Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

AdanWAvatar border
TS
AdanW
Transaksi Mencurigakan Mafia Banggar DPR [lagi]
Spoiler for money:


WASPADA ONLINE

JAKARTA - Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan meneliti ribuan transaksi anggota Dewan. Lalu lintas rekening milik belasan anggota Badan Anggaran dicurigai.

Dari sebuah kantor perusahaan penggergajian yang kini sudah mangkrak di tepi Sungai Kapuas, Pontianak, contohnya, mengalir miliaran rupiah ke rekening Mirwan Amir, politikus Partai Demokrat, yang mundur dari posisi Wakil Ketua Badan Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat pada Mei lalu.

Sumber wartawan mencatat, pada Maret 2011, seorang perempuan bernama Dina mengirim Rp 150 juta ke rekening itu. Selama April-Mei tahun lalu, pengirim dengan nama yang sama mentransfer sekitar Rp 3 miliar dalam belasan transaksi, masing-masing Rp 214 juta. Belum jelas maksud pengiriman uang tersebut. Transaksi ini, menurut sumber yang sama, dicurigai Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan, yang kemudian melaporkannya ke Komisi Pemberantasan Korupsi.


Lalu lintas dana di rekening Mirwan tak cuma melibatkan Dina. Di rekeningnya tercatat nama seorang pengusaha hotel. Ada juga setoran melalui dua anggota stafnya di DPR. Kemudian ada transaksi dengan koleganya di Badan Anggaran. Pada Juni 2011, seorang pengusaha periklanan juga menyetor Rp 500 juta.

Tak cuma menghimpun dana, Mirwan terdeteksi berbelanja tiga mobil mewah. Namun semuanya diatasnamakan orang lain. Pada Januari 2011, ia membeli Range Rover senilai Rp 2,1 miliar secara kredit lewat perusahaan di Jalan Fatmawati, Jakarta. Setelah membayar uang muka, Mirwan langsung melunasi pembelian pada pembayaran kedua atau ketiga. Mobil buatan Inggris itu tercatat atas nama adiknya, Amrinur Okta Jaya.

Kepada wartawan, Senin pekan lalu, Mirwan tak menyangkal telah membeli tiga mobil itu. "Itu memang mobil adik saya. Adik sama abang salahnya apa, sih? Itu adik saya minta tolong," ujarnya. Menurut Mirwan, uang yang dipakai buat membeli mobil pun berasal dari sumber yang halal. Amrinur Okta, mengatakan mobil-mobil itu dibeli dengan uangnya.

Soal setoran dari sejumlah pengusaha, wartawan mengirimkan surat permohonan wawancara untuk meminta penjelasan Mirwan. Di rumahnya di kawasan Bintaro, seorang perempuan yang bekerja di situ mengatakan sudah beberapa hari bosnya tak pulang. Ditunggui di rumahnya hingga Sabtu dinihari, ia tak juga nongol. Menurut Sekretaris Fraksi Demokrat Saan Mustopa, Mirwan sudah mengetahui permohonan itu. Ia juga tidak bisa ditemui di kantornya. Seorang anggota staf Fraksi Demokrat mengatakan Mirwan absen sejak Selasa.

Dua ribuan transaksi anggota Dewan disorot Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan. Menurut Muhammad Yusuf, kepala lembaga itu, baru sekitar seribu transaksi yang selesai dianalisis. Dari situ, muncul sekitar sepuluh nama anggota Dewan yang terindikasi melakukan transaksi mencurigakan. Umumnya anggota Badan Anggaran.

Badan Kehormatan Dewan Perwakilan Rakyat mempersilakan Komisi Pemberantasan Korupsi menelisik beberapa pimpinan dan anggota Badan Anggaran DPR terkait temuan transaksi yang mencurigakan yang ditemukan PPATK.

"Pasti kami mendukung, ini kan bagian pelaksanaan tugas KPK dan PPATK," kata Anggota Badan Kehormatan DPR dari Partai Keadilan Sejahtera Fahri Hamzah saat dihubungi wartawan, kemarin.

Seperti diketahui, PPATK memproses lebih dari seribu transaksi anggota DPR. Sebelumnya, sudah seribuan transaksi selesai dianalisis. Hasilnya, ada 18 anggota DPR yang diduga terlibat transaksi mencurigakan. Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Muhammad Yusuf memperkirakan jumlah anggota DPR yang melakukan transaksi mencurigakan bakal bertambah.

Menurut Fahri, saat ini DPR tengah berkoordinasi dengan KPK terkait pembangunan sistem pencegahan korupsi di lingkungan kerja DPR. Sebab, tugas KPK bukan hanya untuk menindak tindak pidana korupsi tapi juga pencegahan.

Sampai saat ini, Fahri mengakui Badan Kehormatan DPR belum menerima aduan mengenai dugaan tindak ''nakal'' Banggar. "Kami masih menunggu adanya laporan ini," kata dia.
(dat03/tempo/bbs/wol)

sumber : KLIK iyaa
__________________
duh DPR lagi... enaknya diapain ya ini DPR emoticon-Bingung (S)emoticon-Bingung (S)
0
2.1K
23
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.3KThread41.1KAnggota
Tampilkan semua post
BuzzonlyAvatar border
Buzzonly
#18
Makanya DPR paling menetang dilakukannya azas pembuktian terbalik
0
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.