Post will be BERLIN
Pesan TS :
1. Budayakan komen bermutu
2. Kalo berkenan

3. Bagi yang sudah ISO diharap

4. TS ga berharap

Thread ane yang laen :
Olumo Rock Nigeria
FR EROPA - AFRIKA
FR : Gereja Terbesar Di Dunia, Basilika Lady of Peace, Pantai Gading
Diubah oleh ijo lumut 08-09-2015 09:54
0
9.2K
88
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Mancanegara
5.9KThread•3.6KAnggota
Tampilkan semua post
TS
ijo lumut
#54
Lupakan Heidelberg, sekarang ganti kerja kerja kerjaaaaaaaaaa. Melangkah dengan PeDe ke counternya Ethiopian Airlines berbekal print2an booking dan bukti bayar dari pembelian online waktu itu. Gilaaa antriannya booo, panjang, tp ga brp lama giliran ane. Staff Ethiopian keliatan bingung, sampe akhirnya dia bilang Sir, your name is not registered in our Manifest hiyaaaaa
apalagi ini
.But I have bought your ticket online, pls check the website costumer service lalu dia telp ke CS nya web tempat ane beli ticket di [url=http://www.flug24.de,]www.flug24.de,[/url] dan akhirnya ketahuan lah masalahnya, jadi setelah kita beli di situ harusnya kita confirm by phone ke flug24, dan masalahnya ane belum konfirmasi, tepok jidat. Akhirnya, drpd mundur berangkat, langsung aja ane beli tiket disitu juga, tp apa yg terjadi? Tiketnya SOLD OUUUT.
Setelah puyeng2 kesana kemari, ada satu org ticketing nyamperin ane, nanyain mau kemana, ane bilang ke Douala pake Ethiopian, dia dgn sigap langsung masuk ke counter dan ketak ketik sana sini, ga berapa lama dia bilang, Sir, one seat is canceled, do you want it? langsung ane sikat gan, karena udah mau boarding sebentar lagi. Ticket sudah ditangan, check in lancar, urusan imigrasi lancar kecuali ada pertanyaan, kamu masuk lewat Paris keluar kok lewat Frankfurt? Ga ane jawab gan, pura2 bego ga bisa bahasa inggris krn udah stress kepala pening pengen tidur aja di pesawat. Akhirnya terbang juga, tak lupa sebelum brkt telp istri dirumah, ngabarin kalo suaminya skrg akan terbang ke Afrika. Ethiopian Airlines ini salah satu maskapai terbaik di Afrika, jadi ane berasa aman. Kalau agan baca thread ane yg lain, disitu ane ada post2 ttg airlines di Afrika, ngeri gan. Dan Ethiopian Airlines ini beyond expectation gan, terbangnya smooth banget, pdhal bbrp kali ane lihat di luar banyak kilatan2 petir, dan mmg prediksi cuaca tidak begitu baik. Dan akhirnya landing untuk transit di Addis Ababa, Ethiopia. Begitu landing langsung berasa, loh kok dinginnya sama kaya di Jerman, selidik punya selidik ternyata Addis Ababa mmg terletak di pegunungan, jadi adeeem. Transit selesai, lanjut ke Kamerun.
Btw ane ga motoin itu bandara Frankfurt karena udah stress dan dikejar sama jam boarding. Ane juga jarang motoin bandara2 di Afrika, karena rata2 ane akan ditegor petugas bandara atau bahkan tentara (di Kamerun), katanya ga boleh motret2 bandara, ini rahasia. Tp setelah ane tanya2 temen2 Afrika ane, sebenernya bukan masalah rahasia, tp masalah mereka malu, bandara mereka jelek, kacau balau di foto sama kita dan takut di sebar2in ke internet dan akhirnya banyak org ga mau ke negara mereka, make sense sih gan.
Finally Douala, Kamerun. Sudah tiga kali ane kesini, Douala adalah kota pelabuhan, namun bukan pelabuhan laut, tp pelabuhan sungai. Tp sungai Douala bukan sungai kecil gan, tp sungai yg sangat lebaaaaar, sehingga kapal2 bermuatan container-pun bisa masuk.
