Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

mugkopipanasAvatar border
TS
mugkopipanas
Penyebutan Lampu Merah...?!?!?


LAMPU MERAH

Apa yang langsung muncul di benak agan-agan ketika mendengar kedua kata tersebut? Apakah ‘lampu yang berwarna merah’, atau ‘suatu larangan’, atau ‘stop’, atau ‘lampu lalu lintas’?

Kebanyakan dari agan-agan pasti terbayang lampu lalu lintas. Mengapa kita sering menyebut lampu lalu lintas tersebut ‘lampu merah’? Sebagai contoh: Ada seorang bertanya di daerah Matraman Jakarta Timur, “Mas, saya kalo mau ke Pasar Senen lewat mana ya?”, lalu mas tersebut menjawab, “kamu lurus saja, setelah melewati 3 lampu merah, mas belok kanan”. Ternyata kalimat ‘lampu merah’ sudah lazim digunakan sebagai pengganti kalimat lampu lalu lintas. Mengapa demikian....? Ane di sini akan coba mengkritisinya sedikit..

Lampu lalu lintas sendiri memiliki 3 lampu/warna, antara lain; Hijau berarti bisa jalan terus, Kuning berarti hati-hati sebentar lagi akan menyala lampu merah atau terkadang menandakan hati-hati berkendara pada jalan selanjutnya, dan Merah yang berarti kendaraan harus berhenti.
Lalu kalau ada tiga warna seperti itu, mengapa kalimat ‘lampu merah’ dijadikan sebagai perwakilan dari kedua teman sehidup sematinya untuk menggantikan kalimat ‘lampu lalu lintas’? Di luar negeri terutama yang berbahasa english menamakan lampu lalu lintas tersebut ‘traffic light’, sedangkan di Indonesia sendiri lazim digunakan istilah ‘lampu merah’. Padahal dari semenjak kita sekolah kita diajarkan menyebutnya ‘lampu lalu lintas’ bukan ‘lampu merah’, walaupun terkadang ada guru kita sendiri tetap menyebutnya ‘lampu merah’. Kecenderungan menggunakan istilah ‘lampu merah’ di Indonesia menurut saya karena terdiri dari beberapa sebab yang tentu saja teman-teman dapat membantu mengkritisi lebih lanjut, yaitu:

1. Jumlah suku kata yang lebih sedikit
Yang pertama jika dilihat dari jumlah suku kata ‘lam-pu la-lu lin-tas’ yang terdiri dari 6 suku kata lebih banyak jika dibandingkan ‘lam-pu me-rah’ yang hanya terdiri dari 4 suku kata. Kemungkinan hal tersebut membuat masyarakat memilih penyebutan ‘lampu merah’ untuk mewakili ‘lampu lalu lintas berdasarkan kepraktisan penyebutannya.

2. Dari segi warna yang tampaknya lebih menonjol dari kedua warna lainnya
Seperti kita tahu lampu lalu lintas memiliki 3 buah lampu yang terdiri dari 3 warna. Para scientist modern meyakini bahwa setiap warna dapat mempengaruhi perilaku manusia. Lalu apa saja arti warna di dalam sebuah lampu lalu lintas? Mari kita lihat arti dari setiap warna yang berada di dalam lampu lalu lintas. Warna kuning diyakini sebagai pelambang kebahagiaan, hijau penenang pikiran, dan merah melambangkan keberanian. Kemungkinan penyebutan ‘lampu merah’ karena seseorang merasa tertantang dan atau terusik dengan perasan keberanian yang dipancarkan oleh nyala lampu merah tersebut dan selalu teringat karenanya.