Douala adalah salah satu pelabuhan penting di Afrika, karena Douala adalah akses masuk dan keluar barang2 ke negara2 sekitar Kamerun yang tidak punya pantai. Ane mendarat dgn selamat di Douala, dan masalah pertama-pun muncul, bagasi ane ketinggalan di Addis Ababa, mana ane Cuma bawa tas yang isinya dokumen2 kerja doang. Langsung ane menuju ke kantor perwakilan Ethiopian Airlines, ternyata ga hanya ane, banyak yg ketinggalan, ini erlen ngutamain cargo drpd bagasi penumpang, sempruuul Setelah isi data2 ane segera keluar dari bandara ini, dan disana udah ada kolega ane nungguin, ane cerita ke dia dan dia ketawa ngakak2. Oh ya, begitu ane datang di Douala, ane ga keluar area bandara dulu, tp langsung beli tiket untuk penerbangan dari Douala ke Abidjan, Pantai Gading untuk hari Rabu tanggal 19 Oktober (masalah lagi ni ntar
). Gan, mata uang Kamerun dan negara2 Afrika berbahasa Perancis di Afrika Barat dan Tengah itu adalah Franc CFA, jadi begitu keluar bandara, nuker EURO dulu di penukaran gelap yg ada dijalan2, krn rate yg dia bayar lebih bagus drpd di bank resmi. Kalo agan masih akan mengunjung Negara Afrika berbahasa perancis lain, ga usah nuker lagi, alias bisa dipake disemua negara itu. Abis itu ane langsung meluncur menuju hotel, mandi GA ganti baju, langsung survey2 harga di apotik2 terdekat, sambil nanya2 produk ane ada ga dijual disitu kagak.
Gan, Kamerun punya lahan kelapa sawit, perkebunan pisang dan nanas yang sangat luaaaas nomer 4 didunia kalau ga salah, sebelumnya malaysia juga pernah belajar ttg kelapa sawit di Kamerun dan akhirnya bibit2nya dibawa ke Malaysia dan skrg Malaysia jadi nomer 1 (cmiiw).
Di dekat Douala ada daerah namanya Debundscha, yaitu satu dari 5 daerah yg punya curah hujan terbanyak di dunia. Waktu itu ane naik mobil dan kolega ane bilang, bentar lagi hujan, eh bener hujan tiba2, trus agak lama dia bilang, bentar lagi kering, dan kejadian benar hujannya ilang. Dan ternyata kita baru lewat daerah Debundscha.
Sampe sini dulu ya gan, senin lanjut lagi....
Setelah puyeng2 kesana kemari, ada satu org ticketing nyamperin ane, nanyain mau kemana, ane bilang ke Douala pake Ethiopian, dia dgn sigap langsung masuk ke counter dan ketak ketik sana sini, ga berapa lama dia bilang, Sir, one seat is canceled, do you want it? langsung ane sikat gan, karena udah mau boarding sebentar lagi. Ticket sudah ditangan, check in lancar, urusan imigrasi lancar kecuali ada pertanyaan, kamu masuk lewat Paris keluar kok lewat Frankfurt? Ga ane jawab gan, pura2 bego ga bisa bahasa inggris krn udah stress kepala pening pengen tidur aja di pesawat. Akhirnya terbang juga, tak lupa sebelum brkt telp istri dirumah, ngabarin kalo suaminya skrg akan terbang ke Afrika. Ethiopian Airlines ini salah satu maskapai terbaik di Afrika, jadi ane berasa aman. Kalau agan baca thread ane yg lain, disitu ane ada post2 ttg airlines di Afrika, ngeri gan. Dan Ethiopian Airlines ini beyond expectation gan, terbangnya smooth banget, pdhal bbrp kali ane lihat di luar banyak kilatan2 petir, dan mmg prediksi cuaca tidak begitu baik. Dan akhirnya landing untuk transit di Addis Ababa, Ethiopia. Begitu landing langsung berasa, loh kok dinginnya sama kaya di Jerman, selidik punya selidik ternyata Addis Ababa mmg terletak di pegunungan, jadi adeeem. Transit selesai, lanjut ke Kamerun.
Btw ane ga motoin itu bandara Frankfurt karena udah stress dan dikejar sama jam boarding. Ane juga jarang motoin bandara2 di Afrika, karena rata2 ane akan ditegor petugas bandara atau bahkan tentara (di Kamerun), katanya ga boleh motret2 bandara, ini rahasia. Tp setelah ane tanya2 temen2 Afrika ane, sebenernya bukan masalah rahasia, tp masalah mereka malu, bandara mereka jelek, kacau balau di foto sama kita dan takut di sebar2in ke internet dan akhirnya banyak org ga mau ke negara mereka, make sense sih gan.
Spoiler for Ethiopian Airlines Landing Smooth:
Spoiler for :
Finally Douala, Kamerun. Sudah tiga kali ane kesini, Douala adalah kota pelabuhan, namun bukan pelabuhan laut, tp pelabuhan sungai. Tp sungai Douala bukan sungai kecil gan, tp sungai yg sangat lebaaaaar, sehingga kapal2 bermuatan container-pun bisa masuk.
Spoiler for Douala River waktu surut:
Douala adalah salah satu pelabuhan penting di Afrika, karena Douala adalah akses masuk dan keluar barang2 ke negara2 sekitar Kamerun yang tidak punya pantai. Ane mendarat dgn selamat di Douala, dan masalah pertama-pun muncul, bagasi ane ketinggalan di Addis Ababa, mana ane Cuma bawa tas yang isinya dokumen2 kerja doang. Langsung ane menuju ke kantor perwakilan Ethiopian Airlines, ternyata ga hanya ane, banyak yg ketinggalan, ini erlen ngutamain cargo drpd bagasi penumpang, sempruuul Setelah isi data2 ane segera keluar dari bandara ini, dan disana udah ada kolega ane nungguin, ane cerita ke dia dan dia ketawa ngakak2. Oh ya, begitu ane datang di Douala, ane ga keluar area bandara dulu, tp langsung beli tiket untuk penerbangan dari Douala ke Abidjan, Pantai Gading untuk hari Rabu tanggal 19 Oktober (masalah lagi ni ntar
). Gan, mata uang Kamerun dan negara2 Afrika berbahasa Perancis di Afrika Barat dan Tengah itu adalah Franc CFA, jadi begitu keluar bandara, nuker EURO dulu di penukaran gelap yg ada dijalan2, krn rate yg dia bayar lebih bagus drpd di bank resmi. Kalo agan masih akan mengunjung Negara Afrika berbahasa perancis lain, ga usah nuker lagi, alias bisa dipake disemua negara itu. Abis itu ane langsung meluncur menuju hotel, mandi GA ganti baju, langsung survey2 harga di apotik2 terdekat, sambil nanya2 produk ane ada ga dijual disitu kagak.Gan, Kamerun punya lahan kelapa sawit, perkebunan pisang dan nanas yang sangat luaaaas nomer 4 didunia kalau ga salah, sebelumnya malaysia juga pernah belajar ttg kelapa sawit di Kamerun dan akhirnya bibit2nya dibawa ke Malaysia dan skrg Malaysia jadi nomer 1 (cmiiw).
Spoiler for Perkebunan Sawit:
Spoiler for Perkebunan Sawit:
Spoiler for Perkebunan Sawit:
Spoiler for Perkebunan Sawit:
Batu2 hitam itu adalah bekas aliran lahan dari Mount Cameroon yg gunung tertinggi di Afrika Barat. Gunungnya sendiri jarang sekali muncul karena selalu tertutup awan.
Spoiler for Perkebunan Pisang:
Di dekat Douala ada daerah namanya Debundscha, yaitu satu dari 5 daerah yg punya curah hujan terbanyak di dunia. Waktu itu ane naik mobil dan kolega ane bilang, bentar lagi hujan, eh bener hujan tiba2, trus agak lama dia bilang, bentar lagi kering, dan kejadian benar hujannya ilang. Dan ternyata kita baru lewat daerah Debundscha.
Spoiler for Debundscha:
Gambar ini ane ambil tepat dipinggir jalan yg mana pinggir jalan itu adalah laut, dan dari kejauhan terlihat hujan di Debundscha. Sampe sini dulu ya gan, senin lanjut lagi....
0