3. Kita lebih lama memerhatikan lampu merah daripada kedua lampu lainnya
Ketika kita berhenti tentu saja kita merasa ingin sekali lampu hijau menyala kembali dan memperbolehkan kita untuk jalan. Pada kenyataan sesunguhnya memang durasi lampu merah menyala pasti lebih lama dari lampu hijau, apalagi lampu kuning. Kata orang perbandingan lampu hijau dan lampu merah 1:3, yaitu ketika lampu hijau nyala 1 menit artinya lampu merah nyala 3 jam...eeeeh salah... 3 menit maksudnya (hehehe). Dan ketika proses menunggu tersebut kita lebih lama memerhatikan lampu merah yang terus menyala. Dan ketika proses memerhatikan tersebut, secara tidak sadar memory kita terus merekam warna lampu tersebut yang membuat porsi untuk mengingat kedua warna temannya jauh lebih sedikit. Dan dari sini kemungkinan seseorang menyebut lampu lalu lintas tersebut sebagai ‘lampu merah’.

4. Kecenderungan orang mengingat kejelekan dari suatu hal.
Kita tahu sendiri bahwa fungsi dari lampu merah adalah untuk memberhentikan kendaraan untuk dapat terus maju. Bisa dianalogikan sebagai hambatan dalam perjalanan/tujuan kita. Apa yang terjadi pada seseorang ketika tujuan mereka terhambat...? Ya benar... tentu saja secara alamiah seseorang tersebut/manusia akan menjadi frustasi. Lalu apakah kemudian jika lampu kuning atau lampu hijau yang menyala kita akan menjadi frustasi? Ya bisa saja jika dalam keadaan tertentu seperti melihat bencong yang semok gadis cantik di lampu merah dan anda ingin melihatnya lebih lama tapi sayangnya lampu hijau terus menyala...(hehehehe). Tapi sebagian besar jarang sekali seseorang merasa frustasi jika lampu hijau atau lampu kuning yang menyala. Nah dari perasaan frustasi terhadap lampu merah yang menyala tersebut cenderung kita secara tidak sadar selalu mengingat warna merah dari lampu tersebut yang kemudian kita generalisasikan sebagai perwakilan dari kedua lampu lainnya. Dan sebagai manusia, kita juga cenderung selalu mengingat kejelekan dari suatu hal dan mudah sekali melupakan hal yang baik. Nah sekarang pertanyaannya, “Kenapa orang luar negeri menyebut ketiga lampu tersebut sebagai traffic light bukan red light?”, dan “ Apakah kita sebagai orang Indonesia memiliki kecenderungan bersikap negatif seperti selalu mengingat kejelekan suatu hal dibandingkan orang luar negri yang konon berpikiran lebih maju dari kita?”

Demikianlah saya mencoba mengkritisi kata ‘lampu merah’ sebagai pengganti ‘lampu lalu lintas’. Tulisan ini hanyalah semata-mata sebuah pemikiran saya tanpa melalui riset ataupun dari sumber-sumber terpercaya. Walaupun mungkin isinya mungkin tidak terlalu berbobot, mudah-mudahan bisa dijadikan bahan renungan kita semua. Dan kita akhirnya dapat menilai diri kita sendiri dari kesalahan yang telah berlarut-larut, apakah kita harus terjebak di dalamnya walaupun hal tersebut salah..? Apa dari segi penyebutan dari sebuah objek kita dapat terlepas dari kesalahan tersebut..? Dan semoga kesalahan penyebutan tersebut bukan berasal dari hal yang dijelaskan pada nomor empat (mengingat keburukan suatu hal) di atas.

Silahkan gan tambahkan komen, ane akan terbatas analisanya, semoga komen agan berguna, dan komen kena ke permasalahannya ane pajang nanti...
Spoiler for Lampu merah:

Ya.. kalo gak bisa ngasih komen yang berbobot ane juga gapapa dikasih cendolnyaemoticon-Blue Guy Cendol (L)asal jangan dikasih yang merah aja emoticon-Blue Guy Bata (L), minal di rate aja deh emoticon-Rate 5 Star

Spoiler for Sumber:
0
7.9K
37
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923.1KThread83.2KAnggota
Tampilkan semua post
kebonkacangssAvatar border
kebonkacangss
#19
kalo bilangnya lampu merah berarti berenti terus dong?? kapan jalannya?? emoticon-Ngakak
0
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.